Beranda / Pernikahan / Pernikahan Rahasia Suamiku / BAB 56 - MENCOBA BUNUH DIRI

Share

BAB 56 - MENCOBA BUNUH DIRI

Penulis: Memey Yin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Waktu makan siang telah terlewati beberapa menit yang lalu. Alfan baru saja menyelesaikan rapat saat ponselnya terus berdering dan menampilkan nama mantan adik iparnya.

Beberapa kali Alfan mengabaikan panggilan tersebut sampai pada akhirnya tangannya menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan.

Belum sempat Alfan berbicara, suara teriakan panik tersebut membuatnya tanpa pikir panjang langsung bergegas keluar dari ruangan rapat. Alfan bahkan mengabaikan ucapan sang sekretaris yang ingin mengatakan sesuatu.

“Kita bicara lagi nanti. Aku harus pergi.”

“Tapi Pak —” Alfan menghilang di balik pintu tanpa mendengar bahwa sebenarnya Maya ingin mengatakan sesuatu.

Mobil Range Rover yang dikendarai melesat dengan cepat menuju rumah sakit. Setelah sampai di sana, Alfan langsung bergegas mencari ruangan rawat perempuan itu.

“Apa yang kamu lakukan, Zahra?!” pekik Alfan dengan napas memburu. Ia melihat dengan j

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yen San
Bulan baik banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 57 - BERDAMAI

    Suara ketukan di pintu membuat sang pemilik tubuh yang baru saja mendaratkan tubuhnya di ranjang sontak bangkit dengan sedikit malas. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang, namun karena cuaca di luar mendung diiringi gerimis syahdu, membuat siapa pun akan malas melakukan aktivitas. Meringkuk di bawah selimut dengan nyaman dan tidur adalah solusi yang tepat.Sebelum membuka pintu kamar, Bulan merapikan pakaiannya. Sebelum pertanyaan terlontar dari bibirnya, Mbak Marni lebih dulu mengatakan maksudnya. Ibu mertuanya datang berkunjung dan saat ini ada di bawah.Bulan sedikit heran, tumben ibu mertuanya datang tanpa berkabar lebih dulu. Sebelum turun ke bawah, Bulan sedikit merapikan rambutnya yang hanya diikat asal.Dia bisa melihat perempuan paruh baya itu tersenyum lebar ke arahnya. Mereka berpelukan singkat sebelum Bulan bertanya banyak hal.Mama Silvi mengatakan beliau datang hanya untuk mampir sambil membawakan Bulan beberapa baju hamil yang nyaman

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 58 - MANIS

    Selama beberapa waktu Alfan sedang mengalami sedikit masalah di kantor. Perusahaan cabang rugi lumayan banyak karena ada beberapa petinggi perusahaan yang menggelapkan dana dan membuat beberapa pemegang saham di kantor cabang menarik saham yang dimiliki karen khawatir perusahaan tersebut akan gulung tikar mengingat itu hanya perusahaan kecil yang baru merintis. Jelas berbeda jika itu perusahaan pusat yang memiliki banyak penyokong. Walaupun perusahaan tersebut termasuk anak perusahan Herlambang Group, tapi tetap saja tidak memiliki pengaruh yang sama. Saat keadaan sedang gonjang-ganjing, tiba-tiba ada seseorang yang mau menginvestasikan dananya di perusahaan tersebut. Tapi orang tersebut tidak mau diketahui identitasnya. Awalnya Alfan ragu karena bisa saja dana tersebut hasil dari pencucian uang dan sengaja disembunyikan alih-alih investasi. Namun setelah berpikir beberapa saat, menimbang resiko dan desakan akhirnya Alfan menyetujuinya dan meminta direktur yang mengurus peru

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 59 - ANGGOTA KELUARGA BARU

    Beberapa kali Bulan sudah mengalami kontraksi. Hanya sebentar, namun sakitnya ke tulang-tulang hingga membuat tubuhnya melemas. Tapi Bulan masih bisa bersikap tenang, dia mengambil ponsel dan menghubungi siapa pun yang ada di lantai bawah untuk memberinya pertolongan pertama.Sebelum itu ia juga sudah menghubungi sang suami yang saat ini sedang berada di ruang rapat. Laki-laki itu pergi setelah mendapatkan kabar darinya.Tak lama pintu kamarnya terbuka dan dua perempuan masuk menampilkan raut kepanikan. Beberapa kali Bulan menarik napas panjang dan mengeluarkannya kemudian meminta mereka membawanya turun.Perlahan tubuhnya dipapah oleh Mbak Marni dan Mbak Yuli. Dengan sangat hati-hati mereka turun ke bawah dan langsung masuk ke mobil yang sudah menunggu di depan pintu. Ditemani dua perempuan itu, Bulan dibawa ke rumah sakit bersalin yang tidak begitu jauh dari sana. Bulan memang tidak mengeluh namun keringat dingin yang keluar sudah cukup menjelaskan semuanya.

