Home / Romansa / Pernikahan Paksa Pewaris Arogan / 39. Pertarungan dalam pikiran Afgan

Share

39. Pertarungan dalam pikiran Afgan

Author: Runayanti
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Bab 39.

Pada malam harinya, Adelia menunggu cukup lama, tetapi Afgan tidak pulang seperti yang dijanjikannya.

Dengan perasaan hancur, Adelia menatap ke luar jendela. Hujan turun semakin lebat dan ruangan kamar terasa semakin dingin.

Adelia mengetatkan selimutnya lalu mencoba untuk tidur, berharap besok pagi, tubuhnya sudah pulih dan dia bisa kembali bekerja.

Masa kontraknya masih berumur dua tahun. Adelia memutuskan untuk mencari pekerjaan lain setelah kontrak selesai. Dia tidak tahan bila harus bertemu dengan Melinda dan Afgan setiap saat. Hotel itu juga menyebabkan malam naas yang harus dia hadapi sebagai trauma buruk sampai akhir hidupnya.

Adelia sungguh ingin melupakan semuanya, mengumpulkan uang untuk membayar hutang judi sang ayah lalu membayar kembali mahar yang sudah dipakai untuk membayar hutang ayahnya. Satu-satunya jalan agar terlepas dari pernikahan ini adalah kesanggupan untuk membayar mahar tersebut.

Sambil menatap kosong ke je

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   40. Apakah Edward, pria malam itu?

    "Nah, sudah selesai," ujar perawat sambil menempelkan pletser kecil di bekas jarum suntik."Terima kasih.""Saya akan pamit karena Anda sudah sembuh, pastikan Anda beristirahat dengan baik dan makan makanan yang bergizi," ucap perawat lalu berdiri dan membawa kotak peralatan medisnya keluar dari kamar, menyisakan Adelia dan Kepala Pelayan."Aku akan pergi bekerja hari ini," ujar Adelia sambil merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku."... tapi, bukankah Tuan menginginkan Anda untuk beristirahat saja di rumah?" tanya Kepala Pelayan mulai gelisah."Aku harus bekerja, tidak boleh manja. Hanya demam sehari, tidak apa-apa," sahut Adelia sambil menarik tangan Kepala Pelayan lalu mengenggamnya seperti anak kecil yang sedang bermanja kepada ibunya."Aku akan makan dengan tertatur. Bagaimana bila Ibu menyiapkan bekal makanan yang enak untukku? Aku akan membawanya dan makan di hotel nanti."Perkataan Adelia membuat kedua mata Kepala Pelayan berb

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   41. Sarapan seperti seorang CEO

    "Adelia?" sapa Edward sambil mengetuk pintu yang tidak terkunci di ruang istirahat karyawan.Adelia terkejut dari lamunannya. "eh, Edward... uhm, aku sedang sarapan, masuklah.""Kamu melupakan bungamu," ucap Edward sambil melangkah masuk."Eh, ini kelihatan enak sekali, kamu membuatnya sendiri?" tanya Edward dengan mata melihat ke arah kotak makan yang terlihat lezat."Ini benaran enak, nah, coba ... " Adelia menjepit sebuah telur gulung dan menyuap Edward.Tepat di saat yang sama, Afgan melewati ruangan istirahat karyawan tersebut tanpa sengaja.Adelia mematung saat melihat keberadaan Afgan yang sedang membulatkan kedua matanya dan menatap tajam ke arah dia yang sedang menyuap Edward.Bagaimana Afgan bisa berada di sini? Adelia tidak bisa tidak bertanya, lalu dengan sikap canggung, menelan salivanya dengan susah payah."Afgan, " sapa Adelia dengan suara bergetar.Afgan masuk ke dalam ruangan istirahat karyawan itu denga

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   42. Mendadak naik jabatan

    Adelia tidak sempat berkata apa pun untuk membela dirinya. Padahal, makanan itu bukan diberikan oleh Edward seperti yang dituduhkan kepadanya dan jam kerjanya belum dimulai.Tuduhan Afgan sangat menghancurkan sisi terdalam dari Adelia sehingga wanita itu sangat membencinya saat ini.Adelia menangis sambil memungut makanan yang terjatuh di lantai dengan air mata yang menetes terus.Wanita itu merasa sungguh bersalah karena selain ketulusan dari yang membuat makanan, rasa dari makanan ini sungguh enak sekali. Dengan pandangan sayang, Adelia membuang semuanya ke tong sampah, berserta bunga segar yang sudah hancur.Sementara itu, Afgan berjalan untuk mencari Mrs. Smule di kantornya.Wanita gendut berkacamata itu terkejut dan buru-buru mempersilakan Afgan masuk ke kantornya begitu tahu pemilik hotel datang berkunjung."Apa yang ingin Anda sampaikan, Tuan Afgan? Apakah ada sesuatu yang dapat saya selesaikan?"Afgan menarik napas dengan kasa

