Dari arah kejauhan, muncul beberapa lelaki bertubuh tinggi dan besar dengan memakai kacamata hitam.
Para lelaki bertubuh besar itu menghajar satu persatu para lelaki anak buah lelaki bertopeng dalam satu hantaman kekuatan.
Dalam sekejap tinggal lelaki bertopeng saja yang masih berdiri dengan memegangi sebilah pisau di tangannya.
Carver tak membiarkan kesempatan itu, dia meraih Violeth dan membopongnya menjauh dari situ. Carver tidak peduli siapa lelaki bertubuh besar yang menghajar lawannya, tapi sepertinya mereka anak buah dari ayahnya.
"Tuan Carver, apa yang terjadi pada wanita itu?" tanya salah seorang lelaki bertubuh besar.
C
Mendengar cacian secara halus, Carver menarik napas dan menghembuskannya dengan pelan, mencoba tidak terpancing emosinya oleh lelaki itu, mengingat dirinya memakai pakaian yang akan membuat semua orang mencurigai dia seorang pembunuh. "Darah apa itu, Tuan Carver? Kenapa bajumu yang putih dan bersih pemberian keluarga Fletcher terkena noda merah sebanyak itu?" "Jangan membuatku bertindak untuk memukulmu! Istriku sedang terluka saat kamu dihadang oleh beberapa lelaki kurang ajar seperti kalian." Tanpa mendengar jawaban apapun, Carver masuk ke mobilnya dan membawa mobil itu ke tempat parkir yang tampak sepi, hanya beberapa mobil saja yang terparkir disana. Sekembali memarkirkan mobil, Carver kembali dihadang oleh ketiga lelaki itu. Mereka seolah tidak akan mem
Setiap ucapan yang keluar dari mulut Sophie, selalu membuat Edward memendam amarah. Mendengar putri semata wayangnya dikatakan sebagai jalang, Edward ingin sekali mengatakan jika Sophie hanyalah wanita jalang yang menjebak dirinya juga. Sebenarnya sejak dulu Edward tidaklah terlalu mencintai Sophie, dia menikah dengen Sophie hanya karena Violeth membutuhkan seorang kasih ibu, meski umur Violeth ketika itu menginjak dewasa. Edward terpaksa menikah Sophie juga atas jebakan yang dibuat Sophie sendiri. Ketika itu Edward dijebak oleh Sophie di dalam kamar sebuah tempat hotel. Meski usia mereka sudah tidak muda lagi, tapi tentu saja hal tidak senonoh yang terjadi antara dua insan yang tidak terikat oleh pernikahan akan menjadi sebuah aib karena Sophie akan mengan
"Sepertinya aku tidak mengangkatnya dulu." Carver kembali meletakkan ponsel itu setelah mengetahui Edward yang menelepon ponsel itu. Dari arah belakang, sebuah mobil tak dikenal tiba menghentikan jalannya. "Kurang ajar! Apa yang dia inginkan dariku?" geram Carver. Kedua tangannya menepul stir dengan keras. Carver keluar dari mobil dengan amarah yang sudah tidak bisa dibendung. Meski jalan raya di sampingnya begitu ramai kendaraan yang bergerak, tapi Carver merasa seseorang yang berada di mobil itu ingin mencari masalah dengannya. "Keluar!" teriak Carver dengan tubuh bergetar karena kemarahan yang telah meluap marasuk ke dalam tubuhnya.
Rencananya cukup berjalan dengan lancar, dimana Carver saat ini selamat tanpa terluka sedikitpun oleh segerombolan orang jahat, meski istri Tuan Mudanya saat ini dalam keadaan terluka karena terlambatnya para pengawal datang dan memberantas para penjahat di tempat kejadian. "Kurasa para pengawal tidak terlambat datang, karena mereka ku perintah untuk diam dan mengamati hal yang terjadi sebelum datang untuk menyelamatkan Tuan Muda Carver yang sudah terdesak oleh musuh," gumam Richard, tanpa terdengar oleh kedua pengawal yang duduk diam kursi depan. Richard sengaja meminta para pengawal untuk bersembunyi sebentar dan mengawasi Carver yang dihadang oleh para penjahat. Dan Richard meminta para pengawal untuk membantu Carver saat Carver sudah terdesak. Padahal p
Sophie sengaja untuk mengambil simpati Edward lagi, sehingga jika berhasil, Sophie akan menjadi ratu di kediaman keluarga Fletcher karena Edward selalu membutuhkannya untuk menghangatkan ranjang, dan itu adalah bagian dari misi untuk mengandalikan Edward. Perlahan Sophie membuka bagian belakang kain penutup dadanya yang menonjolkan. Itu tubuh wanita itu yang tertutupi oleh kain tipis tepat berada di depan wajah Edward. "Hentikan, Sophie!" "Baiklah, kalau begitu aku ingin kamu ke kamarku malam ini untuk menghabiskan malam bagai malam pertama!" pinta Sophie. "Sebagai seorang suami, bukankah memiliki kewajiban untuk memberikan nafkah batian?" Sophie masih menahan kain yang tidak lagi sal
Bagaimana bisa Richard mengetahui jika Carver telah mengetahui istri? Hal yang dirahasikannya selama ini sudah diketahui oleh tangan kanan ayahnya sendiri. "Tenanglah, Tuan Muda Carver, aku akan menjaga rahasia jika dirimu telah memiliki seorang istri. Aku tidak akan membocorkan kepada siapapun, termasuk ayahmu." Richard memenangkan Carver disaat lelaki muda itu menampakkan wajah memucat karena gelisah. "Pak Richard, se-sepertinya kamu salah berbicara," ucap Carver dengan nada terbata-bata. "Aku tidak mungkin salah, Tuan Muda Carver. Tapi tenanglah, aku sebagai tangan kanan ayahmu, aku pun juga sebagai tangan kananmu juga. Itu artinya, aku adalah kepercayaannu, Tuan Muda Carver." Richard menepuk-nepuk pundak Carver.
Semakin lama Carver merasa tidak nyaman jika semua yang di sembunyikan dari ayahnya diketahui oleh orang lain. Termasuk pekerjaan Carver saat ini yang tidak bekerja, melainkan menjadi seorang menantu yang dibayar oleh mertuanya. Bagi Carver menjadi menantu bayaran itu adalah sebuah rahasia, jangan sampai ayahnya mengetahui jika Carver, seorang putra tunggal pewaris perusahaan Fletcher Company yang termasuk perusahaan besar, menjadi menantu bayaran di keluarga Fletcher. Apalagi jika ayahnya mengetahui siapa wanita yang dinikahinya. Jika sampai Jackson mengetahui jika wanita yang menjadi istri Carver adalah wanita berkelainan dan berhasrat bagai jalang, hal buruk bisa terjadi dengan dimintanya Carver untuk bercerai.
Jones mendengus kesal sembari menatap ke arah depan dengan tatapan ingin menerkam sesuatu. Jiwa kejahatannya sangat meronta-ronta ingin melawan beberapa orang yang menghajar anak buahnya, namun dia tak mampu karena hanya sendirian dan sangat mustahil untuk melawan para lelaki bertubuh besar yang mampu menumbangkan para anak buahnya. "Lalu apa hanya ini saja hasil yang kamu lakukan? Hanya mencelakai Violeth saja? Sedangkan beberapa hari lagi dia akan baik-baik saja setelah mendapatkan donor darah," ucap Sophie mulai putus asa. "Mau bagimana lagi, Sophie! Beberapa orang yang datang menghajar anak buahku, mampu menyelamatkan si menantu pungutan dan istrinya. Aku pun tak mampu lagi menghabisi menantu pungutan itu!" Jones beberapa kali memukul meja minimalis yan