Malam yang sunyi dan sepi, bintang-bintang dan bulan menghiasai langit malam. Tidak ada tanda-tanda akan turun hujan, angin berhembus cukup kencang membawa udara dingin yang mencoba menusuk kulit. Pemandangan malam yang indah, dan ramai seperti di kota. Orang-orang terlihat sibuk dengan aktifitas mereka, mereka bukanlah manusia biasa melainkan orang-orang dari kegelapan, klan vampir. Mereka yang berada di area kekuasan vampir adalah para vampir. Mereka terlihat seperti manusia biasa tetapi sebenarnya bukan. Kadang mereka juga bersikap layaknya vampir, mereka pergi dengan cepat, berubah wujud menjadi kelelawar vampir dan menghisap darah.
Perlahan-lahan bulan dan bintang mulai menjauh, klan vampir di kota vampir dan mereka yang berada dimana pun mulai menyembunyikan diri. Mereka telah kehabisan waktu, sebentar lagi matahari atau yang disebut dengan arunika akan datang. Bagi mereka yang tidak bersembunyi atau tidak kembali ke tempat mereka akan terbakar oleh cahaya matahari.Burung-burung mulai berkicau menyambut pagi yang datang, cahaya matahari memberikan kehangatan di negeri ini. Memberikan kehidupan, pen
Sarapan pagi bersama terus berlanjut, dengan ketiga orang ini terus melihat ke arahku.“Kamu baik-baik saja An?” tanya Aresha padaku.“Ya aku baik-baik saja! Lalu dimana ibu kalian?” ucapku.
Tanpa ragu aku pun segera naik ke punggung Akira, berpegang erat di tubuhnya dan pria ini mulai berdiri tegak, dan berjalan membawa beban diriku.“Apa kamu baik-baik saja? Tubuhku berat loh!” ucapku.“Ya, aku baik-baik saja. Kamu tenang saja, aku bisa membawamu”
“Aku berasal dari Kota Malvado. Apakah kalian tahu dimana kota itu?”Spontan Jean dan Jenny menggelengkkan kepala, mereka tidak tahu dimana letak kota itu.“Oh ya ampun! Aku sudah menduga ini. Tidak akan ada yang tahu, aku benar-benar terjebak di kota yang aneh sekarang ini!” gumanku pada diri sendi
“Ya baiklah, serahkan saja padaku!” jawab Kazexian mengambil selembar kertas yang dilipat dari tanganku.“Kazexian, tulisan saja penjelasanmu di kertas. Aku ingin kita bertemu lagi nanti, dan saat itu lah kamu sudah bisa menjelaskan apa yang aku tuliskan di kertas. Aku tidak tahu harus bagaimana, yang jelas hanya kamu yang bisa aku percaya.”
Kota Flower, keberadaan An.Berjalan seorang diri menikmati keindahan kota Flower. Orang-orang beraktifitas, perdagangan, dan penjagaan oleh pasukan dari kerajaan.Hari ini adalah hari yang cerah sehingga aku bisa melihat kegiatan kota ini sepenuhnya. Seperti kota pada umumnya, disini juga ada pelaku kejahatan. Aku melihat
Aku terus saja memeluk pria ini dengan ketakutan dan perahu ini terus bergoyang.“Akira, ini bagaimana? Aku takut! Aku tidak bisa berenang. Danau ini pasti sangat dalam!” ucapku ketakutan.Akira membalas pelukanku, he menjawab “Tenang lah semuanya pasti baik-baik saja!”
Sang kusir yang mendengar permintaan itu pun tidak tahu tempat tujuannya, he bertanya “Nona, kota apa itu? Dimana kota itu? Saya tidak pernah mendengar ada kota dengan nama Kota Malvado!”“Benarkah?”