Share

126

Penulis: Meisya Jasmine
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-22 17:37:36

BAGIAN 126

EXTRA PART

POV ZULAIKA

WANITA BERJILBAB BURGUNDY

Aku yang merangkul dokter Farhana kini sampai di depan ambang pintu masuk resto. Dua orang pria berseragam stelan jas dan pantofel mengkilap. Keduanya sudah memasang senyuman manis sejak kami masih beberapa meter sebelum tiba.

“Selamat datang, Kak. Tamu undangan Pak Lukas?” tanya salah seorang dari mereka yang memiliki tubuh atletis dan wajah yang macho.

“Iya. Saya Zulaika dan ini dokter Farhana. Di belakang ada Jo, anak Om Lukas. Sisanya keluargaku. Kami boleh masuk?” jawabku santai penuh percaya diri meskipun outfit yang kupakai bukanlah gaun malam yang mewah.

“Silakan. Boleh kami cek barang bawaan di tas?” tanya pria yang juga mengenakan sarung tangan kulit berwarna hitam tersebut.

Aku mengangguk. Membuka tas selempang yang kukenakan dan menunjukan isi yang hanya dompet serta ponsel tersebut. Dokter Farhana juga melakukan hal yang sama. Pria satunya yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   127

    BAGIAN 127EXTRA PARTSATU PELAMINAN, DUA PENGANTINEnam bulan kemudian setelah pertemuan di resto hotel …. Akad nikah itu akhirnya berlangsung juga. Hanya berjeda sepuluh menit lamanya dari akad Papa Lukas dan Mama Soraya, akad nikahku dengan Jo digelar di tempat dan hari yang sama. Iya, kami berempat sengaja menikah di waktu yang sama dan resepsi pun juga bersama-sama. Lucu? Begitulah. Banyak yang memuji ide unik tersebut. Anak dan orangtua sama-sama nikah dan sama-sama pesta. Bahagia bukan kepalang. Hal paling haru adalah ketika Ario menjadi wali dalam pernikahanku. Dia yang melakukan ijab qabul dengan Jo. Ya Allah, rasanya aku merinding. Tak kubayangkan, di usia sebelia itu adikku telah memikul tanggung jawab yang cukup berat di kedua pundaknya. Cowok yang semakin dewasa dan bertambah-tambah tampan berkali lipat tersebut sangat gagah sekali kala menjadi wali nikahku. Di balik jas hitam hasil rancangan Mama Soraya, adikku tampak begitu menawan.

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-22
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   128

    BAGIAN 128EXTRA PARTPOV DONIKEPUTUSAN “Ayah kecewa kepadamu, Don! Di mana harus Ayah sembunyikan muka ini?!” Suara parau Ayah menggelegar. Pria 60 tahun yang baru saja pensiun dari jabatannya sebagai kepala dinas di sebuah instansi pemerintahan tersebut kini terduduk lemas di atas sofa. Dia terlihat terpukul. Namun, cepat atau lambat aku harus mengatakan ini kepada Ayah. “Jangan paksa Doni, Yah. Doni merasa tidak cocok dengan Hana,” jawabku sambil berlutut di depan kaki pria tua tersebut. Ayah yang memiliki rambut penuh uban dan tubuh yang besar tinggi itu melayangkan tamparannya ke wajahku. Cukup keras. Akan tetapi, aku tak melawan. Wajar jika dia melakukan hal itu. “Bodoh! Dasar laki-laki tolol! Di mana otakmu, Don? Hana adalah wanita terhormat! Dia anak seorang profesor sekaligus rektor di fakultas kedokteran negeri ternama di kota ini! Gadis itu spesialis jiwa. Apa lagi yang kurang?” Ayah menarik rambutku hin

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-22
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   129

    BAGIAN 129EXTRA PARTPOV DONILEPASKAN “Sampaikan ke orangtuamu, Hana. Aku pulang.” Aku langsung angkat kaki. Meninggalkan Hana yang menangis dengan penuh raungan. Tak kupedulikan sedikit pun tangis kepiluan itu. Hatiku telah puas melepaskannya. Apa pun konsekuensi dari keputusan ini, aku siap menanggungnya. Aku tak pulang ke rumah, melainkan singgah ke rumah dinas milik rekan kerja sekaligus abang letingku, Zaki. Dia tinggal sendiri di kota ini. Anak dan istrinya tak dibawa bertugas karena si anak lebih betah di rumah neneknya. Pernah dibawa tinggal di asrama tiga bulan, si anak yang masih kecil itu malah sakit-sakitan dan super rewel. Terpaksa, si Zaki jadi single dan kurang belaian. “Eh, ngapain ke sini?” Muka Zaki yang kelihatannya baru bangun tidur itu kaget melihat diriku di depan pintu rumah dinasnya. “Aku bermalam di sini, ya?” kataku sambil menerobos masuk. “Kenapa rupanya kau, Don? Ada masal

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-22
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   130

    BAGIAN 130EXTRA PARTPOV DONIMAKI SAJA AKU Kutemukan Zaki yang rambut gondrongnya dikuncir ke atas dengan karet gelang tersebut tengah duduk di bangku panjang dekat pintu masuk tenda. Lelaki itu sedang menanti sembari menyesap rokoknya. Aku pun langsung ambil posisi. Mengempaskan bokong tepat menghadap ke arah Zaki, membelakangi beberapa karyawan warung yang sedang masak pesanan pelanggan. “Aku pesan bebek goreng dua porsi. Kau suka, kan?” tanya Zaki sambil menjentik abu rokoknya ke tanah. “Ya, terserah saja. Aku pemakan segala.” “Termasuk hati perempuan, ya?” Zaki tersenyum sinis. Aku hanya mendengus. Merebut kotak rokok milik Zaki yang dia biarkan tergeletak di tengah meja. Kini giliranku numpang rokok gratis dengannya, setelah seluruh sisa rokok yang kubawa tadi sudah habis dia sesap. “Sial kamu, Zak! Ini rokokmu sisa satu! Habis ini kamu yang beli lagi.” Aku mengumpat ketika melihat rokok hanya t

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-22
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   131

    BAGIAN 131EXTRA PARTPOV DONIAYAH! Setibanya di depan pintu gerbang asrama polisi, Zaki menghentikanku. Dia berujar, “Don, bawa aku ke tempatmu. Aku akan mengawanimu ke rumah Hana.” Aku tertegun sesaat. Mobil langsung kupelankan lajunya. Kutoleh sekilas ke arah Zaki. Wajah pria berkulit sawo itu seperti mencemaskan sesuatu. “Apa yang membuatmu berubah pikiran? Aku tidak perlu dikasihani, Zak,” kataku sambil mendecih kecil. “Sudahlah. Jangan banyak basa basi. Cepat putar arah. Aku hanya bosan sendirian di rumah.” Aku tak menjawab. Segera kumundurkan mobil untuk putar balik. Dasar Zaki. Di balik sikap kerasnya, diam-diam dia selalu menaruh simpati kepadaku. Dia pasti tak tega membiarkanku sendirian menghadapi kerasnya kuku Om Syamsudin. Mobil kupacu kencang lagi. Menembus padatnya jalanan di sore Senin yang sibuk ini. Maklum saja. Orang-orang baru pulang dari kantor maupun kampus. Wajar bila jalanan be

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-22
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   132

    BAGIAN 132EXTRA PARTPOV DONISATU PER SATU TUMBANG Atmosfer di ruangan ini menjadi begitu sarat akan ketegangan. Perasaanku begitu tak nyaman kepada Ayah. Satu sisi aku tak tega sebab telah mengecewakannya, tapi di sisi lain aku bersikukuh bertahan dengan egoku. Kusadari mungkin kerasnya kepala ini telah melukai Ayah. Namun, sekali lagi, aku tak dapat mengubah pendirianku. Setelah menunggu kondisi Ayah stabil usai mendapatkan pengobatan uap, kuputuskan untuk membawanya ke rumah sakit. Ayah awalnya menolak. Beliau seperti masih merajuk kepadaku. “Ayolah, Yah. Doni mohon,” bujukku sambil bersimpuh di bawah kakinya. “Tidak usah. Aku bisa urus diri sendiri!” Ayah masih berkuat dengan keras kepalanya. Kami memang sama-sama memiliki sifat yang sama. Susah untuk mengubah prinsip. “Mbak Dina pasti sedih, Yah, jika tahu Ayah sakit begini. Jangan buat dia sedih. Kasihan,” kataku mencoba meluluhkan hati Ayah. A

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-22
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   133

    BAGIAN 133EXTRA PARTPOV DONIREDUPNYA OPTIMISME Tiga hari pasca kejadian masuknya Ayah ke IGD, beliau akhirnya benar-benar dijemput oleh Mbak Dina bersama sang suami, Mas Rama. Putri kecil mereka, Jasmine, tak dibawa dan ditinggal bersama orangtua Mas Rama di kota tempat tinggal mereka. “Biarkan Ayah bersama kami, Don.” Begitu ucap Mas Rama. Pria yang bekerja sebagai PNS di kementrian hukum dan HAM tersebut menatapku dalam. Kami bicara empat mata di teras, ditemani bunyi jangkrik dan gigitan nyamuk yang agak mengganggu. Malam ini adalah hari pertama kedatangan Mas Rama bersama Mbak Dian. “Iya, Mas. Jika memang itu keputusannya, silakan saja,” ungkapku. Aku pun sadar bila Ayah telah kehabisan respect kepadaku. Wajar. “Masalah pembatalan pertunangan, apa tidak sebaiknya dibicarakan baik-baik?” tanya Mas Rama kemudian. Aku menghela napas panjang. Mengusap wajah dengan perasaan masygul. “Hana masih sakit,” jawabku.

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-22
  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   134

    BAGIAN 134EXTRA PARTPOV ZULAIKAHANYA MIMPI? “Ya Allah! Mas Doni! Mas Doni!” “Bee! Bangun!” Sebuah teriakan dan guncangan di tubuhku seketika membuat terperanjat. Aku mendadak bangkit. Kedua mata ini langsung membelalak dan merasa sangat silau sebab cahaya lampu yang benderang. Aku benar-benar terengah. Napas ini memburu seperti orang yang habis dikejar-kejar anjing. Keringat sebesar bulir jagung pun membasahi pelipis. “Kamu kenapa, Bee?” Jo yang berada di sebelahku terdengar panik. Lelaki itu merangkul erat, sementara tangannya sibuk mengelap keningku dengan selembar tisu. “Boo, sekarang jam berapa?” tanyaku sambil menatapnya. Lelaki itu tergopoh mencari ponselnya. Suamiku akhirnya menemukan ponsel di bawa bantal yang dia pakai, kemudian menatap layar yang baru dia hidupkan. “Jam empat pagi. Kamu kenapa?” “Ya Allah, aku mimpi buruk. Mas Doni mati bunuh diri,” ucapku sambil meremas ramb

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-22

Bab terbaru

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   142

    BAGIAN 142ENDINGKUIKHLASKAN YANG PERNAH TERJADIPOV HANA Air mataku luruh seperti hujan lebat di penghujung September yang basah. Dada ini sesak. Langkah kakiku pun terasa begitu berat sekaligus tertatih. Ucapan yang terlontar dari Jo sempurna membuat jantungku remuk redam. Hancur sudah harapku. Telah pupus segala impi tentang indahnya masa depan. Mas Doni yang berulang kali mendapat maklum dan maaf dariku, nyatanya kembali berulah di saat aku telah jatuh terlelap. “Hana!” Pekik itu sama sekali tak kugubris. Aku terus menapaki jalanan. Tak peduli lagi dengan lalu lalang kendaraan atau orang yang kebetulan memandangiku dari halaman kafetaria yang bersebelahan dengan gedung Real Grill. Kuusap air mata di pipi. Berjalan dengan sepatu hak tinggi di atas jalan beraspal bukanlah suatu hal mudah. Terlebih gaun malamku yang panjangnya menyentuh jalan. Aku terseok-seok. Sedang perasaan kini sekacau kota yang habis diterjang tsunami. Ah,

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   141

    BAGIAN 141EXTRA PARTPOV DONIPENGAKUAN DOSA “Hal penting apa itu?” Istriku terdengar agak syok. Kutoleh ke arahnya, wajah cantik itu langsung pias. Dia seperti bertanya-tanya dan dilanda sebuah kecemasan. Sialan si Jo, pikirku. Dia akan membuat hubungan rumah tangga kami retak setelah ini. Namun, aku sadar bahwa ini karena kebodohanku juga. Seharusnya … aku tak membawa serta istriku ke sini. Ah, mengapa sikap ceroboh masih saja melekap di diriku? Aku ingin sekali berubah menjadi lebih baik. Akan tetapi, tetap saja sikap kekanakanku bakal muncul lagi. Sungguh, aku benci dengan diriku sendiri. “Sebaiknya, kita pesan makanan saja. Baru setalah itu ngobrol banyak. Oke?” Ika mencoba mencairkan suasana. Wanita dengan wajah bak rembulan yang sedang terang-terangnya tersebut membuat seketika tenang tatkala mendengarkan suara lembutnya. Namun, buru-buru aku istighfar. Tidak pantas aku terus begini. Doni, sadarlah! Kamu dan dia sama-sama telah membina

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   140

    BAGIAN 140EXTRA PARTPOV DONIMAAFKAN AKU, HANA “Mas, makasih ya, udah ngajakin jalan-jalan malam ini. Kamu tahu aja aku seharian capek di rumah sakit.” Hana berkata saat kami telah berada di dalam mobil miliknya. Perempuan yang mengenakan gaun warna silver dengan model lengan balon bertahtakan manik-manik kristal tersebut begitu anggun malam ini. Wajah oval tembamnya dihias make up yang fresh. Sapuan perona pipi warna peach begitu serasi di kulit putih mulusnya. Apalagi bibir tipis itu. Begitu ranum nan manis. “Iya, sama-sama.” Aku mengulas senyum. Menutupi rasa bersalah yang begitu besar menggelayuti batin. Entah bagaimana reaksi Hana saat tahu tujuanku mengajaknya keluar malam ini. “Ayo, jalan, Mas. Aku udah nggak sabar pengen makan steak di Real Grill.” Hana berkata dengan penuh semangat. “Iya, Han.” Hatiku lemah sebenarnya. Takut-taku kupandangi wajah cantik Hana. Ya Allah, berdosa sekali aku selama ini. Maafk

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   139

    BAGIAN 139EXTRA PARTPOV DONISALAHKU “Halo, Mas?” Suara Jo menggema di telinga. Membuatku makin tambah gelagapan. “Eh, i-iya, Jo. M-maaf.” Aku tergagap-gagap seperti orang bodoh. Sedang irama nadi ini semakin bertambah kencang. Habislah aku malam ini. “Jawab saja, Mas. Aku ingin mendengarnya langsung dari mulutmu.” Rasa bersalah itu begitu besar membebani pundak dan seluruh isi hati. Aku muak pada diriku sendiri. Andai bisa kuhapus seluruh bayang akan Ika di ingatan, pastilah ingin kulakukan sejak dulu kala. Sayangnya, tak semudah membalikkan telapak. “Jo, maaf,” lirihku. Aku sudah kehabisan kata-kata. “Tidak perlu minta maaf. Minta maaflah kepada istrimu, Mas.” Plak! Lagi-lagi aku tertampar oleh kalimat Jo. Benar-benar menohok sekali ucapannya. Membuatku semakin sadar akan kesalahan-kesalahan yang telah kuperbuat. “Aku tahu seperti apa perjuangan dokter Farhana untuk bisa

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   138

    BAGIAN 138EXTRA PARTPOV DONIMASIH BERUSAHA UNTUK MENERIMA “I love you, Mas,” kata Hana sambil mengecup keningku. “I love you too, Sayang.” Hana menerima kembali sebuah kecupan di bibir merahnya. Perempuan itu terlihat tersipu-sipu. Senyumnya merekah. Aku tahu jika dia pasti merasa begitu spesial. “Selamat tidur, ya.” Hana seakan tak ingin mengakhiri percakapan. Dia masih saja berbasa-basi sambil memeluk tubuhku erat. “Iya. Kamu lekas tidur, ya. Pagi-pagi kita harus bangun untuk kerja.” Hana mengangguk. Wanita itu pun mulai memejamkan mata. Di saat-saat seperti inilah jiwaku bakal terombang-ambing. Kutatap wajah Hana lekat-lekat. Dia adalah wanita yang sempurna, sebenarnya. Cantik, ayu, cerdas. Rambut hitamnya selaksa sutera yang halus nan lembut. Pipi tembam putihnya begitu mulus dan akan merona merah apabila aku memuji-muji. Tak ada yang kurang darinya. Aku saja yang sebenarnya cukup kurang ajar.

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   137

    BAGIAN 137EXTRA PARTPOV YESLINBERATNYA TERPURUK Gagal dapat warisan, hampir masuk penjara, dan dicampakkan oleh kekasih hati adalah segelintir kepahitan yang harus kuteguk dalam hidup. Begitu berat perjalanan ini. Namun, mau tak mau aku harus menjalaninya dengan tabah hati. Hidupku sempat terpuruk dalam lubang kelam yang menyeramkan. Terlunta-lunta usai dibuang oleh keluarga Mas Danu dan keluargaku sendiri. Hidup berpindah menumpang dari rumah teman yang satu ke rumah teman yang lainnya. Sebulan lamanya aku seperti gelandangan. Sampai urat maluku rasanya sudah putus. Ah, kalau ingat masa-masa itu, aku selalu ingin menjatuhkan air mata.Mimpi untuk memiliki seluruh harta warisan Mas Danu pun juga sirna. Hingga saat ini, segala aset mantan suamiku telah berada di tangan keluarga besarnya. Rumah mewah yang begitu kubangga-banggakan itu pun telah ditempati oleh Bu Pipit dan Poppy. Mereka sekarang menuai hasil yang sangat banyak, tanpa mau membagiku barang se

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   136

    BAGIAN 136EXTRA PARTPOV HANAAKU BAHAGIA “Selamat pagi, Sayang.” Sebuah kecupan mendarat di atas keningku. Hangat. Seketika membuat tubuh ini menggeliat dan perlahan kubuka mata. Mas Doni, suamiku tercinta, tengah berbaring di sebelah. “Mas …,” lirihku sambil tersenyum. “Bangun, yuk. Udah pagi. Aku udah siapin sarapan buat kamu.” Aku langsung bangkit. Merasa sangat tidak enak hati. Ini adalah hari ketiga dalam pernikahan kami. Sudah tiga hari aku haid dan dua pagi bersama suamiku selalu saja dia yang bangun lebih dahulu. Rasanya malu. “Maaf, Sayang. Aku kesiangan lagi,” kataku sambil buru-buru merapikan rambut. “Santai aja. Nggak apa-apa.” Mas Doni ikut bangkit. Duduk di hadapanku sambil menyibak poni yang tergerai menutupi setengah wajah oval ini. “Kamu cantik,” pujinya. Mukaku terasa begitu hangat. Ada degup-degup nervous yang menggelayuti jiwa. Seperti bar

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   135

    BAGIAN 135EXTRA PARTINDAH PADA WAKTUNYAPOV ZULAIKA “Dokter! Masyaallah, sebulan tidak jumpa, makin cantik aja!” Aku berseru saat berjumpa dengan dokter Farhana di lobi mewah hotel Grand Crown Hotel. Wanita berpasmina warna dusty pink tersebut setali tiga uang denganku. Sama hebohnya. “Masyaallah, pengantin baru! Berseri-seri sekali.” Dokter Farhana yang sekarang lebih chubby dan berisi tersebut memelukku erat-erat. Spesialis kesehatan jiwa itu tampak bahagia. Merona-rona pipinya. “Maafkan Hana tidak bisa ikut hadir semalam, Ika. Dia ada workshop di Jakarta. Baru sampai ke sini sore.” Sebuah suara menceletuk di depan sana. Dapat kulihat sosok Mas Doni berdiri tegap di belakang dokter Farhana. Cowok itu tak selesu kemarin. Wajah kusamnya sudah berubah cerah ceria. Rambut gondrongnya juga sudah dipangkas rapi. Wow! Hanya dalam semalam saja, wujud Mas Doni sudah bertransformasi sedrastis ini. Apakah pertanda bahwa mereka benar-benar balikan?

  • Pesan Kotor Di Laptop Anakku   134

    BAGIAN 134EXTRA PARTPOV ZULAIKAHANYA MIMPI? “Ya Allah! Mas Doni! Mas Doni!” “Bee! Bangun!” Sebuah teriakan dan guncangan di tubuhku seketika membuat terperanjat. Aku mendadak bangkit. Kedua mata ini langsung membelalak dan merasa sangat silau sebab cahaya lampu yang benderang. Aku benar-benar terengah. Napas ini memburu seperti orang yang habis dikejar-kejar anjing. Keringat sebesar bulir jagung pun membasahi pelipis. “Kamu kenapa, Bee?” Jo yang berada di sebelahku terdengar panik. Lelaki itu merangkul erat, sementara tangannya sibuk mengelap keningku dengan selembar tisu. “Boo, sekarang jam berapa?” tanyaku sambil menatapnya. Lelaki itu tergopoh mencari ponselnya. Suamiku akhirnya menemukan ponsel di bawa bantal yang dia pakai, kemudian menatap layar yang baru dia hidupkan. “Jam empat pagi. Kamu kenapa?” “Ya Allah, aku mimpi buruk. Mas Doni mati bunuh diri,” ucapku sambil meremas ramb

DMCA.com Protection Status