Share

Bab 22

Author: Evelyn_21
last update Last Updated: 2024-11-12 13:45:37
Setelah Hendru kembali ke Mahkamah Agung dari Istana hari ini, Lukman Kenardi datang dan berkata, "Aku menemukan beberapa petunjuk tentang hal yang kamu minta aku selidiki."

Setelah dia selesai berbicara, Lukman menyerahkan dokumen kepada Hendru.

Lukman sepuluh tahun lebih tua dari Hendru. Dia bekerja lebih lama dari Hendru di Mahkamah Agung.

Hendru menjabat sebagai ketua Mahkamah Agung. Awalnya, Lukman tidak bisa menerimanya.

Setelah beberapa kasus, Lukman yakin dengan kemampuan Hendru. Sekarang, keduanya bekerja sama dengan sangat baik.

Hendru membuka dokumen itu, lalu melihatnya dengan cermat sambil mengerutkan kening.

Lukman bertanya padanya, "Apakah menurutmu ada yang aneh, Tuan?"

Hendru berkata dengan nada serius, "Dalam perang ini, Raja Oscar adalah panglima tertinggi. Dia memimpin pasukannya dan meninggal di luar Perbatasan Mariot."

"Pangeran Kendrick mati pada jarak lebih dari seratus mil di luar Perbatasan Mariot. Saat dia ditemukan, tubuhnya telah dimakan oleh binatang buas.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan dengan Mendiang Pangeran   Bab 23

    Setelah mereka semua pergi, Hendru menemukan bahwa Rachel telah menyiapkan meja di gerbang kediaman.Sepotong kain putih digantung di atas meja. Di atas kain putih itu tertulis "Ramalan tepercaya, semua permintaan akan dikabulkan."Hendru terdiam seribu bahasa.Rachel benar-benar luar biasa.Rachel melihat Hendru, kemudian dia menyapanya dengan senyuman, "Tuan Hendru, apa kamu ingin meramal nasib?"Lampu pemandangan yang tergantung di pintu menyinari wajah Rachel, hingga wajahnya terlihat tidak sepucat biasanya. Saat ini, matanya yang besar tampak lebih cerah.Di malam ini, penampilannya seperti peri yang dapat menggetarkan jiwa.Hendru menenangkan diri, lalu dia menghampirinya dan bertanya, "Putri, apa yang kamu dilakukan?"Rachel menjawab, "Seperti yang kamu lihat. Aku sedang meramal nasib."Ekspresi Hendru menjadi masam, "Kaisar mengeluarkan dekret untuk menutup Kediaman Lainufar. Bukankah Putri tidak pantas melakukan ini?"Rachel berkata dengan ekspresi bingung. "Keputusan Paman Ka

  • Pernikahan dengan Mendiang Pangeran   Bab 24

    Pedang di tangan Keegan bersinar dengan cahaya dingin. Lalu, dia berkata sambil menyipitkan matanya, "Kalau kamu berani menyakiti Putri sedikit pun, aku akan memenggal kepalamu."Sekujur tubuhnya dipenuhi dengan aura pembunuh yang ganas dengan rambut hitamnya yang tertiup angin. Di malam yang gelap, dia seperti dewa pembunuh yang turun ke dunia.Melihatnya seperti itu, Rachel sedikit terkejut. Apa Keegan marah?Hendru bertanya, "Siapa kamu? Kenapa kamu masuk ke Kediaman Lainufar malam-malam?"Pria berbaju hitam itu mengabaikannya sama sekali. Pedangnya yang tajam melukai leher Rachel. Kemudian, dia berkata, "Aku akan menghitung sampai tiga. Kalau kamu tidak menyingkir, dia akan mati!"Setelah itu, dia mulai menghitung, "Satu!"Rachel menangis, "Minggir, cepat minggir. Aku tidak ingin mati!"Saat melihatnya menangis, Keegan sedikit mengernyit. Tidak peduli betapa tangguhnya penampilannya, Rachel tetaplah seorang gadis remaja.Rachel takut adalah hal yang wajar.Keegan melambai kepada pe

  • Pernikahan dengan Mendiang Pangeran   Bab 25

    Setelah dia tiba di Kediaman Lainufar hari ini, dia ditemukan oleh Keegan sebelum dia bertindak.Lalu, dia melarikan diri. Selama proses ini, tidak ada yang mendekatinya kecuali Rachel.Mungkinkah Rachel yang memasukkan surat itu?Pria itu menatap Rachel dengan tidak percaya. Rachel mengangkat alisnya ke arahnya dan berkedip lagi.Meskipun Rachel tidak mengatakan sepatah kata pun, pria berbaju hitam itu entah bagaimana mengerti bahwa Rachel sedang memarahinya, "Bodoh!"Pria berbaju hitam itu terdiam seribu bahasa.Pria itu ingin mengutuk, tetapi sekujur tubuhnya dingin. Dia bahkan tidak bisa membuka suara.Hendru membuka surat itu, lalu segera membacanya di bawah cahaya lentera dengan ekspresi masam.Rachel bertanya kepadanya, "Tuan Hendru, apa yang tertulis di surat itu?"Hendru tidak menjawab pertanyaannya. Dia hanya berkata, "Putri sudah ketakutan malam ini."Setelah selesai berbicara, dia berkata kepada pejabat di sampingnya, "Bawa tersangka ini kembali ke Mahkamah Agung."Setelah

  • Pernikahan dengan Mendiang Pangeran   Bab 26

    Keegan tanpa sadar memeluknya.Saat ini, sepasang matanya yang sangat cerah itu tidak dapat dibuka, tetapi dia terus bergumam, "Aku tahu kamu tidak akan mengabaikanku."Setelah dia selesai berbicara, Rachel menutup matanya dan pingsan.Keegan terdiam seribu bahasa.Wanita dalam pelukannya sangat kurus. Saat Rachel jatuh ke pelukannya seperti ini, Keegan hampir tidak bisa merasakan berat badannya.Saat Rachel sehat, dia tampak licik dan gesit. Namun, ketika Rachel pingsan, dia berperilaku sangat baik.Keegan jarang-jarang dekat dengan wanita. Satu-satunya saat dia dekat dengan wanita adalah dua tahun lalu.Saat Rachel jatuh ke pelukannya, dia mencium aroma tubuh wanita yang seperti bunga anggrek.Di saat yang sama, dia juga merasakan tubuhnya yang lembut. Tubuh Rachel sama sekali berbeda dari tubuh pria.Keegan melepaskannya seakan terkena sengatan listrik. Namun, dia langsung kembali menggendongnya lagi.Beberapa pengawal di dekatnya memandang Keegan dengan mata terbelalak. Mereka tida

  • Pernikahan dengan Mendiang Pangeran   Bab 27

    Namun, Rachel masih bernapas dan berbicara. Dia merasa luar biasa.Dia memandang Rachel dengan mata penuh rasa ingin tahu, lalu berkata dengan lembut, "Nenek, aku akan tinggal untuk menjaga Putri."Rani tahu bahwa Fiola selalu berhati-hati. Meskipun keterampilan medisnya tidak terlalu baik, dia masih mahir dalam bidang kedokteran. Fiola sangat cocok untuk menjaga Rachel.Namun meski begitu, Rani tetap mengatakan kepadanya, "Lebih waspada dan jangan tertidur. Kalau Putri merasa tidak enak badan, segera beri tahu aku."Fiola mengangguk.Rani kembali menatap Rachel dengan gelisah, kemudian dia membawa semua orang keluar dari kamarnya.Rachel sudah lama sekali tidak merasa sakit seperti ini. Dia merasa tangan dan kakinya lemah, serta sekujur tubuhnya lemas. Dia sulit bernapas seakan berada di dalam air.Rachel merasa seperti akan tenggelam ke dalam jurang. Batu pelindung hati di dadanya begitu panas sehingga membuatnya sangat tidak nyaman. Namun, batu itu membuatnya bisa bernapas kembali.

  • Pernikahan dengan Mendiang Pangeran   Bab 28

    Keegan mengkhawatirkan identitas mereka. Dia mendorong Rachel menjauh, tetapi Rachel memeluknya dan menolak untuk melepaskannya.Keegan takut menyakitinya, jadi dia tidak berani menariknya dengan kuat. Kemudian, Rachel tidur di pangkuannya dengan berani.Keegan tidak tahu bagaimana mengatakannya.Rachel menangkap kata kunci dalam kata-katanya. "Aku demam tinggi kemarin?"Keegan memandangnya dan berkata, "Putri mungkin belum tahu. Kamu sudah tidur selama dua hari dua malam."Rachel terkejut.Dia tidak pernah mengalami hal seperti ini.Keegan bertanya padanya, "Berapa banyak gurumu, Putri?"Rachel tanpa sadar menjawab, "Sembilan."Keegan berkata dengan nada dingin, "Untungnya, hanya ada sembilan."Rachel tidak mengerti. "Apa maksudmu untungnya hanya sembilan?"Keegan memandangnya sambil tersenyum dan berkata, "Dalam mimpimu, Putri memarahi setiap gurumu selama empat jam. Sembilan guru membutuhkan waktu 36 jam.""Kalau masih ada lagi dan omelan terus berlanjut seperti ini, mungkin setelah

  • Pernikahan dengan Mendiang Pangeran   Bab 29

    Rachel masih tidak memiliki denyut nadi. Dia menatap Rachel dengan ekspresi kaget, "Kenapa Putri tidak punya denyut nadi?"Rachel menurunkan lengan bajunya. "Denyut nadiku berada pada posisi yang berbeda dari orang biasa. Biasanya, kalian tidak mungkin merasakan denyut nadiku."Fiola pernah melihat fenomena ini sebelumnya ketika membaca buku kedokteran. Namun, ini pertama kalinya dia menemukan orang seperti itu.Fiola bertanya pada Rachel, "Di mana denyut nadi Putri?"Rachel menggelengkan kepalanya. "Aku juga tidak tahu. Guru Agung sepertinya tahu, tapi dia tidak memberitahuku."Fiola terlihat ragu. Dia ingin mencari lokasi denyut nadinya lagi, tapi Rachel menolak.Rachel bertanya pada Keegan, "Saat aku sedang tidur, apa ada berita dari Mahkamah Agung?"Keegan menjawab, "Ada, Hendru datang kemari. Pria berbaju hitam yang kita tangkap terbunuh dalam perjalanan kembali ke Mahkamah Agung."Saat mendengarnya, Rachel sama sekali tidak terkejut. "Pembunuhan yang bagus! Pembunuhannya merupaka

  • Pernikahan dengan Mendiang Pangeran   Bab 30

    Keegan tahu bahwa penyakitnya kemarin agak aneh. Tubuh Rachel terlihat lemah, tetapi dia tidak menyangka akan seburuk ini.Keegan tidak bisa menahan diri untuk melirik Rachel. Gadis itu pucat dan kurus, seolah embusan angin bisa menerbangkannya.Rachel tersenyum tipis dan melanjutkan, "Awalnya, aku mengira hidup ini sangat membosankan. Guru Agung yang berkata bahwa orang harus menghargai setiap hari selama mereka masih hidup.""Aku tidak ingin kembali ke Kota Tanu kali ini. Guru bilang semua kerabat dekatku ada di Kota Tanu. Aku harus menemui mereka sebelum aku mati. Jadi, aku kembali. "Adnan tahu bahwa Rachel memintanya untuk menyampaikan kata-kata ini kepada Kaisar Azril. Dia segera berdiri dan memberi hormat. "Aku tidak kompeten. Putri, mohon jaga dirimu baik-baik."Dalam kondisi ini, Adnan tidak dapat mendiagnosis denyut nadinya. Dia bahkan tidak bisa meresepkan obat.Rachel memberi hormat. Kemudian, Rani meminta Keegan mengantar Adnan pergi.Setelah mereka keluar, Rani bertanya k

