Share

Bab 55: Melakukan Tindakan Benar

Penulis: Nhaya_97
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-29 10:01:16

"Are you okay?" Mandala menggeser kursinya lebih dekat dengan kepala Viona. Perutnya terasa mencelos saat melihat Viona ambruk setengah jam yang lalu.

Mandala adalah orang pertama yang Viona lihat saat dia sadar. Disusul dengan kepalanya yang sangat berat dan nyeri di sekujur tubuhnya.

Pada perawat yang menanganinya di UGD, Mandala meminta untuk dilakukan pemeriksaan di sekujur tubuh untuk memastikan apakah ada luka, lebam, memar atau sejenis itu.

Dia tidak bisa diam saja jika sampai Alfie melakukan kekerasan fisik pada Viona. Perawat mengatakan tidak ada luka atau hal-hal yang mencurigakan.

Mandala justru mendengar kabar yang lebih mengejutkan, Viona hamil.

Mandala yakin itu adalah anak Alfie, bukan Padma. Masalahnya, dia juga tahu alter ego Padma itu sangat membenci bayi.

Itu sebabnya Alfie tak pernah menyentuh Sabda sekali pun dan memilih menikahi Viona agar bisa menjadi ibu sambung yang merawat Sabda dengan penuh kasih layaknya ibu kandung.

"Siapa yang membawaku ke sini, Mas?" Vio
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 56: Hanya Sandiwara

    "Tapi aku tidak bisa melakukan itu sekarang, Mas. Mereka masih sangat terpukul."Jantung Viona terasa seperti diremas-remas melihat pemandangan pilu itu. Dia berbalik lalu menatap Mandala yang terlihat sedang sibuk memikirkan sesuatu."Apa aku bisa minta tolong? Hanya Mas Mandala yang bisa melakukan ini untukku."Mandala mengerjap. Rasa iba mendadak menelusup dalam dadanya melihat Viona yang tampak begitu ringkih dan rapuh. "Apa yang bisa aku lakukan untukmu?"Viona benar-benar berharap dia tidak minta tolong pada orang yang salah. Tetapi dia tidak tahu pada siapa lagi dia bisa menyandarkan harapan untuk masalah ini."Ini tentang Tirta. Bisakah Mas Mandala memindahkan Tirta ke tempat yang aman? Tempat yang tidak akan pernah bisa dilacak oleh Alfie?"Mata Mandala membulat.Seolah belum cukup, Viona melanjutkan ucapannya. "Dan satu lagi. Ini tentang Sabda."***Bik Sari yang semula sedang menyiram tanaman di halaman depan, langsung membanting selangnya begitu saja ke rumput, lalu mengha

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 57: Menggugat Cerai!

    "Semalam Padma tidak pernah ada, Viona. Sejak awal akulah yang ada di sana dan berpura-pura sebagai Padma. Aktingku benar-benar meyakinkan, bukan? Buktinya kamu percaya aku adalah Padma dan menelan mentah-mentah semua ucapanku." Alfie menyunggingkan senyum miring.Mulut Viona menganga, tetapi tidak ada kata-kata yang keluar dari sana. Hanya ada embusan napas kasar karena perempuan itu tidak percaya dengan ucapan Alfie.Sandiwara katanya? Apanya yang sandiwara?Melihat Viona yang tercengang dengan manik bergoyang gelisah, Alfie tak kuasa menahan tawanya.Lelaki itu membalikkan tubuhnya lalu tertawa terbahak-bahak. Terdengar begitu puas karena berhasil mengelabui Viona yang malang.Setelah puas tertawa, Alfie kembali berbalik dan melempar tatapan mencemooh pada Viona yang masih terperangah tanpa mampu mengatakan apa-apa."Kamu benar-benar percaya Padma mencintaimu sejak delapan tahun yang lalu ? Hahaha. Seharusnya kamu melihat ekspresimu sekarang, Viona. Kamu betul-betul terlihat konyol

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 58: Hanya Tong Sampah

    Tadinya dia tidak ingin mengambil keputusan ini karena dia masih ingin menemani Padma. Tetapi setelah tahu semalam hanyalah sandiwara, Viona membulatkan tekadnya.Dia tidak bisa terus menerus tinggal serumah bersama seorang iblis seperti Alfie. Seumur hidup terlalu lama untuk tinggal bersama lelaki yang salah.Lagipula tidak ada yang harus dia takutkan sekarang. Mandala sedang dalam perjalanan bersama Tirta dan keluarganya ke tempat yang aman.Sementara itu, dia juga akan membawa Sabda dengan bantuan Mandala. Rencananya sudah matang. Tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengeksekusinya.Masalah pengacara, dia berencana untuk menghubungi saudara ipar Biru-dosennya-yang berprofesi sebagai pengacara. Tidak ada kata untuk mundur sekarang.Dia lebih baik mati daripada melanjutkan hidup bersama Alfie."Kamu sangat percaya diri, hm?" geram Alfie yang kembali kesal karena Viona kian berani menentangnya."Tentu saja. Aku yakin hakim pasti akan mengabulkan gugatanku. Kamu selalu melakukan KD

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 59: Mendadak Demam

    Malam itu, Viona langsung mengemasi bajunya ke dalam tas besar. Beruntung baju-bajunya tidak terlalu banyak karena sebagian besar masih ada di rumahnya yang lama.Bukan hanya mengemas bajunya, Viona juga mengemas sebagian besar baju Sabda karena bayi itu akan ikut bersamanya.Dia memang berencana kabur malam ini. Mandala sudah berjanji akan mengirim orang untuk menjemputnya di depan rumah. Dia tahu lelaki itu tidak akan ingkar janji.Viona sengaja membawa Sabda juga karena dia tidak bisa meninggalkannya di sini. Bagaimana kalau Alfie menyakitinya? Tidak! Viona tidak akan mengambil resiko itu.Sesekali Viona menoleh ke tempat tidur untuk meyakinkan Sabda masih tidur pulas. Bibirnya refleks melengkungkan senyum melihat bayi itu terlelap dalam posisi miring sambil memeluk guling mungilnya.Setelah itu Viona kembali berkutat dengan tas dan baju, sampai suara ketukan di pintu menghentikan aktivitasnya. Viona bangkit dan menatap pintu kamarnya dengan penuh antisipasi.Apa Alfie menyusulnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 60: Dia Mungkin bisa Berubah

    Viona mengerjap. Tanpa dia sadari air matanya ikut bergulir di pipi, yang dengan cepat dia usap. Siapa yang sedang mengigau ini? Padma atau Alfie? Karena igauan itu terdengar begitu pilu.Entah Alfie atau Padma yang sedang mengigau, dia pasti mengalami kesedihan dan kesepian yang teramat dalam sehingga meminta Cyntia-yang sudah tiada untuk membawanya pergi."Cyntia...." Kepala Padma bergerak-gerak gelisah hingga handuk kecil yang ada di dahinya nyaris terjatuh, "Kakak rindu."Suara serak Padma terdengar sangat menyayat hati. Membuat Viona ikut merasakan luapan emosi yang begitu kuat.Konon katanya, orang yang mengigau sedang mengalami tekanan emosi atau stress. Bisa jadi, hal-hal yang dia igaukan berkaitan dengan masalah atau tekanan yang sedang dialami.Apa itu artinya Padma sedang merindukan adik kandungnya yang sudah tiada? Atau Padma merasa marah dan kecewa terhadap seseorang atau sesuatu?Jadi sudah pasti yang sedang mengigau sekarang adalah Padma. Karena tidak mungkin Alfie yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 61: Waktu Kita tidak Banyak

    Viona merasa begitu labil, Keputusannya terus berubah-ubah. Di satu sisi, dia merasa iba pada Alfie dan merasa kata-katanya terlalu jahat.Tetapi di sisi lain, dia tidak bisa melupakan kekejaman Alfie padanya selama beberapa bulan terakhir. Dia hanya ingin hidup tenang sambil membesarkan Sabda dan janin yang ada dalam kandungannya.Itu impian yang normal, bukan?"Aku sudah kenyang." Suara dingin dan serak itu terdengar lagi.Viona tersentak kaget lalu mengambil mangkuk dari tangan Alfie dan bangkit untuk membawanya ke dapur. Namun langkahnya terhenti ketika suara Alfie terdengar lagi."Apa kamu akan kembali lagi ke sini?""Apa kamu ingin aku kembali?" Viona balas bertanya tanpa membalikkan tubuhnya.Butuh waktu lebih dari satu menit sampai terdengar jawaban singkat Alfie dengan nada ketus yang khas. "Terserah."Viona mengulum senyum lalu beranjak ke dapur. Dia kira hanya perempuan yang mengatakan 'terserah', ternyata lelaki kejam seperti Alfie juga bisa mengatakan kata keramat itu.Sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 62: Sesuatu yang Janggal

    Alfie membiarkan Padma 'bangun' setelah membuatnya 'tidur' sejak dua hari yang lalu. Dengan begitu, Padma tidak bisa mencegah apa yang dia lakukan di depan orang Tirta di rumah sakit.Meski begitu, Padma tahu semua hal yang terjadi tadi malam karena dia menceritakannya saat mandi tadi. Alfie mengatakan betapa beraninya Viona meminta cerai dan mengancam jika tidak dikabulkan."Menikmati apa?" balas Alfie sinis."Perhatian dari Viona. Kamu lihat, kan, dia tidak seburuk yang kamu pikirkan,"Alfie melempar senyum mencemooh. Lewat pantulan di cermin, dia seolah bisa melihat raut Padma yang muram. Dia tahu host-nya itu lelah mengingatkannya untuk tidak terus-terusan menyiksa Viona.Padma bahkan menyarankan Alfie untuk mengabulkan permintaan Viona dengan menceraikannya. Yang tentu saja tidak akan dia lakukan!Semalam dia bahkan sudah mengancam Viona dengan membawa nama Sabda. Jika Viona waras, dia tidak akan berani menggugat cerai dirinya."Sok tahu!" desis Alfie. "Hanya karena semalam aku l

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 62: Melarikan Diri

    Sang supervisor memberanikan diri mengangkat kepala dan menatap sepasang mata kelam milik bos besarnya, lalu meneguk ludah dengan susah payah. Mendadak suasana ruangan ini terasa lebih dingin dari sebelumnya.Suaranya terdengar bergetar ketika menjawab, "Viona mengundurkan diri mulai hari ini, Pak.""Mengundurkan diri?" ulang Alfie lambat, yang dijawab anggukan oleh sang supervisor."Dia mengundurkan diri lewat telepon dan langsung mengatakannya pada saya, alih-alih pada pada HRD."Supervisor itu mulai meremang ketika Alfie bangkit dari duduk dan berjalan menghampirinya dengan kedua tangan di dalam saku celana. Wajahnya begitu dingin dengan sorot mata mengerikan.Dia masih ingat beberapa waktu lalu seorang pegawai di dapur The Union hampir kehilangan tangannya karena ketahuan kongkalikong dengan pemasok sayuran.Bos besar mereka bisa begitu ramah, namun sangat mengerikan jika marah. Jika tidak ada Mandala waktu itu, pegawai The Union itu pasti sudah kehilangan sebelah tangannya akibat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01

Bab terbaru

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   I Love You

    "Bahkan selama seminggu terakhir aku tidak pernah hal-hal lain selain kamu, Viona. Dengan Darla pun, hubunganku benar-benar profesional. Meski dia mengirim sinyal, aku anggap itu sebagai rasa penasaran karena dulu aku batal menidurinya."Viona masih tidak habis pikir bagaimana bisa Alfie mengalami disfungsi ereksi, padahal beberapa menit yang lalu dia menjerit-jerit karena ulah lelaki itu?Entahlah. Tidak perlu dipikirkan juga. Malah bagus, kan? Kini hanya dia yang bisa merasakan performa Alfie yang luar biasa dan membuatnya nyaris pingsan.Mantap jaya!"Dulu teman tidurku memang selalu berganti. Tetapi setelah bertemu kamu, semuanya berubah total. Tidak ada lagi yang menarik selain kamu, karena kamu adalah candu untukku, ma cherie.""Maaf," Viona menggumam dengan kepala tertunduk. "Aku sudah mengamuk tanpa bertanya lebih dulu.""Tidak masalah," balas Alfie lalu terkekeh pelan. "Lagipula tinjumu sama sekali tidak terasa. Aku bahkan merasa seperti digelitiki."Untuk pertama kalinya set

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Tidak Bisa Berdiri Selain dengan Viona

    Alfie tertawa sebentar sebelum bergerak pelan. Tetapi itu tidak bertahan lama.Alfie mulai kehilangan kendali saat merasakan milik Viona mencengkeramnya dengan kuat. Dia mengentak dengan keras dan kasar. Memuaskan rasa laparnya pada Viona yang seakan tak pernah berakhir.Meja yang menjadi tempat duduk Viona bahkan sampai berderit karena goncangan yang begitu cepat dan kasar di atasnya. Viona sendiri hanya bisa mengalungkan tangannya di leher Alfie dan susah payah bernapas untuk menerima dorongan keras dari Alfie.Alfie berkali-kali mengumpat. Rasanya terlalu hebat untuk bisa dia jabarkan hingga dia tidak bisa mengendalikan diri lagi. Sisi liarnya mengemuka ke permukaan, seolah Viona-lah yang menekan tombol on dalam dirinya.Alfie mendorong dengan keras dan sejauh-jauhnya hingga tubuh Viona berguncang hebat dalam pelukannya. Perempuan itu berteriak kecil dengan napas terengah, yang terdengar seperti melodi yang merdu di telinga Alfie.Tangan Viona mencakar punggung Alfie yang dipenuhi

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Akan Marah jika Berhenti

    Masih dengan bara kemarahan yang menguasai dirinya, Viona menatap Alfie nyalang. "Darlal Kamu main gila dengan dia, kan? Tadi aku bertemu Darla di lobi hotel dan dia bilang baru kembali dari kamarmu, Kalian juga makan malam—"Mendadak telinga Alfie terasa tuli. Aroma vanilla yang sedari tadi menyerang penciuman membuatnya tak bisa menahan diri lagi.Dengan satu tangannya yang bebas, dia meraih dagu Viona dan menyambar bibirnya sebelum perempuan itu memiliki kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya.Alfie menggeram kasar begitu bibirnya kembali merasakan kelembutan bibir Viona yang manis dan hangat setelah seminggu lebih dia hanya bisa membayangkannya dalam angan-angan.Alfie masih bisa merasakan Viona yang berusaha melepaskan diri dengan menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk menghindari dari pagutannya.Namun akhirnya Viona tidak berkutik saat satu tangan Alfie bergeser ke belakang tengkuk dan menahannya dengan keras.Digigitnya bibir tipis itu, diisapnya dengan keras seb

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Mengamuk seperti Singa

    Mandala susah payah menahan tawa karena rasanya tidak etis menertawakan orang yang sedang menahan tangis karena terlalu marah.Viona sama saja seperti Savannah, yang terlalu cepat menyimpulkan bahkan sebelum mencari tahu kebenarannya.Padahal apa susahnya bertanya? Toh bertanya itu tidak dilarang."Masalah nggak akan selesai kalau kamu terus mengedepankan asumsi dibanding fakta. Pastikan dulu kebenarannya pada Alfie, atau kamu akan menyesal karena mengambil kesimpulan yang salah"Aku nggak mau ketemu dia." Viona menggeleng sambil mengusap bulir bening yang membasahi pipinya."Jangan buat perjalanan jauh kamu ke sini jadi sia-sia, Viona. Kita tidak tahu mengapa Darla ada di sini. Kita juga tidak tahu apa dia benar-benar makan malam berdua dengan Alfie di sini, sedangkan Mindi juga menginap di hotel ini."Kita bahkan tidak tahu apakah dia benar-benar ke kamar Alfie berdua saja, atau itu hanya karangan Darla. Ada banyak hal yang belum kita ketahui dengan pasti sekarang," ujar Mandala sab

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Semuanya Sudah Jelas

    Viona meremas tangannya dengan gugup.Dalam beberapa menit lagi dia akan bertemu dengan Alfie, tetapi jantungnya sudah bertalu-talu kencang sejak pesawat yang dia tumpangi mendarat di bandara.Kira-kira bagaimana reaksi Alfie saat melihatnya? Apa Alfie akan marah karena dia tiba-tiba ada di sini tanpa pemberitahuan? Apa Alfie akan menyuruhnya pergi seperti kemarin-kemarin?"Rileks, Vi." Mandala seolah mengerti kegelisahan Viona karena sejak tadi perempuan itu terlihat gugup. "Bertemu dengan Alfie tidak semengerikan itu."Aku khawatir Alfie marah, Sikap dia, kan, nggak bisa diprediksi "Viona berterus terang. Dia menggigit bibir bawahnya untuk meredakan kepanikan yang kian bergejolak dalam dirinya.Saat tiba di bandara tadi, dia sempat merias wajahnya sebentar di kamar mandi agar terlihat lebih cantik-harapannya, sih, begitu- ketika bertemu Alfie.Dia bahkan merasa sangat bersemangat karena sebentar lagi akan bertemu Alfie setelah seminggu lebih menjalani perang dingin yang membuat dada

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Menjemput Viona

    Semoga saja otaknya menemukan alasan yang cemerlang agar Alfie tidak menelannya hidup-hidup."Good." Mandala mengangguk puas lalu mengajak Mindi keluar dari restoran untuk menyusul Alfie sebelum lelaki itu marah lagi.Mereka langsung meluncur menuju kantor Guzman yang ada di sebuah bangunan bersejarah yang bertebaran di Paris. Lelaki itu mengucapkan selamat datang dan langsung mengajak mereka ke ruang rapatSelagi Mindi asyik mengamati detail arsitektur di dalam gedung itu, Alfie dan Mandala memulai pembicaraan serius tentang rencana Guzman yang ingin membuka The Union di kota ini.Mindi sendiri tidak mengerti apa yang mereka bicarakan karena seluruh pembicaraan itu dilakukan dengan menggunakan bahasa Prancis yang tidak die pahami.Mindi justru lebih tertarik mengamati Darla-asisten pribadi Guzman-yang tak kalah cantiknya dengan Savannah, keponakan Mandala. Darla bukan hanya cantik, tetapi juga sangat fashionable.Diam-diam Mindi melihat dirinya yang terbalut dalam setelan blazer abu-

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Viona akan Datang

    Mindi mengusap tengkuknya seraya meringis canggung. "Iya. Saya baru tahu Pak Mandala punya keponakan bule."Terkadang dia merasa ngeri pada Alfie. Bosnya itu sering kali bisa membaca pikirannya dengan tepat. Apa dia punya kemampuan seperti cenayang?Dengan menggunakan mobil milik Savannah, mereka meluncur menuju Ritz Carlton yang akan menjadi tempat menginap Mandala, Alfie dan Mindi selama mereka ada di ParisSepanjang perjalanan, Savannah yang mengemudikan mobil sibuk menjelaskan café atau restoran yang hype di Paris, event pagelaran fashion pria dan haute couture yang akan digelar, dan hal-hal menarik lainnya.Savannah baru berhenti bicara saat Mandala berdeham keras, "Savie, kepala Om pusing mendengar kamu mengoceh tanpa henti."Savannah mengerucutkan bibir lalu menggumamkan sesuatu yang terdengar seperti, "Dasar orang tua!"Setibanya di hotel, mereka berpisah di depan kamar masing-masing dan akan bertemu lagi saat makan malam di restoran. Sementara Savannah ikut masuk ke kamar Man

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Sudah Tiba di Paris

    Viona juga bingung. Kalau Paris yang dituju Mandala adalah Pantai Parangtritis Yogyakarta yang sering disingkat 'Paris', dia tentu tidak akan bingung sebab bisa langsung berangkat untuk mengantar titipan Utami.Sayangnya, Paris yang dituju Mandala adalah ibukota negara Prancis yang berjarak belasan ribu kilometer dari Jakarta, dan hanya bisa ditempuh dengan perjalanan udara."Bagaimana kalau kamu antar saja ke Paris, Dit? Tante yang akan membiayai akomodasinya. Kan sekalian bisa antar berkas untuk Mandala juga. Daripada nanti dia bingung?"Viona melongo. Dia kira Utami bercanda. Tetapi perempuan paruh baya itu langsung mengakhiri panggilan setelah memintanya datang ke rumah untuk mengambil apa saja yang harus diantar pada Mandala."Mbak, kita sudah sampai,” tegur sopir begitu melihat Viona justru termangu di kursi belakang."Eh, itu... tolong antar saya ke rumah orang tuanya Pak Mandala, Pak Aris." Viona menyebut alamat kediaman Utami. Beruntung dia masih ingat dengan jelas segala det

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Sudah Pergi

    Untuk pertama kalinya sejak satu minggu terakhir, Bik Sari melihat wajah Viona yang berseri-seri. Dan tak urung rasa ‘keponya' mencuat karena pagi ini Padma justru berangkat ke Paris."Mbak Viona nggak sedih ditinggal ke Paris selama satu minggu?" celetuk Bik Sari dengan nada sambil lalu agar tidak terkesan 'kepo'.Padahal dia memang 'kepo' akut.Biasanya kan pengantin baru akan terlihat sedih jika ditinggal pasangannya bekerja ke luar kota atau luar negeri. Tetapi Viona terlihat santai meski tidak ikut mengantar ke bandara karena Padma melarangnya."Nggak, Bik. Kan Mas Padma juga kerja di sana," jawab Viona sambil menyuapi Sabda.Sejak dia mulai bekerja lagi, bayi itu bangun lebih awal hingga dia bisa mengajaknya bermain dulu dan menyuapinya sebelum berangkat."Kirain Bibik, Mbak Viona ikut ke Paris juga. Sekalian hanimun gitu, Mbak. Siapa tahu pulang dari sana Sabda punya adik."Viona hanya tertawa lepas. Tawa yang akhirnya bisa keluar setelah seminggu terkungkung dalam perasaan mur

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status