Home / CEO / Pesona Ethan / Bab 122. Rambut Basah

Share

Bab 122. Rambut Basah

Author: Soesan
last update Last Updated: 2023-04-17 21:42:37
"Sini, biar aku bantu keringkan rambutmu!" Ethan mendekati Nada dan membantu melepaskan handuk putih dari kepala Nada.

"Tidak perlu," tolak Nada.

Nada memutar tubuh menghadap Ethan karena tadi dia duduk menghadap cermin di meja rias. Nada kembali mengambil handuk itu dari tangan Ethan, lalu melemparkan ke ranjang tempat pakaian kotor. Kembali tangannya meraih kedua tangan Ethan dan menggenggamnya.

Kepala Nada mendongak untuk bisa melihat wajah Ethan karena suaminya itu berdiri, sedangkan dia duduk sehingga tinggi mereka tidak sejajar.

"Sayang?" Ethan memberi ekspresi atas penolakan istrinya.

Ini tidak biasa. Biasanya setelah mereka mandi bersama dan rambut Nada basah, dia selalu membantu istrinya mengeringkan rambut. Nada paling tidak suka mengeringkan rambut menggunakan hair dryer. Meski begitu, Ethan dengan sabar membantu mengusap handuk pada rambut Nada dengan lembut.

"Biarkan sedikit basah," ucap Nada memberikan senyum saat melihat wajah murung Ethan.

"Kenapa? Nanti kamu masuk ang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pesona Ethan   Bab 123. Skandal

    "Dia urusanku," ucap Nada melerai kemarahan Serly."Tapi, Nyonya?" Serly kembali melarang Nada dengan menahan tangannya saat Nada hendak melangkah mendekati Dolly.Nada tersenyum melihat Serly melakukan tugasnya dengan baik. Ethan selalu saja memberinya yang terbaik. Meski saat ini Ethan tidak ada bersamanya, tapi melalui Serly, suaminya itu selalu melindunginya.Karena Nada melarangnya, Serly pun akhirnya menggeser kaki ke samping. Namun, pengawal Nada itu tidak diam begitu aja. Dia tetap waspada dan siap siaga pada apa pun yang bakal terjadi nantinya."Oh, ternyata sekerang sudah sombong ya semenjak menjadi nyonya besar?" ucap Dolly mencibir.Nada menanggapi dengan tersenyum. Menghadapi mama angkatnya itu, dia tidak boleh terbawa emosi. Dia harus berpikir tenang dan lebih cerdas. Nada yang sekarang bukanlah Nada yang dulu yang dengan mudah dapat mereka tindas. "Apa yang kamu inginkan?" Nada tetap memasang wajah tenang. Dia tidak mau terlalu menghoramati wanita yang kini berkacak

    Last Updated : 2023-04-18
  • Pesona Ethan   Bab 124. Peningkat Stamina dan Gairah

    "Apa wanita itu menyakitimu?" Ethan langsung memberi Nada pertanyaan menjurus ketika kakinya baru juga menginjak lantai rumah.Setelah mendengar laporan dari Serly, hatinya tidak tenang. Sesuai menyelesaikan pekerjaannya, Ethan langsung pulang. Padahal masih ada satu pertemuan lagi, tapi suami Nada itu menundanya."Siapa?" tanyanya seiring dengan kecupan yang Ethan berikan pada pucuk kepalanya."Mamamu," jawan Ethan. Tangannya langsung merangkul pinggang sang istri dan membawanya berjalan masuk."Tidak. Ada kamu yang menjagaku," jawab Nada dengan senyum manja. Dia tidak ingin membuat Ethan khawatir.Satu cubitan romantis pada puncak hidung Ethan membuat bibir pria itu tersenyum senang."Maaf, hari ini aku terlalu sibuk dengan pekerjaan hingga tidak bisa menemanimu." Ethan membawa kepala Nada bersandar pada pundaknya. Kembali mendaratkan kecupan cinta.Nada merenggangkan diri dan menatap Ethan. Dengan senyum sangat manis dan masih dengan ekspresi manja, "Kamu memang tidak di sampingku

    Last Updated : 2023-04-21
  • Pesona Ethan   Bab 125. Terlalu Lelah

    "Sayang, bangun yuk!" Ethan kembali naik ke atas tempat tidur, padahal dia sudah bangun dan sudah menyiapkan sarapan. Karena semalam mereka tempur hingga larut dan mengeluarkan banyak tenaga, makanya Ethan tidak membangunkan Nada. Dia yang mengalah dan membuat sarapan."Sebentar lagi," jawab Nada dengan suara sedikit parau khas bangun tidur.Nada kembali meringkuk di dalam selimut tebalnya. Bahkan kepalanya pun disembunyikan dalam selimut.Ethan yang tadinya duduk menghadap Nada, karena melihat istrinya malah semakin bersembunyi, akhirnya membaringkan diri di samping Nada dengan posisi miring. Satu tangan dijadikan penopang kepala agar tetap bisa jelas melihat istrinya."Sayang, apa semalam sangat melelahkan?" Nada membuka selimut bagian wajahnya. Dengan mata beratnya melihat Ethan. Bahkan caranya membuka mata pun tidak penuh, matanya menyipit."Sayang, kamu sakit?" Tiba-tiba Ethan menjadi khawatir setelah melihat wajah pucat dan mata sipit istriny

    Last Updated : 2023-04-22
  • Pesona Ethan   Bab 126. Makan Rujak

    "Kenapa tidak kamu saja yang pergi membelinya?" Nada melakukan protes kala Serly mengatakan akan menghubungi pengawal lainnya untuk membelikan rujak petis untuknya."Nyonya, tuan Ethan melarang saya meninggalkan Anda sendirian," jelas Serly."Hanya sebentar, bukan? Lagi pula aku tidak ke mana-mana. Ini rumahku, siapa yang akan mengganggu saat aku di rumah? Ethan juga belum pulang, mungkin sedikit sore baru pulang. Dia tidak akan tau." Nada tidak mau mendengar alasan apa pun yang diberikan Serly padanya. Dia hanya ingin makan rujak petis yang dibeli Serly, bukan orang lain, bukan pengawal yang lain.Serly terdiam. Sebenarnya dia ingin memberitahu Nada bila saudara perempuannya tadi datang dan hampir membuat ulah. Hanya saja dia tidak ingin Nada cemas dan khawatir, apalagi saat ini sedang sakit.Tanpa bicara, Serly bangkit dari duduknya. Bukan untuk membeli rujak pesanan Nada, melainkan ingin memastikan bila Danica sudah tidak ada lagi dan telah pergi."Serly, ada apa?" Ternyata Nada

    Last Updated : 2023-04-23
  • Pesona Ethan   Bab 127. Kegelisahan Ethan

    "Beneran kamu nggak mau ikut aku?"Ethan merasa gelisah dan tidak tenang karena beberapa hari ke depan dia harus ke luar kota untuk masalah pekerjaan, sedangkan Nada tidak mau ikut dengannya dan memilih untuk tinggal di rumah sendirian."Tidak, Ethan. Aku sedang malas ke mana-mana," jawab Nada.Wajahnya sedikit maju mendekati Ethan untuk menghibur dan meyakinkan suaminya bila dia akan baik-bak saja selama ditinggal pergi. Meski beberapa hari ini merasa tubuhnya sedikit lemah dan seperti kehabisan tenaga.Kondisi Nada inilah yang membuatnya ragu dan khawatir untuk pergi ke luar kota meninggalkannya. Meski ada Serly yang akan selalu menemani dan menjaganya, tetap saja dia tidak akan tenang seutuhnya."Ikut saja, ya!" Ethan kembali merayu agar istrinya mau ikut dengannya.Masalahnya bukan hanya satu hari atau dua hari saja, Ethan akan berada di luar kota selama empat hari dan selama itu dia akan sangat sibuk. Andai pekerjaan ini belum disepakati dan direncanakan jauh-jauh hari, mungkin d

    Last Updated : 2023-04-24
  • Pesona Ethan   Bab 128. Pingsan

    "Serly, apa yang terjadi pada istriku?" Wajah Ethan sangat panik dan cemas.Bagaimana tidak cemas dan khawatir? Baru juga membuat nyaman duduknya, Serly menghubungi Vidor dan mengabarkan bila Nada, istrinya tiba-tiba pingsan saat berjalan dan hendak masuk ke dalam mobil. Untung pesawat yang akan membawa mereka terbang belum berangkat karena masih menunggu jam pemberangkatan yang hanya kurang lima belas menit lagi.Setelah mendapat kabar itu, segera Ethan beranjak dari duduknya dan bergegas keluar dari pesawat. Langkah Ethan sempat dihentikan oleh pramugari karena pesawat telah dikunci dan akan segera berangkat. Namun Vidor menjelaskan, hingga akhirnya mereka diizinkan keluar dan akhirnya ditinggal."Maafkan saya, Tuan. Saya tidak bisa menjaga nyonya dengan baik," ucap Serly merasa bersalah.Ethan mengangkat wajah, menoleh menatapnya."Bukan salahmu. Kesehatan Nada memang sedang turun," ucapnya mengerti.Saat ini Nada masih di IGD sedang dilakukan pemeriksaan oleh dokter, sedangkan Eth

    Last Updated : 2023-04-25
  • Pesona Ethan   Bab 129. Ingin Memelukmu

    "Sayang, kenapa tidak bilang padaku kalau kamu hamil?" Ethan dengan lembut tanpa melepaskan genggaman tangannya dari tangan Nada. Bahkan tangan itu dibawa sellu menempel pada bibirnya, sedangkan satu tangan tidak henti-henti membelai anak rambut dan memainkan wajah mulus Nada. Tatapannya teduh penuh cinta dengan syukur. Bibirnya selalu menyunggingkan senyum bahagia."Aku mana tau kalau hamil," jawab Nada masih berbaring karena tubuhnya masih terasa lemah."Apa tidak ingat kapan terakhir tamumu datang?""Aku lupa kalau bulan ini belum datang bulan. Mungkin karena keasyikan tempur bersamamu, makanya tidak ingat kalau tidak mendapatkan tamu bulanan," jawab Nada tersipu malu.Dia pikir mungkin karena mereka sering melakukan hubungan dan terlalu terlena, hingga saat waktunya datang bulan, Nada melupakannya dan tidak berpikir bila dia hamil. Bisa dikatakan terlalu naif karena tidak mengingat kalau belum bulanan, hanya saja selama ini Nada tidak terlalu memikirkan hal itu. Toh, hamil dan mem

    Last Updated : 2023-04-26
  • Pesona Ethan   Bab 130. Over Posesif

    "Sayang, biar aku saja yang bangun. Kamu tidur saja lagi!"Ethan mencegah saat Nada hendak bangun pagi hari untuk membuat sarapan seperti biasanya. Dua hari sudah berada di rumah sejak pulang dari rumah sakit, Nada masih belum diperbolehkan masuk kerja oleh Ethan. Bahkan dia sendiri pun tidak masuk kerja, alias kerja di rumah. Yang repot ya Vidor. Asistennya itu harus bolak balik perusahaan dan rumah mereka hanya untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada hubungannya dengan tanda tangan dan pemikiran Ethan."Aku mau masak sarapan." Nada menolak untuk kembali tidur."Mulai hari ini aku yang akan masak sarapan untuk kita, untuk calon baby kita." Ethan kembali menyentuh pundak Nada dan menuntunnya kembali berbaring. Namun, Nada bukan wanita malas yang suka bangun siang dan terbaring di tempat tidur menunggu matahari tinggi. Tubuhnya akan terasa pegal dan lelah bila dia tidak segera beranjak dari tempat tidur."Ethan." Nada kembali bangun dan duduk. Kali ini menunjukkan wajah garang karena

    Last Updated : 2023-04-27

Latest chapter

  • Pesona Ethan   Bab 203. Bahagia Sempurna

    "Aku-"Anak itu kembali ketakutan setelah melihat Ethan sejenak. Perlahan kakinya melangkah mundur menjauhi Ethan dan kembali wajahnya tertunduk dalam. Kedua tangannya saling meremas di depan perut."Huh ... aku pikir pria kecil ini pemberani dan bertanggung jawab. Ternyata nyalinya ciut juga," ucap Ethan dengan tawa kecil meledek, tapi sesungguhnya bercanda menggoda.Dia memang sempat marah karena anak itu hampir membahayakan istri dan anak dalam kandungan Nada. Hanya saja setelah melihat Nada memperlakukan dengan manis dan lembut, bahkan memaafkannya dengan mudah, kemarahan itu berangsur surut dan menghilang. Terlebih saat melihat wajah manis dan kata maaf yang diucapkan.Ethan merasa meski umur anak itu masih kanak-kanak, tapi dia telah belajar bertanggung jawab. Dengan kembali mendekati Nada dan mengakui kesalahannya serta meminta maaf, menunjukkan etika yang baik. Dia terharu oleh sikap berani anak kecil itu.Mendengar tawa kecil Ethan, perlahan anak itu mem

  • Pesona Ethan   Bab 202. Insiden di Taman Kota

    Tujuh bulan lewat usia kehamilan Nada."Ethan, kenapa jalannya lambat banget?" Sejak berangkat dari rumah sakit tiga puluh menit lalu, Nada merasa jarak yang mereka tempuh masih sangat dekat. Bahkan sebagian besar kendaraan dan bisa dikatakan semua kendaraan yang tadinya melaju di belakang mereka telah mendahului. Mungkin juga mereka telah sampai di tempat tujuan dan sudah melakukan pekerjaan.Ethan tersenyum menanggapi protes istrinya sembari memberi lirikan teduh."Ethan, cepatlah sedikit! Mau sampai kantor jam berapa kalau kamu bawa mobilnya kayak siput begini?" Nada mulai sedikit kesal."Sayang, aku sedang membawa wanita hamil. Mana boleh melajukan kendaraan cepat-cepat? Itu sangat berbahaya," ucap Ethan sembari condong ke arah Nada. "Kamu ingat kata dokter tadi? Kehamilanmu mulai besar, kamu harus hati-hati dalam bergerak. Tidak boleh melakukan gerakan secara berlebihan," sambungnya. Ethan mengingatkan Nada pesan dokter pada mereka.Siang ini mereka bar

  • Pesona Ethan   Bab 201. Menyembunyikan Kehamilan

    "Apa aku sekejam itu?" Tiba-tiba Ethan mendorong pintu dan berjalan mendekati mereka.Tatapan dan wajahnya dingin penuh rasa kecewa atas perkataan Nada yang dia dengar dari balik pintu. Bahkan langkahnya tegas seperti langkah dewa perang siap menebas musuh yang menghadang, meski sebenarnya Ethan berjalan normal. Bahkan terbilang lebih lambat dari biasanya."Ethan?" Mata Nada membulat sempurna.Nada dan Serly terkejut setengah mati melihat kedatangan Ethan. Namun, rasa terkejut Serly tidak sebanding dengan rasa terkejut yang dialami Nada. Bukan hanya kedatangan Ethan saja yang membuatnya hampir shock, tapi juga kata-kata yang diucapkan suaminya, serta cara Ethan melihatnya membuat hati Nada bergetar. Namun, seluruh tubuhnya dingin dan membeku.Bahkan, angin yang terbentur oleh tubuh Ethan terasa mencekam baginya. Hingga saat Ethan menghentikan langkah dan berdiri tegak di hadapan dengan sorot mata lekat nan tajam yang sulit diartikan sebagai tatapan cinta, Nada masih membeku membalas

  • Pesona Ethan   Bab 200. Ingin Menjadi Wanita Sempurna

    Semakin hari Ethan merasa istrinya semakin terlihat aneh dan berbeda, seolah istrinya itu sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Entah ini hanya pemikiran dan dugaannya saja atau memang ada yang disembunyikan oleh Nada darinya? Yang pasti, Ethan merasa kebiasaan istrinya sedikit berbeda dari biasanya."Sayang," panggil Ethan.Sembari menyebut nama Nada, Ethan meraba-raba tempat tidur di sampingnya di mana Nada tidur bersamanya. Tidak ada. Tempat tidur di sampingnya kembali kosong ketika matanya terbuka di pagi hari. Hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali dalam beberapa hari ini.Ethan mengarahkan pandangnya pada pintu kamar mandi dan memasang telinga. Sama seperti pagi biasanya, suara gemericik air terdengar cukup berisik. Bisa dipastikan beberapa saat lagi Nada pasti akan keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit tubuhnya. "Sayang, kamu sudah bangun?" tanya Nada sembari mengusap wajah menggunakan handuk kecil.Seperti perkiraan Ethan, dalam hitungan menit pintu kamar mandi

  • Pesona Ethan   Bab 199. Mual Mendapat Kiss

    "Sayang, ayo bangun ganti baju dulu!" Ethan menarik tangan Nada memintanya bangun setelah membantu istrinya melepaskan high heels."Tidak mau, Ethan. Aku ngantuk banget. Aku mau langsung tidur saja," tolak Nada melepaskan tangan Ethan dan kembali memeluk guling."Sayang, kamu tidak akan tidur nyenyak menggunakan pakaian ini. Lagi pula kamu belum cuci muka." Ethan terus membujuk agar istrinya mau bangun sebentar berganti pakaian dan mencuci wajah untuk menghilangkan riasan sisa pesta. Sayangnya, tidak berhasil. Rasa kantuk telah menguasai istrinya. Selain malam memang telah larut, kemungkinan besar Nada juga lelah meladeni tamu dan teman-temannya saat pesta karena bagaimanapun malam ini mereka adalah bintang party.Tidak berhasil membujuk juga tidak mau mengganggu tidur lelap istrinya, akhirnya Ethan memutuskan membantu mengganti pakaian Nada. Meski sedikit kesusahan, tapi akhirnya berhasil menukar gaun Nada dengan pakaian tidur."Akhirnya," desahnya lega melihat istrinya telah menggu

  • Pesona Ethan   Bab 198. Kejutan Party

    "Ethan, sebenarnya kita mau ke mana?" Nada bingung. Sepulang kerja, Ethan menyuruhnya segera mandi dan berdandan. Dia juga memberikan gaun dan high heels baru yang senada. Katanya sih ada undangan makan malam dari kolega, tapi gelagat yang diberikan suaminya itu cukup membuatnya curiga."Makan malam, Sayang." Jawaban ini yang selalu diberikan Ethan setiap kali Nada bertanya."Hanya makan malam, kenapa harus dandan cantik dan menggunakan gaun semewah ini?" gumamnya setengah menggerutu.Ethan tersenyum mendengar protes istrinya, terlebih melihat wajah cemberut dan kesal Nada yang disembunyikan. Dengan lembut meraih tangan Nada, lalu memberikan satu kecupan pada punggung tangan yang memiliki aroma wangi dari lotion yang dipakainya."Istriku memang harus selalu terlihat cantik," goda Ethan.Nada tersenyum memberi mencibir pada ucapan Ethan."Bagaimana kalau kolegamu tertarik pada kecantikanku, lalu jatuh cinta dan ingin memiliki aku? Apa kamu rela?" Kini giliran Nada yang menggoda.Senyu

  • Pesona Ethan   Bab 197. Seperti Perangko

    "Ethan, biarkan aku masak untuk kita!" "Tidak boleh!" larang Ethan tegas. "Kamu baru pulang dari rumah sakit. Biarkan bibi saja yang membuat sarapan untuk kita. Kamu istirahat bersamaku saja di sini!" sambungnya."Tapi?" Nada menatapnya lekat, namun sedikit terselip keraguan dan menunjukkan bila dia sedang memikirkan sesuatu.Ada sorot sedih dalam matanya. Bukan sedih karena tidak diperbolehkan membuat sarapan, tapi sedih karena sejak Ethan kembali, suaminya itu langsung menemaninya di rumah sakit. Dia tau dan memahami rasa lelah dan capek yang Ethan rasakan, makanya setelah diperbolehkan pulang kemarin sore dan istirahat malam hari, pagi ini dia ingin membuat sarapan spesial."Sayang." Ethan meraih tangan Nada dan membawanya kembali berbaring dalam dekapan. "Aku belum lapar, aku hanya ingin bersamamu," sambungnya menghibur sembari mengeratkan pelukan dan semakin dalam membawa tubuh Nada masuk ke dalam selimut kehangatan.Sebenarnya Nada ingin kembali mencari alasan agar Ethan mau me

  • Pesona Ethan   Bab 196. Lolos Dari Maut

    "Sayang, ada apa?" Ethan bingung dan khawatir ketika melihat Nada melepaskan pelukannya dan kembali bangun dari baringnya, lalu duduk menatap lekat. Dia pun turut bangun dan duduk berhadapan. Sekali lagi manik matanya menyelidik keanehan pada cara pandang Nada padanya."Sayang, ada apa?" Sekali lagi Ethan melontarkan pertanyaan yang sama.Seperti bumi bergerak sangat lambat, begitulah kedua tangan Nada bergerak sangat lambat mendekati wajah Ethan, lalu mendekapnya. Sorot matanya masih sama, tidak berubah sama sekali. Tatapan lekat seolah mencari sesuatu kepastian. Dalam manik mata yang kembali mulai berembun dan berkaca-kaca terlihat dengan jelas Nada sedang memastikan pria di hadapannya benar-benar Ethan, suaminya."Ethan, aku tidak sedang bermimpi, bukan? Ini sungguh kamu, bukan rohmu?" Pertanyaan Nada mampu membuat Ethan tercengang dan kaget, namun menggelitik. Dalam kepalanya tidak habis pikir bila Nada memiliki pikiran konyol seperti itu. Hanya saja, semua yang ditanyakan dan d

  • Pesona Ethan   Bab 195. Kecelakaan Pesawat

    "Ethan!" Nada menangis histeris dan terus memanggil nama Ethan.Dengan kedua tangan menutup sebagian wajah dan terus menyaksikan berita tentang kecelakaan pesawat yang diketahui membawa suaminya pulang, tangis Nada semakin miris dan menyedihkan. Dunianya seketika menjadi gelap gulita ketika pembawa berita mengatakan pesawat itu mengalami ledakan di atas udara, di atas pegunungan dan diperkirakan tidak ada penumpang yang selamat. "Nyonya!" Mendengar teriakan Nada disertai tangis histeris, Serly langsung berlari menuju kamar Nada. Pintu kamar yang tertutup membuatnya sedikit ragu, namun teriak dan tangis Nada membuatnya langsung mendorong pintu dan menerobos masuk."Nyonya!" Serly terkejut ketika melihat Nada menangis histeris sembari bersimpuh di atas lantai dingin. Serly langsung berlari mendekat dan berjongkok di depan Nada. "Nyonya, ada apa?" tanyanya cemas.Tanpa menjawab dan terus menangis, Nada menunjuk televisi agar Serly melihat.Serly menoleh. Dia pun terkejut setelah beber

DMCA.com Protection Status