Tapi apa yang dilakukan oleh Carver, itu karena sosok wanita yang dilihatnya adalah Violeth, bukan Clara. Namun kenyataannya sosok wanita itu adalah Clara, yang terus merayu untuk meminta di hamili di ruangan itu. Perasaannya kembali teringat dengan Violeth, yang ketika berada di restoran tadi terus mencari keberadaannnya."Aku harus beralasan apa? Astaga, bagaimana jika istriku marah lagi," gumam Carver sembari menatap ke arah lantai yang memantulkan cahaya lampu. Untunglah ketika Carver tadi membopong Clara meninggalkan restoran, Violeth sudah tidak ada dengan pergi menggunakan mobilnya. Jika saja Violeth masih sempat menunggu Carver yang berpamitan ke kamar kecil karena sakit perut, akan muncul bencana jika sampai Violeth melihat Carver malah membopong seorang wanita. Masalah akan bertambah semakin besar lagi jika Violeth mengetahui bahwa Carver telah menyetubuhi Clara di sebuah ruangan sepi di dalam restoran.Carver merogoh ponsel disakunya, ketika menghidupkan layar ponsel,
Sebelum pulang tadi, Carver sempat mengirim foto dirinya saat berada di rumah sakit, dengan alasan dirinya sendiri sedang memeriksakan sakit perutnya, padahal ketika itu Carver sedang membawa Clara yang mengalami luka cukup serius. Violeth melentangkan tangannya tepat di pangkuan Carver. "Aku pegal, pijati tubuhku, sayang." "Bagaimana kalau bergantian? Setelah aku memijatmu, kamu berganti memijatku," ucap Carver. Violeth menganggukkan kepala dengan mata sipit karena lelah. "Carver, sepertinya aku punya ide. Ayo kita saling memijat seluruh tubuh kita bergantian." Violeth menarik Carver ke dalam pelukan tubuhnya yang telah merebah diri di atas ranjang. "Oh sebentar, aku tadi sudah beli minyak untuk pijat, tapi masih berada di meja lantai bawah." Violeth beranjak dari ranjang, pergi meninggalkan kamar itu. Di meja sudut ranjang, Carver meraih ponselnya untuk mengecek apakah ada pesan masuk sambil menunggu Violeth yang perginya meninggalkan untuk mengambil minyak pelicin. Ada
Tanpa sengaja ketika mengurut bagian paha ke atas, Carver tersungkur ke dalam lipatan antara dua paha di lubang kenikmatan, akibat dari Violeth yang menarik kakinya ke atas. "Kamu kenapa, Carver sayang? Ingin menjilat?" tanya Violeth ketika melihat suaminya malah mencium inti tubuhnya. "Tidak," jawab Carver sembari kembali memposisikan kaki Violeth. "Ini karena kamu menarik kakimu yang sedang kupihat." Lalu Carver duduk di atas paha Kezia setelah bagian kaki wanita itu telah dipijat begitu lama. Diteteskannya minyak pijat ke seluruh tubuh Violeth bagian depan. Violeth mulai menutupkan kedua matanya karena sentuhan nikmat akan di berikan ke tubuhnya.Tubuh seksi Violeth menggeliat dengan napas yang sedang tak beraturan, dimana Carver mengurut tubuh Violeth dengan lembut dari atas lipatan antara dua paha, sampai ke bagian bawah leher, namun hanya dua bukit kembarnya saja yang belum dipijat. "Aku tidak bisa memijat tubuhmu dengan benar kalau kamu terus menggeliat seperti ulat!" ucap
Tiba-tiba Violeth seperti dimabuk asmara, tubuhnya yang telanjang dan sangat seksi tanpa berbalut selimut, terdiam pasrah dengan apa yang akan dilakukan oleh Carver. Kedua bukit kembar yang membumbung tinggi tampak begitu menggoda. Carver memainkan puting payudara Violeth. Carver beberapa kali menampar payudara Violeth dengan kasar, dan menarik puting payudara Violeth yang berbentuk seperti buah ceri. Tapi seiring gerakan dua jari Zain yang memelintir, Violeth terus mendesah dan mengeluarkan lenguhan dadi mulutnya."Carver ... aaaahh ... ouuhh ... ssshh ... aaaahh. Carver sayang, teruskan untuk menyiksa payudaraku, aku suka caramu menyiksa tubuhku.""Sayang," desah Violeth saat Carver menampar payudaranya. "Oke, aku akan menghukum tubuhmu." Carver. "Violeth, aku akan menampar payudaramu hingga terluka. Carver menggigit dan menarik puting payudara Violeth yang tampak begitu ranum. " Wow, putingmu seperti buah ceri." Keesokan paginya .... Carver pergi ke rumah sakit tempat Clara d
Apa Carver akan menjadi lelaki pemuas gairah Clara yang nekat menggoda Zain agar menjadi pasangan hidupnya? "Selama kamu belum menerima untuk bertunangan, aku ingin kamu jadi kekasihku setidaknya layaknya para pasangan yang sudah bertunangan di luar sana," ucap Clara. Carver tidak punya pilihan lain daripada harus mendapat masalah besar, ditambah saat ini didirinya punya istri dan tidak mungkin bisa menuruti Clara yang meminta bertunangan. Carver pun menyanggupi itu semua, jika Clara meminta dirinya untuk menjadi kekasihnya tanpa waktu yang ditentukan. Setidaknya selama menerima permintaan itu Carver bisa membuktikan jika dirinya belum menghamili Clara seutuhnya. Tapi Clara tak begitu saja membiarkan Carver meninggalkan dirinya dari ruangan tempatnya dirawat di rumah sakit. Carver menawarkan untuk makan dari pemberian rumah sakit atau dari yang di beli dari restoran, tentu saja Clara memilih makanan yang lezat meski itu bukan anjuran dari ahli gizi rumah sakit. "Aku tidak mau
"Oh iya, aku sebenarnya tadi hanya jalan-jalan saja, tapi ternyata aku merasa sakit perut dan memeriksakan ke rumah sakit ini." "Boleh kulihat obatnya? Aku khawatir jika obat yang diberikan padamu kurang efektif. Sebagai Tuan Muda pewaris, jangan sampai kamu punya kendala apapun, termasuk sakit perut yang sering kambuh." Richard membuka telapak tangan karena ingin melihaf obat yang dibawa Carver. "Sudahlah, Pak Richard. Jangan terlalu khawatir seperti itu! Dokter jauh lebih mengerti untuk memberi obat padaku." Richard yang tidak ingin hal buruk terjadi pada Carver, terus mendesak untuk memastikan kesehatan putra bos nya. Tapi Carver yang tetap cuek, membuat Richard tidak menanyakan hal itu lagi. "Baiklah, Tuan Muda Carver. Tapi jangan sungkan jika kamu membutuhkan bantuan untuk menghubungiku kapan pun dan dimanapun." "Iya, tentu saja."Itu yang membuat Carver merasa seperti anak-anak, Richard yang selalu siap siaga memberi bantuan kapanpun dan dimanapun Carver berada saat membut
Yang lebih mengkhawatirkan bagi Carver adalah, bagaimana jika dirinya saat membawa wanita penggoda yang kini harus dirawat di rumah sakit akibat luka jahit, diketahui oleh anak buah Leopard Enterprise. Carver menatap ke arah Richard, dalam benaknya terpikirkan untuk selalu mewaspadai lelaki yang kini berada di depannya. Meski Richard adalah orang baik, tapi dengan adanya tugas dari Gandi untuk selalu mengurus Tuan Muda, Richard kini menjadi layaknya seorang panglima kerajaan dalam menjaga pangerannya. Richard yang berdiri diam saja ditempat itu, diam saja menyembunyikan sesuatu, dimana dirinya telah mengetahui tempat tinggal Carver saat ini yang berada di rumah mewah. Dengan diketahuinya tempat tinggal Carver yang saat ini, itu memudahkan para pengawal untuk memantau keadaan Carver agar tetap aman. Tapi masih banyak hal yang belum terungkap tentang Carver yang kini tinggal di rumah mewah itu. Belum ada yang tau jika rumah mewah itu adalah rumah keluarga Fletcher, dan Carver me
"A-aku menunggu istriku yang dirawat di rumah sakit ini." Sambil menjawab, lelaki bertubuh kurus itu melirik ke arah Carver, seakan mengetahui sesuatu. Carver merasa gelisah dengan tatapan lelaki bertubuh kurus itu. "Jangan berbohong atau kamu akan menyesal!" Dengan satu gerakan, Richard menendangkan kakinya diantar kedua kaki lelaki bertubuh kurus, sehingga tendangan itu tepat mengenai area inti tubuh lelaki ituBLAMM!! Lelaki itu bergelimpangan menahan sakit di area pangkal paha miliknya, tempat dimana alat kelaminnya. Carver bergidik tidak menyangka begitu kejamnya Richard menendang di bagian yang sangat sakral karena itu bagian dari aset seseorang. "Cukup! Jangan terlalu berlebihan seperti ini, Pak Richard." "Maaf sebelumnya, Tuan Muda Carver. Tapi sudah sepantasnya aku menghajar orang yang mempunyai niat tidak baik terhadap anda," ucap Richard dengan nada rendah dan hormat. "Aku tau maksud dan ketegasanmu itu." Carver menatap ke arah lelaki bertubuh kurus yang bergelimpu