Orang itu tidak lain adalah pelayan yang bersama Jeremy sebelum acara pernikahan.Madeline hendak mencari Jeremy, dan dalam hatinya ada firasat bahwa pelayan ini mungkin tahu di mana Jeremy berada, jadi dia buru-buru berjalan mendekati gadis itu.Karena Madeline tidak tahu nama pelayan itu, dia tidak bisa memanggilnya, jadi dia hanya bisa berjalan lebih cepat lagi untuk mengejar pelayan itu.Namun, ketika Madeline sudah setengah jalan, pelayan itu tiba-tiba berbalik.Pelayan itu, yang tampaknya telah melihat Madeline, berjalan lurus ke pintu masuk ke sebuah ruangan, mendorong pintu hingga terbuka, lalu masuk.Intuisi Madeline mengatakan padanya kalau ada yang tidak beres, jadi dia segera mengejar gadis itu.Saat pintu hampir menutup, Madeline mengangkat tangannya lalu menahan pintu, kemudian dia mendorong pintu hingga terbuka dan berjalan masuk.Tepat ketika tiba di pintu masuk, dia mendengar suara lembut pelayan itu datang dari kamar.“Aku ingin pergi begitu saja, tetapi setelah memik
Eveline.Dia memanggil dengan nama depan Madeline sekarang.Madeline sekarang tahu betapa arogan dan bangganya pelayan ini.“Apalagi, aku baru saja berhubungan intim dengan Mr. Whitman, jadi akulah yang paling memenuhi syarat untuk merawatnya.”Ketika mendengar apa yang dikatakan pelayan itu, Madeline bisa mendengar dengungan di otaknya lagi.Dia merasa seolah-olah ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokannya, mencegahnya berbicara.Namun, Madeline tidak membiarkan dirinya diam berlama-lama. Ketika dia hendak berbalik, Jeremy tiba-tiba mengulurkan tangannya dan meraih pergelangan tangannya.Madeline tiba-tiba mengangkat sepasang mata jernih dan memikatnya. Detik berikutnya, matanya bertemu dengan tatapan lembut Jeremy.Namun, tatapan lembut pria itu hanya berlangsung selama beberapa detik sebelum berubah menjadi sangat tajam lalu menatap pelayan yang berada tidak jauh dari tempat tidur.“Tidak ada yang lebih memenuhi syarat daripada Linnie untuk mendekatiku. Karena kau telah merawatku
Pelayan itu tercengang. Dia tidak bisa mempercayai hal ini dan tidak mau menerima apa yang dia dengar. Saat pergantian peristiwa terus berputar di benaknya, ekspresi sedih dan konflik pun menari-nari di wajahnya."Apa maksudmu? Apa maksud dari semua ini?”Pelayan itu menatap Madeline dan Jeremy dengan bingung.Mereka adalah pasangan?Kalau begitu, mengapa Madeline menikahi Mr. Cart dia tidak bisa memahami hal ini. Yang paling membuatnya bingung adalah mengapa Carter ingin menyatukan Jeremy dan Madeline, ada sesuatu yang perlu aku katakan padamu." Mata Jeremy dipenuhi dengan permintaan maaf.Madeline mengangguk. “Aku tahu apa yang ingin kau katakan padaku. Ini bukan tempat yang tepat untuk berbicara. Kita harus pergi sekarang. Aku sudah memesan penerbangan besok pagi untuk kita, jadi kita akan pulang besok.”Jeremy mengernyitkan alisnya dengan curiga. "Bukankah Carter akan membuat masalah bagimu?"Madeline tersenyum. "Dia tidak berdaya sekarang."Setelah mendengar itu, ekspresi terpera
Pelayan itu, merasa sangat tidak yakin, mengepalkan tinjunya, menggertakkan gigi-giginya, dan mengalihkan perhatiannya ke Madeline."Eveline, kau perempuan gila!"Dia mengutuk, benar-benar termakan oleh amarah.“Pria yang kau cintai baru saja berhubungan seks dengan wanita lain, dan kau masih bisa tersenyum dengan tenang. Kau gila!"Madeline hanya tertawa kecil setelah mendengar itu. "Ini bukan apa-apa. Normal bagi seorang pria untuk mengiyakan ajakan tidur. Selain itu, bukankah kau senang melakukannya? Karena ada kesepakatan bersama, kau tidak bisa menyalahkan orang lain.”“ … ” Rahang pelayan itu jatuh; dia terdiam. Tidak tahu harus berkata apa untuk membalas perkataan Madeline, dia hanya bisa memelototi Madeline.Namun, Madeline tidak terganggu oleh bagaimana pelayan itu berpikir tentang dirinya. Dia meletakkan ponselnya, mengulurkan tangannya dan meraih lengan Jeremy, dan kemudian tersenyum."Ayo pergi, Jeremy. Aku sudah menelpon taksi. Kita kembali ke hotel dulu.”Jeremy tetap dia
Shirley buru-buru menarik kembali pikirannya yang mengembara.Langit berwarna kelabu, dan gerimis mulai turun.Pikiran Shirley sedang ruwet. Dia menatap sopir yang mendekatinya untuk membantunya lalu berterima kasih kepada sopir itu.Sopir taksi itu memakai topi dan masker. Dia tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia cuma membantu Shirley masuk ke dalam mobil dan menyimpan kursi rodanya di bagasi..Shirley duduk di dalam mobil dan menatap pemandangan diluar jendela. Ekspresinya tampak benar-benar patah semangat.Selama perjalanan, sopir taksi kadang-kadang mengangkat kedua matanya dan menatap Shirley dari kaca spion.Shirley, yang selama ini menatap ke luar jendela, tidak tahu kalau sopir taksi sedang mengamatinya.Meskipun di luar hanya gerimis, Shirley seakan-akan merasakan saat ini sedang hujan deras di dalam hatinya.Satu-satunya anggota keluarganya telah meninggal, dan kawan yang merawatnya selama ini juga telah meninggal.Dia bahkan secara langsung telah menghancurkan masa depan p
Shirley menatap ke luar jendela mobil dan mendapati bahwa rumah di depannya tampak familier.Pada saat ini, Carter sudah keluar dari mobil dan berada di samping mobil di tengah hujan, membuka pintu mobil. Dia kemudian membungkuk dan membawa Shirley keluar dari mobil, mengabaikan protes wanita itu.“Carter, apa kau masih berniat untuk terus membuat kesalahan sekarang, bahkan di titik ini?”Seakan bisu, Carter tetap diam saat menghadapi tuduhan Shirley.“Carter!’"Jangan bicara."Carter akhirnya berbicara, tetapi tidak berhenti berjalan.Dia membawa Shirley ke sofa di ruang tamu, lalu membawa masuk koper dan kursi roda Shirley sebelum akhirnya menutup pintu.Hujan dan angin berdesir di luar di bawah langit yang suram.Di dalam rumah, Carter menyalakan lampu pemanas dan pemanas ruangan, dan tidak ada lagi yang bisa merasakan angin dingin dan kabut bulan Desember di dalam rumah.Carter melepas mantelnya dan perlahan duduk di depan Shirley. Dia kemudian mengambil sebuah apel merah dan mulai
Reagen uji?Ekspresi Shirley berubah. Bola matanya bergerak-gerak saat dia berpikir, tetapi dia tidak tahu reagen uji mana yang dibicarakan Carter.Itu karena dirinya telah mengembangkan terlalu banyak jenis reagen uji ketika Carter memerintahkannya untuk melakukannya.Melihat senyum licik Carter membuat tulang punggung Shirley merinding. Perasaan ngeri merayap ke dalam hatinya."Apa yang kau lakukan pada Eveline dan Jeremy?""Kau mengkhawatirkan Jeremy atau sekutumu yang bersama dengannya kau membodohiku?"“ … ”Shirley menatap kosong ke arah pria itu. Dia bisa tahu dari ekspresi Carter bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Carter tampak seperti kerasukan, dan hanya ada kebencian membara di kedua matanya.Apakah pria itu membenci Eveline dan Jeremy?Hati Shirley bergetar. Dia masih tidak tahu reagen uji yang mana yang dibicarakan oleh Carter.Namun, Carter sudah melihat kegelisahan dan ketakutan di wajah Shirley.Dia tersenyum dan tidak berbicara lebih jauh lagi.…Di tempat lain, sud
Gerakan Madeline yang tiba-tiba membuat Jeremy mendadak berhenti.Dia merasakan jantungnya berdetak lebih cepat, tapi itu bukan ritme yang menggembirakan."Jeremy, apa ada sesuatu yang sedang kau pikirkan?"Madeline akhirnya bertanya. Dia memang merasa kalau Jeremy tampak gelisah.Setelah mendengar itu, Jeremy mengangkat matanya dan menggelengkan kepalanya."Hal yang paling memenuhi pikiranku adalah kamu.""Benarkah?" Madeline terkekeh.“Maafkan aku, Linnie. Aku tadi sedang memikirkan sesuatu jadi aku tidak memegang cangkir teh yang kau berikan dengan benar. Aku telah membuatmu kesakitan.” Dengan hati sakit, Jeremy membelai bagian belakang kaki Madeline yang terbakar, meski luka bakar itu tidak terlalu parah.Madeline tersenyum lembut. “Aku tahu dirimu tidak sengaja melakukan itu. Aku bisa menahan rasa sakit seperti itu, tetapi aku tidak bisa tahan melihatmu memikirkan sesuatu di kepalamu yang tidak kau katakan kepadaku.”Setelah Madeline mengatakan ini, ekspresi Jeremy terlihat serius
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka