He pun melepaskan tangannya dari rambutku, lalu si tampan membangkitkan pengikat hubungan yang menjadi bagian dari bayangan hitam. Saat itu terjadi, aku secepatnya melarikan diri. Namun lagi-lagi aku mendapat halangan, para pelayan yang jahat itu menghalangi jalanku. Mereka mengubah tangan menjadi senjata hingga membuatku tidak bisa melangkah lagi.
Aku pun mengangkat kedua tanganku, sebagai tanda bahwa aku menyerah.
“Baiklah, aku akan mengingat jalan itu. Aku akan melakukan apapun agar An kembali ke kehidupannya!” jawab Akira yang kemudian mulai memasuki neraka.Pintu gerbang menuju neraka pun dibuka, magma dan lava panas terlihat. Tetapi disini tidak terlihat satupun ada manusia, dan ada jalan bebatuan yang hampir berbentuk bulat sempurna. Hanya jalan itu satu-satunya jalan yang akan menuntun ke surga dimana An berada. Suhu disini terasa panas dan tidak ada angin yang berhembus. Akira pun masuk tanpa keraguan, he mengubah dirinya menjadi manusia sedia kala. Lalu he berjalan mengiringi kemana jalan ini menuntun dirinya.Sementara keberadaan perempuan cantik bersama naga putih. Perempuan cantik tersenyum dan berucap “Dewi kehidupan tidak boleh dibiarkan mati begitu saja kan? Jika itu terjadi kisah ini juga akan berhenti, dan tidak akan ada kebahagian. Dewi kehidupan, oh dewi kehidupan” yang kemudian pergi meninggalkan tempat ini. Perempuan cantik ini menghil
“Lalu, menurutmu dimana kah gadis yang bernama An itu sekarang?” tanya kakek tua. Akira hanya terdiam, he mencoba berpikir dan menjawab dengan tepat dimana keberadaan An sekarang. Dia memperhatikan tempat ini dan kakek tua. Kakek tua itu tampak bukan seperti kakek biasa, kakek tua ini dengan senang hati menunggu jawab dari Akira. “Bagaimana anak muda, apakah kamu tahu dimana gadis yang bernama An ini? Jika kamu memang mencintai gadis ini seharusnya kamu mampu merasakan keberadaannya sekarang!” ucap kakek tua. “Kakek, aku mencoba menebaknya. Aku tahu kakek bukanlah kakek biasa, aku merasa terhormat bisa bertemu dengan kakek di tempat seperti ini” jawab Akira. Kakek tua itu pun tersenyum lalu he tertawa, “Hahahaha.. benar, benar sekali anak muda. Ucapanmu benar sekali, jadi tebaklah dengan tepat dimana gadis yang bernama An ini berada. Jika kamu salah menebaknya kamu tidak akan pernah bisa bertemu dengannya lagi atau kamu salah menebak gadis itu, kamu akan mendapatkan gadis yang sal
Keberadaan An, Aku melihat semua orang disini, dan mereka tidak bisa melihat diriku. Aku melihat pangeran Kim yang menyapu air matanya. He tampak sangat sedih dan terluka. Aku mendekatinya dan berucap “Aku akan segera kembali, Kim. Jadi berhentilah bersedih! Hah, ternyata hatimu sama seperti anak perempuan ya? Bukannya kamu suka bersikap keras kepala padaku ya? Ternyata kamu.....hah, kamu menyukaiku ya? Jadi kamu benar-benar menyukaiku! Tapi bagaimana dengan Akira? Aku tidak mungkin....apakah aku mungkin memiliki dua pacar laki-laki sekaligus? Huh, dasar gadis nakal!” ucapku pada diri sendiri yang kemudian berjalan mendekati tubuh sendiri dan masuk ke dalam tubuh diri sendiri. Perlahan-lahan aku mendengar suara samar-samar, lalu mulai terdengar jelas dan perlahan-lahan aku membuka mataku, terlihat buram dan perlahan-lahan mulai terlihat jelas. Aku melihat gadis cantik mendekatiku dan Akira. “Kamu sudah kembali, oh aku senang banget!” ucap gadis cantik sembari memelukku lalu melepask
Di bawah cahaya bulan, aku dan Kim berjalan berdua. Angin berhembus cukup dingin disini, langit tidak menunjukan tanda-tanda akan turun hujan. Ya entah kemana aku akan pergi bersama pria ini tetapi akan ku anggap ini sebagai kencan. Ya, aku hanya bisa tersenyum dan senang. Aku gadis yang beruntung bisa berdua bersama seorang pangeran dan ini seperti di dalam negeri dongeng. Oh ya, aku lupa ini memang dalam negeri dongeng, hanya ada di dalam novelku dan aku berada di dunia ini sekarang. Rasanya menyenangkan sekali. “An, aku ingin menunjukan sesuatu padamu!” ucap Kim yang berjalan disampingku. “Apa?” jawabku melihatnya. Aku dan Kim menuju tempat yang luas, lalu he mulai memanggil naga dari kristal naga miliknya. Dari langit, naga biru muncul. Aku melihat naga biru terbang mendekati kami, aku tersenyum dan itu naga itu sama persis seperti dalam mimpi. “Terima kasih, berkat kamu...aku bisa mendapatkan naga ini!” ucapnya. “Wow....aku rasa kamu salah! Ini benar-benar hebat, bisakah kita
“Ya, baiklah. Selamat malam, An!” jawabnya. Aku pun memasang wajah kesal padanya, ya he menyebalkan. Aku pun mendekatinya dan memeluknya sendiri. “Selamat malam, Kim!” jawabku yang kemudian pergi meninggalkannya. Aku segera masuk ke dalam rumah gadis cantik. Kini Kim hanya seorang diri disini, Kim pun segera pergi meninggalkan rumah ini dengan perasaan yang sangat senang dan bahagia. He berjalan dengan wajah tersenyum. Namun saat dirinya telah jauh dari rumah gadis cantik, saat dirinya menuju rumah master. Di perjalanan itu, seseorang bicara padanya. Seseorang itu telah berdiri di bawah pohon besar. Seseorang itu tidak lain adalah Kazexian, dan kedua brother yang menunggu tidak jauh dari sana. “Hem...dari mana saja?” tanya Kazexian. “Ya ampun, ternyata memang pergi berduaan dengan An ya!” ucap pangeran Kanzuka “Hah, sial! Sepertinya gadis itu menaruh hati pada brother pertama” sambung pangeran Kazame. Kim yang mendengar ucapanku segera menoleh ke sumber suara itu, he tersenyum m
Rumah master, Paman pertama dan master belum tidur, mereka duduk di ruang tamu. Saat itulah ketiga brother datang lalu ketiga brother menyapa paman pertama dan master. “Malam paman pertama, malam master!” sapa Kanzuka. “Kalian sudah kembali, oh dimana Kazexian?” jawab paman pertama sembari melihat ke tiga brother. “Oh, Kazexian. He pergi sebentar, he akan segera kembali” jawab Kanzuka. “Paman, master! Aku pergi istirahat dulu, besok harus kembali ke istana” ucap Kim permisi. “Ya paman, master. Kami juga harus istirahat!” ucap Kazame. “Oh, baiklah. Silahkan!” jawab paman pertama. Kemudian ketiga brother segera pergi menuju tempat tidur mereka, sementara paman pertama dan master tetap disini. “Master, kalau tidak salah kita melihat Kim pergi bersama An, tidak?” tanya paman pertama. “Ya benar paman, memangnya kenapa? Apakah ada masalah, paman?” “Oh tidak, tidak ada masalah apapun” jawabnya. Tidak lama kemudian, paman pertama pun segera pergi ke tempat tidurnya. Pikirannya tert
Aku dan Akira berhenti berjalan bersamaan, he melihat ke arahku dan menggenggam erat tanganku. “Aku cemburu... melihat perempuan yang aku cintai didekati oleh pria lain. Aku tidak sanggup melihatnya. Apa lagi ada pria yang berani mencuri hati kekasihku ini dengan cara menikahinya secara paksa. Aku melihatnya terbang dengan naga besar berwarna hitam bersama pria itu” ucapnya dengan tersenyum dan menatapku. He bermaksud membahas diriku dengan si tampan. Aku pun berguman dalam hati, “Jadi Akira melihat diriku bersama si tampan ya. Dan he cemburu!” sembari tersenyum, lalu aku berucap “Apa kamu masih cemburu?.” “Ya, apakah kamu punya cara agar aku tidak cemburu lagi?” tanyanya. Aku pun melihat ke arah tanganku, menatapnya sesaat dan he segera melepaskan tanganku. Aku mulai berjalan kembali dan Akira menyusul diriku. Kini aku dan Akira berjalan bersamaan. “Akira, apakah kamu masih mengingat pertanyaan yang kamu berikan dulu padaku?” ucapku. Akira pun mulai mengingatnya, “Lalu?” jawabny
