Carter berjalan dari pintu dengan malas-malasan. Dia mengenakan setelan jas hitam dan tampak seperti baru saja kembali dari menyelesaikan urusan bisnisnya.Ketika sampai di sebelah Camille Abbot, dia berhenti berjalan. Akhirnya ada seringai di wajahnya yang tanpa emosi.Camille tampak puas saat melihat putranya. "Carter."Dia memanggil putranya lalu merentangkan tangannya dan memeluknya sebentar. Mereka bahkan mendekatkan wajah mereka satu sama lain dengan mesra.Gaya sapaan mereka bergaya Eropa.Setelah melepaskan pelukannya, Carter berkata dengan hangat, "Mengapa kau tidak memberitahuku sebelum kau datang?"Camille menatap Madeline. "Kenapa? Apa kau khawatir aku akan menakut-nakuti pacarmu dengan datang ke sini tanpa pemberitahuan?”Mendengar itu, Carter menatap Madeline. Senyum di wajahnya makin lebar. "Eveline itu tangguh, jadi dia tidak akan terkejut hanya dengan ini.""Oh? Benarkah? Kalau begitu, kau mengenal pacarmu dengan cukup baik,” kata Camille dalam-dalam. Kemudian, tatapan
Camille tahu apa yang coba dilakukan wanita ini karena dia berpihak pada Ada dan ibunya. “Carter, karena kau pacaran dengan Miss Montgomery, bukankah seharusnya kau membiarkan aku melihat seperti apa dia? Dia sedikit tidak sopan karena memakai masker terus, bukan begitu?”Carter menatap Madeline setelah mendengar itu. Tiba-tiba, dia mengulurkan tangannya lalu meraih tangan Madeline.Madeline tak bisa melepaskan diri darinya, dan tangannya terasa sakit karena cengkeraman Carter.“Wajah Eveline terluka dalam sebuah kecelakaan dan belum pulih. Kuharap kau bisa mengerti, Mom.”“Dia belum pulih? Sudah berapa lama? Apa dia tidak akan bisa pulih?” Camille bertanya terus menerus, dan ekspresinya tiba-tiba terlihat sangat serius. "Carter, kau harus tahu aturan pertama untuk setiap menantu perempuan dari Keluarga Louis adalah mereka harus memiliki penampilan yang bermartabat dan pantas."Sebenarnya, Madeline tidak mempermasalahkan standar mereka untuk menantu perempuan mereka. Bagaimanapun juga,
Setelah mendengar pertanyaan Madeline, Carter mengangkat mata sipitnya dan menatap mata Madeline dengan senyum yang dalam."Apa kau tertarik dengan identitasku?"Madeline tertegun selama sekitar dua detik sebelum menggelengkan kepalanya. "Aku hanya ingin tahu orang yang bekerja sama denganku."Dia berpura-pura tidak ada yang terjadi dan menghindari tatapan Carter. "Sebelum kau pulang, ibu Ada terus memberitahuku dan menekankan bahwa aku tidak layak mengklaim hubunganku denganmu, jadi aku ingin tahu siapa kau sebenarnya, Mr. Carter."Madeline mencoba membuat penyelidikannya terdengar masuk akal.Sebaliknya, Carter tidak curiga. Dia mengangguk lalu berkata, “Identitasku tidak layak disebutkan. Aku sama saja dengan anak-anak lain yang mempunyai orangtua kaya dan sudah bergelimang harta sejak lahir.”Anak-anak dengan orangtua kaya?Carter menjabarkan identitasnya seperti ini.Namun, dia tidak berpikir demikian. Dia tahu bahwa pria ini bukan hanya seseorang dengan orangtua kaya.Ditambah la
Setelah melihat pintu tertutup, Carter mengeluarkan ponselnya dan mulai mencari informasi yang dia terima. Sambil melihat isi layarnya, dia melengkungkan kedua sudut bibirnya dengan rasa tertarik.“Jeremy.”…Dua hari berlalu dalam sekejap mata.Madeline tadi malam menerima telepon dari Carter, memintanya untuk datang ke manor lebih awal.Untuk menyelesaikan tugas dengan sukses, dia meminta cuti. Untungnya, Jeremy sedang dalam perjalanan bisnis dua hari ini, jadi akan lebih tenang baginya untuk pergi keluar.Madeline tiba di manor sesuai dengan waktu yang mereka sepakati. Namun, manor masih sepi pada jam ini dan tidak ada tamu sama sekali.Sebaliknya, taman telah didekorasi dengan indah untuk upacara pertunangan mereka.Madeline tidak berminat mengaguminya, jadi dia langsung berjalan ke rumah. Namun, setelah melalui pintu, dia mendengar Ada menggerutu dengan marah.“Carty gila! Gila, kataku! Dia serius akan bertunangan dengan orang aneh itu di taman nanti!”'Orang aneh.'Madeline ter
Madeline menatap pria yang tiba-tiba muncul di belakangnya dengan kaget. Dia buru-buru berbalik dan menekan bagian atas gaun ke dadanya.Matanya terbelalak kaget. Dia melihat setelan jas yang dibuat khusus yang dikenakan pria itu, dan sosoknya ditonjolkan dengan sempurna oleh setelan itu.Carter tampan. Dia luar biasa, dari kepribadiannya yang langka hingga ke penampilannya.Namun, Madeline merasa tidak nyaman dengan kemunculan mendadak pria itu."Kenapa kau di sini?"“Aku dari tadi di sini. Kau hanya tidak menyadari kehadiranku.” Jawaban Carter begitu wajar.“…” Madeline membuka bibirnya dan saat ini tidak bisa berkata-kata.Carter sudah ada di sini sejak tadi!Apakah itu berarti pria itu melihatnya ganti baju tadi?Carter seolah-olah merasakan ketidaknyamanan Madeline, tetapi matanya tampak tenang.“Aku tidak punya kebiasaan menonton orang berganti pakaian. Aku duduk di sana sepanjang waktu, dan aku tidak tahu apa yang terjadi di sini.”Carter menjelaskan.Madeline menghela nafas leg
Saat duduk di dekat jendela, Madeline melihat banyak tamu datang satu demi satu dari pintu depan.Setiap orang yang datang mengenakan pakaian mahal dan perhiasan mewah menghiasi tubuh mereka.Teman-teman Carter benar-benar orang kaya dan terhormat.Menyadari sudah hampir waktunya acara dimulai, Madeline berencana untuk merapikan dirinya sebelum pergi keluar. Namun, pada saat ini, pintu ruang ganti terbuka.Madeline mengira Carter datang untuk menjemputnya, tapi dia melihat Ada menyeringai dingin padanya dengan arogan dan berjalan ke arahnya sambil melontarkan hinaan.Ada melihat apa yang dikenakan Madeline dan mencemooh.“Hmph, Eveline, jangan terlalu delusional dan berharap cerita Cinderella terjadi padamu. Bahkan jika kau bertunangan dengan Carty, itu tidak berarti kau akan menikah dengannya.”Madeline tidak mau membuang-buang waktu bertengkar dengan Ada. Karena itu, dia tersenyum dengan tenang dan bertanya, "Siapa kamu bisa-bisanya berpikir kalau aku membutuhkan cerita Cinderella?"
Setelah mendengar itu, Ada mengarahkan pandangannya ke arah ibunya menatap dan melihat seorang bocah laki-laki.Dia mengenal anak laki-laki itu. Anak itu adalah putra salah satu tamu yang menghadiri pesta. Namanya Luke dan dia sangat nakal.Ada tidak menyukai Luke karena bocah itu telah menghilangkan salah satu anting edisi terbatasnya sebelum ini.Dia tak mengerti apa maksud ibunya, tetapi sesaat kemudian, dia mendengar ibunya berbisik di telinganya.Setelah mendengar beberapa kalimat dari ibunya, seringai jahat muncul di wajah Ada."Mom, hanya kamu yang bisa membuat skema seperti itu.""Tentu saja!" Ibu Ada merasa senang dengan dirinya sendiri. “Kau harus mendekati Luke dan mengambil hatinya menggunakan kesempatan ini.”Ada sebelumnya tidak ingin berhubungan dengan anak ini, tetapi sekarang, dia mendekatinya dengan gembira.Madeline ingin segera pulang setelah pesta berakhir, tetapi tiba-tiba, kerumunan orang mulai berkumpul di sekelilingnya tanpa sepengetahuannya.Orang-orang ini se
"Pengantin wanita! Kau seorang pengantin wanita?” Bocah laki-laki itu menatap Madeline dengan ragu-ragu.Madeline mengangguk sambil tersenyum. “Halo, sobat.”Namun, setelah Madeline menyapanya, bocah itu menunjukkan ekspresi jijik. "Suara pengantin wanita sangat tidak menyenangkan!"Ketika para tamu di sekitar anak itu mendengar ini, wajah mereka berubah. Namun, mereka memang merasa bahwa suara Madeline terdengar serak.Akan tetapi, hati Ada senang, dan dia tidak menyadari perubahan ekspresi Carter. Kemudian, dia mendorong tangan anak itu lagi.Bocah itu menerima pesan Ada lalu mengangkat wajahnya dan menatap Madeline."Aku mau melihat pengantin wanita," pinta anak itu dengan cemberut. “Mereka bilang pengantin wanita sangat cantik, jadi aku ingin melihat pengantin wanita cantik. Aku mau lihat!"Carter tersenyum dangkal. “Kalau kau sangat ingin melihat pengantin wanita, kau bisa melihatnya di toko baju pengantin. Ada banyak pengantin wanita di sana.”Setelah mengatakan itu, dia meraih t
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka