Yasmine lagi-lagi bertambah kurus. Akan tetapi, riasan di wajahnya membuatnya terlihat menawan kembali.Yasmine memakai terusan berwarna merah dan sepatu hak tinggi 10 sentimeter. Dia merangkul lengan Jonas sambil memasuki ruang pendaftaran dengan sombong.Di bawah tatapan semua orang, Yasmine menyerahkan formulir pendaftaran untuk proyek penelitian ilmiah. Mulai sekarang, dia akan menjadi wakil Keluarga Abisatya. Sementara itu, orang-orang yang tidak menyerahkan formulir pendaftaran tidak berhak untuk mengikuti Kompetisi Penelitian Ilmiah ini.Bisa dibilang bahwa Yasmine dan Jonas sudah sangat terlambat. Namun, mereka masih belum melihat anggota Keluarga Lingga. Kini, hanya tersisa 10 menit sebelum pendaftaran ditutup. Apakah mereka akan menyerah pada kompetisi ini?Ketika Yasmine masih memikirkan masalah ini, seseorang tiba-tiba meraih bahunya. Yasmine langsung menoleh, lalu sebuah tamparan dilayangkan ke wajahnya. Begitu terdengar suara nyaring, pipinya pun terasa sangat sakit.Oran
Carlos berjalan selangkah demi selangkah ke arah mereka. Tubuh tegapnya yang setinggi 1,9 meter membuat siapa pun merasa tertekan.Tatapan Carlos yang tajam menatap Yasmine, seolah-olah ingin mencabik-cabik dirinya. Kemudian, dia berkata, "Rachel, saatnya menyelesaikan masalah di antara kita."Yasmine tak kuasa bergidik ngeri. Tidak peduli betapa senangnya dia dan berapa banyak pengorbanan yang dia lakukan, Yasmine hanya wanita jahat yang hampir membunuh Carlos. Sekarang, Yasmine akan menderita karena pembalasan dendam Carlos."Tuan Muda Carlos, sepertinya kamu nggak akan bisa membalas dendam sekarang," ujar Jonas seraya merangkul bahu Yasmine. Tindakannya ini seperti menunjukkan perlindungan juga kepemilikan."Ada aturan di Kompetisi Penelitian Ilmiah ini. Apabila ada kontestan yang mencelakai kontestan lain, mereka akan didiskualifikasi," jelas Jonas. Itu sebabnya, dia berani muncul di sini tanpa rasa takut.Tatapan Carlos seketika menjadi suram. Dia menatap Edgar yang berdiri di sam
Sesudah meninggalkan ruang pendaftaran, ekspresi Jonas langsung menjadi ganas saat berada di koridor yang sepi. Dia sontak mencekik Yasmine, lalu menekannya di dinding dan bertanya, "Katakan, apa kamu yang menyelamatkan Carlos?"Leher Yasmine terasa seperti akan hancur. Selain rasa sakit yang dahsyat, dia juga kesulitan bernapas. Kini, hatinya telah diselimuti oleh ketakutan akan kematian. Dia pun menegangkan tubuhnya secara naluriah.Meskipun demikian, Yasmine sama sekali tidak panik. Dia sudah menduga bahwa Jonas akan curiga padanya sehingga sudah membuat rencana dalam hatinya. Saat ini, dia menjawab dengan percaya diri, "Bukan aku.""Siapa lagi kalau bukan kamu? Edgar nggak punya kemampuan menetralisasi racun sehebat ini!" teriak Jonas."Ini bukan hanya terjadi sekali," ujar Yasmine dengan susah payah. Dia tahu bahwa akan sangat sulit untuk mengelabui Jonas kali ini sehingga menambahkan, "Edgar juga menemukan cara untuk menekan racun di tubuh Matteo waktu itu. Sebelumnya, kita terus
Yasmine menggeleng tanpa daya, lalu menyahut, "Aku belum bisa pergi sekarang.""Kenapa?" tanya Leo."Anakku ada di tangan Jonas, aku harus menyelamatkannya." Yasmine menjelaskan situasinya saat ini secara singkat, lalu melanjutkan, "Tapi, kamu tenang saja. Setelah Carlos menemukan putraku, aku sudah bisa bebas."Melalui video yang ditunjukkan Jonas selama ini, Yasmine mencatat cuaca dan sinar matahari yang ada. Kemudian, dia mencocokkannya sesuai dengan kondisi cuaca di tiap wilayah dan memilih 5 tempat yang kemungkinan benar. Meskipun sangat sulit untuk menemukan anaknya, Yasmine tetap berharap Carlos bisa berhasil."Tuan Muda, Jonas sangat kejam, aku nggak ingin melibatkanmu. Anggap saja kita nggak bertemu hari ini, ya?" ujar Yasmine.Ini adalah salah satu alasan Yasmine mengakui identitasnya di hadapan Leo. Leo sudah mencurigainya. Daripada membiarkannya terus menyelidiki masalah ini dan membangkitkan niat membunuh Jonas, lebih baik mereka berdiskusi dengan baik.Akan tetapi, Leo ti
Sesudah mendaftar, semua kontestan akan ditempatkan di sebuah gedung. Keesokan paginya, topik pun telah ditentukan. Dalam waktu 5 hari, mereka harus membuat rencana penelitian. Setelah ditinjau, rencana yang dianggap terbaik dan berpotensial, akan memenangkan proyek ini.Setelah pertemuan selesai, semua orang pun memasuki laboratorium masing-masing. Yasmine adalah pemimpin kelompoknya. Ketika mendorong pintu laboratorium, dia sontak merasakan sesuatu. Begitu menoleh, terlihat Carlos yang menatapnya dengan tatapan tajam.Laboratorium untuk Keluarga Lingga tepat di samping laboratorium mereka. Carlos sedang berdiri di samping pintu sembari menatap Yasmine. Lebih tepatnya, dia sedang mengamati seluruh kelompok Keluarga Abisatya.Tatapan tajam yang dingin itu seolah-olah ingin mencari tahu sesuatu. Siapa pun yang melihatnya pasti bergidik ketakutan.Yasmine tak kuasa merinding. Dia tidak ingin berlama-lama di sini sehingga buru-buru berjalan masuk ke laboratorium. Carlos sepertinya merenca
Ketika makan, Carlos tiba-tiba berhenti. Dia menekan perutnya dan keringat dingin bercucuran dari dahinya. Penyakit lambungnya kumat lagi!Yasmine yang kesal pun membatin, 'Apa pria ini bodoh? Dia jelas-jelas tidak bisa makan pedas, tetapi bersikeras memakannya?'Sambil berpikir demikian, Yasmine segera menyodorkan segelas air hangat kepadanya dan menasihati, "Jangan makan lagi, lambungmu nggak kuat."Carlos menatap gelas tersebut, lalu beralih menatap Rachel. Kemudian, dia mengerutkan dahinya dan memperlihatkan tatapan penuh kebencian.Carlos sengaja memakan makanan pedas supaya penyakit lambungnya kumat. Akan tetapi, tujuannya bukan untuk menguji Rachel. Malah wanita ini yang menyodorkan air untuknya!Carlos meletakkan peralatan makannya dengan marah, lalu bangkit dan pergi dengan dingin. Yasmine hanya bisa menatap sosok belakang Carlos yang dipenuhi amarah seraya membatin, 'Nggak jelas!'Di sebuah sudut kantin, Jonas berdiri bersama Lisa. Mereka menyaksikan semua yang terjadi barusa
"Kenapa kamu berpura-pura menjadi Yasmine lagi? Apa tujuanmu?" Meskipun sedang bertanya, nada bicara Carlos justru terdengar penuh keyakinan dan mengandung niat membunuh.Berpura-pura menjadi Yasmine? Yasmine terperangah mendengarnya. Kemudian, dia menatap Carlos dengan heran. Ternyata, Carlos mencurigainya seperti ini?Yasmine pun tersenyum getir sembari menjawab, "Aku ketahuan, ya?"Ekspresi Carlos seketika menjadi sangat suram. Berhubung kram perut Carlos sudah mereda, Yasmine tidak berani berlama-lama di sana. Dia takut Carlos akan langsung membunuhnya karena kehilangan akal sehat.Yasmine bersikap seolah-olah rencananya gagal dan hendak pergi. Tiba-tiba, ponsel Carlos berdering. Itu adalah panggilan video dari Matteo.Langkah kaki Yasmine tanpa sadar berhenti saat melihat foto Matteo. Mereka sudah tidak bertemu selama beberapa hari. Yasmine pun sudah merindukannya.Carlos menerima panggilan tersebut, lalu wajah Matteo yang menggemaskan seketika muncul di layar.Suasana hati Carlos
Hal ini membuat keyakinan Carlos mulai goyah. Dia mulai terpikir akan kemungkinan lain. Apakah segala tindakan Rachel hanyalah penyamaran yang dipaksa dilakukan oleh Jonas?"Kamu ingin pergi melihat Matteo? Dengan identitas apa?" Carlos menatapnya dengan tatapan selidik. Dia mencoba membongkar penyamaran Yasmine dengan bertanya, "Apakah Rachel yang merupakan saingan Keluarga Lingga atau ...."Carlos menghampiri Yasmine selangkah demi selangkah, lalu menunduk. Bibir tipisnya tiba-tiba berada di samping telinga Yasmine. Dia mengembuskan napas yang panas saat meneruskan, "Dengan identitas Yasmine?"Yasmine seketika merinding. Dia gugup hingga jantungnya terasa seperti mau copot. Apakah aktingnya seburuk itu hingga Carlos mulai mencurigainya? Jika Jonas tahu, bukan hanya dirinya yang akan disiksa, tetapi putranya juga akan terkena getahnya!"Kalau Tuan Muda nggak takut terkena racunku lagi, aku bisa pergi dengan identitas apa pun," jawab Yasmine.Meskipun jantungnya sudah berdetak begitu k
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe