Share

Bab. 183. Berubah

Author: Phina1901
last update Last Updated: 2024-04-02 18:48:52

Tidak lama setelah Rendi membawa Maira ke depan. Jenazah Bu Nastiti sudah siap untuk diantarkan ke peristirahatan terakhirnya.

Rendi dan Maira turut mengantarkan dengan mengikuti ambulan yang melaju di depan mobil mereka.

“Mas ada lihat Pak Gunawan sama Mita, nggak, sih?” Maira bertanya sambil melihat jalan di depannya. Laju mobilnya sedikit lambat karena banyak mobil yang mengikuti ambulan pengantar jenazah Bu Nastiti.

“Nggak ada. Kenapa memang?” sahut Rendi, masih fokus pada kemudinya.

“Apa mereka belum tahu ya kalau Bu Nastiti udah nggak ada?”

Rendi mengedikkan bahu. Sebenarnya, dia justru lebih merasa tenang dengan tidak bertemu dengan Pak Gunawan juga Mita.

Setelah menempuh perjalanan selama hampir lima belas menit, mobil mereka tiba di pemakaman khusus di kota itu.

Beberapa orang telah berkumpul di dekat makam. Rendi dan Maira keluar dari mobil dan melangkah ke arah tempat orang-orang telah berkerumun. Tanpa mereka tahu, di dalam kerumunan itu telah berdiri dengan tubuh lung
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 184. Anggrek Warna Merah

    Satu minggu setelah kematian Bu Nastiti ….Pagi itu Adrian mulai mendatangi rumah sakit milik papa angkatnya. Memeriksa dokumen-dokumen penting juga berkenalan dengan anggota jajaran direksi rumah sakit. “Saya tidak menyangka Pak Gunawan bisa terjerat kasus seperti itu. Jadi, Pak Adrian ini anak lelakinya Pak Gunawan?” tanya salah satu anggota jajaran direksi rumah sakit. Adrian mengangguk dengan ekspresi wajah datar. “Benar, Pak.”“Kenapa selama ini tidak pernah dikenalkan? Maaf, saya tahunya hanya Bu Mita anak Pak Gunawan.” Pria bersetelan jas warna hitam itu tersenyum mengejek, seolah Adrian tidak pantas untuk berada di sana. Suasana ruang rapat khusus direksi mendadak tegang. Beberapa orang terlihat saling berbisik. Adrian merasa ini memang bukan dunianya. Namun, permintaan Pak Gunawan satu minggu yang lalu membuatnya tergugah untuk meneruskan mengurus rumah sakit itu.Setidaknya, sampai pemilik aslinya datang atau ditemukan. “Perkenalkan, nama saya Adrian Haditama Gunawan. Sa

    Last Updated : 2024-04-03
  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 185. Keluarga Baru

    “Sedang apa? Sepertinya sangat serius.” Rendi mengerutkan kening, matanya melirik ujung jari Adrian yang menyentuh kelopak bunga anggrek berwarna merah menyala.Adrian meringis. “Ehm, ini … aku suka sama koleksi bunga anggreknya. Cantik,” ujarnya, menunjuk bunga anggrek yang dimaksud.Rendi menautkan kedua alisnya lalu manggut-manggut. “Kupikir penyuka bunga itu hanya kalangan wanita saja.” Rendi memasukkan tangan kirinya ke dalam saku celana. “Sekedar informasi, koleksi anggrek itu milik istri saya,” lanjutnya. “Oh,” Adrian, mengangguk mengerti. Ah, betapa Maira itu sangat mirip dengan mama kandungnya, pikir Adrian. Ia mengikuti langkah Rendi ke dalam rumah.Adrian kembali menoleh dan menatap sekilas bunga anggrek warna merah itu sebelum benar-benar masuk rumah.“Jadi, ada apa ini tiba-tiba kamu datang kemari?” Rendi melipat kaki dengan punggung bersandar di sofa. Tatapannya tak lepas dari Adrian yang sibuk melihat pernak-pernik di rumah itu. Rendi juga melihat pupil mata Adrian mem

