Share

Chapter 14

Author: Pemilik Hati
last update Last Updated: 2021-05-10 14:27:45

Pesona Cinta Sang CEO

Episode 14

Hari ulang tahun Dewa telah tiba, saat ini keduanya sudah dalam perjalanan menuju rumah ibunya. Salsa nampak cantik dengan gaun panjang tanpa lengan berwarna merah. Rambutnya yang panjang tergerai indah, sementara itu Dewa semakin tampan dengan tuxedo berwarna hitam. Sesekali pria berlesung pipi itu melirik wanitanya yang duduk di sebelahnya.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Dewa, ia merasa melihat sang istri tengah gelisah.

"Em. Aku takut, Om. Aku takut kalau .... "

"Jangan takut, percaya sama aku." Dewa menggenggam tangan Salsa, membuat wanita itu merasa lebih tenang.

Salsa tersenyum, walaupun dalam hatinya masih saja merasa takut dan juga khawatir. Jujur, Dewa pun demikian, ia juga khawatir jika nanti keluarganya tidak menerima Salsa sebagai bagian dari mereka. Namun, Dewa tidak memperpedulikan hal itu, karena apapun yang terjadi. Ia tidak akan pernah men

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pesona Cinta Sang CEO   Chapter 15

    Pukul tujuh Dewa sudah siap dengan baju kantornya. Saat ini pria berkemeja putih itu tengah berdiri di depan cermin sembari mengikat dasi. Sementara itu, Salsa juga tengah bersiap-siap, sejujurnya Dewa melarang sang istri untuk ke kantor. Namun Salsa tetap kekeh, rasanya bosan jika tidak ada aktivitas."Sudah siap?" tanya Dewa."Sudah, Om." Salsa berjalan mengambil jas Dewa, lalu memasangkannya di tubuh kekar suaminya itu."Ya sudah ayo." Dewa menarik tangan Salsa, keduanya pun bergegas keluar dari kamar.Kini keduanya sudah dalam perjalanan menuju kantor, Salsa memilih untuk melihat ke luar jendela. Sementara Dewa lebih fokus untuk menyetir, tetapi kejadian semalam masih saja menari-nari di benaknya. Rasanya ia tidak percaya jika harus kehilangan Salsa dan menikah dengan wanita yang sama sekali tidak ia cintai."Om, ingin punya anak laki-laki atau perempuan?" tanya Salsa, hal itu sontak membuat Dewa terkejut."Maksud kamu." Dewa menoleh den

    Last Updated : 2021-05-12
  • Pesona Cinta Sang CEO   Chapter 16

    Waktu terus bergulir, tidak terasa dua bulan sudah setelah kejadian tidak menyenangkan di kantor Dewa. Kejadian yang tidak akan pernah terlupakan, di mana rahasia yang sudah tersimpan rapat tiba-tiba terbongkar tanpa adanya rencana. Nasi sudah menjadi bubur, Salsa hanya bisa berdo'a yang terbaik untuk ke depannya. Bangkai akan tercium meski sudah ditutup serapat mungkin.Sekarang Salsa semakin aktif bekerja di kantor suaminya itu. Dewa pernah mengusulkan untuk berhenti, tetapi wanita yang suka bertindak ceroboh itu menolak. Ia ingin tetap bekerja di kantor, walaupun nanti tidak akan mendapatkan gaji, hal itu tidak menjadi masalah. Dan mau tidak mau Dewa menuruti keinginan istri kecilnya itu. Asal Salsa bahagia, dewa juga ikut merasa bahagia.Hari Minggu ini, Salsa memilih untuk berdiam diri di apartemen, rasanya ia sangat malas untuk bergerak. Sementara Dewa saat ini tengah ada urusan dengan kliennya, awalnya Dewa mengajak sang istri untuk i

    Last Updated : 2021-05-13
  • Pesona Cinta Sang CEO   Chapter 17

    Dengan cepat Salsa mengambil tisu untuk mengelap jas suaminya itu. "Maaf ya, Om aku nggak sengaja."Awalnya Dewa ingin marah, tetapi saat melihat wajah Salsa pucat, ia mengurungkannya. Pria berlesung pipi itu memperhatikan sang istri yang terlihat berbeda. Dewa memilih untuk melepas jasnya, dan juga kemejanya, Salsa yang melihat itu seketika terkejut. Pikiran Salsa benar-benar sudah kemana-mana, entah apa yang ada di otaknya itu."Om mau ngapain? Masa iya pagi-pagi mau .... " ucapan Salsa terhenti saat Dewa menyentil keningnya cukup keras."Mau apa? Jangan mesum tuh otak," potong Dewa, sementara Salsa hanya tersenyum.Setelah melepas jas dan kemejanya Dewa berjalan keluar untuk mengambil kemeja yang bersih. Salsa pun ikut keluar, sementara Dewa terlihat tengah memakai kemejanya. Wanita dengan balutan dress berwarna biru itu memilih untuk duduk di pinggiran ranjang. Perutnya masih saja terasa tidak enak, seperti diaduk-aduk. Sekilas Dewa memperhatikan mimik wa

    Last Updated : 2021-05-15
  • Pesona Cinta Sang CEO   Chapter 18

    Setelah meeting selesai, Dewa bergegas keluar dan masuk ke dalam ruangannya. Pria berlesung pipi itu membuka pintu ruangan, ia mengedarkan pandangannya, tetapi sosok istrinya tidak ada. Dengan sedikit panik Dewa masuk ke dalam dan mencarinya ke kamar mandi, tapi hasilnya nihil. Setelah itu ia mengambil ponselnya dan langsung menghubungi nomor Salsa. Namun tak ada jawaban."Salsa, kamu di mana, kenapa pergi nggak bilang-bilang," gerutu Dewa dengan sedikit kesal, tetapi juga khawatir.Setelah itu Dewa menelpon ke rumah, berharap sang istri sudah pulang. Dan benar saja Salsa sudah berada di rumah, tetapi yang membuat Dewa khawatir adalah, istrinya pulang dengan keadaan menangis, tanpa pikir panjang Dewa bergegas keluar dari ruangannya. Ia akan segera pulang ke rumah untuk melihat jika sang istri baik-baik saja.Dewa melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia khawatir jika Salsa sampai berbuat yang tidak-tidak. Sesekali Dewa menghubungi nomor Salsa, tetapi tidak

    Last Updated : 2021-05-15
  • Pesona Cinta Sang CEO   Chapter 19

    #Gairah_Cinta_Sang_CEO( Pernikahan Tersembunyi Dewa_Salsa )Episode_19Kini mereka berdua tengah bersiap-siap untuk pergi, Dewa sudah membujuk istrinya agar mau mengurungkan niatnya itu. Namun, Salsa tetap kekeh untuk beli pempek ke Palembang langsung. Setelah siap Dewa dan Salsa beranjak keluar dari kamar, keduanya berjalan menuju garasi untuk mengambil mobil. Salsa menunggu di teras, sementara Dewa tengah mengambil mobil."Mas tunggu!" teriak Salsa, seketika Dewa menghentikan langkahnya."Ada apa?" tanya Dewa."Pempeknya nggak jadi, Mas. Beli rujak aja," ujar Salsa, ia berjalan menuju pintu gerbang, di mana penjual rujak keliling tengah berhenti di tepi jalan.Dewa menghela napas, sabar itu yang harus ia lakukan. Kelakuan Salsa benar-benar menguji kesabaran Dewa, untung cinta kalau enggak pasti Salsa sudah di kirim ke kutub Utara. Setelah itu Dewa memutuskan untuk menghampiri sang istri yang tengah membeli rujak. Pria berkemeja navy it

    Last Updated : 2021-05-16
  • Pesona Cinta Sang CEO   Chapter 20

    Dewa terus berjalan mendekati pria tersebut, yang tak lain adalah Bram---ayahnya. Ia tidak menyangka setelah puluhan tahun tidak bertemu, dan sekarang baru dipertemukan kembali. Rasanya seperti mimpi, tapi ini kenyataan, Dewa benar-benar bahagia masih diberi kesempatan untuk bisa melihat wajah ayahnya. Tak terasa mata Dewa berkaca-kaca."Papa." Dewa menghambur kepeluka Bram."Dewa, kamu sudah besar, Nak." Bram melepas pelukannya dan menatap wajah Dewa dengan penuh haru. Bram tidak menyangka sekarang putranya sudah tumbuh dewasa.Setelah itu, Dewa mengajak Bram untuk duduk, pria berlesung pipi itu melupakan pekerjaannya, ia benar-benar merasa bahagia karena bisa kembali bertemu dengan ayahnya. Keduanya saling berbincang dan juga melepas rindu, Bram merasa bersalah karena dulu meninggalkan Dewa tanpa pamit. Namun semua itu sudah berlalu, Bram bersyukur karena Dewa tidak membencinya.Sementara Dewa, ia benar-benar tidak bisa membenci Bram, meski dulu p

    Last Updated : 2021-05-18
  • Pesona Cinta Sang CEO   Chapter 21

    Hari demi hari telah berganti, pagi ini Salsa bangun lebih awal. Setelah menyiapkan air untuk mandi suaminya dan juga pakaian kerjanya. Salsa kini tengah berkutat di dapur, ia berkeinginan untuk membuat sarapan pagi untuk suami tercintanya itu. Salsa pun meminta bi Asih untuk mengajarinya memasak."Yah, kok gosong sih. Padahal apinya nggak besar-besar amat," keluhnya. Jujur, Salsa sudah merasa capek, tetapi usahanya belum juga berhasil."Nyonya kurang cepat ngaduknya, makanya jadi gosong. Biar saya saja yang buat, Nyonya istirahat saja, Nyonya pasti sudah capek," ujar bi Asih. Ia merasa kasihan dengan majikannya itu, sejak jam lima berusaha membuat nasi goreng, tetapi belum berhasil juga."Enggak, Bi. Pokoknya aku harus bisa," tolaknya. Salsa tetap kekeh dengan keinginannya itu.Setelah itu, bi Asih kembali menyiapkan bahan untuk membuat nasi goreng. Sudah lebih lima kali Salsa gagal membuat nasi goreng, dan untuk yang sekarang, ia harus berha

    Last Updated : 2021-05-19
  • Pesona Cinta Sang CEO   Chapter 22

    Mentari telah kembali ke peraduannya, gelap pun kini menyelimuti bumi, hanya ada sinar rembulan. Malam ini Dewa tengah sibuk dengan pekerjaannya, entah kenapa sejak Salsa hamil ia selalu keteteran dengan pekerjaan kantornya. Pasalnya, Salsa selalu berbuat ulah yang di luar dugaan, itu yang membuat Dewa harus menambak stok kesabarannya."Mas." Salsa berteriak memanggil suaminya.Dewa yang mendengarnya hanya bisa menghela napas. Pasalnya jika sudah berteriak seperti itu pasti karena ada maunya. "Ada apa, pekerjaan aku belum selesai.""Mas cepetan ke sini." Salsa kembali berteriak. Dewa yang mendengarnya dengan terpaksa beranjak dari ruang kerjanya.Dewa membuka pintu kamarnya, terlihat jika sang istri tengah duduk di sofa. Pria berkaos putih itu berjalan masuk ke dalam dan bergegas menghampiri sang istri. Salsa yang menyadari akan kehadiran sang suami dengan segera bangkit dan berjalan menghampirinya. Tiba-tiba Salsa mengapit lengan kekar sang suami, hal it

    Last Updated : 2021-05-20

Latest chapter

  • Pesona Cinta Sang CEO   Chapter 54 | Ending

    Lima tahun telah berlalu, kehidupan rumah tangga Dewa dan Salsa semakin membaik dan harmonis. Bahkan kini mereka akan kembali di karunia bayi kembar lagi, saat ini Salsa tengah hamil sembilan bulan. Mereka tinggal menunggu waktunya kapan bayi kembar akan lahir, dan itu adalah masa-masa yang tengah Dewa dan Salsa nanti-nantikan.Salsa merasa tenang karena sudah tidak ada lagi pengganggu. Alina dinyatakan meninggal saat kejadian dulu, di mana tubuh wanita itu tertabrak oleh truk. Sejak saat itu, Salsa merasa hidupnya tenang dan juga nyaman. Sementara itu, Vira menjalani kehidupannya dengan Sinta, ia tidak merasa kesepian lagi, kasih sayang yang Vira dambakan, kini telah ia dapatkan."Mas, kok aku tiba-tiba pengen nyium Reno ya," ucap Salsa tiba-tiba. Saat ini ia dan Dewa tengah duduk santai di taman samping rumah."Jangan sembarangan kamu, kalau minta jangan yang aneh-aneh ngapa. Masa ngidam pengen nyium Re

  • Pesona Cinta Sang CEO   Chapter 53

    Tidak terasa air matanya jatuh tanpa meminta izin. Bahkan ponsel di tangannya ikut jatuh, marah dan kecewa menjadi satu. Tega-teganya orang yang sangat ia percaya berhianat. Salsa tidak pernah menyangka kalau Dewa bisa berbuat hal serendah itu."Kamu tega, Mas. Kamu bilang mau ke kantor, tapi nyatanya ... sudah cukup aku bertahan, aku tidak sanggup lagi," lirihnya, Salsa menyeka air matanya, lalu memandangi si kembar yang tengah tertidur.Selang berapa menit, terdengar suara deru mobil, sudah dapat dipastikan jika itu adalah Dewa. Dan benar saja, tidak butuh waktu lama pintu kamar terbuka. Terlihat Dewa masuk ke dalam, bahkan pria berlesung pipi itu langsung memeluk tubuh Salsa dari belakang. Namun Salsa hanya diam, bahkan langsung melepas pelukan suaminya itu."Sayang kamu kenapa?" tanya Dewa, kedua alisnya saling bertautan, heran."Tidak usah pura-pura tidak tahu," jawab Salsa. Hatinya terasa sakit dengan foto yang ia terim

  • Pesona Cinta Sang CEO   Chapter 52

    Kini Salsa sudah tiba di depan ruang rawat Dewa, saat hendak masuk terdengar samar-samar orang bicara dari dalam. Salsa berpikir jika ayahnya sudah sampai, untuk memastikan, Salsa membuka pintu ruangan tersebut. Seketika mata Salsa membulat sempurna saat melihat bukan ayahnya yang berada di dalam, melainkan wanita yang telah lama menghilang, dan sekarang dia kembali lagi."Mau apa kamu kembali lagi, lebih baik sekarang kamu pergi dari sini!" bentak Salsa. Ia tidak menyangka kalau perempuan itu kembali lagi, perempuan yang sudah banyak membuat rumah tangga Salsa dan Dewa berantakan."Apa kamu lupa kalau aku adalah calon istri, Dewa." Dengan santainya perempuan itu berjalan menghampiri Salsa, dia adalah Alina. Perempuan berhati iblis yang sudah mencelakai Salsa."Sayang, kamu benar kan akan menikahiku?" tanya Alina seraya berjalan menghampiri Dewa yang masih duduk di atas brangkar."Iya." Dewa menganggukan kepalanya."Aku ngga

  • Pesona Cinta Sang CEO   Chapter 51

    Seketika Salsa dan Bram terkejut mendengar ucapan Vira. Bahkan, dunia serasa berhenti berputar, persendian Salsa terasa lemas seketika. Ia tidak menyangka kalau Vira akan memakai kesempatan ini demi keuntungannya sendiri."Kamu sudah gila! Kamu pikir kamu siapa hah!" bentak Salsa, ia benar-benar geram dengan apa yang Vira ucapkan."Jangan mentang-mentang kamu anak, Mama Sinta. Jadi bisa seenaknya seperti ini, iya." Salsa menatap tajam wanita yang berdiri di sebelah Sinta."Silahkan kamu mau teriak atau apa, aku tidak peduli. Nyawa suamimu ada di tanganku," ujar Vira dengan santai."Kamu bukan Tuhan, jadi kamu tidak bisa menentukannya," sahut Salsa. Seketika Vira menatap tajam ke arah Salsa."Sudah, jangan bertengkar lagi. Salsa, mama minta maaf, jika keputusan mama ini salah. Namun demi kebaikan Dewa, tolong .... ""Enggak, Ma. Aku nggak mau pisah sama, mas Dewa. Bagaimana dengan anak-anak nanti," potong Salsa,

  • Pesona Cinta Sang CEO   Chapter 50

    Kini Dewa dan Salsa sudah berada di rumah sakit, Dewa langsung mendapat penanganan oleh dokter. Bahkan saat ini pria berlesung pipi itu berada di ruang ICU, kondisinya kritis. Benturan di kepala yang keras membuat Dewa mengalami pendarahan di otak, bahkan saat ini ia membutuhkan donor darah. Namun, sampai sekarang belum ada darah yang cocok.Berbeda dengan Salsa, luka yang ia alami memang tak separah suaminya. Namun, Salsa harus rela kehilangan calon anaknya yang masih dalam kandungan. Akibat benturan yang keras membuatnya keguguran, saat ini Salsa sudah sadarkan diri bahkan ia tengah menemani suaminya yang tergeletak tak berdaya, dengan beberapa alat medis menempel di badan.Sinta, dan Bram sudah ada di rumah sakit, bahkan Arman yang mendengar kabar itu seketika terbang ke Indonesia. Arman memang sosok ayah yang sangat peduli dengan anaknya. Mereka hanya bisa berdo'a semoga Dewa bisa secepatnya mendapatkan donor darah. Arman memang bisa mendonorkan darahny

  • Pesona Cinta Sang CEO   Chapters 49

    Kakek Surya menghembuskan napas terakhirnya, lantaran terkena serangan jantung. Dewa tidak menyangka kalau kakeknya akan pergi dengan cara seperti itu. Begitu juga dengan Sinta. Ia merasa bersalah, karena masalah yang ia ciptakan, menjadi akhir hidup seseorang yang sangat ia sayangi.Jenazah sudah dimandikan, bahkan sudah dikafani dan dishalatkan. Kini mereka tengah menunggu kabar dari makam, apakah sudah selesai membuat makam atau belum. Banyak tetangga, kerabat bahkan teman-teman kakek Surya yang datang. Pengusaha dan para pejabat pun saling berdatangan, terlebih kematian yang mendadak membuat mereka tidak percaya.Dewa duduk tepat di samping kepala almarhum kakek Surya, ia merasa sedih dengan kematian kakeknya yang mendadak itu. Sementara Sinta duduk berseberangan dengan putranya, ia tak kalah sedih, bahkan air matanya terus mengalir. Selang sepuluh menit, Salsa datang bersama dengan Bram. Wanita hamil itu bergegas masuk ke dalam dan duduk di sebelah sua

  • Pesona Cinta Sang CEO   Chapter 48

    Sementara telepon itu masih saja berbunyi, Vira terus meminta tolong pada Dewa, dengan suara tangisannya yang begitu memekakan telinga. Sementara Dewa bingung harus berbuat apa. Di sisi lain ia merasa kasihan, tetapi ia juga tidak mau bertengkar lagi dengan istrinya."Kalau dia lebih penting, silahkan pergi. Tapi jika aku lebih penting, tetap di sini," ujar Salsa. Bukannya mau egois, tapi ia istrinya. Seharusnya Dewa lebih mementingkan istri dari pada orang lain.Dewa menghela napas, ia bingung harus berbuat apa. Tidak mungkin ia memaksa pergi, bisa-bisa nanti istrinya tidak mengizinkan dirinya untuk bertemu dengan si kembar dan sang istri. Dewa menoleh Salsa yang masih memunggunginya, sementara ponselnya masih saja berbunyi.[Maaf, saya tidak bisa. Saya sedang ..... ]Terdengar jika Vira berteriak memanggil kakaknya, bahkan suara tangisannya semakin kencang. Dewa benar-benar merasa tidak tega, ia bingung harus berbuat apa. Mana yang har

  • Pesona Cinta Sang CEO   Chapter 47

    Satu minggu telah berlalu, dan selama seminggu ini Salsa tinggal di rumah Bram, bersama dengan si kembar. Sementara Dewa, memilih untuk mengalah, dan setiap dari kantor, ia selalu menyempatkan diri untuk berunjuk ke rumah ayahnya, menemui istri dan anak-anak. Rasanya sehari saja tidak melihat mereka, sudah seperti satu bulan.Lalu, untuk masalah ibunya dan Vira, Dewa masih mencari informasi tentang hubungan mereka berdua. Dewa berharap semoga ibunya tidak menyembunyikan apapun dari dirinya. Sudah cukup dulu Sinta menyembunyikan siapa ayah kandung Dewa. Kali ini, ia tidak ingin ada rahasia lagi yang tersembunyi antara mereka.Sementara itu, Vira juga masih bekerja di kantor Dewa, memang jika diperhatikan, ada yang tidak beres dengan wanita itu. Namun, Dewa akan tetap mempertahankannya, sampai rahasia tentang Vira terkuak. Dan apa hubungannya dengan Sinta, sejak Dewa memergoki kedua wanita itu di rumah sakit, pria berlesung pipi itu menyuruh orang kepercayaan

  • Pesona Cinta Sang CEO   Chapter 46

    Keduanya masih beradu pandang, tetapi tiba-tiba ponsel wanita itu berdering. Dengan cepat ia bangkit dan beranjak dari tempat tersebut. Sementara Sinta masih memandangi punggung wanita itu yang kini menghilang di balik dinding."Ya, Allah. Gadis itu ... apa mungkin dia ... tidak mungkin, dia pasti hanya mirip," gumam Sinta, ia pun memilih untuk beranjak pergi. Pikiran Sinta kacau, sudah tua kali ia bertemu gadis itu.Di dalam ruangan, Bram tengah menemani putrinya. Salsa terus merengek meminta pulang, padahal dokter belum mengijinkan. Dan yang membuat Bram berpikir dua kali adalah, Salsa meminta pulang ke rumahnya, bukan ke rumahnya sendiri."Yah, boleh ya. Salsa ingin menenangkan pikiran, Salsa akan membawa si kembar juga," bujuknya. Salsa terus berusaha membujuk ayahnya agar mengijinkan dirinya untuk pulang ke rumahnya.Bram menghembuskan napasnya. "Baiklah, terserah kamu saja, tapi kamu harus izin dulu sama Dewa. Karena bagaiman

DMCA.com Protection Status