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 60 - TAK ABADI

    Rangkaian bunga dan beberapa hadiah-hadiah besar mulai berdatangan di rumah mewah yang saat ini sedang mengadakan perayaan hari ulang tahun seorang balita tampan yang saat ini genap berusia satu tahun.Halaman luas di belakang disulap dengan dekorasi bergambar bus tayoo yang beberapa waktu lalu menjadi trend. Taman belakang disulap menjadi arena bermain anak-anak. Mengundang beberapa badut yang saat ini tengah menghibur para anak-anak dengan trik-trik sulap dan komedinya.Acaranya begitu meriah walau mereka hanya mengundang keluarga, sahabat dan tetangga. Mereka yang tak bisa hadir, hanya mengirimkan hadiah-hadiah yang saat ini tertumpuk rapi di ruang tamu. Sementara rekan bisnis Alfan juga kenalan Bulan, mengirimkan rangkaian bunga yang saat ini memenuhi hampir sebagian jalan.“Tidak meriah saja seperti ini, andai kita membuat perayaan meriah, mungkin rangakaian bunga akan berjajar rapi sampai di jalan besar.” Bulan berbisik pelan.Tiba-tiba

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 61 - LELAH

    Berpura-pura tidak tahu apa pun terkadang lebih baik daripada harus menerima kenyataan yang menyakitkan.—Queena Bulan Latief—Sepanjang hari itu Bulan hanya duduk di ruang keluarga, matanya dengan awas masih melirik ke arah sang anak yang mulai belajar berjalan.Ruangan tersebut sedikit berantakan dengan banyak mainan milik Rayan yang berserakan.Selama beberapa minggu ini Bulan sudah memikirkan banyak hal, bukan tentang suaminya melainkan tentang apa yang diderita. Ia tidak bisa menundanya lagi, tapi setiap ingin mengatakan kalimat tersebut lidahnya begitu keluh, tenggorokannya tercekat, entah apa reaksi suaminya, membayangkannya saja Bulan takut.Pada akhirnya Bulan memilih menyembunyikan penyakitnya dan bersikap seolah tidak pernah mendengar atau tahu bahwa di kepalanya terdapat penyakit ganas yang bisa sewaktu-waktu mengambil nyawanya. Bulan menyerahkan hidup dan matinya kepada Tuhan—sang pemberi kehidupan. Dokt

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 62 - DITINGGALKAN

    Tersenyumlah, meskipun keadaan tidak berpihak padamu. Teruslah tersenyum,meskipun darah menetes di hatimu, karena tidak ada yang akan tahu selain dirimu sendiri.—Queena Bulan Latief—Alfan benar-benar terkejut sekaligus syok melihat kehadiran istri dan anaknya. Ia menyusul Bulan pulang, namun perempuan itu sudah tidak ada di rumah, sementara lemari sudah berantakan dan sedikit terbuka. Saat ia bertanya, jawaban yang sangat tidak ingin didengar akhirnya merasuk di telinganya.Bulan pergi dari rumah dengan membawa Rayan. Pasti ke rumah orang tuanya, ia yakin akan hal itu. Tapi tubuhnya sama sekali tidak bergerak segera menyusul mereka, tubuhnya merosot dengan kaku dan terduduk di sofa dengan suara gumaman kata maaf.Bahkan sampai berhari-hari Alfan sama sekali tidak segera menemui Bulan. Ia masih bekerja seperti biasa, sama sekali tidak terganggu dengan kepergian istri dan anaknya. Berbeda sekali dengan saat

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 63 - PENJELASAN

    Benar, kedua orang tua Alfan memang sudah tidak ikut campur dengan urusan rumah tangganya. Bahkan di kantor, Papa Andre hanya bicara sepatah kata jika diperlukan, itu pun hanya sekadar pembicaraan tentang pekerjaan. Tidak ada pembahasan lain selain itu.Setelah pulang kantor, Alfan duduk di sebuah restoran sambil menunggu seseorang sampai tiba-tiba terdengar suara lembut memanggil.“Duduk, Ra.” Perempuan itu tersenyum dan segera duduk.Zahra Jasmine. Ya, benar, itu memang dia.“Maaf, Mas. Hari ini restoran benar-benar ramai dan banyak pesanan yang harus dicek ulang. Jadi aku harus turun tangan sendiri.” Restoran ini adalah miliknya, baru buka beberapa bulan yang lalu dari modal yang diberikan Alfan.“Ada apa ya, Mas?”“Bisa ikut aku bertemu dengan Bulan untuk menjelaskan semuanya? Kamu sudah dengar bukan jika istriku pergi dari rumah dan sampai sekarang aku belum melihat keadaannya.”Per

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 64 - DENDAM

    Sudah satu bulan hubungan mereka jalan di tempat. Bulan masih tinggal di rumah orang tuanya dan selalu menolak saat Alfan mengajaknya pulang. Dulu ia menyerah dan memberinya kesempatan begitu mudah hingga mungkin Alfan mengulang kesalahan yang sama. Tapi kini tidak akan lagi. Suatu pagi ponselnya berdering dan Alfan mengajaknya bertemu di sebuah cafe. Sejujurnya ia malas, tapi kata Alfan ini penting maka siang itu Bulan sudah duduk di meja setelah memesan minuman. Suara lembut dan begitu familiar itu merasuk di telinga. Memanggil namanya dan melihat siapa yang kini berdiri di hadapannya. Zahra Jasmine. Perempuan itu menyunggingkan senyum tipis, dan segera duduk tanpa dipersilakan. Tanpa ditanya perempuan itu menjelaskan tentang kehadirannya. Ternyata Alfan yang memintanya. Sengaja mengundang Zahra untuk menjelaskan yang sebenarnya terjadi di antara mereka. Tapi ternyata yang dilakukan Alfan adalah kesalahan. Bukannya menjelaskan, manta

Bab terbaru

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   Bab 136 - Bukan ART biasa

    “Ternyata suamiku ini memiliki banyak pengagum. Bahkan ada yang melamar meski sudah tahu jika sudah memilki istri. Apakah aku harus bersyukur atau justru takut, ya. Bagaimana menurutmu, Mas?” sindir Ayesha.“Aku benar-benar tidak mengenal mereka. Tiba-tiba datang dan melamar begitu saja.” Meski sama-sama bergelut dalam dunia bisnis, sepertinya Alfan tak begitu mengenal pasangan suami istri tersebut. Mungkin karena ia baru melebarkan sayapnya di kota ini atau bagaimana, yang pasti wajah mereka tak terlalu populer hingga Alfan dengan mudah mengenalinya.“Mereka bahkan menawarimu sebuah perusahaan dan akan memastikan seluruh bisnismu akan maju. Tawaran yang menggiurkan. Apa wanita itu cantik?” kata Ayesha. Ia mendengus jengkel meski kedua orang tamu tidak tahu diri itu sudah meninggalkan ruangan.“Putri mereka yang mana saja aku pun juga tidak tahu. Benar-benar aneh,” bantah Alfan.“Jika putrinya menyukaimu sejak pandangan pertama artinya pernah ada interaksi di antara kalian, Mas. Kamu

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 135 - DILAMAR

    Setelah beberapa minggu berlalu, akhirnya berita tentangnya dan sang suami mereda dan tergantikan oleh berita panas lainnya.Butiknya telah kembali buka. Bahkan kini lebih banyak pengunjung yang datang dari kalangan pejabat dan beberapa istri-istri pengusaha.Tentu saja mereka bukan hanya datang karena sekadar tertarik dengan rancangan pakaiannya. Namun, beberapa dari mereka ada yang mencoba menjalin pertemanan.Entah itu benar-benar tulus atau menginginkan hal lain.Beberapa kali juga ia mendapatkan undangan untuk masuk ke dalam group sosialita.Ayesha hanya menanggapinya dengan senyum tipis seperti biasa.Setelah ujian selalu ada kebahagiaan. Tidak akan ada kehidupan yang akan berjalan lurus dan mulus. Selalu ada rintangan dan halangan.Begitulah kehidupan.Ayesha yang baru saja mengambil air dari dapur, tidak sengaja mendengar suara Dewi yang sedang berbicara dengan seseorang melalui ponsel. Ia menajamkan pendengaran untuk mengetahui isi obrolan tersebut. Namun, saat berjalan mende

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 134 - DIUMUMKAN

    Keesokan paginya berita tentang kejadian semalam membuat namanya dan nama butiknya terseret dalam berita surat kabar.Saat membacanya Ayesha masih bisa bernapas lega karena apa yang terjadi padanya tidak sampai terekspos keluar. Bukan karena tidak ingin nama baiknya hancur, kini ia kembali menyandang nama Herlambang yang membuatnya harus menjaga nama baik suaminya juga.Alfan mengusap bahunya lembut dan mengatakan kalimat yang menenangkan, bahwa semuanya akan baik-baik saja.“Mom, kudengar semalam mommy keluar. Ke mana?” tanya Arzen duduk di meja makan.Remaja itu sama sekali tidak tahu bahwa ada polisi yang menghampiri ke rumah mereka. Karena kebiasaan Arzen memang setelah masuk kamar, ia jarang keluar jika tidak perlu sesuatu.“Ya, mommy ada urusan.”“Are you okay, Mom?”“Sure, Son.” Melemparkan senyum tipis yang tulus.“Kamu tidak perlu cemas. Berita itu tidak akan keluar,” bisik Alfan pelan.“Aku ha

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 133 - POSITIF!

    Hi, boleh absen dong yang masih setia baca cerita ini? Komen di setiap bab agar aku tahu bahwa kalian masih ada di sini. Makasih.♡♡♡“Maaf, Nyonya. Di bawah ada polisi yang ingin bertemu Anda.”Polisi, batinnya bertanya-tanya.“Ya, bilang saja suruh tunggu sebentar. Aku ganti baju dulu,” kata Ayesha segera masuk kamar dan mengganti pakaian.Saat ia turun ke ruang tamu, benar ada dua polisi yang sudah menunggunya.“Selamat malam, Nyonya. Maaf jika kedatangan kami mengganggu Anda. Kami dari Polresta Denpasar mendapat surat perintah penggeledahan butik Anda untuk melengkapi bukti bahwa saudari Clara Adelin terlibat dalam kasus peredaran dan penjualan narkoba jenis sabu.”Deg!Jantung Ayesha berdebar dengan sangat keras. Ia terkejut sekaligus syok dengan apa yang baru saja didengar.“Maaf, Pak polisi. Izinkan saya bertanya lebih dulu.”Ia menarik napas panjang dan mengembuskannya pe

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 132 - ART BARU (MENCURIGAKAN)

    Sebelum berangkat ia telah menghubungi suaminya dan meminta alamat kantor yang sampai saat ini belum diketahui.Mobil melaju dengan kecepatan sedang, diiringi suara musik dari penyanyi favoritnya.Tidak sampai tiga puluh menit mobil yang dikendarai tiba di sebuah gedung tinggi bertuliskan HM Group. Ayesha segera memarkirkan mobilnya di basement dan menuju resepsionis.“Ruangan Tuan Alfan Fatih Herlambang di mana, ya?” tanya Ayesha sopan.“Maaf, apa Anda sudah membuat janji?” tanya wanita itu dengan ramah.“Apa seorang istri perlu membuat janji untuk bertemu suaminya?” Ayesha tersenyum, tetapi kata-katanya menegaskan bahwa ia adalah istrinya.“Ah, maaf. Anda Nyonya Ayesha.” Wanita itu menunduk dan meminta maaf berkali-kali.“Mari saya antar ke ruangan beliau,” ucapnya kemudian mengarahkannya menuju lift khusus.Suara denting lift menandakan mereka telah sampai di lantai yang dituju. Lantai sepuluh, gedung teratas

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 131 - BANYAK BERUBAH

    Langit gelap telah berganti terang. Matahari mulai tampak malu-malu menunjukkan sinarnya.Cuaca yang masih terasa dingin membuat dua sosok lelaki di ruangan yang berbeda kembali menggulung dirinya di dalam selimut tebal yang menghangatkan.Setelah urusan dapur usai, Ayesha bergegas naik ke lantai dua dan membangunkan sang anak. Beberapa kali remaja itu menggeliat dan bergumam, tetapi tak juga membuka mata.Ayesha yang kesal langsung menarik selimutnya dengan kasar dan membuka tirai. Membiarkan cahaya pagi menembus jendela dan mengusik si pemilik kamar.“Zen! Bangun! Mommy akan menyirammu dengan air jika kamu tidak segera bangun,” ancam Ayesha dengan suara rendah.“Oh, Mommy!” keluhnya dengan suara serak. Manik cokelat itu akhirnya mengerjap, menyesuaikan diri dengan cahaya sebelum akhirnya terbuka.“Sudah. Aku bangun,” lanjutnya, ia masih duduk di tepi ranjang. Menyahut segelas air di atas nakas dan meneguknya hingga tandas. Matanya menoleh ke arah jam dinding dan terkejut saat menyad

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 130 - PINDAH RUMAH

    Empat hari kemudian, mereka resmi pindah ke rumah Alfan. Lelaki itu hanya meminta anak dan istrinya membawa pakaian dan surat-surat penting lainnya.Nena juga ikut serta bersama mereka. Sebab, Ayesha sudah menganggap wanita itu seperti saudarinya.Setelah hampir dua jam merapikan kamar, Ayesha memilih merebahkan tubuhnya di ranjang. Pindahan memang membutuhkan tenaga ekstra.Alfan yang baru masuk kamar bertanya, “Sudah selesai?”“Belum. Ruang ganti masih berantakan, aku lelah sekali.”Ayesha memang tidak mau dibantu asisten untuk merapikan kamar dan ruang ganti. Ia ingin merapikannya sendiri agar tahu di mana letak ia menyimpan barang-barangnya.Alfan berjalan ke ruang ganti dan melihatnya. Memang masih sangat berantakan, beberapa koper masih teronggok dengan isi yang sudah carut marut.“Istirahat saja. Masih ada waktu besok lagi, jangan memaksakan diri.”Ayesha mengangguk. “Aku tahu. Kamar Arzen sudah selesai?”“Sudah. Nena sedang merapikannya.”Beberapa hari yang lalu Alfan sudah ke

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 129 - DUA BINTANG REDUP

    Seminggu telah berlalu dengan cepat. Hari ini menjadi perpisahan antara Ayesha dan kedua orang tuanya.Mereka mengantar keduanya sampai di bandara. Bahkan Arzen turut libur sekolah karena ingin mengantarkan oma dan grandpa kesayangannya.Isak tangis Ayesha sudah terdengar sejak mereka dalam perjalanan. Kini, semakin keras suara tangis itu saat kedua orang tuanya semakin tak terlihat lagi dalam pandangan.Alfan merengkuh tubuh sang istri dan mencoba menenangkannya. Setelah keadaannya berangsur tenang mereka meninggalkan bandara.“Mau mampir ke suatu tempat dulu?” tanya Alfan.“Langsung pulang saja,” balas Ayesha pelan, tak bersemangat.“Zen?” Menatap sang putra melalui kaca mobil. Remaja itu juga tampak tak bersemangat.“Ya, Dad.” Tatapannya kembali mengarah ke luar.Setelah sampai di rumah. Ibu dan anak itu mengurung diri di kamar sampai melewatkan makan malam.Alfan yang ada di meja makan sendirian menjadi tidak tenang. Ia meminta Nena menyiapkan makanan untuk dibawa ke kamar anak da

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 128 - APA KAMU CEMBURU?

    Masuk ke kamar sepasang suami istri itu kembali melanjutkan kegiatan yang tertunda. Kembali menyelami nikmatnya surga dunia. Mencapai nirwana tertinggi di iringi deru napas yang memburu.Dingin di luar sana sama sekali tak mendinginkan keduanya. Justru semakin memanas, bagaikan kobaran api yang baru saja disiram bensin.Membara.Peluh menetes, menjadi saksi betapa bersemangatnya mereka. Kerinduan, kasih sayang, gairah, semuanya melebur menjadi satu.Entah sudah berapa lama mereka melakukannya, Ayesha bahkan sampai tak bisa bernapas dengan lega karena terus-menerus dihabisi oleh sang suami.“Sudah, Mas. Aku lelah,” ucap Ayesha dengan suara lemah.Umur yang hampir menyentuh kepala empat sama sekali tak membuat Alfan melunak sedikit pun.Ingatan tentang saat pertama kali lelaki itu menjamah dirinya terlintas. Betapa buas dan sama sekali tak menahan diri.“Tahan sebentar lagi, Sayang,” bisik Alfan, mengecup lembut pelipis sang istri.Suara erangan panjang menjadi penutup kegiatan malam it

DMCA.com Protection Status