Saat Madeline ingat dirinya sendiri yang babak belur, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan.Setiap wanita ingin memberikan versi terbaik dari diri mereka untuk laki-laki yang mereka cintai. Akan tetapi, kapan pun ia bersama Jeremy, ia pasti berada dalam keadaan paling buruk dan paling compang-camping. Saat ini, ia bahkan dipenuhi luka yang Jeremy berikan untuknya“Siapa yang memberimu izin untuk masuk?” Jeremy berhenti di luar pintu.Madeline menatapnya. “Ini rumahku.”“Rumahmu?” Pria itu terkekeh merendahkan. “Kau pikir kau punya hak untuk menyebut ini rumahmu?”Sinar di mata Madeline memudar. Kata-kata Jeremy menusuk jantungnya bagaikan pecahan-pecahan kaca.“Kalau bukan karena kebaikan Mer, kau masih akan membusuk di penjara.” Kata-kata Jeremy bercampur rasa cintanya untuk Meredith.Madeline mengejek. “Yeah, kalau bukan karena ‘kebaikannya’, aku tidak akan berakhir di tempat seperti itu.”Jelas terlihat kalau Jeremy menjadi marah oleh apa yang barusan dia katakan. “Kau ma
Jeremy takut. Dia merasa seperti ada duri tersembunyi di jantungnya yang menusuknya tanpa ampun. Dia mengangkat Madeline tanpa ragu-ragu.Saat Meredith melihat kejadian itu dari dalam rumah, dia melangkah maju untuk menghentikan Jeremy. “Jeremy, ke mana kau akan membawa Maddie?”Namun Jeremy mengabaikannya dan melaju ke rumah sakit sambil memeluk Madeline.Sepanjang jalan, otaknya dipenuhi momen pertama kalinya dia bertemu gadis ini saat dia masih sangat muda. Momen itu lembut namun tenang dan membahagiakan. Momen yang terus diputar ulang di otaknya.Jantung Jeremy berdegup dengan paniknya. Entah bagaimana dia lupa kalau dia seharusnya masih dalam usaha penghinaannya kepada Madeline dan dengan panik dia membawa Madeline ke ruang gawat darurat.Madeline mengatakan kalau dia sedang hamil dan bayi itu adalah anaknya. Akan tetapi, tubuhnya sekarang ternoda oleh darah Madeline.Jeremy merasa seakan-akan dia dicekik oleh sesuatu yang tidak terlihat. Inilah pertama kalinya dia berharap Madel
Saat mendengar hal itu, ekspresi Jeremy berubah.Dia berjalan mendekat dan melihat Meredith memunggunginya. Dia sedang berbicara dengan dokter Madeline.“Mengapa ini terjadi? Aku tidak pernah menyangka Madeline akan melakukan hal seperti itu…” tidak berapa lama, terdengar Meredith menghela nafas.Jeremy tidak mendapatkan keseluruhan ceritanya. Akan tetapi, saat ia hendak maju dan bertanya pada mereka, dokter itu mengerutkan kening dan berkata dengan canggung, “Hhh! Berbohong itu melanggar kode etik seorang dokter, tapi adikmu itu benar-benar luar biasa. Dia tidak hamil, tapi dia memaksa untuk berpura-pura hamil. Dia bahkan memakai darah palsu untuk berpura-pura kalau bayinya terdampak. Ketika kami mengetahuinya, dia mengancam akan bunuh diri dan memaksa kami untuk berbohong bersamanya. Kami benar-benar kehilangan kata-kata!”Wajah Jeremy seketika tertutup oleh selapis es setelah mendengar perkataan dokter itu.Dia berpura-pura?Madeline berpura-pura hamil? Darahnya juga palsu?“Aku bis
“Heh.”Jeremy melontarkan ejekan. Ia menatap ke bawah ke arah Madeline dengan mata gelapnya yang dingin.“Aku meremehkanmu, Madeline. Kau bahkan berhasil menyuap para dokter di sini untuk berbohong mengenai kehamilanmu. Kau pikir aku bodoh? Kau pikir bisa semudah itu membohongiku?”Madeline mengangkat kepalanya dan terisak dengan pelan. “Tidak! Aku tidak berbohong padamu, Jeremy! Kenapa aku berbohong untuk sesuatu seperti itu? Aku benar-benar hamil! Kau tak percaya padaku, Jeremy? Pegang perutku. Anak itu benar-benar ada di sini…”Madeline berdiri dengan semua kekuatan yang ia punya dan menggenggam tangan Jeremy. Ia ingin Jeremy percaya padanya. Ia ingin pria itu merasakan kehidupan yang sudah mulai terbentuk di perutnya.Akan tetapi, Jeremy menepiskan tangannya.“Enyah kau! Jangan menyentuhku dengan tanganmu yang kotor itu!” mata Jeremy setajam pisau. “Kau tidak hamil. Tapi bila benar pun, aku akan menggugurkannya karena kau tidak pantas memiliki anakku! Madeline, gadis sepertimu tida
Meskipun begitu, Madeline menggelengkan kepalanya dan tersenyum pahit. Apa bedanya bilang pada Jeremy atau tidak?Dia tidak akan peduli dengan kondisinya. Buat Jeremy, akan lebih bagus kalau ia mati.Demi anak yang ada di perutnya, Madeline harus menjalani hidup dengan pikiran positif.Dokternya bilang kalau bayinya ‘bertentangan dengannya’.Semakin besar bayi itu tumbuh di dalam perutnya, semakin buruk kondisi Madeline karena posisi bakpao kecil itu berada tepat di atas tumor yang semakin hari semakin mengganas.Madeline mengirim banyak sekali CV secara online, namun belum ada tanggapan sama sekali. Akan tetapi, akhirnya, ia mendapatkan sebuah pesanan.Pesanan itu datang dari sebuah perusahaan kecil. Mereka ingin Madeline mendesain sepasang cincin, dan mereka menawarkan bayaran yang lumayan.Tentu saja, Madeline menerima tawaran itu. Sepanjang hari ia bekerja di kamarnya dan hanya turun ke bawah untuk membuat makanan.Bayinya sudah berusia tiga bulan. Namun, karena saat itu musim ding
Saat Ava mendengar perkataan sahabatnya, dia menjadi sangat khawatir. “Madeline Crawford, demi apa kau berkata seperti itu?”“Aku serius.” Madeline tersenyum tipis. Ia menatap birunya laut di hadapannya, dan memori-memori indah sekali lagi bermunculan kembali di kepalanya.“Di sinilah Jeremy dan aku mengikrarkan cinta kita berdua,” ia berkata sebelum dengan cepat meralat dirinya sendiri, “Atau lebih tepatnya, di sinilah cinta bertepuk sebelah tanganku bermula.”Ava tertegun. Kemudian, otaknya mulai mencerna apa yang terjadi. “Jadi disinilah kalian bertemu untuk pertama kalinya.”Madeline mengangguk dan menutup matanya. Sinar matahari menyinari wajah bulatnya yang kurus. “Dulu, dia bilang padaku, ‘Linnie, saat kita dewasa nanti, aku akan menjadikanmu pengantinku’.”Madeline mengatakan itu sebelum dengan perlahan membuka kembali matanya. Akibatnya, air mata melarikan diri dari kedua matanya dan dengan senyap bergulir menuruni kedua pipinya.Ava sangat murka. “Semua lelaki itu pembohong!
Madeline terkejut dengan sikap Jeremy. Akan tetapi, ia tidak mencoba untuk memujinya seperti yang biasa ia lakukan. Dengan tenang ia bertanya, “Apa yang ingin kau bicarakan denganku, Mr. Whitman?”Jeremy tidak senang dengan cara Madeline memanggil dirinya seperti itu. “Apa kau panggil diriku?”“Memang apa bedanya? Kau tidak pernah memperhatikanku ini, Mr. Whitman.”Jeremy mengerutkan kening. Setelah hening beberapa saat, dia berkata, “Perut Mer semakin membesar. Aku ingin memberinya status.”Meskipun Madeline tahu kalau suatu hari nanti Jeremy akan memaksanya untuk menceraikannya, tetap saja terasa bagai tersambar petir saat itu tiba.Madeline menatap pria dingin di hadapannya. Ia mengeluarkan tawa mengejek. “Bagaimana denganku?” Ia bertanya. Tiba-tiba saja, ia merasa kalau ia dan bayi di perutnya adalah lelucon terbesar di dunia.Tatapan intens dan tajam Jeremy mendarat di wajah Madeline. “Kalau kau tetap menurut padaku, kita bisa tetap seperti ini.”Madeline meledakkan sebuah tawa se
Madeline segera pergi mencari Jeremy. Pria itu tetap terlihat sempurna seperti biasanya. Dia duduk di mejanya membaca beberapa dokumen, dia bahkan tidak mengangkat wajahnya sama sekali.Saat dia mendengar kalau Madeline hendak meminjam $300.000 darinya, dia meledakkan dirinya dalam tawa. “Madeline, bagiku, uang itu cuma sebuah angka. Akan tetapi, aku tidak akan memberikanmu satu sen pun.”Madeline mengatupkan gigi-giginya dan berlanjut memohon, “Kakekku menderita kanker paru-paru, dan dia membutuhkan uang untuk pengobatannya. Tolong, Jeremy, pinjami aku uang. Aku pasti akan membayarmu kembali.”“Membayarku kembali? Dengan apa?” Pria itu tahu kalau Madeline tidak akan sanggup membayarnya kembali. Akan tetapi, tiba-tiba dia berkata, “Aku bisa meminjamimu uang, tapi kau harus menyetujui apa yang aku minta hari itu.”Madeline meremas ujung kemeja nya.Pria ini ingin Meredith mengambil alih posisinya. Itu berarti, ia akan menjadi perempuan simpanan.Madeline menekan rasa sakit di hatinya. I
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka