Arga masih merenungi nasibnya, ternyata harapannya selama ini kepada Intan tidak kesampaian. Arga mengira Intan memiliki rasa yang sama padanya, karena selama ini Arga tidak pernah menerima penolakan darinya. Sampai akhirnya siang tadi saat Arga mengunjungi toko Intan setelah menjemput Nino dari sekolahnya. Kini Nino sudah mulai memasuki sekolah TK dan tugas Arga bertambah untuk mengantar dan menjemput anaknya. Arga memang berencana ingin memastikan hubungannya dengan Intan. Selama ini Arga melihat Intan sangat telaten mengurus anak-anak tirinya dari Cipto. Arga juga ingin Nino memiliki ibu seperti Intan, agar saat ditinggalkannya Nino aman bersama Intan. Apalagi Arga kini mulai sering pergi ke luar kota untuk urusan dinasnya. Selain Intan pandai mengurus anak, Intan juga cantik dan ngga malu-maluin kalau diajak pertemuan dengan teman-teman kantornya. Perbedaan itu sangat terlihat jauh antara Intan dan Ica, penampilan mantan istrinya sangat tidak terurus seperti pembantu dan membu
Akhirnya Intan bisa menyelesaikan urusannya dan kini sudah dirumah bersama Dito dan Dini. Sedangkan Dio baru pulang sore hari, biasanya Dio pulang bersama teman-temannya. Arga hanya melirik rumah Intan saat melewatinya, kini Arga malas berbelanja di toko Intan setelah penolakan yang diterimanya tempo hari. Intan sendiri tidak peduli dengan sikap Arga, karena baginya kini keselamatan dan kenyamanan dirinya dan anak-anak yang utama. Intan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Hidupnya sudah hancur karena perbuatan Cipto dimasa lalu, kini dia akan lebih berhati-hati dalam memilih pendamping lagi. Baginya kini anak-anak adalah prioritas yang tidak bisa ditawar lagi. Cipto melepaskan nafasnya dengan lega karena sampai saat ini tidak terlihat tanda-tanda Intan akan menceraikannya. Cipto berharap Intan akan memaafkannya setelah dirinya dibebaskan. Meskipun saat ini Cipto harus menerima hukuman dipenjara dia rela, asal mendapat maaf dari Intan dan anak-anaknya. Kini rasa rindu mulai
Cipto terhenyak mendengar perintah dari penjaga untuk segera keluar kembali, apakah ada yang terlupa hingga Intan kembali menemuinya. Cipto masih bertanya-tanya dalam benaknya, "mungkin dia berubah pikiran dan ingin kembali padaku? Senyum Cipto langsung mengembang, langkahnya langsung dipercepat agar bisa mendengar kabar baik dari Intan. Sesampainya di depan ternyata bukan Intan, tapi perempuan lain. Perempuan itu yang sudah meninggalkannya dan berselingkuh terang-terangan padanya. Indri ibu dari Dio dan Dito, melihatnya dengan senyum sinisnya. "Ternyata nasibmu berakhir disini Cipto! Tadinya kupikir kamu masih bekerja ditempat itu, kalau aku tadi tidak kesana mungkin aku tidak akan percaya saat teman-temanmu memberitahu kalau kamu sudah mendekam di sel ini berbulan-bulan." Indri terkekeh menelisik penampilan sekujur tubuhnya. Senyum Cipto langsung menghilang apalagi mendapat cercaan dari mantan istrinya. Cipto hanya menatap tajam mendengar kata-kata Indri. "Wah..ada angin apa seo
Indri melangkah perlahan mendekati mereka. Dia ingin sekali memeluk anak-anaknya. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti saat melihat perempuan itu didatangi laki-laki gagah yang turun dari mobilnya dan mendekatinya. Dibelakang laki-laki itu ada perempuan muda dan cantik mengikutinya. "Apa kabar Intan? " Suara bariton yang sudah lama dirindukannya ternyata kini ada dihadapannya. Intan tercengang, karena terkejut Intan yang sedang memegang motornya hampir oleng. Laki-laki itu segera mengejarnya untuk membantu menahan agar motornya tidak terjatuh. Saat tangan mereka bersentuhan, Intan merasa sengatan seperti listrik menjalari seluruh tubuhnya. Namun laki-laki itu hanya tersenyum menatapnya, debaran di hati Intan semakin terdengar nyata. "Kenapa dengan mbak Intan mas? " Sapaan itu membuat khayalan Intan buyar seketika. Mas katanya, siapa dia? Intan bertanya-tanya dalam hatinya. Reza tersenyum lagi, "Ngga pa-pa tadi hampir jatuh! " Hati Intan seketika mencelos, kecemburuan kini melanda
Ica mulai menjalankan rencananya, dia tidak mau menunda lagi. Setiap malam dia merindukan Nino, namun sampai kini belum bisa memeluknya sama sekali. Kemarin Ica sudah membicarakannya dengan sahabatnya Sharen. Bahkan Sharen berjanji akan mempertemukannya dengan seorang pengacara yang handal. Kebetulan Sharen mempunyai kenalan yang masih terhitung kerabatnya. Ica tentu saja senang mendapat kabar baik dari Sharen. Tidak menunggu lama akhirnya mereka dipertemukan di sebuah restoran, kini Sharen dan Ica masih menunggu kedatangan Aldo pengacara muda yang sering memenangkan perkara yang ditanganinya. Tidak lama kemudian orang yang mereka tunggu akhirnya datang juga. Sesosok tubuh tegap lengkap dengan jasnya melangkah ringan ke arah mereka. Semakin dekat Ica tiba-tiba memicingkan matanya, lalu tiba-tiba membelalak lebar bola matanya. "Rivaldo..!! Apa benar ini Rivaldo teman semasa kecilku? " Ica setengah berteriak senang saat melihat Rivaldo teman kecilnya yang kini sudah menjadi orang su
Cristal melangkahkan kakinya menuju tempat mobilnya diparkir. "Brakk..! " Pintu mobil ditutup Cristal dengan kasar, air matanya kini turun. Sambil tangannya memegang setir, kepalanya dia tundukkan. Bahunya terguncang perlahan, dan isak tangisnyapun kini terdengar.Mengapa kini terasa semakin jelas jika Aldo tidak memiliki rasa yang dalam padanya. Selama ini Cristal mencoba menutup matanya saat melihat tidak ada sedikitpun binar cinta untuknya. Seolah Aldo mau dekat dengannya hanya karena keinginan kedua orangtua mereka semata.Cristal kemudian menjalankan mobilnya dengan berurai air mata, rasa yang dulu selalu ditahannya kini akhirnya pecah sudah. Selama ini Cristal masih berprasangka baik pada Aldo karena Aldo masih berusaha untuk menerimanya.Bahkan Aldo juga masih berusaha mengikuti kemauannya, tapi kini semuanya terbukti jika Aldo hanya mencoba bertahan demi janji pada orangtuanya. Kesedihan kini membuatnya semakin meratapi dirinya yang hanya bertepuk sebelah tangan cintanya.Cris
Intan sudah bisa menerima kenyataan jika dirinya kini sudah tidak berarti lagi bagi Reza. Sedangkan Darel semakin gencar mendekatinya. Tidak disangka Darel masih ingin kembali padanya, Darel yang merasa bersalah karena sudah meninggalkan Intan karena ketidaktahuannya.Intan sendiri tidak pernah berharap Darel kembali padanya, apalagi setelah sering melihat Rania dan Roni juga bersamanya. Bahkan saat bertanya pada Rania tentang mamanya dan adik bayinya, Rania terlihat sangat antusias menceritakannya.Intan juga tidak mau merusak rumah tangga Darel, apalagi Darel juga sudah memiliki istri lagi yang belum lama ini sudah dia tinggalkan tanpa perasaan. Intan ingin fokus dengan anak-anak dulu, kalaupun nanti dia diberikan jodoh lagi tentu saja dia tidak akan menolak.Sedangkan mantan istri Cipto kini masih mengintai rumah yang dihuni anak-anaknya. Indri yang penasaran dengan kehidupan anak-anaknya setelah ditinggal oleh Cipto menggali informasi tetangga disekitar rumah Cipto.Ternyata mere
Yatno mulai gerah dengan tingkah mertuanya. Selama ini Yatno juga harus memenuhi kebutuhan mertuanya. Benar-benar keluarga benalu, Yatno kini sudah tidak sanggup lagi bertahan dengan Sari.Setelah kepulangan mertuanya dari rumah kontrakannya, Yatno mengambil barang-barang berharganya kemudian pergi mengunci rumahnya. Kunci tersebut dia titipkan pada pemilik kontrakannya yang sebulan lagi akan habis masa kontraknya.Yatno harus memberi pelajaran pada Sari dan keluarganya. Yatno merasa dirinya menjadi sapi perah bagi keluarga Sari, kini dia sudah bersiap untuk pergi ke kampung kelahirannya mencari istri lagi yang mau menjadi pasangan hidupnya dan tidak matre seperti Sari.Yatno memang sangat percaya diri, bahkan jika dia bertemu dengan Indri mungkin Indri mau memaafkannya dan kembali hidup bersamanya. Yatno merasa yakin jika harta yang dimiliki Indri masih banyak dan bisa dia habiskan.Kembalinya Yatno ke kampungnya membuat para gadis kembali mendekatinya. Pesona Yatno memang tidak pern