    Last Updated : 2024-04-08
  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 186. Kondisi Mita

    Tiga bulan berlalu ….Seiring dengan berjalannya waktu, kini kondisi kesehatan Pak Gunawan sudah jauh lebih baik. Tubuhnya sudah semakin sehat dan bugar. Ia juga sudah bisa menerima kenyataan dengan belajar bersabar. Mempercayakan rumah sakit pada Adrian memang tidak salah. Terbukti selama tiga bulan terakhir, lelaki muda itu selalu memberikan kabar terbaru tentang rumah sakit yang sejak dulu ia besarkan. Pak Gunawan juga tak menghalangi Adrian ketika terpaksa mengeluarkan salah satu anggota direksi yang selalu membuat rusuh. Namun, semua itu sangat berbanding terbalik dengan kondisi Mita. Wanita itu sulit untuk menerima kenyataan. Ia belum bisa berdamai dengan keadaannya sendiri. Kehilangan mamanya membuatnya sangat terpukul dan terguncang jiwanya. Saat ini, Mita telah dipindahkan ke sebuah rumah sakit jiwa dengan pengawasan ketat. Wanita itu sering mengamuk dan menangis sendiri. Berteriak histeris dengan menyebut-nyebut nama beberapa orang yang ada di ingatannya. Dan yang paling s

    Last Updated : 2024-04-21
  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 187. Mengunjungi Rumah Sakit Jiwa

    “Butuh apa, Ad?” Rendi bertanya, raut wajahnya mulai gusar.“Ada apa lagi dengan Mita?” Maira bertanya dengan wajah mendadak keruh. Firasatnya mengatakan, akan ada hal tidak baik yang kembali menimpa rumah tangganya. Tiga bulan berlalu tanpa ia mendengar kabar Mita membuatnya cukup tenang dan lebih bersemangat menjalani hari-harinya. Namun, siang itu tiba-tiba Adrian datang dan membawa kabar kurang enak.“Mita … depresi, dia sering menyebut namamu, Dok. Jujur aku tidak enak menyampaikan hal ini tapi aku tak punya pilihan lain. Dokter yang menangani Mita menyarankan agar aku membawa Dokter Rendi ke sana untuk membantu proses penyembuhannya,” terang Adrian, merasa bersalah karena harus mengganggu ketenangan sepasang suami-istri itu.Rendi dan Maira saling bertukar pandang dengan raut wajah bingung.Rendi sedikit bergeser. “Mai.” Ia menepuk ringan lutut istrinya. Dari sorot matanya, Maira tahu sang suami tengah meminta izin padanya. Maira mengangguk meskipun hatinya tak rela. Sisi baik

    Last Updated : 2024-04-22
  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab. 188. Beruntung Memilikimu

    Setelah berbicara dengan dokter kejiwaan yang menangani Mita. Rendi, Maira dan juga Adrian berjalan beriringan di belakang dokter menuju ruangan tempat Mita dirawat. Seorang perawat laki-laki berpakaian serba putih membuka gembok ruangan. Di ruangan bercat serba putih itu, Mita terduduk dengan tatapan kosong di pinggir ranjang. Tubuhnya terlihat lebih kurus dari sebelumnya. “Mari ikut saya,” kata dokter, menoleh dan menatap Rendi. Maira menahan lengan Rendi saat tatapan matanya tak sengaja bertemu dengan tatapan Mita. Tiba-tiba saja Mita menoleh ke arahnya. Mungkin wanita itu terusik mendengar ramai-ramai di luar ruangannya.“Semua akan baik-baik saja,” ujar Rendi terdengar menenangkan. Maira menatapnya dengan sorot mata tak rela. Pelan-pelan ia melepaskan tangan istrinya yang masih menggamit lengan.“Hati-hati, Mas.” kata Maira, melepaskan suaminya.Rendi mengangguk kecil. “Ya, tunggu di sini. Doakan saja yang terbaik untuk Mita supaya kita lekas terbebas dari belenggu ini.” Adri

    Last Updated : 2024-04-23
  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 189. Kisah Masa Lalu

    Kisah cinta yang lain. “Kenapa sih Mas keras kepala sekali?” Tania menghempaskan bobot tubuhnya di sebuah sofa usang dalam ruangan berukuran dua kali tiga meter itu. Ukuran yang tak terlalu sempit untuk sebuah kontrakkan di kota itu. Tania menjadi uring-uringan semenjak kedatangan Adrian satu hari yang lalu. Kabar baik yang telah lama ditunggu-tunggu olehnya namun justru ditolak oleh suaminya sendiri. Bayangan hidup mewah dan bergelimang harta seketika lenyap ketika dengan tegas Daniel menolak kembali pada keluarganya.Tania telah mengenal Daniel sejak masih berpacaran dengan Alfin Mahendra. Latar belakang Daniel yang berasal dari keluarga kaya raya membuatnya tak bisa setia menjaga kepercayaan Alfin saat itu. Juga wajah rupawan Daniel yang tak kalah dari Alfin. Tanpa berpikir panjang, Tania langsung mengiyakan ketika Daniel mengutarakan perasaannya. Ia menerima Daniel walau saat itu ia sudah bertunangan dengan Alfin. Puncaknya, ia hamil dan terpaksa kabur ke luar negeri bersama Dan

    Last Updated : 2024-04-24
  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 190. Syarat

    Suara lantang Tania membuat pak satpam yang tengah berjalan kembali ke pos-nya itu kembali memutar tubuh.“Jangan bercanda, Mbak.” “Saya tidak bercanda, Pak. Saya serius, saya ini istrinya Daniel!” balas Tania, jari-jari tangannya mencengkram pagar besi. Mendengar ribut-ribut dari arah depan rumahnya. Adrian yang tengah menikmati sarapan pagi bersama para asisten rumah tangganya menjadi terusik. “Suara siapa, ya?” Adrian meletakkan sendok dan garpunya. “Kurang tahu, Den. Apa perlu saya lihat ke depan?” Asisten rumah tangga yang berusia paling tua itu menggeser duduknya hendak berdiri. Namun, Adrian cepat-cepat mencegahnya. “Tidak perlu, Bu. Saya sudah selesai sarapan. Biar saya saja yang ke depan. Ibu dan lainnya bisa melanjutkan sarapan dulu.” Adrian berdiri setelah meneguk habis air putih dalam gelas tinggi di depannya. Para asisten rumah tangga terlihat sungkan namun tak ada yang berani membantah. Mereka membiarkan Adrian ke depan sendiri.“Benar-benar suami idaman, ya, Pak

    Last Updated : 2024-04-25
  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 191. Dunia yang Sempit

    Tania merasa hidupnya tak pernah beruntung. Saat suaminya mendapatkan kesempatan untuk kembali pada keluarga besarnya, pria itu justru menolak mentah-mentah dengan alasan harga diri. Tania nyaris kehilangan akal sehatnya. Ia nyaris gila memikirkan itu semua. Jika tak mengingat ada Tiara di antara dia dan Daniel, mungkin ia akan memilih pergi saja dari kehidupan pria yang kini ia cap miskin itu. Usahanya mendekat pada Adrian gagal. Ia tak berhasil mendapat apa yang ia inginkan. Justru sebuah tantangan cukup berat yang harus ia setujui supaya hidupnya bisa lebih baik. Suara motor yang sangat ia hafal berhenti di depan kontrakan. Tania mendengkus, kesal. Apalagi saat wajah kuyu suaminya muncul di ambang pintu yang memang terbuka sejak tadi. Rasa dongkol Tania semakin menjadi-jadi.“Assalamualaikum,” ucap Daniel, masuk lalu duduk di samping Tania. Pria itu juga mengulurkan tangannya untuk dicium.“Waalaikumsalam,” balas Tania, malas-malasan saat mengecup punggung tangan suaminya.“Kena

    Last Updated : 2024-04-26

Latest chapter

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 200. Penyesalan Daniel

    Daniel tak bisa menyembunyikan senyum di bibirnya, saat mendengar papanya menyambut kedatangannya sangat antusias. Pria muda dengan pakaian sederhana itu menunduk lalu berbisik di dekat telinga Tiara. “Itu Kakek. Ayo, Salim dulu sama Kakek,” pintanya, Tiara langsung mengangguk dengan senyum tak pernah pudar dari bibirnya. Gadis kecil itu sedikit berlari menghampiri ranjang pasien, di mana Pak Gunawan tengah menatap mereka dengan wajah berseri-seri.“Siapa namanya, Cantik?” Pak Gunawan meraih wajah Tiara dengan satu tangan. Mata tuanya menatap lekat wajah gadis kecil berkuncir dua itu. “Namaku Tiara, Kek,” balas Tiara dengan wajah polos. Pak Gunawan terkikik mendengar kata sapaan gadis kecil itu padanya. “Apa papamu yang mengajari kamu memanggil Opa dengan sebutan ‘kakek’?” tanya Pak Gunawan, masih menatap wajah cantik cucu pertamanya. Gadis kecil itu mengangguk. “Iya, Kek.” Lalu, Pak Gunawan menatap anak dan menantunya yang berdiri sedikit jauh dari ranjang. Ia juga melihat bagaim

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab. 199. Pertemuan

    “Tunggu, Daniel!” Suara papanya yang serak dan lemah berhasil membuat langkah Daniel terhenti. “Tidakkah kamu kangen dengan Papa?” tanya Pak Gunawan dengan raut sedihnya.Dia tahu telah bersalah. Tidak seharusnya dia membuang putranya sendiri hanya karena sebuah kesalahan yang sebenarnya masih bisa dimaafkan. Sejatinya, manusia tidak ada yang luput dari dosa, begitu juga dengan Daniel yang pernah berbuat salah. Namun, tuntutan kehormatan yang harus selalu terjaga membuatnya menutup mata saat itu. Daniel menoleh dan tersenyum tipis. “Aku sudah menemukan keluarga baru yang benar-benar menerimaku apa adanya, Pa,” ujarnya. Seolah kembali menegaskan dia sudah tidak butuh pengakuan dari papanya. Pak Gunawan manggut-manggut masih dengan ekspresi sedih. “Syukurlah, Papa senang mendengarnya. Mungkin … sekarang kamu yang malu memiliki seorang Papa narapidana.”Daniel mengangkat bahunya acuh tak acuh. “Itu tidak akan berpengaruh dalam kehidupan keluargaku, Pa.” Sakit, pedih. Lagi-lagi perka

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab. 198. Bertemu Kembali

    Seberapa besarnya dendam Daniel pada papanya, jika sudah menyinggung tentang kondisi kesehatan sang papa hatinya tersentuh juga. Namun, lagi-lagi egonya kembali menguasai. Bagaimana kalau papanya belum menerima dirinya kembali? Juga … apakah hatinya sudah baik-baik saja?“Kamu benar-benar mau melihat Papa kalau sudah nggak bernyawa?” sengit Adrian, menatap jengkel ke arah Daniel yang berdiri kaku di ambang pintu tanpa ekspresi khawatir sedikitpun.“Mas.” Tania baru saja kembali ke depan setelah mendengar suara Adrian yang cukup keras. Wanita itu meraih lengan Daniel dan mengusap pelan.“Ikut saja, Mas. Kamu beruntung masih memiliki orang tua. Jangan sampai menyesal seperti aku. Aku bahkan tidak sempat membahagiakan orang tuaku hingga ajal mereka menjemput.” Mata Tania berkaca-kaca saat mengatakan hal itu membuat Daniel kembali berpikir.Benar. Yang namanya kehilangan selalu membuat penyesalan yang tiada ujungnya. Daniel mengangguk sementara Adrian melihatnya sudah sangat geram. Masih

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab. 197. Perjuangan Adrian

    Seperti pagi menjelang siang saat itu. Adrian baru saja sampai di gedung rumah sakit. Sedikit berlari pria itu mencari lift yang akan mengantarkannya ke lantai tiga. Di mana ruangan meeting para direksi berada.Melirik sisi lift yang mengkilap bagai kaca. Adrian lalu memperhatikan penampilannya sendiri. Bibirnya mencebik kesal menyadari kemejanya sedikit berantakan di bagian pinggang. “Gini amat ribetnya jadi pemimpin rumah sakit,” gerutunya sambil merapikan kemejanya yang masuk ke bagian celana. Lift berdenting, Adrian segera keluar dan berjalan tergesa menuju ruangan meeting. Dia berhenti sejenak untuk menarik napas sebelum membuka pintu besar yang di dalamnya telah berkumpul beberapa orang penting.“Selamat pagi semuanya,” sapa Adrian begitu kepalanya muncul dari balik pintu dan sapaan itu otomatis membuat seisi ruangan memusatkan perhatian padanya. Adrian tersenyum berwibawa.Seperti biasa beberapa orang yang memang tidak suka padanya akan melirik sinis sambil komat-kamit tidak

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 196. Apakah Sudah Saatnya Berdamai?

    Hampir tujuh tahun sudah berlalu. Rupanya, sakit hati yang telah Pak Gunawan tancapkan di hati Daniel tak pernah memudar sama sekali. Bukan pria itu tak mau mencoba memaafkan, namun ingatannya selalu menolak lupa dengan bagaimana arogannya sang papa ketika itu. Daniel selalu terjebak dalam rasa sakit yang sangat dalam. Keluarganya sendiri yang telah membuatnya kehilangan harga diri hingga hancur. Ia telah kehilangan banyak hal dalam rentang waktu yang berdekatan. Kehilangan keluarga, cinta, juga kepercayaan.Beberapa menit berselang, Tania kembali ke kamar membawa kabar yang cukup mengusik ketenangan dalam sudut hatinya.“Mas, Pak Adrian bilang kondisi Kak Mita semakin parah. Kamu nggak mau melihatnya barang sebentar saja?” Tania mengusap lengannya dengan lembut. Daniel terdiam cukup lama, batinnya sedang berperang. Apakah ini sudah saatnya ia berdamai dengan keluarganya?“Mas, setidaknya bicaralah sendiri sama Pak Adrian. Aku nggak enak kalau kamu menghindar begini,” keluh Tania, la

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 195. Lelah

    Nasib Mita ….“Apa nggak ada cara lain lagi, Dok? Saya nggak mungkin terus menerus meminta Dokter Rendi mengunjungi pasien.” Adrian terduduk lemas di depan dokter kejiwaan yang memiliki paras tenang itu. “Sebenarnya tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha.” Dokter itu menatap lawan bicaranya serius. “Berbagai macam obat-obatan telah masuk ke tubuhnya. Saya khawatir kesehatannya semakin menurun. Berat badannya saja sudah turun sebanyak sepuluh kilogram dari awal dia masuk ke sini.”Adrian terdiam menyimak kalimat demi kalimat yang diutarakan oleh dokter. Entah apa yang harus ia lakukan lagi demi menyembuhkan kondisi mental Mita. Pagi itu, Adrian memaksa dokter untuk mengizinkannya masuk ke ruangan Mita di rawat.“Saya izinkan dengan satu syarat.”“Apa, Dok?” “Anda tidak boleh menuntut apa-apa pada pihak rumah sakit jiwa jika terjadi sesuatu yang merugikan Anda sendiri.”“Oke, saya setuju,” sahut Adrian, tanpa berpikir panjang. Ia hanya ingin mendekati Mita lalu mengajak

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 194. Rindu yang Tak Berujung

    Daniel terdiam, ada keraguan dalam hatinya.“Aku pikir kalian pernah ada sesuatu. Tadi aku lihat kamu gugup banget waktu pertama kali Bu Maira mendekat,” ujar Daniel, matanya tidak fokus melihat acara televisi sebab pikirannya sedang berkelana dengan berbagai kemungkinan yang ia yakini sendiri.“Kamu nggak bohong, kan?” Tiba-tiba Daniel memiringkan wajahnya, menatap Tania yang bersandar di bahunya.“Enggak, kok, Mas,” dusta Tania. Daniel manggut-manggut meskipun hatinya merasa ada yang janggal. Bertanya lebih detail pada Tania sepertinya hanya akan membuatnya bertengkar lagi. Daniel diam dan memilih untuk mencari tahu sendiri apa yang sebenarnya telah terjadi. satu rencana sudah ia susun dalam kepalanya.***“Apa rencanamu selanjutnya, Mas?” Maira bertanya seraya mengusap-usap kepala suaminya yang berada di pangkuannya. Mereka tengah menikmati semilir angin sore di balkon kamar yang di bawahnya ada taman bunga yang berisi koleksi bonsai mahal.“Seperti rencana semula. Setelah ini M

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 193. Berdamai Dengan Masa Lalu

    Meskipun cukup lama tidak berjumpa, Maira merasa pernah mengenal sosok istri Daniel. Pelan-pelan kakinya melangkah mendekati perempuan yang sebagian wajahnya tertutup rambut hitam nan lurus sebahu.Tania beringsut mundur membuat Maira mengerutkan keningnya. “Mbak?” Maira justru semakin mendekatinya. “Nia,” panggil Daniel, memutar tubuh dan mendekati istrinya. “Ini Bu Maira, istrinya Pak Rendi. Pemilik butik ini,” lanjutnya, meraih tangan istrinya dengan sedikit memaksa. Ada rasa tak enak hati ketika istrinya seperti enggan berkenalan dengan Maira.Daniel semakin memepet tubuh istrinya. “Nia, jangan buat aku malu,” bisik Daniel tajam tepat di telinga istrinya. Semakin terdesak, sambil menahan rasa malu dan juga minder luar biasa, Tania akhirnya pasrah mengangkat wajah. Tubuhnya gemetar saat manik matanya langsung beradu pandang dengan Maira. Maira mundur selangkah, menutup mulutnya sendiri, kaget. Matanya membulat, tak pernah menyangka akan bertemu kembali dengan perempuan yang per

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 192. Bertemu Kembali

    Daniel mencoba berjalan dengan percaya diri walaupun pakaian yang ia kenakan jauh dari merk mahal. Sedikit aneh memang. Di acara cukup besar seperti itu, dia nekat memakai pakaian apa adanya. Undangan dari Rendi yang cukup spesial membuatnya mau tak mau harus menghadiri acara peresmian butik itu. Tak ada pekerja kasar lain yang diundang, hanya dirinya. Mungkin itu karena Rendi telah mengetahui jati dirinya yang sebenarnya. Namun sebenarnya, Daniel tak peduli tentang itu. Ia datang ke acara peresmian butik itu lebih karena rasa berterima kasihnya pada Rendi dan Maira. Rencananya, ia akan diangkat menjadi karyawan yang mengurus barang keluar masuk di sana. Ketangkasan Daniel dalam berhitung dan juga kecerdasan berpikirnya membuat Rendi dan Maira tak berpikir lebih banyak untuk memberikan pekerjaan padanya. “Selamat pagi, Pak, Bu.” Daniel sedikit membungkukkan badan ketika tiba di hadapan Rendi dan Maira. Pria itu memasang senyum sewajarnya.Seketika, sekumpulan keluarga besar itu ter

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status