Latest chapter

  • Pernikahan dengan Mendiang Pangeran   Bab 50

    Awalnya, Novi datang untuk membujuknya dengan niat baik. Namun, dia tidak menyangka kata-katanya menjadi begitu tidak menyenangkan. Novi mengerutkan kening dan tidak memedulikan Hilda lagi.Saat Hilda melihat Novi mengabaikannya, dia menjadi semakin yakin bahwa penilaiannya benar. Novi juga ingin menyenangkan Rachel.Hilda merasa lebih sedih lagi. Dia merasa bahwa orang-orang di Kediaman Lainufar mencoba untuk menjilat Rachel. Hanya dia yang memiliki karakter yang mulia.Dia juga merasa bahwa sejak Deon mati, orang-orang ini meremehkannya karena dia hanyalah putri seorang pejabat kelas enam.Sekarang, semua orang ini mencoba untuk menjilat Rachel. Ke depan, hidupnya pasti akan sangat sulit.Saat Hilda memikirkan kemungkinan ini, air matanya mulai mengalir lagi.Dia menoleh dan melihat Zahra Brahamsyah masih di sampingnya, jadi dia berkata, "Kak Zahra adalah satu-satunya yang memiliki karakter mulia dan memiliki cita-cita yang sama denganku."Zahra adalah istrinya Desta. Dia telah menik

  • Pernikahan dengan Mendiang Pangeran   Bab 49

    "Apa seorang putri hebat? Apalagi yang bisa kamu lakukan selain menindasku?"Rachel berkata sambil tersenyum, "Tentu saja seorang putri hebat. Itu artinya aku pandai bereinkarnasi. Kalau kamu memiliki kemampuan, jadikan dirimu sebagai putri!"Hilda kembali terdiam seribu bahasa.Rachel melanjutkan, "Lagi pula, kamu bilang aku menindasmu, itu tidak benar. Kamulah yang pertama-tama menyakitiku dengan kata-kata burukmu.""Aku memperingatkanmu dengan niat baik, tapi kamu tidak mendengarkan, hingga kemudian kamu terluka.""Terakhir, aku tahu banyak hal, tapi kebanyakan dari itu kamu tidak menguasainya."Kata-katanya membuat Hilda terdiam. Namun, status maupun cara bicaranya tidak sebanding dengan Hilda.Hilda sangat marah sehingga dia menunjuk untuk waktu yang lama, tetapi dia tidak tahu bagaimana memarahinya.Rachel berkata kepada Fina dan Fiola, "Ayo, pulang!"Setelah Rachel selesai berbicara, dia meletakkan tangannya di belakang punggung dan berjalan ke depan dengan terhuyung-huyung.Hil

  • Pernikahan dengan Mendiang Pangeran   Bab 48

    Saat ini, Hilda tidak tahu apakah dia harus bertanya kepada Rachel atau tidak. Dia takut mendengar hasil buruk.Namun, jika Hilda tidak mengetahuinya, dia merasa sedikit penasaran.Rachel memahami pemikirannya dan tersenyum, tapi dia tidak mengatakan sepatah kata pun.Fiola bertanya kepada Rachel, "Apa Putri bisa meramal?"Rachel mengangguk. "Aku dibesarkan di kuil. Beberapa dari sembilan guruku sangat ahli dalam bidang ini. Aku belajar banyak dari mereka."Melihat mata Fiola penuh rasa ingin tahu, Rachel berkata, "Meskipun hidupmu agak berlika-liku, selama kamu bersikeras menjadi dirimu sendiri, kamu pasti akan berhasil."Fiola bertanya padanya, "Benarkah? Bisakah aku menjadi tabib yang sangat hebat?"Rachel memberinya jawaban pasti, "Tentu saja. Kamu sangat berbakat di bidang kedokteran.""Hanya saja, kamu belum mempelajari keterampilan medis dengan baik sebelumnya. Ketidakpercayaan dunia terhadap tabib wanita telah mengurangi kepercayaan dirimu.""Jadi, ketika kamu belajar kedoktera

  • Pernikahan dengan Mendiang Pangeran   Bab 47

    Fiola berkata dengan cemas, "Kalau kamu merasa tidak nyaman, beri tahu aku."Saat berkata, Fiola sedikit malu. "Meskipun keterampilan medisku tidak baik, aku masih dapat mengobati beberapa penyakit ringan."Rachel tersenyum tipis, "Jangan khawatir, aku baik-baik saja."Dia telah tinggal di Kediaman Lainufar selama berhari-hari. Dia tahu sedikit tentang orang-orang di Kediaman Lainufar.Fiola tidak banyak bicara. Dia biasanya tinggal di kamar untuk membaca buku kedokteran dan belajar kedokteran.Saat dia melihat Rachel, dia membungkuk dengan sopan. Saat dia tersenyum, Fiola memiliki dua lesung pipi kecil yang sangat lucu.Fina Lainufar di sebelahnya berkata, "Saat aku keluar, Nenek menyuruhku untuk menjaga Putri dengan baik.""Kalau Putri tidak nyaman, aku bisa membawamu pulang."Fina adalah putri sah. Dia sedikit lebih muda dari Fiola. Dibandingkan dengan Fiola yang pendiam, emosinya agak membara.Saat ini, Fina menghabiskan sebagian besar waktunya berlatih di arena seni bela diri di K

  • Pernikahan dengan Mendiang Pangeran   Bab 46

    Rachel merasa mulai sekarang, dia harus memperhatikan segala sesuatu di depan Keegan.Hanya saja malam itu terlalu gila. Setelah kejadian itu, Rachel melarikan diri.Rachel masih tidak ingat apa yang dia jatuhkan di depan Keegan dan apa yang dilihatnya.Rachel merasa harus membuang semua barang yang dia gunakan sebelumnya. Jika tidak, dia tidak akan tahu bagaimana menjelaskan jika ditemukan lagi.Saat Fiola melihat mereka datang, dia merasa ada yang tidak beres dengan suasana di antara mereka.Namun, untuk beberapa saat, Fiola tidak tahu apa yang salah.Setelah Raja Oscar dimakamkan, semua pengrajin datang untuk menutup pemakaman.Menurut aturan, Keegan harus menjaga pemakaman di sini selama beberapa hari terakhir. Dia hanya bisa kembali setelah menjaga pemakaman selama 49 hari.Saat ini, dia datang, lalu berkata kepada Fiola dan yang lainnya, "Kalian harus menjaga nenek dan ibu dengan baik selama periode ini."Fiola mengangguk dan berkata, "Jangan khawatir, Kakak. Aku akan menjaga nen

  • Pernikahan dengan Mendiang Pangeran   Bab 45

    Saat dia melihat ekspresinya, Rachel merasa gugup. Namun, dia malah berkata dengan ekspresi tenang, "Ini milikku."Keegan meliriknya, lalu dia anggrek di atas dengan saksama.Memang persis sama dengan anggrek di saputangan yang ditinggalkan wanita itu dua tahun lalu.Pola sulaman anggrek pada saputangan ini berbeda dengan yang populer saat ini. Sulaman ini sangat halus.Dompet kebetulan, tetapi jika sapu tangan sama. Keegan merasa itu bukan kebetulan lagi.Dia bertanya kepada Rachel, "Apakah kamu menyulamnya sendiri?"Rachel menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu cara menjahit. Aku membeli saputangan ini di kota kecil di luar kuil.""Apa ada yang salah dengan saputangan ini?"Keegan tidak kembali, tapi dia menatap Rachel dengan sepasang matanya yang gelap.Saat melihatnya, Rachel merasa ketakutan. "Kenapa kamu menatapku seperti ini?""Apakah ada yang salah dengan saputangannya? Kamu sulit memeriksanya, karena di toko bordir tidak hanya ada puluhan ribu, tapi ribuan saputangan jenis i

  • Pernikahan dengan Mendiang Pangeran   Bab 44

    Fauzi melihat Rachel sambil berkata, "Kakak Putri, kami semua tahu apa yang telah kamu lakukan untuk Keluarga Lainufar. Kami sangat berterima kasih padamu!"Mata Rachel menyipit, "Kamu memanggilku kakak. Kita adalah keluarga. Kamu tidak perlu bersikap sopan."Saat melihat Rachel tersenyum, Fauzi tertegun sejenak. Kemudian, dia berkata, "Kamu terlihat sangat cantik saat tersenyum."Kali ini, Rachel tertawa terbahak-bahak.Fauzi memandang Pangeran Kendrick yang berdiri di samping sambil bergumam. Lalu, dia berkata dengan lembut, "Kak Kendrick adalah orang yang sangat baik ketika dia masih hidup.""Meskipun dia sangat baik, dia sudah mati ketika Kak Rachel menikah dengannya.""Kasihan sekali. Kalau Kak Kendrick masih hidup, kamu pasti akan hidup bahagia bersama."Rachel tertawa, kemudian dia menatap Pangeran Kendrick yang berdiri di samping dan mengintip ke arah Keegan.Saat ini, sosok mereka telah memudar. Rachel tahu bahwa inilah saatnya mereka pergi.Fauzi segera berkata kepada Keegan,

  • Pernikahan dengan Mendiang Pangeran   Bab 43

    Saat ini, mereka berdua mengendus dan berkata, "Kak Keegan, kamu juga harus menjaga Bibi dengan baik untuk kami."Keegan tersedak dan berkata, "Baik."Deon ragu-ragu sejenak, lalu berkata, "Hilda dan aku baru menikah selama setahun, dia ....""Kalau dia ingin menikah lagi, tolong bantu aku membujuk Ibu dan Nenek untuk tidak menentangnya."Dian juga berkata, "Novi dan aku baru menikah selama setengah tahun. Aku tidak bisa membiarkan dia menjadi janda untukku.""Masa muda seorang wanita pendek. Setelah dia pergi dari Kediaman Lainufar dan bertemu pria yang cocok, tolong bantu aku menyiapkan hadiah untuknya."Keegan mengangguk. "Ya."Dian tersenyum dan berkata, "Kak Gilang, sebenarnya aku tidak ingin bertengkar denganmu sebelumnya. Hanya saja kamu terlalu keras kepala. Kamu tidak pernah memikirkan posisiku."Deon juga berkata, "Benar! Kamu sangat pintar sejak kamu masih kecil. Kamu bisa menghafal artikel dan mengetahui gerakan seni bela diri dalam sekejap.""Tidak apa-apa kalau kamu bisa

  • Pernikahan dengan Mendiang Pangeran   Bab 42

    Pengurus itu menundukkan kepalanya dan berkata, "Yah, aku akan segera mengaturnya."Setelah pengurus itu pergi, pria berbaju hitam berdiri di dekat jendela dan melihat ke arah pemakaman Keluarga Lainufar dengan sudut bibir sedikit terangkat.Kali ini, dia tidak percaya Keluarga Lainufar masih bisa melarikan diri!Saat ini, tim prosesi pemakaman Kediaman Lainufar meninggalkan kota dengan lancar. Pemakaman Kediaman Lainufar berada di gunung di luar kota. Tidak lama kemudian, mereka telah tiba.Sebagai anak yang berbakti, Keegan berlutut di depan makam Raja Oscar dengan mata memerah.Kematian Raja Oscar dalam pertempuran jelas telah direncanakan.Keegan bersumpah dalam hatinya bahwa Rahel akan menemukan kebenaran dan bukti kematian Raja Oscar dalam pertempuran, kemudian dia akan mengumumkannya kepada dunia!Beberapa putri dan menantu Keluarga Lainufar berdiri di belakangnya. Mereka berlutut bersamanya di depan makam Raja Oscar sambil menundukkan kepala dengan berat.Pada saat ini, embusan

DMCA.com Protection Status