Wanita dalam video itu terbungkus handuk mandi dan berdiri di depan seorang pria ramping dan elegan.Tidak diketahui apa yang mereka bicarakan. Kemudian, pria itu tiba-tiba mengeluarkan pistol yang dilengkapi dengan peredam lalu menembak betis wanita itu.Wanita itu langsung merosot ke lantai dengan ekspresi kesakitan sambil bersandar ke dinding.Setelah itu, pria itu menembak bahu wanita itu. Akhirnya, si pria langsung menembak jantung wanita itu.Adegan penembakan itu sejelas siang hari.Karena jarak antara dua bangunan yang lumayan jauh, wajah pria dan wanita itu sedikit kabur, tetapi dari siluet dan pakaiannya, dapat dipastikan bahwa pria berjas hitam itu adalah Ryan sedangkan wanita itu adalah Lana."Ya Tuhan!"“Itu Ryan!”"Aku tidak menyangka Ryan adalah pembunuh yang sebenarnya!""Dia benar-benar membunuh seseorang dan masih menimpakan kesalahan pada Jeremy?""Ini sangat keji!"Orang-orang di barisan kursi penonton tercengang dan komentar-komentar yang bermunculan di dunia maya
Bagaimana bisa ada saksi?Tepat ketika dia curiga bahwa Madeline hanya mencoba membuat bingung, dia tiba-tiba melihat seseorang masuk melalui pintu samping.Pria itu berada di kursi roda, dan meskipun kondisi mentalnya tidak terlalu baik, dia benar-benar manusia hidup!Ryan menatap polisi muda yang dia sendiri tembak dan bunuh tetapi ternyata sehat walafiat.“Ryan, kau tidak menyangka ini, ‘kan? Aku tidak mati." Meskipun dalam kondisi lemah, dia mengatakan itu dengan penuh energi."Rekaman yang diputar oleh Miss Montgomery tadi adalah nyata, karena aku yang merekamnya dengan pena perekam pada saat itu," kata polisi itu sambil memelototi Ryan.“Yang Mulia dan semua yang ada di sini, saya bersumpah atas nama Departemen Kepolisian bahwa Ryan Jones adalah pembunuh sebenarnya di balik kematian Lana Johnson. Malam itu, dia mencoba membunuh saya dan menimpakan kesalahan pada Mr. Jeremy Whitman. Ryan Jones adalah orang di balik semua ini! Apa yang dikatakan Miss Montgomery semuanya adalah fakt
Melihat Jeremy yang matanya dipenuhi kekhawatiran, Ryan terkekeh dan bertanya, "Apa menurutmu aku bisa melepaskan Eveline sekarang?"Dibandingkan dengan kegugupan Jeremy, Madeline jauh lebih tenang. "Ryan, kau juga agen Interpol, jadi kau seharusnya tahu kalau kau akan dihukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku jika kau melakukan kejahatan."Mata Ryan sedikit menunjukkan apresiasi saat melihat Madeline tidak takut pada apa pun."Aku tahu, itulah kenapa aku tidak bisa melepaskanmu sekarang." Dia menyeringai, tetapi senyum di wajahnya yang anggun dan tampan yang selembut angin musim semi sudah lama hilang. Pada saat ini, hanya ada seringai jahat di sana.Tidak perlu interogasi karena melalui perilaku Ryan, semua orang bisa dengan jelas melihat kebenaran sekarang.Dia melakukan pembunuhan dan ingin mengkambinghitamkan Jeremy atas kejahatannya, tetapi pada akhirnya, kejahatan tidak akan pernah bisa mengalahkan keadilan. Topeng lembut dan anggunnya benar-benar dikoyak oleh Madeline, d
Setelah mendengar penjelasan Madeline, Ryan tidak bisa menahan tawa."Eveline, aku meremehkanmu."Dia tampaknya mengakui kekalahannya, tetapi seperti ada sedikit kegembiraan dalam senyumnya."Aku benar. Kau memang seorang wanita yang layak untuk diriku .”“Aku tidak sebaik yang kau pikirkan. Ryan, kau kalah karena kau terlalu sombong.”Madeline memberinya pukulan tanpa ampun dan memberi tahu Ryan detail-detail halus.“Sebenarnya, aku tahu ada kamera CCTV di ruang kerjamu. Aku tahu kau pasti melihatku memasuki ruang kerjamu dan melihat kalau aku mencoba membuka brankas mu. Jadi, aku sengaja memberitahumu kalau aku ingin mencuri reagen itu.”Setelah mendengar itu, wajah Ryan sedikit berubah.Kembali ke saat itu terjadi, dia berpikir kalau Madeline tulus kepadanya, tapi dia tak menyangka kalau Madeline melakukan itu hanya untuk memenangkan kepercayaannya!"Ryan, aku juga bisa memberitahumu kalau tidak ada penghuni apartemen di seberang Hotel Glendale yang kebetulan merekam adegan saat kau
Melihat Jeremy bergegas mendekat, Ryan mengarahkan pistolnya ke Madeline. Kemudian, seulas senyum baik hati dan jahat berbarengan muncul di wajahnya yang tampan."Ikut denganku."Dia mengatakan ini kepada Madeline sebelum mencengkeram tangannya dan berjalan ke dermaga.Ada yacht kecil berlabuh di dermaga. Kemudian, Ryan mendorong Madeline ke yacht dan menyalakan mesin.Madeline menoleh ke belakang dan melihat Jeremy bergegas ke ujung dermaga, tapi pria itu hanya bisa melihat Ryan membawanya pergi."Linnie." Jeremy tampak khawatir. Saat menatap sosok yang makin kabur itu, dia segera membuka aplikasi di ponselnya dan mencari lokasi Madeline.Sambil melihat jantung merah kecil yang berkelap-kelip di layar, dia juga bisa merasakan jantungnya berdetak lebih cepat.'Linnie, aku pasti akan membawamu pulang dengan selamat.’‘Kemudian, kita akan bersatu kembali sebagai sebuah keluarga.’Karena Ryan menculik Madeline melalui jalur air, Jeremy tidak punya pilihan selain pulang dulu.Begitu sampai
"Ke mana kau membawaku?" Madeline berhenti. Dia benar-benar tidak ingin terus berjalan bersama Ryan.Ryan kembali menatapnya. "Apa kau punya pilihan lain selain mengikutiku?""Ryan, jika kau ingin melarikan diri, aku hanya akan menjadi bebanmu kalau kau membawaku bersamamu."Ryan tersenyum setelah mendengar itu dan perlahan berjalan menghampiri Madeline. “Apa kau pikir aku akan membiarkanmu pergi jika kau mengatakan itu? Aku mungkin tidak punya apa-apa sekarang, tapi aku masih memilikimu.”“…”“Terus kenapa kalau Jeremy menang? Akan lebih menyakitkan baginya kehilanganmu daripada kehilangan semua ketenaran, kekayaan, dan statusnya.” Ryan sudah mengetahui dengan pasti.Sangat tidak mungkin bagi Jeremy untuk melepaskan wanita ini demi ketenaran, kekayaan, dan keluarganya.‘Jeremy sebelumnya hanya berpura-pura sangat menyesal mencintai Madeline, tapi itu semua hanya akting.’'Heh.’‘Aku benar-benar tidak menyangka kalau mereka ternyata sangat berbakat dalam berakting.’Ryan menatap Madeli
Madeline berjuang keras untuk melawan, tapi Ryan terlihat seperti dirasuki setan. Mata merahnya yang basah karena hujan menatap lurus ke mata Madeline dengan mengerikan.Ryan merobek kerah kemeja sifon putih Madeline. Kemudian, dia hendak mencium tubuh Madeline sambil mengabaikan perlawanan wanita itu.Madeline merasa Ryan benar-benar sudah gila, tapi dia tidak akan pernah menyerah.Dengan suara robekan keras, lengan baju Madeline juga dikoyak Ryan.Dia mengangkat kakinya hendak menendang Ryan, tapi kekuatannya tidak seberapa dibandingkan dengan kekuatan pria itu.Merasakan berat tubuh Ryan, Madeline tahu jika dia tidak kabur dari pria ini sekarang, dia mungkin akan benar-benar dinodai olehnya.Dia langsung menyapukan pandangannya ketika tiba-tiba, dia melihat sebilah pisau buah di atas meja tamu. Madeline menggertakkan gigi-giginya dan berusaha sekuat tenaga memindahkan tubuhnya ke tepi sofa.Namun, Ryan tampaknya melihat niatnya dan tidak memberinya kesempatan sama sekali.Dia mencen
Madeline meraih pakaian bersih di sofa sebelum bergegas berbalik dan berlari ke atas. Dia menemukan sebuah ruangan tanpa seorang pun di dalamnya dan mengganti atasannya dengan tergesa-gesa. Setelah itu, dia mengunci pintu dan mengamati sekeliling.Dia sama sekali tidak mengenal tempat ini, dan dia tidak tahu apakah Jeremy bisa menemukannya.Semakin lama dia tinggal di sini, semakin besar krisis yang akan dialami.Ryan saat ini bukanlah pria yang awalnya elegan, tulus, sederhana, dan sopan.Dia sekarang adalah iblis. Dia adalah iblis yang bengis, berdarah dingin, dan kejam.…Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam.Polisi dan Interpol berada di Whitman Manor mendiskusikan rencana untuk menyelamatkan Madeline.Lilian saat ini masih meringkuk di pelukan Jeremy. Mungkin karena dia tidak pernah menerima cinta yang tulus dan murni dari ayahnya.Dia bisa berbicara sekarang, tetapi satu-satunya kata yang bisa dia ucapkan dan tahu bagaimana mengatakannya adalah 'Daddy'."Saya masih belum
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka