Share

Saham ditarik

Author: Bintang Senja
last update Last Updated: 2022-06-19 08:58:10

"Ini tidak mungkin, Julia tidak mungkin menjual rumah ini." Sevan mengusap wajahnya dengan gusar, lalu mengacak rambut. Rasanya otaknya ingin meledak dengan masalah yang kini menimpanya.

Sevan kembali menghubungi nomor istrinya, tetapi hasilnya nihil. Ingin rasanya Sevan melempar ponselnya, hatinya selalu merasa gundah dan tidak tenang saat tidak ada kabar dari istrinya itu.

"Bagaimana ini, Julia kamu ke mana sih." Sevan kembali menekan nomor istrinya, berharap kali ini usahanya berhasil. Namun bukannya terhubung ke nomor Julia, tetapi justru ada panggilan masuk dari ibu mertuanya.

"Mama nelpon, bagaimana ini." Sevan bimbang harus menerima panggilan itu atau tidak. Namun jika ditolak, akan menambah masalah, dengan sangat terpaksa Sevan menggeser tombol berwarna hijau untuk menerima panggilan tersebut.

[Halo, Van. Julia ada sama kamu nggak, mama hubungi nomornya kok nggak aktif]

Sevan menelan ludahnya sendiri, bingung dan juga panik. Harusnya Sevan jujur jika istrinya pergi tanpa pamit, tapi jika itu terjadi. Sevan lah yang akan kena imbasnya, ia benar-benar bingung harus menjawab apa.

[Julia sedang istirahat, Ma. Mungkin baterainya habis, jadi nggak aktif]

[Masa baterai habis dari kemarin, mama hubungi nggak pernah bisa. Kalian baik-baik saja kan, soalnya mama sedang ada di jalan menuju bandara]

"Astaga bagaimana ini, jangan sampai mama sampai di Indonesia sementara Julia entah di mana." Sevan sangat terkejut ketika mendengarkan jika ibu mertuanya sedang dalam perjalanan menuju bandara.

Orang tua Julia memang tinggal di luar negeri, dan mereka biasanya pulang ke Indonesia jika akan ada acara. Dan mungkin mereka pulang karena seminggu lagi akan ada acara empat bulanan Julia.

[Udah dulu ya, Ma. Sevan ada urusan, nanti Sevan bilangin sama Julia]

Dengan cepat Sevan menutup sambungan teleponnya, untuk sementara ia harus menghindar terlebih dahulu. Setelah itu Sevan kembali masuk ke dalam mobilnya dan memutuskan untuk pulang ke rumah ibunya. Berharap Sevan mendapatkan solusi atas masalah yang menimpanya.

Dalam perjalanan, Sevan terus berusaha untuk menghubungi nomor istrinya. Bahkan ia sampai menanyakan Julia pada beberapa teman dekatnya. Namun semua jawaban yang Sevan dapat, mereka tidak tahu di mana Julia berada. Hal tersebut benar-benar membuat pikiran Sevan bertambah bingung.

***

Hari telah berganti, pagi ini Julia baru saja selesai membuat sarapan. Untuk menghindari Sevan, Julia memilih tinggal di apartemen yang ia beli tanpa sepengetahuan suaminya itu. Selama di sana, Julia akan memikirkan langkah apa saja yang harus ia ambil.

"Huh, akhirnya selesai juga," ujar Julia seraya menarik kursi untuk duduk. Tiba-tiba saja ponselnya berdering, Julia yang hendak mengambil piring pun terpaksa ia urungkan.

"Siapa sih, pagi-pagi udah nelpon." Julia mengambil benda pipih miliknya itu, lalu menggeser tombol berwarna hijau untuk menerima panggilan.

[Semuanya sudah beres, Ibu tinggal menunggu kabar baiknya saja]

[Ok, terima kasih ya. Terus untuk gugatan cerai yang aku ajukan bagaimana]

[Sedang diproses, mungkin kalau ada, Ibu siapkan bukti yang benar-benar kuat. Agar prosesnya cepat, dan hasilnya juga memuaskan]

[Baik, nanti aku cek lagi bukti yang sudah ada. Ya sudah, kalau ada apa-apa kamu langsung hubungi saya]

Sambungan telepon terputus, Julia menghembuskan napasnya lalu kembali menaruh ponselnya. Julia berharap semoga masalah segera selesai, rasanya ia sudah ingin lepas dari suaminya. Setelah itu Julia memutuskan untuk sarapan, perutnya sudah ingin diisi.

Sementara itu, di lain tempat saat ini Sevan tengah sarapan. Lelaki itu sudah siap dengan pakaian kantornya, ia harus kembali bekerja setelah seharian kemarin libur. Walaupun sampai saat ini Sevan belum mendapatkan kabar tentang istrinya, tetapi ia harus bekerja.

"Jadi nanti bagaimana? Kalau tiba-tiba mbak Sinta pulang terus menanyakan Julia." Nita menatap wajah putranya, seketika Sevan menghentikan gerakan tangannya.

"Sevan juga bingung, Ma. Sampai sekarang Sevan tidak tahu di mana Julia berada, nomornya juga nggak aktif," ujar Sevan. Raut wajahnya terlihat begitu bingung.

"Kamu sih, coba aja nggak berbuat kesalahan. Pasti tidak akan terjadi masalah seperti ini, memangnya kamu lupa kalau Julia sedang hamil. Apa kamu juga lupa, kalau Nagita pergi tanpa pesan setelah tahu kamu bangkrut," ungkap Nita. Mendengar itu Sevan terdiam, rasanya menyesal karena sudah menghianati istrinya.

"Sudahlah, Ma. Sudah siang Sevan ke kantor dulu." Sevan bangkit dari duduknya dan beranjak pergi. Kepalanya benar-benar pusing, ditambah Sera juga terus memintanya untuk datang ke rumah.

Kini Sevan sudah dalam perjalanan menuju ke kantor, ponselnya terus saja bergetar. Mungkin itu pesan yang dikirim oleh Nagita, biasanya jika belum dibalas, Sera akan terus  menyuruh ibunya untuk mengirim pesan. Sevan menghela napas, ia memilih untuk fokus menyetir terlebih dahulu.

"Julia, apa kamu tidak kasihan terhadapku. Apa kamu tidak kangen," gumamnya. Sevan terus melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Rasanya ingin segera sampai kantor, lalu menyelesaikan pekerjaannya agar bisa kembali mencari keberadaan istrinya.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, kini Sevan tiba di kantor miliknya. Mobil sudah terparkir di pelataran kantor, setelah itu Sevan segera turun lalu melangkah masuk ke dalam gedung. Baru saja menginjakkan kaki, tiba-tiba Rina sekretarisnya berjalan menghampirinya.

"Ada apa?" tanya Sevan dengan wajah cukup penasaran.

"Ibu Julia sudah menarik semua sahamnya," jawab Rina. Mendengar itu mata Sevan langsung melotot, bahkan jantungnya rasanya ingin copot.

"Rina, kamu jangan bercanda. Istriku tidak mungkin menarik sahamnya yang sudah ... kamu pasti bohong kan." Sevan menatap tajam sekretarisnya itu. Ia tidak percaya jika Julia benar-benar menarik sahamnya begitu saja.

"Saya tidak bohong, Pak." Rina menggeleng. Hal tersebut membuat napas Sevan rasanya seperti berhenti. Jika itu benar-benar terjadi, perusahaannya akan kembali bangkrut seperti dulu. Sevan tidak ingin jatuh miskin gara-gara perusahaan miliknya bangkrut.

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Sartini Cilacap
Makanya jangan banyak ulah sevan
goodnovel comment avatar
Isabella
rasain km sevan . bangkrut dan mantan istrimu pergi lagi
goodnovel comment avatar
Ruswi Rahmalia
saya suka ceritanya,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Ulah Mantan Istri

    "Ya Tuhan, bagaimana ini. Aku tidak ingin jatuh miskin gara-gara perusahaan ini bangkrut," batin Sevan seraya mengusap wajahnya dengan gusar."Oya, Pak. Bapak juga sudah ditunggu oleh, pak Andy di ruangan," kata Rina. Pak Andy adalah salah seorang pengusaha yang sempat menawarkan untuk bekerja sama. Sevan berharap semoga, pak Andy mau melanjutkan kerja sama itu."Ya sudah, saya ke ruangan sekarang." Sevan membenarkan jasnya, lalu beranjak menuju ke ruangannya yang berada di lantai lima belas.Panas dingin hati dan pikirannya, entah kenapa perasaan Sevan mendadak tidak enak. Ada rasa khawatir jika pak Andy akan membatalkan rencana kerja sama mereka. Dan jika itu sampai terjadi, Sevan tidak tahu harus berbuat apa lagi.Kini Sevan sudah sampai di lantai lima belas, lelaki berjas hitam itu segera melangkah menuju ruangannya. Ceklek, pintu terbuka, Sevan tersenyum lalu melangkah masuk ke dalam. Terlihat jika pak Andy telah menunggunya."Maaf sudah membuat, Bapak menunggu." Sevan menjabat t

    Last Updated : 2022-06-20
  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Ancaman

    Nagita menaruh kopi tersebut di atas meja lalu merebut ponselnya. "Memangnya kenapa, aku ingin kamu bercerai dengan wanita itu. Tidak rela aku melihatmu bahagia dengannya."Sevan mengusap wajahnya. "Aku tidak akan pernah melepaskan Julia, apa kamu lupa. Aku bisa seperti ini berkat Julia, dan apa kamu lupa. Dulu saat aku bangkrut kamu minggat entah ke mana, tapi setelah aku sukses kamu datang lagi. Aku benar-benar menyesal sudah .... ""Penyesalanmu sudah tidak ada gunanya lagi, Mas. Karena semuanya sudah terjadi," potong Nagita dengan cepat."Kamu memang licik." Sevan menatap tajam mantan istrinya itu. Jika tidak ada Sera, sudah dipastikan keduanya akan bertengkar.Sevan benar-benar menyesal telah menghianati Julia, tidak seharusnya ia kembali menikmati madu dari wanita yang sudah jelas-jelas bukan istrinya. Namun semua itu terjadi karena ulah Nagita, wanita itu yang sudah menjebak Sevan."Sudahlah, Mas. Untuk apa kamu mikirin dia, biarkan saja pergi. Lebih baik sekarang kita fokus un

    Last Updated : 2022-06-20
  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Tidak Tahu Malu

    Cukup lama mereka terdiam, Sevan sibuk memikirkan bagaimana caranya bisa menemukan keberadaan istrinya. Berkali-kali lelaki berkemeja hitam itu mengusap wajahnya. Sevan merasa jika oksigen dalam tubuhnya sudah mulai menipis."Maaf, Ma. Sebenarnya kami sedang ada masalah, tapi Sevan janji. Secepatnya Sevan akan membawa Julia pulang." Sevan menundukkan kepalanya. Ia pasrah dengan apa yang akan ibu mertuanya itu katakan.Sinta bangkit dari duduknya, lalu berjalan mendekati menantu itu. "Hari ini kamu harus bisa membawa pulang Julia ke rumah saya. Jika tidak, jangan harap kamu akan melihat Julia dan anakmu kelak.""Mbak, tolong jangan ... maksud saya, rumah tangga pasti ada masalah. Tapi tolong jangan berkata seperti ini, jangan pisahkan Sevan dengan anaknya," timpalnya. Nita memang marah atas perbuatan putranya, tapi ia tidak rela jika Sevan dan anaknya kelak harus dipisahkan."Bukankah Sevan masih punya Sera, jadi tidak ada masalah kan. Ya sudah, maaf jika kedatangan saya mengganggu, pe

    Last Updated : 2022-06-20
  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Masalah Bertubi

    Nagita memegang pipinya yang terasa panas, ia tidak menyangka akan mendapatkan tamparan seperti ini. Sementara itu Sinta masih menatapnya dengan tajam. Namun berbeda dengan Julia, wanita hamil itu terlihat begitu tenang."Masih mau menuduhku pelakor, asal kamu tahu. Aku menikah dengan mas Sevan setelah kalian bercerai, aku sama sekali tidak merebutnya. Mas Sevan sendiri yang datang melamarku, justru di sini kamu yang berusaha merebutnya dariku. Tapi kamu tidak perlu khawatir, aku tidak butuh suami plin-plan seperti mantan suamimu itu." Julia menatap tajam mantan istri suaminya itu."Kalau kalian masih saling mencintai, untuk apa dulu bercerai. Oh iya, aku tahu, kalian bercerai karena mas Sevan bangkrut kan. Dan setelah mas Sevan bangkit kembali, kamu langsung mendekatinya, dengan menggunakan anak sebagai alasan. Aku ingin lihat, jika mas Sevan kembali bangkrut apa kamu masih mau dengannya," ungkap Julia. Mendengar itu seketika Nagita diam, hatinya terasa tersentil mendengar ucapan yan

    Last Updated : 2022-06-21
  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Nagita Kembali Berulah

    Sevan mengusap wajahnya dengan gusar, niat hati ingin mengejar Julia harus gagal gara-gara pesan yang Nagita kirim. Sevan tidak menyangka jika rumah tangganya akan berakhir seperti ini. Tapi Sevan tidak akan tinggal diam, ia harus bisa meyakinkan Julia. Walaupun sesungguhnya sudah terlambat."Julia, surat ini tidak akan menjadi penghalang untukku. Aku akan tetap berjuang untuk mendapatkan kamu lagi," gumamnya. Setelah itu Sevan beranjak masuk ke dalam mobilnya, lalu melaju meninggalkan halaman rumah tersebut.Dalam perjalanan Sevan benar-benar tidak bisa berpikir tenang. Lelaki itu terus memikirkan bagaimana caranya agar Julia bisa kembali Sevan miliki. Hidupnya terasa hampa tanpa adanya kehadiran Julia. Wanita yang sangat ia cintai.Tiba-tiba saja ponsel Sevan kembali berdering, awalnya ia acuh. Namun benda pipih itu terus menjerit-jerit, dengan terpaksa Sevan menepikan mobilnya terlebih dahulu. Setelah itu Sevan mengambil ponselnya yang ada di saku celananya."Nagita, ada apa lagi s

    Last Updated : 2022-06-21
  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Kebangkrutan Sevan

    "Oh iya, sepertinya kamu juga perlu tahu, kalau perusahaan milik mas Sevan sudah dalam ambang kehancuran. Saham yang aku tanam sudah aku ambil kembali, jadi kamu siap-siap saja hidup dengan mantan suami yang sebentar lagi kembali bangkrut," ungkapnya lagi. Mendengar itu mata Nagita melotot, ia tidak menyangka jika Julia bisa melakukan hal itu."Apa?! Mas Sevan akan kembali bangkrut. Ini tidak boleh terjadi, bagaimana nasibku nanti, bagaimana dengan nasib anakku terutama yang masih dalam kandungan." Nagita membatin. Ia tidak ingin kembali hidup melarat.Nagita menatap Julia. "Kamu pasti bohong kan, mas Sevan tidak akan pernah bangkrut.""Kamu tanyakan sendiri pada mantan suamimu itu, dan mungkin sebentar lagi akan menjadi suamimu," ujar Julia. Wanita berbadan dua itu tersenyum tatkala melihat ekspresi wajah Nagita.Selang beberapa menit tiba-tiba sebuah mobil masuk dan berhenti di pelataran rumah. Mobil itu berhenti tepat di sebelah mobil milik Nagita, Julia hanya menghela napas meliha

    Last Updated : 2022-06-21
  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Ketuk Palu

    "Ah sial, bisa-bisanya Julia juga menjual aset perusahaan." Sevan mengumpat kesal, tak lupa ia juga memukul setir mobilnya. Rasanya kepalanya ingin meledak mendengar kabar buruk itu."Semua ini gara-gara Nagita, coba saja aku menuruti omongan dia. Tidak mungkin aku kehilangan semua ini," gumamnya. Sevan menyesal karena sudah termakan omongan mantan istrinya itu.[Uang bulanan untuk Sera sudah aku transfer, seperti biasa] Sevan mengirim pesan tersebut untuk Nagita, mantan istrinya.@Nagita[Mas, bisa datang ke rumah nggak. Sera pengen ketemu, dari pagi merengek terus]@Sevan[Maaf, hari ini aku harus nemenin Julia ke dokter untuk periksa kandungan]@Nagita[Ya ampun, Mas. Periksa kandungan kan bisa sama supir atau siapa. Sera itu anak kamu loh, badannya panas]@Sevan[Iya, aku tahu. Ya sudah nanti aku mampir]"Ada apa, Mas?" tanya Julia yang baru saja masuk ke dalam mobil."Nagita, dia ngasih tahu katanya Sera badannya panas." Sevan menjelaskan."Ya sudah, kita ke sana saja. Kasihan Se

    Last Updated : 2022-06-21
  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Pusing Tujuh Keliling

    "Ada apa, Mas?" tanya Nagita dengan raut wajah panik."Aku harus pulang sekarang," sahut Sevan lalu beranjak masuk ke dalam mobilnya. "Kamu enggak nemuin Sera dulu, Mas." Nagita mengetuk kaca mobil milik mantan suaminya itu. Seketika Sevan menurunkan kaca mobilnya."Lain kali saja, aku ada urusan yang lebih penting," ujar Sevan. Setelah itu ia kembali menutup kaca mobilnya, lalu perlahan mobil tersebut melaju meninggalkan parkiran."Sudah resmi cerai saja mas Sevan terus mengabaikanku. Apa lagi jika masih bersama, ah sial." Nagita mengerang frustasi. Setelah itu ia memutuskan untuk masuk ke dalam mobilnya, lalu beranjak pergi ke sekolahan putrinya.Hanya butuh waktu sekitar empat puluh lima menit mobil Nagita sudah berhenti di depan gerbang sekolah putrinya. Selang lima menit Sera terlihat keluar, gegas Nagita membuka pintu mobilnya. Melihat ibunya sudah datang, Sera langsung berlari menghampirinya."Kok, Mama yang jemput. Papa mana? Katanya papa yang mau jemput." Sera sedikit meraju

    Last Updated : 2022-06-22

Latest chapter

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Hadirnya Anggota Baru ( Ending)

    Waktu terasa cepat berlalu, dan kini tidak terasa sekarang usia kandungan Julia sudah sembilan bulan. Hanya tinggal menunggu hari kapan akan melahirkan. Sevan pun kini memilih untuk cuti bekerja, pria itu akan standby menjaga istrinya di rumah. Terlebih ada anak-anak.Seperti malam ini, saat Julia tengah tengah menemani si kembar bermain, Sevan datang dengan membawa dua gelas susu, dan untuk si kembar mengunakan botol, pria itu berjalan menghampirinya sang istri, dan menjatuhkan bobotnya di sebelah Julia. Jujur, rasanya Sevan tidak sabar ingin melihat buah cintanya lahir ke dunia. "Minum dulu susunya." Sevan menyodorkan susu tersebut. Dengan segera Julia menerimanya, lalu meneguk susu tersebut."Sera ini untuk kamu, dan ini untuk Azam dan Azura." Sevan menyodorkan susu tersebut untuk ketiga anaknya."Terima kasih, Pa." Mereka berucap secara bersamaan, lalu menerima susu tersebut.Belum ada setengah, Julia menyerahkan gelas tersebut. "Mas abisin ya, aku udah kenyang."Sevan terlonjak

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Test Pack ( Menuju Ending)

    Hari demi hari telah berganti, minggu demi minggu sudah berlalu dan bulan terus berjalan. Tidak terasa setahun telah berlalu, kini bahtera rumah tangga yang Julia serta Sevan bina semakin hari bertambah romantis. Masalah yang pernah menguji rumah tangga mereka, berhasil dilalui bersama. Pagi ini, Sevan tengah sibuk untuk bersiap pergi ke kantor. Meski semua kebutuhannya sudah Julia siapkan, tetap saja Sevan sering membuat Julia geram dengan kelakuannya. Seperti saat ini, Sevan tengah sibuk mencari dasi, padahal sudah disiapkan oleh istrinya. "Sayang dasinya di mana!" teriak Sevan dari dalam kamar. "Sudah aku siapkan, Mas." Julia ikut berteriak, pasalnya saat ini ia sedang berada di kamar mandi memandikan si kembar. "Mana nggak ada," ujar Sevan dengan suara cukup keras. Julia menghela napas, setelah selesai ia bergegas memakaikan handuk untuk si kembar lalu beranjak keluar. Terlihat jika suaminya sedang mengobrak-abrik isi lemari untuk mencari dasi. Padahal sudah Julia siapkan dan

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Karma untuk Nagita

    Sevan menghentikan langkahnya ketika melihat wanita yang ia kejar sudah tergeletak di pinggir jalan dekat darah yang terus mengalir dari kepala dan beberapa anggota tubuh lainnya. Lalu lintas menjadi terganggu gara-gara kejadian tersebut. Banyak pengendara yang berhenti demi melihat korban."Mas." Julia memegang bahu suaminya, seketika Sevan terlonjak kaget dengan sentuhan istrinya itu."Julia kamu .... ""Astaghfirullah, Mas." Julia langsung menyembunyikan wajahnya di balik punggung suaminya. Ia paling tidak bisa jika melihat korban kecelakaan dengan wajah mengenaskan seperti yang wanita itu alami, yang tak lain adalah Ranti."Kamu tidak perlu melihatnya, biar polisi saja yang akan mengurusnya." Sevan mengusap punggung istrinya. Ia tahu bagaimana perasaan Julia saat ini, setelah itu Sevan membawa sang istri kembali masuk ke dalam gedung rumah sakit.Setibanya di dalam, Sevan dan Julia kembali masuk ke dalam ruang rawat Sinta. Beruntung Sevan sempat memergoki perbuatan Ranti. Jika tid

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Niat Jahat Ranti

    "Aku tidak boleh menyerah." Irfan beranjak masuk ke dalam mobilnya, lalu melaju mengikuti mobil Sinta."Sinta, aku tidak akan pernah melepaskan kamu." Irfan terus melajukan mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi agar tidak kehilangan jejak.Sejujurnya Irfan cukup heran, dari mana Sinta mengetahui perselingkuhannya. Mungkinkah Julia yang telah memberitahu ibunya, tapi sepertinya tidak mungkin. Tapi jika bukan Julia, lalu siapa, karena hanya Julia yang mengetahuinya.Irfan terus melajukan mobilnya, ada rasa khawatir yang menguasai dirinya. Terlebih mobil yang membawa Sinta melaju dengan kecepatan cukup tinggi. Beruntung Irfan bisa terus mengejarnya, hingga akhirnya mobil Sinta berhenti di pelataran rumah.Melihat Sinta turun dari mobil, gegas Irfan juga ikut turun. Bahkan lelaki itu langsung mengejar Sinta, mendengar suara Irfan. Wanita paruh baya itu menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke belakang. Terlihat jika Irfan tengah berjalan mendekatinya."Sinta, kamu baik-baik saja kan." Ra

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Surat Cerai untuk Irfan

    Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, kini Nagita sudah tiba di kediaman Alex. Kini mobil sudah terparkir, Baron langsung membawa Nagita turun lalu mengajaknya masuk ke dalam rumah. Meski sudah memberontak, tetapi tenaga Baron jauh lebih kuat. "Lepasin aku!" teriak Nagita dengan terus memberontak."Tenang, Sayang. Sebentar lagi kita akan bersenang-senang," ujar Baron seraya mencolek dagu wanita yang bersamanya. Dengan kasar Nagita memalingkan wajahnya. "Mulai hari ini, kamu akan menjadi pelampiasan napsu para anak buahku. Jangan mencoba untuk kabur, karena kamu akan tahu sendiri akibatnya," ucap Alex. Seketika mata Nagita melotot. "Baron, bawa dia pergi dari sini. Terserah kalian mau apakan," titah Alex. "Baik, Tuan." Baron mengangguk paham. Setelah itu Baron membawa Nagita menuju ke kediamannya yang berada di belakang rumah utama milik Alex. "Lepasin tangan aku nggak," ujar Nagita yang sedari tadi terus memberontak. "Diam, kamu akan kehabisan tenaga jika seperti ini teru

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Karma Mulai Berlaku

    Julia mendongak, menatap orang di hadapannya dari ujung kaki sampai ke atas. Seketika ketakutan Julia berubah menjadi senyum setelah tahu siapa yang berdiri di hadapannya itu. Meski sejujurnya Julia merasa bingung, dari mana suaminya tahu jika dirinya dalam bahaya. "Mas Sevan." Julia berusaha untuk bangun, tetapi kesulitan karena lututnya terluka. "Kamu nggak apa-apa." Sevan membantu istrinya untuk bangun. "Enggak apa-apa kok, Mas. Oya kok, Mas bisa tahu kalau .... ""Ceritanya panjang, sekarang kita cepat pergi dari sini." Sevan memotong ucapan istrinya, lalu mengangkat tubuh Julia agar mempercepat masuk ke mobil. Setelah masuk ke dalam mobil, Sevan segera meninggalkan tempat tersebut. Berharap semoga anak buah Alex tidak mengikutinya. Hati Julia masih bertanya-tanya, dari mana suaminya tahu jika dirinya dalam bahaya. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk bertanya. "Mereka nggak ngapa-ngapain kamu kan?" tanya Sevan, seraya meliriknya sekilas. "Enggak kok, Mas. Maaf kalau a

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Menggagalkan Rencana

    Sejak kedatangan ayahnya, Julia lebih sering melamun, ia tidak menyangka jika ayahnya sendiri bisa setega itu. Irfan lebih mementingkan putri dari wanita lain ketimbang dengan putrinya sendiri. "Apa aku cerita saja ya sama, Mas Sevan," gumamnya. Julia memijit pelipisnya yang sedikit pusing. Tiga bulan terakhir ini Julia sering merasa pusing.Tiba-tiba saja Julia merasakan ada cairan yang menetes dari hidungnya. Reflek tangan kanannya terangkat, lalu mengusapnya dengan punggung tangannya. Julia sedikit terkejut saat ada noda merah di punggung tangannya. "Astagfirullah." Julia meraih tisu untuk mengelap hidungnya. Tiba-tiba saja terdengar suara ponselnya yang berdering, dengan segera Julia meraih benda pipih yang tergeletak di atas meja."Papa, untuk apa papa nelpon." Julia menggeser tombol berwarna hijau. [Julia kamu harus ingat, kamu harus bercerai dengan Sevan. Setelah itu kamu menikah dengan Alex. Karena orang tua Alex sudah menanggung pengobatan Nagita sampai sembuh total][Maaf

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Permintaan Gila Irfan

    Cukup lama Julia terdiam, ia harus memikirkan hal itu secara matang. Julia tidak ingin salah untuk mengambil keputusan. Sesungguhnya Julia masih merasa kecewa dengan apa yang pernah Sevan lakukan. Tapi ia sadar jika kedua anaknya sangat membutuhkan peran seorang ayah.Mungkin Julia bisa hidup tanpa hadirnya seorang suami, tapi ia tidak mau dikatakan sebagai ibu yang egois. Kedua anaknya butuh hadirnya seorang ayah, dan selama ini Sevan telah menunjukkan rasa sayangnya terhadap si kembar. Mungkin kesalahan yang pernah Sevan lakukan sangat fatal, tapi tidak ada salahnya jika memberinya kesempatan kedua."Julia." Suara Sevan mampu membuat Julia tersentak dan sadar dari lamunannya."Baik, Mas. Aku akan memberimu kesempatan kedua. Aku harap kamu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini," putusnya. Mendengar itu Sevan tersenyum, rasa syukur tak luput darinya. Sevan juga berjanji akan benar-benar berubah dan tidak akan pernah mengecewakan Julia lagi."Julia terima kasih, aku janji akan mengg

  • Pesan yang dikirim Oleh Mantan Istri Suami   Meminta Rujuk

    Irfan melirik ke arah istrinya yang berdiri di sebelah Julia. Kedua wanita itu nampak masih diam, namun sorot matanya menunjukkan jika mereka masih bertanya-tanya dengan keadaan ini. Kehadiran Ranti benar-benar membuat kacau."Apa ada yang, papa rahasiakan." Pertanyaan yang Sinta lontarkan cukup membuat Irfan tersentak kaget. "Tidak ada, Ma. Kita ke dalam saja, mungkin dia hanya asal bicara." Irfan mengajak istri dan anaknya masuk ke dalam, namun belum sempat mengayunkan kaki. Suara Ranti membuat mereka diam dan mengurungkan niatnya."Aku tidak asal bicara, bahkan aku punya bukti video saat kita ... apa kamu masih merahasiakan hal sebesar ini dari keluargamu." Ucapan yang terlontar dari mulut Ranti mampu membuat mereka menoleh, terlebih Sinta."Video apa yang kamu maksud, belum puas kamu membuat rumah tangga kami berantakan." Sinta menatap tajam wanita yang berdiri tak jauh darinya. Dadanya naik turun menahan amarahnya yang kian membara.Sinta masih sangat ingat dengan Ranti, wanita

DMCA.com Protection Status