‘Apa?’Jantung Yvonne mulai berdebar kencang saat mendengar itu. Dia melebarkan kedua matanya sambil merasa seolah-olah dia sedang bingung. Kemudian, dia memelototi Madeline dengan tidak percaya.‘Bagaimana mungkin?’‘Dia memasang kamera di kamar? Apakah itu berarti dia tahu apa yang telah aku lakukan?’‘Jika dia tahu, lalu kenapa dia tidak mengekspos ku?’‘Ini pasti palsu! Dia pasti mencoba memancingku keluar!’Yvonne berusaha keras menghibur dan menenangkan dirinya sendiri.“Apa? Sebuah kamera? Berani-beraninya kau memasang kamera di kamar Grandpa? Madeline, bagaimana bisa kau begitu mesum?” Karen menggunakan kesempatan ini untuk mengejek Madeline.Namun, Madeline tidak terpengaruh. “Grandpa tak bisa berbicara atau bergerak. Aku memasang ini agar aku bisa memantau keadaan Grandpa. Jangan memaksakan otak kotor dan mesummu padaku.”“K-kau bilang aku kotor dan mesum? Kau…” Wajah Karen memerah. Dia tak jadi mendebat saat menyadari sekelebat aura membunuh di kedua mata Madeline.Sebalikny
Setelah Jeremy mendengar apa yang dia katakan, lapisan es muncul di kedua matanya. “Kami memiliki bukti konkret, tapi kau masih mengatakan bahwa Linnie menjebakmu?”Yvonne gemetar. Dia tak berani menatap mata Jeremy. "A-aku tidak melakukan itu. Aku telah memperlakukan Old Master seperti kakekku sendiri selama ini. Bagaimana mungkin aku…”Winston sangat marah. Dia memukulkan tangannya ke atas meja dengan keras. "Aku tak menyangka itu adalah dirimu!”“Tidak, itu bukan aku. Aku tidak melakukannya! Uncle Winston, kau harus percaya padaku—”“Kebenaran berada tepat di depan mata kita dan kau masih berbohong kepada kami!” Winston sangat marah, dan wajahnya berubah dari merah menjadi hijau.Setelah Karen mengatasi keterkejutannya, dia merasa gugup.Sebelum dirinya dilibatkan dalam hal ini, dia memutuskan untuk meraih inisiatif dengan menyerang lebih dulu. Oleh karena itu, dia menampar wajah Yvonne dengan keras.Plaaak!“Yvonne, kau benar-benar mengecewakan! Kau telah merusak reputasi Keluarga
“Linnie.”“Mungkin karena aku begitu tercela. Sepupumu jelas melakukan itu untuk menyingkirkanku. Menurutku … dia mungkin sangat menyukaimu.”“Dasar bodoh, tak ada yang bisa menyingkirkanmu dan tak ada yang bisa menyingkirkan posisimu di hatiku." Dia menggenggam tangan Madeline dan menatapnya dengan tulus. “Linnie, bisakah kau berjanji padaku satu hal?”Madeline mengerutkan kening dengan penasaran. "Apa itu?”Jeremy menggerakkan bibirnya. Kemudian, dia tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa. "Tidak apa-apa. Aku akan memberitahumu lain kali.”Madeline tidak bertanya lagi padanya tentang itu, tapi sedikit kegembiraan melintas di kedua matanya yang menakjubkan.Setelah Yvonne dibawa pergi oleh polisi, rumah menjadi lebih damai.Karen tak punya kekuatan untuk melakukan apapun karena dia sendirian sekarang. Apalagi dia merasa Madeline bertingkah ganjil beberapa hari ini.Madeline terlihat lemah dan mudah diintimidasi. Namun, jika mereka memutuskan untuk membuat wanita itu terlibat masalah,
Setelah mendengar itu, Madeline dengan muram menggenggam gagang cangkirnya.Menatap cairan di dalam cangkir, dia tak bisa menahan dirinya untuk tidak mengingat tatapan lembut Jeremy ketika pria itu menatapnya beberapa hari yang lalu.Dilihat dari matanya, Madeline pikir pria itu tidak sedang berpura-pura.Entah kenapa, jantungnya mulai berdetak lebih cepat.“Vera, apa yang sedang kau pikirkan?”“Tidak ada." Madeline kembali sadar dan menyesap tehnya. “Aku tidak ingat apa yang terjadi di tengah-tengah. Tapi, Jeremy dulu memang menyakitiku. Dia membiarkan perempuan simpanannya dan keluarganya mempermalukan dan menghina aku. Aku tahu semua tentang itu. Aku pasti akan membalas dendam untuk itu.”Saat Madeline mengatakan ini, muncul sebuah kilatan kebencian di kedua matanya.Felipe memandang ekspresi Madeline dalam diam, melengkungkan kedua bibirnya menjadi seringai.“Vera, lakukan saja apa yang perlu kamu lakukan. Aku akan mendukung dan menunggumu.”“Terima kasih, Felipe. Aku tahu kaulah y
…Beberapa saat kemudian, Felipe menyuruh seseorang untuk memulangkan Madeline.Dalam perjalanan pulang, Madeline bermain dengan ponselnya dan menyadari bahwa Jeremy telah mengirimkan pesan beberapa waktu yang lalu. Namun, disitu tertanda bahwa pesan tersebut sudah dilihat.Dia menatap ke luar jendela dan merenung. Pada saat yang sama, mobil itu melaju menuruni bukit.Kecepatan mobil mengalihkan perhatiannya saat pemandangan yang tampak akrab muncul di benaknya.Ketika dia sadar kembali, mobil telah berhenti di depan rumahnya.Jeremy juga pulang pada saat dia keluar dari mobil.Ketika dia melihat Madeline berdiri di depan pintu dengan ekspresi bingung di wajahnya, dia segera keluar dari mobil dan berlari ke arahnya. "Linnie?”Madeline tersadar ketika dia mendengar seseorang memanggil namanya.Dia mengangkat kepalanya dan kedua matanya bertemu dengan tatapan cemas Jeremy. Dia tersenyum lembut. "Ibuku tadi meneleponku dan memberitahuku bahwa ada makan malam amal malam ini. Dia ingin aku
Madeline memperhatikan dengan penasaran saat Eloise mengeluarkan dompet kuno dari tasnya dan menyerahkannya padanya.“Sudah waktunya diriku mengembalikan ini kepada pemiliknya yang sah." Tatapan penuh kasih Eloise menyelimuti Madeline. “Eveline, aku tahu dirimu telah kehilangan ingatan dan kamu tidak dapat mengingat apa yang terjadi di masa lalu. Tapi, aku tidak bisa menggunakan kesempatan ini untuk berbohong kepadamu karena suatu hari, kau akan pulih dan mengingat semuanya," kata Eloise sambil mulai menangis.Madeline memegang dompet itu dan merasakan sebuah liontin di dalamnya.Saat ini, Jeremy menelepon dan menanyakan lokasi Madeline. Dia mengatakan kepada pria itu bahwa dia bersama Eloise dan memintanya untuk menunggunya di dalam mobil.Jeremy melakukan apa yang diminta Madeline. Satu jam kemudian, Madeline datang.Dia keluar dari mobil untuk membantu Madeline membawakan tas-tas belanjaan dan membukakan pintu mobil. Kemudian, mereka berdua pulang.Di tengah perjalanan, Madeline men
Wanita itu mengenakan gaun putih enam digit yang dilihat Yvonne di toko pagi tadi saat wanita itu memasuki hotel dengan langkah-langkahnya yang elegan dan anggun.Penerima tamu yang mengenakan jas membungkuk dan menyapa wanita itu seperti memperlakukan seorang ratu. Dia sangat menghormati wanita itu.Yvonne menyaksikan itu dengan kagum. Dia bermimpi seseorang akan memperlakukannya seperti itu juga.Yvonne baru tersadar saat Karen memanggil namanya.Karena mereka tidak memiliki undangan, mereka hanya bisa masuk melalui pintu samping.Saat mereka tiba di ruangan pesta, mata Yvonne berbinar-binar.Dia telah melihat pemandangan serupa di banyak acara televisi sebelumnya, tapi dia tidak pernah mengalaminya sendiri.Dia melihat banyak pria tampan yang berwibawa dan berpakaian rapi di sana. Karena itu, dia sudah mulai mencari target.Setelah beberapa detik, dia menguncikan tatapannya pada seorang pria muda yang tampan.Ketika dia hendak mendekat dan berpura-pura menabrak pria itu, Karen mence
Dia tak menyangka Miss Vera yang mereka puji adalah Madeline Crawford!Setelah berpikir kembali, Madeline juga bernama lain Vera dan orang yang mereka puji adalah kepala desainer perhiasan Miss L.ady, Vera Quinn.Vera Quinn adalah Madeline Crawford!Yvonne merasa seperti orang idiot. Awalnya, dia ingin memuluskan jalannya dalam menjalin hubungan dengan kedua pria ini, tapi sekarang, dia hanya mendatangkan masalah dan penghinaan bagi dirinya sendiri.Ketika Madeline melihat wajah sembelit Yvonne, ekspresi terkejut muncul di wajahnya yang halus. "Kok kamu disini? Kapan mereka membebaskanmu?”“...”Ketika semua orang di sekitar mereka mendengarnya, mereka mulai curiga dengan Yvonne.“Membebaskan? Miss Vera, Anda kenal orang ini?”“Ya, mana mungkin aku tidak mengenalnya?” Madeline menaikkan pandangannya dan tersenyum lembut. Ada kilatan tajam di sepasang matanya yang memikat. "Perempuan ini adalah penulis artikel yang sedang trending tentang bagaimana aku menganiaya seorang lelaki tua," ka
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka