Bab 6
Rumah Dahlia no 1
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .
Kencan ganda , begitulah agenda kali ini. Hanya kak Tian saja yang tidak membawa wanita sebagai pasangan, hanya seorang pria yang dia bilang sahabatnya, namanya Hosea.
Oia Hosea adalah ahli anatesi, dan dia cukup ahli di bidangnya. Saat makan siang bersama, Hosea menceritakan bagaimana jahilnya Tian saat kuliah, kata kak Hosea selama dia hidup sampai saat ini, orang yang pernah membius nya hanya Tian saja.
Dulu mereka berdua masih menjadi dokter magang di sebuah rumah sakit di pedalaman, dan saat itu Tian dengan sengaja menyuntikan cairan anestesi dan Hosealah yang jadi kelinci percobaan, Tian membohongi Hosea dan mengatakan kalau itu suntikan vitamin.
Ternyata ini adalah salah satu kejahilannya, dia membius Hosea dan menaruhnya di atas rumah pohon. Bayangkan hal ini Tian tega menjadikan Hosea sasaran kejahilan nya ,karena dia tau Hosea tidak pandai memanjat pohon.
Jadi saat Hosea tersadar dan efek obat anastesi hilang, dia malah jadi bingung karena berada di tempat asing.
Saat ingin keluar rumah, dia melongo karena menjumpai kalau sekarang berada di atas pohon. Yah ampun Tian ini! Menjelang pagi baru dia di selamat kan penduduk setempat, untunglah para penduduk sedang mencari kayu bakar, sehingga dia bisa secepatnya di temukan.
Sesampainya di rumah dan mau marah-marah. Tiba-tiba datang Tian dan beberapa teman lainnya yang sudah menyiapkan pesta kecil, pesta kejutan untuk ulangtahun Hosea.
Memang seh dia jahil tapi kebaikannya juga sangat banyak. Setidaknya rasa homesick terobati pada saat itu.
Kami cukup terhibur mendengar cerita kak Hosea , dan Tatiana jadi lebih tau kalau kak Tian sebenarnya orang yang sangat perhatian kepada orang lain. Dia peka apa yang menjadi kebutuhan orang di sekitarnya.
Wow hebat juga dokter muda satu ini, kak Tian juga tidak sombong. Lihat saja hari ini pakaian yang dia kenakan semuanya hanya baju biasa bukan bermerek branded.
Padahal dia lahir dari keluarga kaya dan dengan gajinya pasti mampu membeli barang mahal. Hari ini pun karena mengajak kami jadi dia membawa mobil, biasanya Tian kalau ke rumah sakit dengan angkutan umum saja. Kalau sudah pulang larut malam dia pesan taksi atau ojek online.
Lain halnya dengan kak Nanda, dari ujung rambut sampai ujung kaki branded semua. Biarpun kakak adik ini berbeda style tapi kedua orang ini tetaplah kakak terganteng dan baik, selain kak Haris yah.
Mereka sangatlah baik terhadap Tatiana seperti saudara kandung.
Beruntung sekali bisa berjumpa dengan mereka sebelum meninggalkan dunia ini.
Saat pulang kami berpisah dengan kak Nanda, karena dia harus mengantarkan tunangannya.
Kak Tian dan Hosea mengajak Tatiana dan Ryan untuk mampir makan malam dahulu.
Menurut mereka ada warung di pinggir jalan yang enak dan ada di daerah sekitar sini. Kedua sahabat ini hobi berburu kuliner kaki lima yang enak. Ternyata yang di maksud warung sate kambing dan tongseng. Astaga ! baru kali ini Tatiana akan makan daging kambing.
Aduh sebenarnya malas seh tapi melihat Ryan sangat antusias, sepertinya dia menyukai makanan seperti ini.
Untunglah di sebelah warung sate ada penjual martabak telur, syukurlah ada buat ganjal perut. Tatiana pun beli di sana baru kembali ke mereka.
Tatiana membawa 2 porsi martabak telur dengan banyak acar ketimun, dia suka sekali acar ketimun, dan saat melihat di meja ternyata kak Tian sudah memesankan nasi goreng dengan potongan daging kambing untuknya daripada mubazir dia coba saja untuk makan.
Wah ternyata rasanya sangat enak. Ryan juga menyuapi kekasihnya setusuk sate kambing dan saat dimakan rasanya sangat lezat. Tidak ada baunya, makanan di warung ini memang sangat enak.
Menurut kak Hosea harga di warung ini juga sangat murah, segelas es jeruk melengkapi makan malam.
Perut Tatiana sampai kenyang! Rasanya sudah mau meletus, setelah makan kak Tian mengantarkan kami pulang dahulu.
Motor Ryan juga ada di rumahnya. Jadi setelah mengambil motor, Ryan pun pamit pulang. sungguh malam yang menyenangkan .
*
*
*
Sudah sebulan ini Tatiana semakin jarang bertemu Ibu dan kang Narji.
Menurut bi Inah, Ibu pergi syuting lagi keluar kota kemaren lusa, dan kang Narji harus mengantarkan nya.
Duh gimana nih? Padahal harus ke tempat les sekarang, kasihan anak-anak yang sudah menunggu terlalu lama.
Ini hari pertama Tatiana menjadi guru untuk mengajar anak jalanan. Kalau Ryan lagi sibuk ujian masuk universitas. Sepertinya dia harus memesan ojek online saja deh, ehmm terpaksa daripada terlambat.
Belum sempat order ojek.
Haris datang. Wah tumben kakak yang satu ini pulang untuk makan siang.
"loh kak kenapa pulang siang?"tanya Tatiana.
"Oh kakak izin kerja setengah hari, nanti sore mau cek lokasi gedung dan studio foto prewedding" ucap Haris.
"Cie cie , sudah mau jadi pengantin baru nih yee, terus kak Renata mana?"
"Renata, masih di luar kota. Makanya kak Haris yang musti cek." ucap Haris.
"Oh lama juga yah kak Renata di luar kota, sudah mau sebulan yah kak?"
"Iya, ada sedikit masalah sama pabrik di daerah. Jadi dia langsung handle kesana." ucap Haris.
"Padahal itu pabrik bukannya urusan kak Nanda yah, kenapa malah kak Renata yang sibuk"
"Iya seh, cuma kan Renata salah satu pemegang saham juga. Dan pabrik itu milik keluarga mereka, jadi kalau Nanda tidak bisa kesana karena harus handle kantor pusat, lalu Tian harus di rumah sakit. Renata lah yang di tugaskan ke sana" ujar Haris menjelaskan.
"Oh jadi keluarga kak Renata punya usaha sendiri yah kak, baru tahu soal ini"
"Iya kakak juga kaget saat mengetahui hal ini, ternyata keluarga mereka mempunyai banyak bisnis yang dikelola secara langsung. Biasanya tante Rini yang handle. Karena pak Nanda kan kerja sebagai produser. Sepertinya itu bisnis warisan keluarga deh" ucap Haris lagi.
"Wah tante Rini hebat dong yah, bisnis woman. Serba bisa. Dia juga jago masak. Lihat barusan kurir anterin makanan dari tante Rini. Hampir tiap hari tante Rini kirim masakan kemari, bi Inah jadi libur masak" ucap Tatiana.
Begitulah tante Rini biarpun sibuk ,tetap siapkan makanan untuk seluruh keluarga.
"Pak Nanda juga sering membawa rantang makanan dari rumah. Dulu kak Haris sering perhatikan, beda yah sama Ibu kita. Tidak pernah masak deh untuk kita " kata kak Haris
"Iya , rindu masakan seorang Ibu terobati dengan masaan dari tante Rini. Seenggaknya pernah lah merasakan masakan dari ibu " kata Tatiana.
"Sabar yah dek " kata kak Haris sambil mengelus kepalaku.
"Oia dek tumben sudah rapi , mau jalan kemana?" tanya kak Haris
"Oh mau bantu di yayasan kak jadi guru" kata Tatiana.
"Wah bagus dong, sana buruan pergi, entar terlambat!" Ujar kak Haris
"Itu dia masalahnya kak l, kang Narji lagi antar Ibu syuting. Mungkin akan pesan ojek online saja" ucap Tatiana.
"Jangan lah, nanti kakak antar yah, tapi tunggu kakak makan siang dulu dan ganti baju, okey" ucap Haris.
"Baiklah, terimakasih yah kak" kata Tatiana.
"Sini temani kakak makan" ucap Haris.
"Siap bos"
Menu hari ini capcay dengan daging ayam dan sosis, juga ada ikan asam manis, dan telur fuyung hai.
Masakan tante Rini ngga kalah deh sama chef di restoran. Menurut kak haris, tante Rini juga punya restoran sendiri.
Pantas saja beliau pintar masak. tante Rini itu juga belajar kursus masak di luarnegri. Memang supermommy deh, beruntung sekali kak Renata punya ibu sepertinya.
Dan inilah hari pertama Tatiana mengajar. Ternyata tidak buruk juga, anak-anak disini sangat ramah dan disiplin.
Padahal mereka biasanya hidup di jalanan, pertama tama mengajarkan baca tulis dan memberikan kepada mereka 1 lusin buku tulis dan beberapa peralatan menulis kepada setiap anak. Ini di beli dengan uang tabungan sendiri. Rasanya sungguh damai, bisa berbagi dengan mereka, ada rasa yang sulit di jelaskan.
Tatiana sangat menyukai senyum mereka ketika mendapatkan hadiah, yang padahal harganya tidak seberapa, ada kebahagiaan tersendiri, rasanya hidupnya jadi lebih bermanfaat.
Biarpun masa waktu hanya sisa sedikit lagi, Tatiana harus bisa bermanfaat bagiborang lain. Sebaiknya memberikan lagi bantuan kepada mereka, toh uang juga tidak di bawa ke kubur? tabungan selama ini harus di pakai untuk hal yang bermanfaat.
Cuma ini yang bisa di lakukan. Tatiana ikhlas kalau Tuhan mengambil nyawanya, senyum mereka sudah meneduhkan hati kecilnya.
Selesai mengajar, dia duduk sebentar di tepi jalan. Ada sebuah warung makan, kak Haris menyuruh menunggu disana. Dia tidak mau adiknya pulang dengan ojek , tiba-tiba datang seorang anak kecil dan dia membawa adiknya kepada Tatiana.
Sepertinya anak ini tadi belajar bersama dengannya, dan nama dia Dian dan adiknya bernama Dani.
Mereka mengucapkan terimakasih atas hadiah tadi, Dian berkata kalau dia sejak dulu ingin sekali punya kotak pensil dan pensil bergambar Elsa (yang ini salah satu tokoh dalam film animasi Frozen). Dan hari ini pun terwujud.
Astaga hati ini kembali terenyuh, melihat pakaian mereka banyak sekali tambalan namum cukup bersih, dan Tatiana pun bertanya ....
"Dian ,dimana orangtuamu?"
"Ayah lagi jualan cemilan di pinggir jalan sana, kalau Ibu lagi nyuci di rumah orang" ucap Dian.
"Terus kamu tinggal di mana?"
"Disana kak, di bawah kolong jembatan" katanya menunjuk ke arah depan.
Baiklah Tatiana pun memutuskan akan berusaha membantu sebanyak mungkin dan harus tetap ikhlas.
Hidupnya harus bermanfaat! Ngga boleh egois. Sekarang dia harus berhenti meratapi nasibnya. Sekarang dia sudah dapat tujuan hidupnya.
"Makasih yah sayang, mau berbagi permen dan menemani kakak di sini, Oia kalian mau makan ngga?"
"Ngga usah kak. Kami masih kenyang" kata Dian menolak secara halus.
Tetapi adiknya Dani menangis setelah di tawarkan makanan.
Dani menunjuk kearah penjual es roti, yah cemilan es yang di taruh di atas roti tawar.
"Abang kemari "
Tatiana langsung memanggil penjual es, lalu memanggil beberapa anak yang masih ada di sana untuk memberikan mereka jajanan es roti.
Dani kecil langsung tertawa senang karena bisa makan es roti.
Tatiana jadi ingat betapa egoisnya dia dahulu.
Waktu kecil dia suka ngambek! kalau orangtua tidak ada di rumah pas weekend, melempar semua cemilan yang diberikan.
Masakan bi Inah juga sering dia buang kalau meraju. Akibat kurang mendapat perhatian orangtua. Padahal harga cemilan itu cukup mahal.
Malah pernah cokelat dari luar negri yang ibu bawa, dia lempar semua ke kolam renang karena Ibu dan Ayah tidak datang mengambil raportnya di sekolah.
Semua sungguh sia-sia perbuatannya dulu, lihat sekarang anak-anak ini begitu bahagia mendapatkan cemilan dengan harga murah tapi mereka senang sekali. Oh Tuhan maafkan atas kesalahan yang dulu.
Sekarang dia harus berubah , being new Tatiana .
#PerumahanBejo23
#NezhaHauw
Bab 7Rumah Dahlia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Tak lama setelah selesai membelikan jajan anak-anak.Haris datang menjemput. Tatiana pun pamit pulang sama mereka semua, ramai sekali lambaian tangan dari anak-anak kecil ini. hati menjadi sangat damai melihatnya."Dek gimana hari pertamamu, sukses jadi guru?" tanya Haris."Iya kak, sekarang dede sudah tahu harus buat apa kedepannya" ucapnya."Memangnya mau apa?" tanya Haris."Tatiana mau buat hidup ini lebih bermanfaat lagi untuk orang lain, dan ngga mau egois lagi! terlalu meratapi nasib" ucapnya dengan yakin."Baguslah, kamu harus lebih ceria yah" ucap haris."Yoi kak, by the way habis ini kakak ada urusan ngga?""Ngga ada dek, ada apa?""Temanin mampir ke pasar mainan na
Bab 8Rumah Dahlia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Pagi hari,Ada suara berisik di luar sana. Ternyata kak Tian datang, astaga nekat juga dia untuk nyusul kami kemari."Dasar adik yang pilih kasih, masa main ke vila ngga ngajak ngajak kakak seh " protes Tian dengan marah ke Renata.Tian bahkan menjitak kepala adik perempuannya."Aduh sakit tahu, apaan seh! Pakai jitak kepala segala. Kenapa datang kemari? Ini khusus cewek tahu" ucap Renata dengan ketus."Lah mau tanya lagi, tahu kan alasannya bosen di rumah sakit, yah nyusul lah kemari " ucap Tian dengan santai dan langsung duduk di sebwlah Renata."Dasar egois, bilang saja kalau kamu lagi suntuk. Makanya mau ikutan kemari. Kenapa ngga kalan sana sama temanmu. Ingat jang
Bab 9Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini ."Tatiana tunggu! Jangan jalan cepat-cepat dong, duh kak Tian lelah tahu belum tidur dari semalam. Kamu jangan lari"ucap kak Tian sambil mengejarku dengan ngos ngosan.Dia sebenarnya jengkel sekali dengan sikap ibunya, entah apa alasan dia tidak suka dengan keluarga kak Renata.Sejauh yang dia lihat keluarga ini sangatlah baik. Dia bisa merasakan kasih sayang dari mereka. Uh ibu buat badmood pagi-pagi kalau tahu begini. Dia ngga akan ke tempat syuting itu, gumam Tatiana dalam hati."Oh maaf kak Tian sepertinya aku berjalan terlalu cepat yah." ucap Tatiana sambil berhenti berjalan menunggu kak Tian datang."Kenapa seh kau berlari begitu, seperti di kejar setan saja." kata kak Tian sambil ceng cengesan."Sudahlah ayo kita pulang dulu. kak Tian
Bab 10Rumah Dahlia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Tian PovAda apa seh dengan Renata? Kenapa dia begini yah. Kok nyuruh aku jujur, ada apa seh sebenarnya, gumam Tian dalam hatinya.Di dalam kamar Tian sibuk dengan berbagai praduga.Duh anjing di vila tetangga kenapa berisik sekali seh! menggonggong terus, Astaga ini sudah lewat tengah malam. Kenapa malah berisik seh, aku pakai earphone saja lah. Masalah Renata akan aku tanyakan besok saja begitu kami sampai di rumah, gumam Tian dalam hati dan mencoba untuk tidur."Wah benar-benar yah si Renata, masa langsung pergi. Pake ninggalin aku lagi."Bi dari kapan non Renata berangkat?"tanyanya"Barusan den, mungkin sekitar 15 menit deh" kata Bibi."Ini gara-gara anjing di sebelah nih, semalam kenapa men
Bab 11 Rumah dahlia no 1 Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini . Sesampai di rumah sakit, keduanya langsung di bawa ke UGD, aku langsung menelepon kedua orangtuaku dan Haris. Memberitahu kecelakaan ini. Tak lama pak Handjoyo dan Haris datang ke rumah sakit, Papa dan Mama juga datang begitu juga dengan kak Natan, bahkan kak Tiara dan suaminya juga datang. Semua keluarga berkumpul. Kami semua berkumpul di depan ruang UGD, kemudian dokter datang memberi tahu kalau Tatiana memerlukan donor darah. Karena pendarahan nya terlalu banyak, kulihat keluarga Tatiana sangat binggung. Aku tahu alasan mereka binggung karena golongan darah Tatiana spesial. "Ambil darah saya saja dok, kak Natan ayo kita sumbangkan darah kita" ajakku. "Tian bagai
Bab 12Rumah dahlia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita iniTatiana pun belum sadar juga sampai sekarang. dia masih di ICU.Untungnya perlahan kondisi Tatiana membaik, respon tubuhnya mulai membaik dan menerima jantung baru itu.5 hari semenjak peristiwa kecelakaan. tiba-tiba polisi datang ke rumahnya Tatiana di perumahan Bejo 23 , dahlia no 1 ,di jalan Nezha."Selamat siang , apa benar ini rumah ibu Titi?" tanya seorang polisi."iya benar, ada apa yah" jawab bi Inah"ibu Titi ada dimana? tolong panggil beliau"perintah pak polisi"Tunggu sebentar yah pak" kata bi Inah"Tuan...tuan...cepat turun kebawah ada polisi datang mencari nyonya !" Ucap bi Inah mulai panik."Ada apa bi" kata Tiara yang bergegas turun ke bawah dengan ayah
Bab 13Rumah Dahlia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita iniKeesokan harinya berita di semua infotainment dan berita televisi sangatlah heboh.Karena kasus pembunuhan ini, ibu Titi adalah aktris senior jadi berita ini menjadi perbincangan umum.Banyak yang tidak menyangka kalau pemeran protagonis ini bisa menjadi begitu kejam di dunia nyata.Sayangnya Tatiana masih belum sadar juga, dia masih koma.Sudah hari kesebelas. Tian dan Haris terus-menerus berada di rumah sakit, mereka bergantian jaga malam. Selalu di sisi Tatiana dan kalau siang hari ada Ryan, kang Narji, bi Inah, kak Tiara juga kak Natan yang bergantian berjaga.Mereka selalu standby di tempat karena kuatir kalau nanti Tatiana sadar tidak melihat seorang pun di sisinya.
Bab 14Rumah Dahlia no 1"Sabar dulu pak, Tian coba kau jelaskan dengan lebih detail lagi?" tanya pak Handjoyo."Waktu itu 19 tahun yang lalu, usiaku baru 14 tahun, aku mendengar percakapan antara ibu Titi dengan Mama. Saat itu aku baru pulang dari sekolah, ibu Titi bilang sudah mengandung anak papa. Karena kalian melakukannya saat mabuk waktu pulang syuting. Ibu Titi memang mencintai papa dari dulu. Ibu Titi adalah mantan kekasih papa kan. Cuma karena papa jatuh cinta dengan mama. Jadi meninggalkannya dan menikahi mama. Ibu Titi pun hanya bisa pasrah di jodohkan oleh keluarganya. Ibu Titi meminta mama menyerahkan papa kembali kepadanya demi anak di kandungannya, Tetapi mama bersih keras mempertahankan papa dan menyuruh ibu Titi mengugurkan kandungan. Kulihat ibu Titi pulang dengan menangis " papar Tian"Astaga papa tidak pernah tahu mengenai kehamilan Titi" seru pak Nanda"Memang mama sengaja tidak memberitahu papa, bahkan mama menga
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Extra Part10 tahun sudah berlalu, sekarang 23 rumah yang ada di perumahan Bejo telah terisi penuh tetapi masih teringat jelas di pikiran Pak Bejo tentang kisah 10 penghuni awal di perumahan.Kisah hidup mereka sangat luarbiasa, melewati penderitaan, berjuang, bertahan hidup dan mengubah nasib.Kali ini Pak Bejo mengundang semua pemilik rumah meskipun ada sebagian dari mereka tinggal di luar negri tetapi komunikasi masih terjalin.Para penghuni awal tak pernah mengetahui kalau sekuriti kesayangan mereka adalah pemilik dan arsitek dari Perumahan Bejo 23.Dan pada moment reuni inilah Pak Bejo ingin mengungkap identitas nya sekaligus bertemu kembali dengan mereka yang telah di anggap anak olehnya.Pera
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 15Selanjutnya Alicia dan Dean menghubungi Dokter Virna untuk konsultasi. Setelah benar-benar yakin maka prosedur mulai di lakukan, Alicia tak berhenti terus berdoa.Harapannya untuk menjadi seorang ibu sebentar lagi akan terjadi. Betapa senang dirinya karena mengetahui sekarang sudah ada janin di kandungannya, Dia berhenti dari pekerjaannya dan melakukan bedrest agar kandungannya bisa bertahan melewati tri semester pertama.Kehamilan Alicia membuat Heni dan Dean bersukacita, bayi di perut Alicia sepertinya tahu jadi tidak merepotkan ibunya hanya Dean yang merasakan morning sickness.Setiap pagi dan sore Dean akan muntah, mual mencium aroma minyak kayu putih dan segala macam parfum juga sabun mandi. Dean terpaksa
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 14"Dean ayo berangkat ke rumah Heni, terimakasih pak atas bantuannya"kata Alicia ke sekuriti di kantornya."Sama-sama Bu" kata SekuritiKeduanya pun menuju parkiran tempat mobil berada, Dean hanya diam saja sepanjang perjalanan. Sementara itu Alicia hanya menatap jalanan.Sesampainya dirumah Heni, keduanya pun masuk dan di sambut dua orang anak perempuan dari Heni. Di ruang tamu Dean menunggu sambil menemani kedua anak Heni untuk nonton acara kartun."Hilarry mamamu ada dimana?"tanya Alicia"Mama ada di dapur tante" jawab Hilarry anak sulung HeniAlicia pun menuju dapur dan mendapati Heni sedang menggoreng nugget ayam dan sosis."Hen, maaf terlambat tadi Maminya Agus datang
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 13"Cia sore ini aku jemput kamu ya" ujar Dean chat whatsapp"Untuk apa?" tanya Alicia"Lah mobilmu rusak kan, tadi aku lihat update status wa mu""Oh iya seh tapi rencananya aku mau pesan online car karena mau mampir dulu ke rumah Heni karena dia lagi sakit dan suaminya di luar kota""Aku temenin deh, Dearly juga lagi les karate sampe malam. Ngga ada kerjaan nih""Baiklah, jam 16.00 ya""Siap Putri Cia"Begitulah chat antara Dean dan Cia hubungan keduanya makin akrab dan seperti sahabat. Keduanya saling jujur kalau takut menikah lagi karena pernah gagal. Jadinya hanya persahabatan hang mereka jalani.Sementara itu Mami sedang bersiap untuk mencegat Alicia saat pulang kantor, &nb
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 12Sidang terakhir tengah berlangsung, hari ini keputusan hakim untuk pernikahan Alicia dan Agus.Kedua orang ini hadir dengan pengacara masing-masing ,Naima juga hadir. Inilah pertama kalinya kedua nya bertemu.Setelah persidangan Naima mendatangi Alicia dan mengucapkan terimakasih karena mau mengalah dan meminta maaf.Alicia dengan lapang hati memeluk Naima dan berkata "Jaga dengan baik anak kalian, berhati-hatilah dengan ibu Bang Agus""Aku mengerti maksudmu, Anak kami adalah prioritas utama aki tak ingin dia kekurangan dan Mami tak akan bisa mencampuri keuanganku"kata Naima"Baguslah kau harus tegar jangan sepertiku yang jadi sapi perah" lanjutnya"Tentu saja, terimakasih atas saranmu" uja
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 11Ting tong... ting tong...Alicia bergegas membuka pintu karena yakin kalau itu Dean yang datang dan benar saja memang sang mantan, Cinta pertamanya yang datang.Dean menyerahkan buket bunga lili ke Alicia dan juga kantong kecil berisi gelang emas."Dean ngga usah repot-repot bawa hadiah" ujar Alicia"Ambilah dulu aku pernah janji mau belikan kado untuk ulang tahunmu tapi kau malah pindah rumah jadi anggaplah ini hadiah yang tertunda" bujuk Dean"Terimakasih, langsung makan saja ya."Keduanya pun menuju meja makan, semua makanan telah di atur dengan baik oleh Alicia."Ehmm enak sekali masakanmu, kau hebat Alicia" puji Dean saat sudah makan beberapa suapan."Terimakasih"
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 10Sidang perceraian pertama telah selesai, kedua belah pihak sepakat tak datang. Sementara proses sidang yang akan terus berlangsung dalam beberapa bulan kedepan. Alicia pun menjual/kontrakan rumahnya, sekarang sisa rumah saja karena semua perabotan telah dijualnya dan sekarang dia tinggal di sebuah apartement dekat kantornya.Suasana yang berbeda membuat dia makin betah di rumah barunya, apartemen ini hanya dia sewa sementara sambil menunggu perceraian dan menyelesaikan beberapa pekerjaan.Suami tantenya yang memang warga sana telah mencarikan pekerjaan untuk Alicia, sebagai staf administrasi di kantor sahabatnya.Tuhan memang baik, semua sudah di siapkan dengan sempurn
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 9"Kenapa di antara banyak mini market malah ketemu tukang selingkuh secepat ini. Hilang mood aku lihat wajahnya"gerutu Heni kesal saat berada di dalam mobil.Alicia hanya tertawa, sambil melihat sekilas dengan siapa mantan suaminya berbicara. Sepertinya wanita hamil itulah selingkuhan nya dan sedang mengandung anak Bang Agus."Sudahlah, ngga usah perdulikan mereka. Lihatlah mungkin itu wanitanya, perutnya tampak hamil. Smoga mereka berbahagia dan punya banyak anak" ucap Alicia dengan tulus"Lah kenapa malah doain yang bagus buat mereka, yuk langsung pergi. Tak tahan berlama-lama satu tempat dengan mereka" ujar Heni yang jelas sekali masih kesal."Hahaha kamu lucu deh say kalau marah
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 8Selesai makan, Naima menelpon Agus mengajaknya makan di luar. Alasan Naima lagi mengidam ikan lele goreng dan es buah.Kebetulan memang rencana belanja kebutuhan rumah jadi aku pun mengiyakan permintaan calon istriku ini. Bergegas mandi dan memakai pakaian, menstarter motor lalu pamitan ke Mami sebelum pergi."Mi, mau keluar sebentar beli sembako. Mi ada uang bensin ngga, Agus kehabisan uang cash" kata Agus"Ini uangnya dan antarkan ini ke Naima" ujar Mami sambil memberikan kantong plastik dan uang dua puluh ribu."Okey, Agus pamit ya Mi""Iya hati-hati"Agus pun memacu kendaraannya ke rumah Naima, tampak sang calon istri telah duduk di teras depan sambil bermain hand