“Saat waktunya tiba, perang kedua ini akan lebih sulit. Kamu tahu, mereka sudah memiliki satu naga biru. Masih ada tersisa naga misteri lainnya. Jika kita mengalami kekalahan, maka dunia ini akan segera berakhir. Generasi kita tidak akan bisa hidup. Kita hanya menginginkan perdamaian, dan hidup tenang tapi terusik oleh tingkah manusia yang sok hebat dan sombong serta angkuh itu. Kabar baiknya, kita akan segera memiliki ratu” jelas Akira yang membuat Aresha tersenyum dan kembali seperti semula. Aresha bersikap seperti gadis yang manis dan manja. “Benarkah, ayah? Siapa ratu kita?” tanya Aresha dengan sikap manis dan manja. “Seperti yang kalian tahu, saya membawa gadis yang akan mengubah nasib kerajaan kita berikutnya. An, telah menerima saya menjadi kekasihnya. Kita akan segera punya ratu, dan aku harap saat kalian melaksanakan tugas ini tidak ada yang menyentuh ratuku. Atau aku akan memperlakukan orang itu dengan sangat buruk!” jawab Akira yang merubah dirinya menjadi vampir yang mena
Sontak mereka bertiga terkejut, mereka tidak percaya tetapi ini lah kenyataan.“Jadi sebenarnya kamu dan An memiliki ikatan dulu? Lalu siapa An sebenarnya di masa lalu?” tanya sister.“Ya benar, aku memiliki ikatan dengannya!” jawab singkat Akira tanpa memberitahukan siapa An sebenarnya.“Tunggu! Dulu aku pernah bermimpi saat mengandung An. Seorang perempuan dengan naga menghampiriku dan mengatakan bahwa aku adalah wanita yang beruntung, aku akan dikaruniai seorang anak yang sangat luar biasa. Yang menjadi meimbang kehidupan. Aku berkali-kali bertemu dengan wanita ini tetapi she tidak pernah mengatakannya padaku. Jadi aku pikir, jika dirimu dan An memiliki ikatan. Maka dalam mimpiku itu benar-benar nyata. Aku melahirkan anak perempuan, seorang reinkarnasi” ucap ibu.Akira tersenyum, “Aku senang kamu menyadarinya, tetapi she tetap menghormatimu kan?.”“Ya, she tidak pernah menampakkan kemarahannya di depanku!”“Jika begitu, dimana An sekarang?”“She mengatakan di pantai, apakah di deka
Sementara itu, keberadaan An.Aku telah tiba di stasiun kereta api Ochayama, memesan tiket karena aku belum punya kartu masuk otomatisnya. Setelah melewati penjagaan tiket, aku segera masuk ke kereta api yang telah menunggu. Segera memasuki kereta api dan duduk di kursi, banyak orang yang masuk. Tiba-tiba ponselku menerima panggilan telepon dari sister. Aku segera menerima panggilan darinya.“Pagi sister, ada apa?” sapaku.“Kamu dimana, kamu lari lagi ya?” jawab sister.“Kamu galak sekali pagi-pagi, ada apa? Bukankah kepergianku sudah kukatakan pada penjaga gerbang jika aku pergi jalan-jalan, jika Akira mencariku harap cari sendiri!”Suara sister menjawab, “Oh, kamu jalan-jalan ya. Kenapa tidak mengajakku juga? Apakah kamu ke mall atau butik? Kamu mau membeli pakaian baru ya?”Aku yang mendengar apa yang dikatakan sister bingung dan heran, “Hah, oh aku tidak pernah membeli pakaian. Aku hanya jalan, apakah sister akan datang?”Suara sister menjawab, “Tidak, lalu kenapa kamu ke pantai?”
Begitu An pergi meninggalkan ruang tamu ini, tante Aira tersenyum manis.“Akira, mama mau katakan sesuatu yang penting. An memang mencintai pria lain. Tapi kamu tidak perlu khawatir, she menerima perjodohan ini. Ibu mengatakan sesuatu tentangmu, tentang rasa sakit dan mimpi buruk yang kamu alami. Kamu mengalami koma, sifatmu berubah dan sebagainya. She juga mengatakan jika dirinya mencintai raja vampire. Saya rasa kamu mengalami mimpi itu juga kan, Akira?” ucap tante Aira sembari tersenyum.“Ya, benarkah itu? Mengapa kami bermimpi yang sama?” ucap Akira terkejut.“Mungkin saja yang dikatakan seseorang itu benar, mama menemui penerawang untukmu. Mama pikir apa yang she katakan benar. Artinya kalian memang berjodoh, mungkin di dunia yang berbeda itu.... kalian terpisah. Tapi jangan khawatir, sekarang kamu tidak boleh kehilangannya lagi. Besok ajaklah she untuk melihat gaun pengantin”“Ma, apakah mama lupa? An baru saja mengatakan she tidak peduli dengan pernikahan ini. Semuanya terserah
“Ya kamu benar. Kenapa ibu mau menjodohkanku dengannya? Ini aneh sekali.”“Ya, tapi kamu beruntung tidak perlu repot sepertiku. Lagi pula pria yang kamu dapatkan itu pasti menarik. Konon seseorang yang dijodohkan mungkin saja jodohmu, pria itu menerimamu dan he bersikap dingin. Kamu jangan salah sangka padanya, he hanya ingin antara kamu dan ibu menjalin hubungan yang baik. Tante Aira sangat senang atas perjodohan ini. Ah iya, apakah selama kamu melarikan diri bertemu dengan bibir Mei? Sekarang she bersama anak laki-laki yang juga tampan.”“Ya, dan namanya adalah Kim. Bukankah begitu?”Sister menganggukan kepala, “Ya kamu benar”.“Kalian bertemu dengannya ya?”Sister menganggukan kepala, “Ya benar, bibi Mei dan ibu juga sudah bicara.”“Sister, menurutmu apakah Akira itu akan melakukan sesuatu jika aku melarikan diri di hari pernikahan?”“Ya tentu saja, begitu juga dengan sister. Bisakah kamu tidak membuat malu keluarga kita? Memang apa yang ingin kamu cari lagi?”“Seseorang yang ada d
“Jika aku menaruh hatiku padamu, apakah kamu akan mencintaiku selamanya? Menerimaku apa adanya?” ucapku dengan pelan.Akira mengelus rambutku, he tersenyum dan melihat ke arahku, diriku juga melihat Akira.“Ya, aku janji padamu. Aku akan mencintaimu selamanya dan menerimamu apa adanya” jawabnya.“Janji?” ucapku sembari menunjukan jari kelingking.Akira pun mengaitkan jari kelingkingnya dengan jariku sembari berucap “Ya, aku janji padamu. Janji.”Tidak ada yang perlu aku khawatirkan sekarang, aku hanya perlu menaruh sedikit kepercayaan padanya meski aku masih meragukannya. Ini adalah perjalanan yang panjang, sepanjang perjalanan aku hanya memeluk pria ini.“Kenapa kamu tidak mau melepaskanku, Akira? Bukankah kamu tahu aku tidak mencintaimu, dan aku juga menolak perjodohan tapi kamu tetap keras kepala” ucapku.“Aku akan sangat sedih jika kehilanganmu, aku merasa kita pernah dipertemukan sebelumnya. Meski kamu menolakku, aku akan tetap mencintaimu” jawabnya.Hingga kami tiba di sebuah ru
Perbincangan panjang itu tidak menghasilkan apapun, aku memikirkan apa yang ditawarkan oleh pria itu padaku. Hingga Akira kembali dan duduk berhadapan denganku.“Saya sudah membereskan mereka, sekarang apakah kamu masih ingin berbincang dengan saya?” ucapnya menatapku.“Ya, ngomong-ngomong apakah kamu serius dengan ucapanmu tadi?”“Hah, kamu memikirkan tawaran dariku ya? Ya tentu saja, jika kamu mencari pacar perempuanku. Aku akan memperlakukanmu dengan sangat baik.”“Aku akan memikirkannya, kamu tidak akan memanggil ibuku kemari kan?”Akira menggelengkan kepalanya, “Tidak, untuk apa? Bukankah kamu sendiri tidak mau bertemu dengan ibumu?”Aku menganggukan kepala.“Lalu apakah kamu mau jadi my girlfriend?”“Kamu benar-benar berjanji akan memperlakukanku dengan baik tidak?”“Ya tentu saja, aku tidak akan mengatakan hubungan kita dari perjodohan. Selama pacaran jika kamu tidak menyukaiku, kamu bisa memutuskan hubungan kita dan tidak akan ada yang tersakiti!” ucapnya sementara hatinya ber
Para pria berjas hitam mulai mendatangi lokasi yang telah ditentukan, mereka bertemu dengan pria yang memberitahu keberadaan An. Secepatnya orang-orang berjas hitam itu mengepung rumah itu dari kejauhan dan menghubungi tuan muda Akira untuk segera datang ke lokasi.Sementara itu keberadaan An,Perasaan cemas menghantui diriku, namun sisi lain aku tidak perlu mempermasalahkan masalah ini besar-besar. Tidak ada yang perlu membuatku takut. Aku bukan perampok atau pun pencuri, aku tidak perlu takut.Aku pun membiarkan masalah ini, dan menganggapnya adalah hal biasa yang harus acuhkan. Aku mulai membuka laptop dan menulis naskah novel baru. Aku hanya berharap novel barunya tidak membawaku ke dunianya lagi, seperti kejadian dulu. Aku menulis genre werewolf dan tentang seorang gadis dengan petualangan serunya.Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu rumahku, “Tok...tok...tok!” ketukan pintu tiga kali tanpa mengatakan siapa yang datang. Aku pun segera mengintip di jendela dan terkejut Akira telah
Aku tidak tahu apa yang terjadi di kuil harapan setelah aku meninggalkannya. Perjalanan ini tidaklah sepi dan seperti yang aku harapkan. Aku akan pergi dengan kebebasan tanpa memikirkan semua itu, ya perjodohan itu. Nyonya yang mengizinkan aku ikut dengan rombongan ini duduk disampingku.“Namamu An bukan?” tanya nyonya yang aku rasa she telah melihat tanda pengenalku.“Ya namaku An, itu adalah nama panggilan. Nyonya, terima kasih banyak sudah membantuku pergi jalan-jalan. Aku tidak akan bisa melihat pantai lagi, mungkin.”“Hah, memang kamu mau kemana? Apakah sesuatu telah terjadi padamu atau keluargamu?”“Tidak, semuanya baik-baik saja. Tapi kegiatan sekolahku akan sangat banyak...” jawabku dengan nada sedih.Nyonya tersenyum, she memahami perasaan gadis ini. “Ya, aku juga pernah berpikir begitu. Tetapi semuanya akan baik-baik saja.”Entah berapa lama kami di perjalanan ini. Tetapi perutku keroncongan, perutku terus berbunyi karena aku sejak pagi belum sarapan. Aku tidak menyempatkan
Sementara itu keberadaan ibuku dan tante Aira. Diam-diam mereka berdua pagi ini pergi ke peramal di kuil harapan ini. Seorang perempuan paruh baya yang disebut sebagai peramal telah berada di depan mereka.“Nyonya, bisakah kamu melihat masa depan anakku? Mungkinkah anak kami berdua berjodoh?”“Apakah kalian berdua memiliki fotonya?” jawab peramal.“Ya tentu!” jawab ibuku sembari menyerahkan foto An, dan tante Aira menyerahkan foto Akira.Lalu peramal melihat kedua foto itu di kedua tangannya. Seketika itu peramal melihat sesuatu yang sangat jauh telah terjadi, itu membuat dirinya terkejut. Peramal melihat masa lalu gadis ini dan siapa dirinya sebenarnya begitu juga dengan foto Akira. Peramal juga melihat masa depan di foto An yang kecewa hingga mengakhiri dirinya dan di foto Akira, he akan dipenuhi penyesalan. Namun dirinya tidak dapat melihat apakah dua orang ini berjodoh atau tidak. Peramal menundukan kepala lalu memberikan kembali kedua foto itu kepada ibuku dan tante Aira.“Nyonya