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   43. Sengaja membuat hidup Adelia susah

    "Apa!!!" Afgan membulatkan kedua matanya mendengar laporan dari Mrs. Smule mengenai pengangkatan Adelia menjadi asisten pribadinya.Mrs. Smule menjauhkan ponselnya karena teriakkan Afgan begitu memekakkan telinganya."Iya, Tuan. Bukankah saya sudah memenuhi semua tugas yang Tuan berikan?" sahut Mrs. Smule seolah-olah tidak bersalah."Apa maksudmu?"Mrs. Smule memperbaiki duduknya lalu menjawab, "Pertama, Tuan katakan dia tidak boleh dipecat, bukan?""Iya! Terus?""Kedua, dia harus bekerja di belakang meja dan tidak boleh ke gudang lagi!"Afgan menautkan kedua alisnya kemudian menjawab, "Iya, betul. Lalu?""Nah, yang ketiga, dia tidak boleh kemana-mana sedirian termasuk ke toilet!"Afgan menelan salivanya dengan cepat dan kehilangan kata-kata."Tuan Afgan?""Iya, saya masih di sini, teruskan!""Ehem, nah ... saya wanita tulen. Dia jadi asisten saya, jadi otomatis memenuhi semua persyaratan yang Tuan berikan tadi."Afgan belum menjawab apa-apa, tiba-tiba terdengar pintu diketuk."Masuk!

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   44. Kau mau gajimu dipotong?

    Adelia kembali ke ruangan Mrs. Smule yang sedang menatap beberapa brosur di tangannya."Nah, kamu sudah kembali. Lihatlah brosur ini. Mana yang paling bagus menurutmu?"Adelia mendekati meja Mrs. Smule. Kelelahan ada di matanya, tetapi dia harus bersikap professional karena baru saja menerima jabatan baru sebagai asisten CEO.Adelia menatap brosur di tangannya dan mulai menganalisa. Brosur itu adalah promosi yang akan disampaikan di pedesaan terdekat mulai minggu ini."Sepertinya ini yang paling bagus," ucap Adelia setelah memilih sebuah brosur yang terlihat menarik."Ya, seleramu memang sama denganku, kamu cukup berbakat untuk menilai objek," puji Mrs. Smule dengan senyum besar miliknya."Baiklah, bawa ini ke percetakan dan cetak sebanyak yang dibutuhkan. Ohya, kamu harus meminta izin kepada keluargamu karena mulai hari Minggu, kita akan berangkat dan menginap di desa pariwisata itu selaam acara berlangsung."Adelia membaca kem

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   45. Apa yang membuatmu berpikir bahwa itu adalah hotel kita?

    Afgan dan Adelia akhirnya pulang tanpa banyak percakapan di antara mereka. Selama perjalanan pulang, suasana hening mengisi mobil. Adelia mencoba memikirkan cara untuk menyelesaikan situasi ini, sementara Afgan tetap diam, mungkin menyimpan pikirannya sendiri.Sesampainya di rumah, mereka menuju ke kamar masing-masing untuk membersihkan diri.Tidak lama kemudian, Kepala Pelayan mengetuk pintu kamar mereka bergantian untuk memberikan informasi bahwa makan malam sudah siap.Mereka keluar dari kamarnya bersamaan dan bertemu muka, tetapi wajah mereka datar dan tanpa perasaan. Adelia dengan sikap canggung, duduk bersama untuk makan malam dalam keheningan yang tegang.Sejujurnya, Adelia merasa terbebani oleh ketegangan di udara, sementara Afgan tampaknya tidak terlalu memedulikan perasaannya. Pria itu hanya menikmati makanannya dalam diam dan wajah datar seperti robot.Adelia merasa geram dan frustrasi, merencanakan bagaimana cara menghadapi sikap arogan

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   46. Menikah ?

    Hari masih pagi, tetapi tidur nyenyak Afgan terganggu oleh dering ponselnya."Uhmmm." Afgan menjawab dengan malas setelah melihat nama Melinda tercetak di layar ponsel."Sayang, sudah bangun?""Hmmm.""Kamu jadi datang?""Ke mana? Masih mengantuk, hoam ..." Afgan mengucek matanya dan melirik ke jam dinding. Masih pukul 6 pagi dan dia sudah diganggu oleh Melinda."Afgan, aku benar-benar berharap kamu bisa bertemu dengan orang tuaku hari ini. Mereka ingin mengenalmu lebih baik dan melihat apakah kita cocok satu sama lain sebelum membahas tentang pernikahan.Afgan membulatkan kedua matanya, dia sama sekali belum berniat untuk membahas tentang pernikahan."Maafkan saya, Melinda, tapi ada sesuatu yang mendesak yang muncul. Saya baru saja mendapatkan tugas untuk menghadiri acara promosi Hotel kita di desa pariwisata. Mereka sangat membutuhkan kehadiranku di sana, dan saya tidak bisa menolaknya. Saya harap kamu bisa memahami."

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   47. Saya tidak percaya semua tentang kamu

    Pagi itu, sinar matahari mulai merayapi langit, menerangi kota dengan cahaya keemasan. Adelia adalah seorang hoteliers yang tekun sebelumnya. Dia telah tiba lebih awal hari ini, untuk menyelesaikan pekerjaannya.Dia merasa bangga telah diangkat menjadi asisten CEO, dan hari ini, dia memiliki rencana untuk membereskan berkas-berkas penting di gudang sebelum menyerahkannya kepada pegawai hotel yang akan menggantikan posisinya.Namun, ketika Afgan, suaminya, tiba di hotel, dia merasa heran karena tidka dapat menemukan keberadaan Adelia di ruangan Mrs. Smule. CEO itu sendiri juga belum tiba.Afgan mengernyitkan alisnya sambil meletakkan kotak makanan bersusun yang dibawanya ke atas meja Mrs. Smule. Meja Adelia belum ada.Afgan menunggu selama setengah jam dan Adelia juga belum muncul, pria itu mulai merasakan sesuatu tidak beres. Suasana hatinya yang semula ceria berubah menjadi murung saat dia mengetahui bahwa Adelia telah masuk ke dalam gudang, tempat yang

Latest chapter

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   TAMAT

    "Selamat ulang tahun, Sayang," ucap Afgan seraya mengecup mesra kening istrinya. Adelia terlihat cantik dalam gaun berwarna merah muda, memancarkan pesona yang memikat semua orang yang hadir. Senyumnya yang menawan membuat suasana semakin hangat dan penuh kebahagiaan.Taman yang indah menjadi latar belakang acara tersebut, dihiasi dengan dekorasi menarik yang dipenuhi balon berwarna-warni. Meja-meja penuh dengan hidangan lokal yang menggugah selera.Afgan sengaja mempersiapkan semua makanan khas lokal Indonesia supaya dapat mencerminkan kekayaan budaya dan rasa yang istimewa. Semua tamu yang diundang tampak menikmati setiap momen, tertawa dan berbincang dalam suasana yang meriah.Afgan sengaja memilih suasana taman ini untuk memberikan kesan alami dan romantis. Cahaya lampu hias yang tergantung di antara pepohonan menambah kehangatan malam itu, menciptakan suasana yang sempurna untuk merayakan ulang tahun Adelia."Tempat ini benar-benar indah, Afgan," kat

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Kamu nakal!

    Nama itu terdengar seperti melodi yang manis di telinganya, dan wajahnya muncul di dalam bayangan gelap di hadapannya.Lima tahun yang lalu, mereka bertemu dalam sebuah acara pesta, di mana keponakannya, Edward, membawa Adelia sebagai pasangan dansa.Adam masih ingat betapa terpesonanya dia saat itu oleh kehadiran Adelia. Wajah dan penampilan wanita itu sangat mirip dengan mendiang istrinya, membuatnya tercengang dan tak bisa berkedip.Adelia, dengan senyum manisnya dan gerakannya yang anggun, menyihirnya dalam sekejap.Dalam kilatan lampu pesta, Adam melihat bayangan istrinya yang telah tiada, dan dia merasakan hatinya tergetar oleh gelombang nostalgia dan kesedihan yang mendalam.Ketika mereka memiliki kesempatan untuk berdansa sebagai pasangan, Adam merasa seperti dia berada di alam semesta yang sama sekali berbeda, di mana waktu berhenti berputar dan kehilangan tidak lagi terasa menyakitkan.Tetapi, seiring malam berakhir, kenyataan kemb

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Adam dan Adelia

    Adam membalas senyuman wanita itu dengan senyuman manis. "Maka aku akan menjadi milikmu."Sekali lagi mereka berciuman dengan penuh gairah. Sarah terhanyut dan merasa tidak berdaya, tetapi dalam ruang kecil hatinya yang tersisa, dia tahu dengan pasti bahwa Adam bukanlah tipe pria yang akan dengan mudah jatuh hati padanya.Dia menyadari bahwa perasaan Adam padanya hanyalah alat yang dimanfaatkannya untuk menyakiti Melinda lebih dalam lagi. Tetapi, meskipun dia sadar akan ini, dia terus menekan perasaannya sendiri, membiarkan dirinya larut dalam penipuan terhadap hatinya.Setiap hari, Sarah merasa semakin terjebak dalam permainan Adam. Dia memberi dirinya alasan bahwa ini adalah cara untuk menjaga Melinda tetap aman, meskipun di lubuk hatinya, dia tahu bahwa ini hanya sebuah pembenaran dari nafsu dan ketakutan akan kehilangan Adam.Saat malam tiba, Adam mengajaknya keluar untuk makan malam romantis, dan Sarah setuju tanpa ragu.Meskipun dia menyadari

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Tunggu Pembalasanku!

    Melinda menggelengkan kepala, matanya kosong memandang ke dalam ruangan. "Aku tidak tahu," ucapnya pelan. "Aku merasa seperti semua impianku hancur, seperti tidak ada lagi yang bisa kuinginkan."Sarah merangkulnya lebih erat. "Tetapi, Melinda, kamu masih punya banyak hal di depanmu. Kehidupanmu tidak berakhir di sini."Melinda menatap sahabatnya dengan pandangan yang penuh keraguan. "Tapi bagaimana aku bisa melupakan semua ini? Bagaimana aku bisa mempercayai seseorang lagi setelah ini?""Bagaimana membuktikan kebenaran bahwa aku hanya difitnah oleh Adam? Semua ini adalah jebakannya."Sarah tersenyum lembut. "Kamu mempunyai hak untuk didampingi seorang pengacara hukum, aku akan mengurusnya dan percayalah, tidak semua pria seperti Adam. Semua ini mungkin hanya salah paham."Melinda mengernyitkan alisnya perlahan, mencoba menyerap kata-kata yang diucapkan oleh Sarah. Namun, perjalanan untuk pulih dari luka ini masih terasa sangat jauh baginya dan kebe

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Teman lama atau jebakan baru?

    Adam tersenyum dengan licik lalu melanjutkan kalimatnya di depan microphone yang sedang dipegang."Yayasan Melinda i-care sudah menipu publik dengan penjualan tiket konser di acara pertandingan baseball ini. Seharusnya saya mendapatkan applause untuk keberhasilan menjebak pelaku yang sudah menipu tiket kalian, bukan?"Perkataan Adam mendapat seru riuh dari para penonton. Mereka merasa keadilan sudah ditegakkan untuk mereka.Dua orang polisi wanita segera menarik dan memasangkan borgol ke tangan Melinda yang disatukan di belakang punggungnya."I-ini tidak benar! Kamu jahat sekali!" seru Melinda sambil berusaha meronta, tetapi dua orang yang memegangnya sangat kuat."Kamu juga melakukan hal yang sama terhadap keluarga Al-Futtaim, Sayang. Adelia adalah seorang wanita yang baik. Bila saya arus memilih, maka saya akan memilih Adelia menjadi istri yang layak menggantikan mendiang istriku karena wanita itu memiliki semua yang tidak kamu miliki."Me

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Yayasan apa?

    Melinda merenggangkan lehernya, mencoba untuk melihat lebih jelas ke arah panggung yang sedang disiapkan di tengah lapangan.Ia merasa detak jantungnya semakin kencang seiring dengan lama menunggu. Hari ini adalah hari yang ia tunggu-tunggu dengan penuh harap.Adam Offel, telah memberinya petunjuk bahwa hari ini akan menjadi salah satu yang tak terlupakan. Dia ingin memberikan kesempatan kedua kepada pria itu.Dengan gaun pengantin yang indah melilit tubuhnya, Melinda merasa seperti sang ratu yang siap menerima mahkota kebahagiaan. Tetapi, di tengah kerumunan, ia tidak melihat bayangan Adam yang diharapkannya. Ketidakpastian mulai merayap di dalam pikirannya.Melinda duduk di kursi yang sudah disediakan khusus untuknya. Menyaksikan pertandingan dengan perasaan tidak menentu.Tiba-tiba, lampu-lampu sorot mulai menyala, dan kerumunan berbisik-bisik dengan kegembiraan yang menggelora. Melinda merasakan kegelisahan memenuhi dadanya ketika seseorang mel

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Hari yang ditentukan

    Setelah sampai di sana, Melinda langsung berpura-pura bertanya, mencari informasi, namun tidak ada yang mengetahui acara lain selain acara baseball yang memang setiap akhir pekan dilaksanakan di sana."Besok yang bertanding adalah group banteng dengan group singa. Apakah Anda ingin membeli tiket?" tanya petugas tanpa mencurigai apa pun.Wajah dan reaksinya datar, bahkan dia malas untuk melihat ke arah orang yang menanyakan tiket."Baik, terima kasih, aku sudah punya tiket masuk," sahut Melinda lalu bergerak keluar meninggalkan gedung.Malam harinya, wanita itu tidak bisa tidur. Sama sekali tidak bisa memberi istirahat kepada matanya yang sudah lelah.Sesekali dia mematut dirinya di depan cermin dengan memegang gaun yang indah.Keesokan harinya, Melinda terbangun dengan mata yang terasa berat di bawah kelopaknya. Goresan-goresan hitam di sekitar matanya menandakan betapa dalamnya tidur yang dia alami."Mama?" Silvia masuk ke kama

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Paket misterius

    Bel pintu berbunyi, membuyarkan lamunannya yang dalam. Melinda menghela napas dalam-dalam, merenggangkan otot-ototnya yang tegang, lalu beranjak menuju pintu dengan langkah gontai. Dia menghirup udara dalam-dalam, mencoba menenangkan diri sebelum membuka pintu."Siapa ya yang datang sekarang?" gumamnya pelan.Dengan ragu, ia membuka pintu dan dihadapkan pada seorang pria pengantar paket yang tersenyum ramah di depannya. Paket besar berwarna cokelat muda tergeletak di depan kakinya."Maaf mengganggu, Ma'am. Ini paket untuk Anda," kata pria itu sambil menyodorkan sebuah formulir pengiriman.Melinda mengangguk, mengambil formulir tersebut, dan menandatangani dengan cepat. Pikirannya masih melayang-layang antara rasa penasaran dan kekhawatiran.Pria pengantar itu kemudian menyerahkan paket tersebut kepadanya dengan senyuman hangat sebelum bergegas pergi. Melinda menutup pintu dan kembali ke dalam rumah dengan paket besar yang terasa begitu misterius di tangannya.Dengan hati-hati, ia memb

  • Pernikahan Paksa Pewaris Arogan   Aku harus membalas dendam

    "Maaf, Nyonya Melinda. Kami hendak memberitahukan bahwa bahan material bangunan yang dipesan atas nama Melinda i-care sudah jatuh tempo. Sejumlah satu Milyar!"Hatinya berdegup kencang. Bagaimana mungkin dia berutang sebanyak itu atas sebuah proyek bangunan?"S-saya tidak pernah memesan apa pun," sahut Melinda dengan suara terputus-putus.Melinda berusaha memeriksa ingatannya, mencari-cari jejak apa pun yang bisa menjelaskan situasi ini, tetapi tidak ada yang muncul. Rasanya seperti terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar."Maaf, saya tidak yakin tentang hutang ini," ucap Melinda dengan suara gemetar, mencoba menutupi kepanikannya."Seseorang bernama Tuan Adam yang mengurus semuanya," sahut penagih hutang dengan nada tajam. "Dan dia menyatakan bahwa Anda bertanggung jawab atas pembayarannya. Bukankah semua material itu dikirim kepada Melinda i-care?"Melinda menelan salivanya yang terasa pahit, merasa seakan-akan dunianya runtuh sek

DMCA.com Protection Status