Share

41

Penulis: Meisya Jasmine
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-18 18:16:15

BAGIAN 41

POV ZULAIKA

TAWAR MENAWAR NYAWA

              Aku mendadak bingung dengan sikap Ario yang tiba-tiba merajuk. Kusadari bahwa ucapanku tadi memang telah membuatnya syok. Wajar. Anak itu pasti berpikir kalau tindak kriminal yang dilakukan oleh Daddy memang sangat melampaui batas. Mulai dari pedofilia, pembunuhan, sampai transaksi narkoba.

              “Ario, jangan membuatku sedih. Jangan merajuk, dong,” bujukku sambil merangkul bahunya. Namun, adikku malah diam saja. Wajahnya datar. Sepanjang perjalanan menuju pulang, praktis tak ada lagi percakapan di antara kami. Siapa yang tak gundah diperlakukan begini? Tentu saja aku merasa resah plus tak enak hati.

              Sesampainya di depan pagar rumah, aku langsung membayar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   42

    BAGIAN 42POV ZULAIKAMENELAN PIL KECEWA “Aku hanya ingin, Papi lekas menikah dengan Tante Yeslin,” ucapku dengan sungging senyum culas. “Iya, Sayang. Papi akan segera menikahi Yeslin setelah surat cerai di tangan. Kamu jangan khawatir, Nak.” Suara Papi terdengar penuh semangat. Dia antusias sekali menjawab. Seperti tengah ketiban rejeki. “Namun, tolong jangan pernah punya anak dengannya! Jangan pernah! Kalau sampai kalian punya anak, siap-siap saja untuk mati. Papi atau Tante Yeslin, jelasnya kalian berdua akan kulenyapkan dengan apa pun caranya!” “Ika … itu syarat yan

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-18
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   43

    BAGIAN 43POV ZULAIKAKECURIGAAN MAMI Hubunganku dengan Mami sejak malam itu kembali dingin. Aku seperti sudah mati rasa kepadanya. Semua seakan hambar, bahkan pengorbanannya pun kunilai tak ada yang spesial. Sikap Mami sendiri kini terasa semakin beku kepadaku. Terlebih ketika dia memulai usaha karang bunga papan. Dia menjadi sibuk dengan kesibukan barunya. Tiada hari tanpa bekerja keras bagi Mami, sampai-sampai dia lupa untuk sekadar menyapa kami. Selain sikap Mami yang kian berubah, rumah ini pun ikut nasib tuannya. Rumah yang semula memiliki halaman depan yang cukup lapang dengan rumput-rumput jepang yang tumbuh rapi serta pot-pot bunga yang menghiasi di sisi depan teras, kini berubah jadi markas k

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-18
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   44

    BAGIAN 44POV ZULAIKAKEPERGOK DADDY “Kenapa aku harus bohong, Mi? Memangnya, apa untungku berbohong?” Setelah beberapa detik terdiam, akhirnya aku memberanikan diri untuk menjawab tuduhan Mami. Kebohongan demi kebohongan kini telah menjadi makanan sehari-hariku. Tiada hari tanpa meludah dusta. Sebenarnya nuraniku menolak untuk terus-terusan begini. Akan tetapi, memangnya aku punya pilihan lain? Mami menatapku lekat-lekat. Seakan lagi menelisik apa yang ada di dasar hatiku. Sekuat tenaga aku berusaha terlihat tenang. Memberanikan diri untuk menatapnya balik. Setengah mati ketakutan ini kusembunyikan di balik wajah tenang bak air sungai yang mengalir mengikuti arus. Mami tak boleh sampai tahu rahasia demi rahasia yang susah payah kututupi darinya selama ini.&nbs

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-18
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   45

    BAGIAN 45POV ZULAIKABAGAI BERJALAN DI ATAS SEHELAI RAMBUT “Di mall, Dad ….” Setengah mati kutahan rasa deg-degan yang membuat tubuh limbung. Rasanya aku ketakutan. Belum lagi telapak tangan yang semakin dingin. Tuhan, tolong jaga aku. Jangan buat Daddy menemui untuk kemudian melenyapkan nyawaku. “Oh, gitu. Ya, sudah. Kamu mau minta oleh-oleh apa, Sweetheart? Daddy pulang minggu depan. Mom, istrinya Daddy, masih pengobatan sampai akhir bulan. Namun, Daddy duluan pulang sama anak-anak.” Nada bicara Daddy terdengar santai dan lembut. Seketika aku merasa lega yang sebesar-besarnya. Rasanya aku mau berlonjak kegirangan saking happy­-nya mendengar ucapan Daddy barusan. Ini serius? Kok, dia nggak kepo aku pergi sama siapa dan ngapain ke mall? Ya Tu

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-18
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   46

    BAGIAN 46POV ZULAIKAGARA-GARA ANTING Setelah makan bersama dan memberiku hadiah, Jo kemudian mengajak jalan-jalan mengitari mall. Cowok itu dengan pedenya menggandeng tanganku. Aku tidak mempermasalahkan hal tersebut. Bagiku ini adalah bonus buatnya sebab sudah terlalu baik di siang Minggu yang begitu menyenangkan. “Kita beli baju mau nggak?” Jo tiba-tiba bertanya saat kami melewati sebuah retail yang menjual segala jenis pakaian serta sepatu. Retail tersebut memiliki harga standar dan kualitas yang tidak buruk-buruk amat. Aku juga sering dibelikan Papi baju-baju di sini saat orangtuaku belum berpisah. “Nggak usah. Uangmu nanti habis,” cegahku sambil menarik tangan Jo. Cowok i

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-18
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   47

    BAGIAN 47POV ZULAIKASASARAN SELANJUTNYA ADALAH KIKAN Dengan perasaan takut-takut, aku melangkah pelan ke arah Mami. Kuberanikan diri untuk duduk di sebelahnya, meski jantungku deg-degan luar biasa. Tampak wajah Mami sudah jutek. Kedua matanya menatap tajam ke arahku, seakan tak mau melepaskan aku dari terkamannya. “Dapat anting dari mana, kamu?” Mami menyibak rambutku. Memegang ujung daun telinga sambil mendekatkan wajahnya. “Ini anting-anting jualannya mama Kikan, Mi. Bahan silver. Aku dikasih sama beliau tadi.” Kujawab pertanyaan Mami dengan mencoba untuk tetap tenang dan percaya diri. Kuberanikan diri untuk menatap kedua matanya yang menelisik tajam, meski sempat terbesit r

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-18
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   48

    BAGIAN 48POV ZULAIKASEBUAH IDE CEMERLANG Dengan uang hasil pemberian Jo, aku mengirimkan Kikan dua cetak pizza ukuran besar dengan topping super lengkap. Tak lupa juga kukirimkan beberapa minuman ringan dan salad buah. Semoga dengan makanan yang kukirim, Kikan bakalan semakin lengket. Aku akan berusaha mati-matian mengambil hati anak itu. Sudah terususun ragam rencana di kepala untuk memanfaatkan Kikan semaksimal mungkin. Kalau perlu, dia hanya dekat kepadaku, tak perlu dekat dengan Dinda. Terkecuali, si Dinda mau diajak kerja sama. Dinda sih, anaknya fleksibel sebenarnya. Sama seperti Kikan. Orangnya baik, penuh kepositifan, berprestasi, dan lembut. Sama polosnya seperti si Kikan. Akan tetapi, Dinda punya banyak teman di luar sekolah kami. Takutnya, kalau terjadi sesuatu hal kepada D

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-18
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   49

    Bagian 49POV ZULAIKAMENDADAK JANTUNGAN AKIBAT KEDATANG DADDY“Iya, sudah aku maafin,” jawabku dengan nada lembut sambil mengarahkan senyum kepada Kikan maupun Dinda. Tampak keduanya bermuka lega. Mereka sama-sama mengeratkan rangkulannya ke tubuhku, seakan takut kalau-kalau aku marah lagi.“Kita langsung ke kantin, ya. Aku juga mau bagi-bagi barang, nih. Kemarin ditraktir banyak barang sama Papi, tapi kayanya aku nggak bisa bawa semua ke rumah. Takut Mami tahu,” ujarku kepada Kikan, karena dia yang tahu awal kebohongan yang kuutarakan semalam. Gadis berambut keriting yang dikuncir kuda itu langsung mengangguk paham.“Lho, Ika. Ini kan, pemberian papimu. Masa kamu mau bagi-bagikan ke kita? Lagian, kenapa mamimu harus marah segala?” Dinda melayangkan protes kritisnya. Kikan pun buru-buru menyela sang sahabat.“Hus, kamu belum paham ceritanya, Din!” bentak Kinan dengan nada yang ag

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-18

Bab terbaru

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   142

    BAGIAN 142ENDINGKUIKHLASKAN YANG PERNAH TERJADIPOV HANA Air mataku luruh seperti hujan lebat di penghujung September yang basah. Dada ini sesak. Langkah kakiku pun terasa begitu berat sekaligus tertatih. Ucapan yang terlontar dari Jo sempurna membuat jantungku remuk redam. Hancur sudah harapku. Telah pupus segala impi tentang indahnya masa depan. Mas Doni yang berulang kali mendapat maklum dan maaf dariku, nyatanya kembali berulah di saat aku telah jatuh terlelap. “Hana!” Pekik itu sama sekali tak kugubris. Aku terus menapaki jalanan. Tak peduli lagi dengan lalu lalang kendaraan atau orang yang kebetulan memandangiku dari halaman kafetaria yang bersebelahan dengan gedung Real Grill. Kuusap air mata di pipi. Berjalan dengan sepatu hak tinggi di atas jalan beraspal bukanlah suatu hal mudah. Terlebih gaun malamku yang panjangnya menyentuh jalan. Aku terseok-seok. Sedang perasaan kini sekacau kota yang habis diterjang tsunami. Ah,

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   141

    BAGIAN 141EXTRA PARTPOV DONIPENGAKUAN DOSA “Hal penting apa itu?” Istriku terdengar agak syok. Kutoleh ke arahnya, wajah cantik itu langsung pias. Dia seperti bertanya-tanya dan dilanda sebuah kecemasan. Sialan si Jo, pikirku. Dia akan membuat hubungan rumah tangga kami retak setelah ini. Namun, aku sadar bahwa ini karena kebodohanku juga. Seharusnya … aku tak membawa serta istriku ke sini. Ah, mengapa sikap ceroboh masih saja melekap di diriku? Aku ingin sekali berubah menjadi lebih baik. Akan tetapi, tetap saja sikap kekanakanku bakal muncul lagi. Sungguh, aku benci dengan diriku sendiri. “Sebaiknya, kita pesan makanan saja. Baru setalah itu ngobrol banyak. Oke?” Ika mencoba mencairkan suasana. Wanita dengan wajah bak rembulan yang sedang terang-terangnya tersebut membuat seketika tenang tatkala mendengarkan suara lembutnya. Namun, buru-buru aku istighfar. Tidak pantas aku terus begini. Doni, sadarlah! Kamu dan dia sama-sama telah membina

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   140

    BAGIAN 140EXTRA PARTPOV DONIMAAFKAN AKU, HANA “Mas, makasih ya, udah ngajakin jalan-jalan malam ini. Kamu tahu aja aku seharian capek di rumah sakit.” Hana berkata saat kami telah berada di dalam mobil miliknya. Perempuan yang mengenakan gaun warna silver dengan model lengan balon bertahtakan manik-manik kristal tersebut begitu anggun malam ini. Wajah oval tembamnya dihias make up yang fresh. Sapuan perona pipi warna peach begitu serasi di kulit putih mulusnya. Apalagi bibir tipis itu. Begitu ranum nan manis. “Iya, sama-sama.” Aku mengulas senyum. Menutupi rasa bersalah yang begitu besar menggelayuti batin. Entah bagaimana reaksi Hana saat tahu tujuanku mengajaknya keluar malam ini. “Ayo, jalan, Mas. Aku udah nggak sabar pengen makan steak di Real Grill.” Hana berkata dengan penuh semangat. “Iya, Han.” Hatiku lemah sebenarnya. Takut-taku kupandangi wajah cantik Hana. Ya Allah, berdosa sekali aku selama ini. Maafk

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   139

    BAGIAN 139EXTRA PARTPOV DONISALAHKU “Halo, Mas?” Suara Jo menggema di telinga. Membuatku makin tambah gelagapan. “Eh, i-iya, Jo. M-maaf.” Aku tergagap-gagap seperti orang bodoh. Sedang irama nadi ini semakin bertambah kencang. Habislah aku malam ini. “Jawab saja, Mas. Aku ingin mendengarnya langsung dari mulutmu.” Rasa bersalah itu begitu besar membebani pundak dan seluruh isi hati. Aku muak pada diriku sendiri. Andai bisa kuhapus seluruh bayang akan Ika di ingatan, pastilah ingin kulakukan sejak dulu kala. Sayangnya, tak semudah membalikkan telapak. “Jo, maaf,” lirihku. Aku sudah kehabisan kata-kata. “Tidak perlu minta maaf. Minta maaflah kepada istrimu, Mas.” Plak! Lagi-lagi aku tertampar oleh kalimat Jo. Benar-benar menohok sekali ucapannya. Membuatku semakin sadar akan kesalahan-kesalahan yang telah kuperbuat. “Aku tahu seperti apa perjuangan dokter Farhana untuk bisa

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   138

    BAGIAN 138EXTRA PARTPOV DONIMASIH BERUSAHA UNTUK MENERIMA “I love you, Mas,” kata Hana sambil mengecup keningku. “I love you too, Sayang.” Hana menerima kembali sebuah kecupan di bibir merahnya. Perempuan itu terlihat tersipu-sipu. Senyumnya merekah. Aku tahu jika dia pasti merasa begitu spesial. “Selamat tidur, ya.” Hana seakan tak ingin mengakhiri percakapan. Dia masih saja berbasa-basi sambil memeluk tubuhku erat. “Iya. Kamu lekas tidur, ya. Pagi-pagi kita harus bangun untuk kerja.” Hana mengangguk. Wanita itu pun mulai memejamkan mata. Di saat-saat seperti inilah jiwaku bakal terombang-ambing. Kutatap wajah Hana lekat-lekat. Dia adalah wanita yang sempurna, sebenarnya. Cantik, ayu, cerdas. Rambut hitamnya selaksa sutera yang halus nan lembut. Pipi tembam putihnya begitu mulus dan akan merona merah apabila aku memuji-muji. Tak ada yang kurang darinya. Aku saja yang sebenarnya cukup kurang ajar.

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   137

    BAGIAN 137EXTRA PARTPOV YESLINBERATNYA TERPURUK Gagal dapat warisan, hampir masuk penjara, dan dicampakkan oleh kekasih hati adalah segelintir kepahitan yang harus kuteguk dalam hidup. Begitu berat perjalanan ini. Namun, mau tak mau aku harus menjalaninya dengan tabah hati. Hidupku sempat terpuruk dalam lubang kelam yang menyeramkan. Terlunta-lunta usai dibuang oleh keluarga Mas Danu dan keluargaku sendiri. Hidup berpindah menumpang dari rumah teman yang satu ke rumah teman yang lainnya. Sebulan lamanya aku seperti gelandangan. Sampai urat maluku rasanya sudah putus. Ah, kalau ingat masa-masa itu, aku selalu ingin menjatuhkan air mata.Mimpi untuk memiliki seluruh harta warisan Mas Danu pun juga sirna. Hingga saat ini, segala aset mantan suamiku telah berada di tangan keluarga besarnya. Rumah mewah yang begitu kubangga-banggakan itu pun telah ditempati oleh Bu Pipit dan Poppy. Mereka sekarang menuai hasil yang sangat banyak, tanpa mau membagiku barang se

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   136

    BAGIAN 136EXTRA PARTPOV HANAAKU BAHAGIA “Selamat pagi, Sayang.” Sebuah kecupan mendarat di atas keningku. Hangat. Seketika membuat tubuh ini menggeliat dan perlahan kubuka mata. Mas Doni, suamiku tercinta, tengah berbaring di sebelah. “Mas …,” lirihku sambil tersenyum. “Bangun, yuk. Udah pagi. Aku udah siapin sarapan buat kamu.” Aku langsung bangkit. Merasa sangat tidak enak hati. Ini adalah hari ketiga dalam pernikahan kami. Sudah tiga hari aku haid dan dua pagi bersama suamiku selalu saja dia yang bangun lebih dahulu. Rasanya malu. “Maaf, Sayang. Aku kesiangan lagi,” kataku sambil buru-buru merapikan rambut. “Santai aja. Nggak apa-apa.” Mas Doni ikut bangkit. Duduk di hadapanku sambil menyibak poni yang tergerai menutupi setengah wajah oval ini. “Kamu cantik,” pujinya. Mukaku terasa begitu hangat. Ada degup-degup nervous yang menggelayuti jiwa. Seperti bar

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   135

    BAGIAN 135EXTRA PARTINDAH PADA WAKTUNYAPOV ZULAIKA “Dokter! Masyaallah, sebulan tidak jumpa, makin cantik aja!” Aku berseru saat berjumpa dengan dokter Farhana di lobi mewah hotel Grand Crown Hotel. Wanita berpasmina warna dusty pink tersebut setali tiga uang denganku. Sama hebohnya. “Masyaallah, pengantin baru! Berseri-seri sekali.” Dokter Farhana yang sekarang lebih chubby dan berisi tersebut memelukku erat-erat. Spesialis kesehatan jiwa itu tampak bahagia. Merona-rona pipinya. “Maafkan Hana tidak bisa ikut hadir semalam, Ika. Dia ada workshop di Jakarta. Baru sampai ke sini sore.” Sebuah suara menceletuk di depan sana. Dapat kulihat sosok Mas Doni berdiri tegap di belakang dokter Farhana. Cowok itu tak selesu kemarin. Wajah kusamnya sudah berubah cerah ceria. Rambut gondrongnya juga sudah dipangkas rapi. Wow! Hanya dalam semalam saja, wujud Mas Doni sudah bertransformasi sedrastis ini. Apakah pertanda bahwa mereka benar-benar balikan?

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   134

    BAGIAN 134EXTRA PARTPOV ZULAIKAHANYA MIMPI? “Ya Allah! Mas Doni! Mas Doni!” “Bee! Bangun!” Sebuah teriakan dan guncangan di tubuhku seketika membuat terperanjat. Aku mendadak bangkit. Kedua mata ini langsung membelalak dan merasa sangat silau sebab cahaya lampu yang benderang. Aku benar-benar terengah. Napas ini memburu seperti orang yang habis dikejar-kejar anjing. Keringat sebesar bulir jagung pun membasahi pelipis. “Kamu kenapa, Bee?” Jo yang berada di sebelahku terdengar panik. Lelaki itu merangkul erat, sementara tangannya sibuk mengelap keningku dengan selembar tisu. “Boo, sekarang jam berapa?” tanyaku sambil menatapnya. Lelaki itu tergopoh mencari ponselnya. Suamiku akhirnya menemukan ponsel di bawa bantal yang dia pakai, kemudian menatap layar yang baru dia hidupkan. “Jam empat pagi. Kamu kenapa?” “Ya Allah, aku mimpi buruk. Mas Doni mati bunuh diri,” ucapku sambil meremas ramb

DMCA.com Protection Status