Share

Ketakutan Aaron

Author: Suci Komala
last update Last Updated: 2024-03-19 17:00:34

"Emmm .... " Bella melenguh sembari mengerjapkan matanya, beberapa kali berusaha membiasakan cahaya yang masuk ke pupilnya sampai akhirnya mata itu terbuka lebar.

Bella terduduk. "Jam berapa ini?" gumamnya sembari mengedarkan pandangan. Tampak jarum jam yang menghias dinding menunjuk pada angka tujuh.

Bella melihat ke arah box bayi. Kosong. Ke mana Alessandro? Apakah bayi itu tidak menangis seperti biasanya setiap pagi untuk meminta susu? Ia bergegas turun.

Langkah Bella terhenti saat kakinya menginjak selimut. Tidak hanya selimut saja, di sana ada bantal juga. Bella tersenyum sembari mengelus dada, merasa lega. Itu artinya Aaron tidur di bawah.

Bella memilih untuk mencuci muka terlebih dahulu, kemudian ke luar.

Terdengar suara tawa di teras. Lekas Bella menghampiri.

Tampak Kevin juga Damian yang sedang mengajak bermain Alessandro. Bayi gembul itu sedang merangkak mengambil mainan yang mereka beri. Lain halnya dengan Aaron.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Pisah Kamar

    Akhirnya siang itu Bella ikut pulang bersama Aaron. Aaron tak serta membawa sopir dan dua pengawal Bella, karena mereka dipekerjakan untuk menjaga mertua dan adik iparnya, terkecuali sang baby sitter. Setelah menempuh dua jam perjalanan udara, tibalah mereka di mansion milik Aaron. "Silakan masuk!" ucap Aaron. Bella diam. Ia menarik napas dalam-dalam seiring dengan mata yang terpejam. Sekelebat cerita masa itu kembali hadir. "Kenapa diam? Ayok!"Bella terhenyak, lalu masuk walau berat kaki melangkah. Bella duduk cantik di sofa ruang tamu, sedangkan Aaron mengantar Mitha terlebih dahulu ke kamarnya. "Yuk, kita ke kamar atau mau keliling dulu?"Bella tersenyum samar. "Keliling dulu saja. Tidak lucu, kan, kalau nanti aku lapar harus nanya dulu dapur di sebelah mana?"Aaron tersenyum. "Baiklah, dengan senang hati!"Aaron mengajak Bella berkeliling mulai lantai paling atas, termasuk kamar Mitha. Tampak

    Last Updated : 2024-03-19
  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Kecupan Sayang

    Box bayi sudah datang. Aaron sendiri yang menentukan di sebelah mana box itu pantasnya di simpan bahkan ia sendiri yang menidurkan Alessandro ke dalam sana. "Papa pastikan kamu tidak akan kekurangan satu apa pun. Kelak, jika kau sudah besar, tolong jaga mamamu! Tidur yang nyenyak, ya? Papa ke kamar dulu. Good night and nice dream, Baby!"Aaron bergegas ke kamarnya. Ada beberapa pekerjaan yang harus ia selesaikan. Masuk ke kamar, Aaron segera menuju ke ruang kerjanya. Ada pemandangan baru di sana, dimana ada foto Bella berserta Alessandro dengan bingkai besar tergantung di tembok tepat di hadapannya. Aaron fokus memeriksa beberapa data yang masuk melalui surat elektronik, tak terkecuali surat perjanjian nikah kontrak dengan Bella. Hampir saja ia lupa, yakni dengan janjinya untuk memberi uang bulanan kepada keluarga Bella. Aaron membuka catatan keuangan pribadinya dan mulai merumuskan besarnya pengeluaran. Tidak hanya itu, Aaron menyusun rencana untuk masa

    Last Updated : 2024-03-20
  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Curiga

    Tiba di kantor, Aaron dan Damian bergegas ke ruangan meeting. Meeting pagi itu dihadiri oleh semua dewan direksi. "Selamat pagi?" sapa Aaron, "terima kasih sudah menyempatkan hadir tepat waktu. Seperti yang kita ketahui bahwa apartemen yang kita bangun di kota Valencia roboh dan kerugian yang kita alami cukup besar. Oleh karena itu, bagaimana menurut Anda semua, apakah kita bangun ulang atau mencari tempat lain? Kepada masing-masing bagian, silakan pendapatnya!"Salah seorang dewan angkat bicara. "Menurut saya, lebih baik mencari lokasi baru. Karena biaya renov ini akan lebih mahal. Kalau pun kita melanjutkan, lebih baik kita menunggu keuangan stabil dulu, Tuan.""Yang lain, bagaimana?" lanjut Aaron. "Kita perusahaan besar. Akan sangat terlihat menyedihkan di mata pengembangan lain jika apartemen itu tidak kita lanjutkan." Kata dewan lain. "Kalau begitu, kita perlu data keuangan dari sepuluh anak perusahaan kita. Kita gunakan uang itu untuk melanjutkan pembangunan. Anggap saja itu

    Last Updated : 2024-03-20
  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Bella -- Nostalgia

    Lagi, Bella tak ingin menduga-duga dan tidak ingin ikut campur urusan keluarga Aaron lebih jauh. Bella mencoba untuk abai dan memilih menghabiskan waktu di kamar. Hari menjelang sore. Berdiam diri di rumah membuat Bella merasa bosan. Akhirnya, Bella memutuskan akan berkeliling kota Birmingham. "Nona, Anda mau ke mana?" tanya seorang pengawal yang berada di gerbang. "Mau ke luar, Pak.""Mohon tunggu, mobil sebentar lagi akan siap."Bella menolak. Ia benar-benar ingin menikmati waktu berdua bersama Alessandro, tanpa baby sitter, tanpa pengawal. "Tidak bisa, Nona. Tuan Aaron pasti marah.""Itu urusan kalian. Aku berangkat dulu, ya?" Bella menaiki taksi online yang ternyata sudah ia pesan sebelumnya. ***Bella sangat menikmati perjalanan. Matanya tak lelah menyapu sekeliling. Ada rasa rindu yang turut hadir kala mobil melewati toko yang berjajar. Ya, itu adalah toko dimana Bella selalu menitipkan rot

    Last Updated : 2024-03-22
  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Perasaan Bella

    Bella membawa bunga mawar dan satu buket bunga lily ke kasir. "Ya Tuhan, kamu Bella, kan? Ke mana saja?" Seorang kasir bertanya. Bella tersenyum. "Baik, Nyonya."Wanita paruh baya itu mengedarkan pandangan mencari seseorang. "Loh, Alex mana?"Bella tersenyum. "Tidak ikut," kilah Bella. "Ke mana saja kamu, Nak? Alex seperti orang gila mencarimu!"Satu hal yang tak kalah mengejutkan. Wanita itu mengatakan jika Alex sudah membeli toko bunga itu untuk Bella. Bella yang mengaku sangat suka dengan konsep toko itu membuat Alex membelinya sebagai hadiah. "Ka-kapan Kak Alex membelinya, Nyonya?""Dua tahun yang lalu kalau tidak salah. Kalo tepatnya saya lupa." Pun wanita paruh baya itu mengatakan sertifikat kepemilikan sudah atas nama Bella. Bella tak mampu berkata. Entah apa yang harus Bella katakan kepada Alex. Seketika dada Bella merasakan sesak seiring dengan matanya yang mulai berkaca. Bella mendongak berharap air mata itu tidak jatuh. "Berapa Kak Alex membelinya, Nyonya?""Satu juta

    Last Updated : 2024-03-22
  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Mencoba Perhatian

    Pagi-pagi sekali Bella sudah bergelut di dapur. Ibu satu anak itu sedang mengupas labu kuning untuk menu sarapan Alessandro. "Nah, Mamanya di sini ternyata," ucap Aaron sambil menggendong Alessandro yang sedang menangis. "Sedang apa? Bukankah aku melarangmu un--""Aku lebih suka membuat menu makan buat Ale hasil tanganku sendiri," ucap Bella cepat, memotong ucapan Aaron. "Kenapa tidak beli saja?!""Kalo beli yang instan, besar kecilnya pasti mengandung pengawet. Aku tidak mau terjadi sesuatu sama Ale."Aaron tersenyum. Ia tidak menyangka jika ternyata pikiran Bella memanglah lebih dewasa dan aura keibuannya muncul jika berhubungan dengan Alessandro. Bella mencuci tangannya. Sementara Bella menyusui, Aaron mencoba melanjutkan pekerjaan Bella. "Ck! Kulitnya tebal juga, ya?!" cicit Aaron saat mengupas. "Biar sama Mbok saja, Den," ucap Marni. "Biarkan saja, Mbok. Biar dia tau bagaimana perju

    Last Updated : 2024-03-23
  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Ciuman Sebagai Hukuman

    Troli sudah penuh. Tak hanya satu, tetapi dua. Rupanya Aaron memasukkan banyak buah, juga berbagai camilan, termasuk aneka rasa susu untuk ibu menyusui. Ibu menyusui pasti lapar terus, ujarnya. Aaron sudah melakukan pembayaran. Dua pengawalnya sigap membawa semua kantong. "Bisa tidak, mereka tak selalu hadir?""Sekali tidak, tetap tidak! Jadi, tidak usah bahas lagi! Semua demi keselamatan kalian!"Bella hanya diam mendapat jawaban seperti itu. Bella dan Aaron sudah berada di area parkir. Aaron menyerahkan Alessandro kepada Bella sampai akhirnya sang istri masuk. Saat Aaron hendak naik, tiba-tiba saja seorang wanita memanggilnya. "Aaron?!"Aaron pun menoleh. "Kau Aaron Addison, kan?" lanjut wanita itu memastikan. Belum juga Aaron menjawab, wanita itu memeluknya erat sembari berkata, "Kenapa sampai hati kau tak datang di pesta pertunangan kita dulu?!"Aaron melepaskan pelukan wani

    Last Updated : 2024-03-24
  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Rencana Aaron dan Robert.

    Kota Zurich -- Swiss. Robert berpangku tangan di kursi kebesarannya. Ia menunggu kedatangan orang kepercayaannya. Pasalnya, sudah satu minggu Robert menunggu kabar tentang Aaron dan Mitha. Setelah satu jam menunggu, orang itu datang. "Maaf, Tuan, saya ceroboh. Tuan Aaron hampir saja menangkap saya. Jadi, beberapa hari kemarin saya bersembunyi."Robert menatap tajam. "Ini, Tuan." Orang itu menyimpan sebuah map coklat di atas meja. Robert mengambilnya. Dikeluarkannya beberapa lembar foto di dalam sana. "Aaron sudah menikah?" tanya Robert sembari memandang satu per satu foto itu. "Benar, Tuan.""Ini bayi siapa?""Itu bayi Tuan Aaron bersama wanita itu, Tuan. Usianya kini sudah enam bulan.""Cih! Kenapa Aaron bertingkah seperti Addison?" lanjut Robert menggerutu. "Lebih tepatnya ada yang menjebak Tuan Aaron, Tuan."Robert menyipitkan matanya, meminta penjelasan. "Maksudnya?"Orang itu menceritakan bagaimana bisa semua itu terjadi berdasarkan informasi yang ia terima. "Kejadian i

    Last Updated : 2024-03-24

Latest chapter

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Puncak Bahagia -- Tamat

    Hari demi hari Aaron lalui dengan ketegangan karena pasalnya, Bella sering mengalami kontraksi. Dua minggu terakhir ini pula Aaron kembali bekerja di rumah ia ingin menjadi suami siap siaga. "Apa tidak lelah?" tanya Aaron sembari menuntun Bella yang sedang menyusuri jalan setapak di taman belakang. "Tidak. Justru aku harus tetap semangat. Aku ingin merasakan lahiran normal."Aaron mengecup punggung tangan Bella. "Semoga, Sayang.""Kalian di sini rupanya!"Suara bariton memecah keromantisan mereka. Keduanya menoleh. "Ke mana saja kau, hah?" sapa Aaron yang terkesan mengintimidasi. Kevin tersenyum. "Ada. Merintis bisnis.""Sendiri?" sambung Bella bertanya. Kevin menggeleng. "Tidak. Istriku ada di dalam. Sedang mencurahkan rindu kepada papanya."Emilia datang. Kedatangan wanita itu benar-benar mencuri perhatian Bella. "Waaahh, kau juga sedang hamil?"Emilia tersenyum."Berapa bulan?" "Minggu ini HPL.""Waaah, kok, bisa sama."Kedua wanita perut buncit itu memilih memisahkan diri d

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Sembilan Bulan Kemudian

    Drama muntah-muntah dan tersiksanya Aaron karena hasratnya yang jarang tersalurkan akhirnya sudah berakhir. Usia kandungan Bella yang sudah memasuki sembilan bulan ini justru membuat Aaron mengambil kesempatan dimana dirinya hampir setiap hari meminta haknya dengan dalih agar si bayi lahir dengan lancar dan normal. Maklum saja, karena sampai detik ini Bella masih saja senang mengusap-usap dada bidang Aaron dan Aaron harus mengusap-usap perut buncit Bella.Seperti malam ini ... "Terima kasih, Sayang," ucap Aaron. "Iya, tapi tangannya jangan berhenti! Terus usap perutku!" rengek Bella. "Iya, Sayang. Ya sudah, sekarang lebih baik kau tidur."Bella menggeleng. "Ngantuknya jadi hilang."Aaron terkekeh-kekeh. "Maaf, Sayang.""Sayang? Apa kau tidak penasaran dengan jenis kelamin anak kedua kita ini?""Penasaran, sih. Tapi, tidak apa-apa ... lebih baik dokter tidak sebutkan jenis kelaminnya, biar jadi kejutan! Dalam hitungan minggu ke depan juga akan lahir. Jadi, semoga sesuai dengan kein

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Aaron -- Ibu Hamil Memang Menyebalkan?

    Hari sudah malam. Bella sudah berada di Mansion. Semua keluarga pun berkumpul di sana. Aaron, pria itu rela meninggalkan pekerjaannya demi menemani Bella. Saat ini, Bella masih tertidur setelah meminum obat dari dokter. "John? Besok ke cabang minta antar sopir saja, ya? Temui manager di sana dan nanti dia yang akan mengenalkan mu kepada para karyawan di sana.""Siap, Kakak Ipar.""Semoga sukses!"John tersenyum lebar memperlihatkan barisan giginya. "Terima kasih."Aaron berdecih, karena pasalnya tingkah sang adik ipar terkadang masih terlihat seperti anak kecil. "Kalau begitu aku pulang, ya, Kak? Sekalian jemput ayang.""Silakan, Bos Muda!"John meninggalkan kamar Aaron sembari tersenyum. Aaron memastikan Alessandro sudah tertidur pulas di kamarnya. Kamar yang berada tepat di samping kamarnya itu ia sulap menjadi kamar anak disertai dengan pintu ganda yang bertujuan untuk memudahkan Aaron atau Bella masuk ke kamar Alessandro. Perlahan Aaron naik ke atas ranjang. Setelah memposis

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Tidak Disangka, Ternyata....

    "Sedang apa kalian?!" seru Bella setelah pintu ruangan Aaron ia dorong dengan kencangnya. Aaron serta dua wanita yang duduk di kursi tepat di hadapannya seketika menoleh. Aaron berdiri. "Loh, Sayang, sudah pulang? Kenap--""Iya, aku sudah pulang! Kenapa? Kaget melihat aku ada di sini, iya? Kencanmu merasa terganggu, begitu?!"Aaron meminta dua wanita itu untuk ke luar, sedangkan dirinya menghampiri Bella. "Sayang, ada apa?"Bella menepis tangan Aaron yang bertengger di pundak. "Mereka siapa?!""Aku sedang interview beberapa calon sekretaris, Say--""Sudah aku katakan, bukan? Jangan cari sekretaris wanita!""Begini, Sayang. Aku me--""Apa? Kau mau mendua, iya?!""Ya Tuhan, Sayang ...," Aaron sengaja menggantung ucapannya. Percuma saja menjelaskan, karena ia tahu betul jika Bella tidak baik-baik saja. Aaron mengambil alih Alessandro, lalu merengkuh Bella, membawanya ke dalam pelukan. Tangis Bella pun pecah. John, pemuda itu perlahan masuk. Melihat sang kakak menangis, dengan sigap

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Dua Tahun Kemudian

    Usia Alessandro kini sudah menginjak tiga tahun. Batita itu sangat lincah, cerewet, pintar dan pandai meniru apa yang orang dewasa lakukan. Dua tahun pula Bella menjalani program hamil. Tak kunjung hamil, kadang membuat Bella stress, putus asa. Sampai akhirnya Aaron menyarankan agar Bella mengantar Alessandro sekolah --play group. John, sudah dua tahun ini pria itu belajar tentang perusahaan, bagaimana cara memimpin dan bisnis lainnya. Semua dengan telaten Aaron yang ajarkan. Urusan cinta, jelas saja Patricia sudah resmi menjadi kekasihnya. Patricia pun sudah bekerja di sebuah rumah sakit di kota Birmingham. Semua ia lakukan agar dekat dengan John. Tak hanya pasangan kekasih itu yang pindah ke kota Birmingham, tetapi kedua orang tua Bella. Bukan kemauan mereka, tetapi Bella'lah yang ingin dekat dengan keluarga, walaupun tidak tinggal serumah. Ada Mitha dan Robert yang tinggal di Swiss. Kedua lansia itu memilih hidup berdua, menikmati masa-masa indah yang pernah hilang dahulu. Merek

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Aaron -- Merasa Bahagia

    Belinda menghela napas. Rasa iba berhasil bergelayut manja dalam benaknya. Dengan raut cemas, ia duduk di samping John. "John? Ibu tidak peduli dengan statusnya. Ibu sungguh merasa kasihan. Dekati wanita itu, ambil hatinya. Jadikan dia menantu Ibu."John bernapas lega. Bagaimana tidak? John pikir, tadi ibunya tidak akan merestui. Tetapi ternyata, jauh dari pikirannya. Sang ibu terlihat sangat menyayangi Patricia walau belum mengenalnya sama sekali. Mendapat lampu hijau, sungguh membuat John senang. Ia akan berusaha untuk mengabulkan keinginan Belinda. Keinginan sang ibu yang tentunya dibarengi dengan rasa cinta yang teramat, tentu saja akan ia perjuangkan. "Terima kasih, Bu. Tapi, bagaimana dengan ayah?""Ayah pasti setuju dengan keputusan Ibu. Tenang saja."John tersenyum lebar. "Selamat!" ucap Aaron. "Dan semangat!" timpal Bella cepat, sembari mengepalkan tangan. John mengangguk, lalu pamit ke luar. Belinda tersenyum. Sebagai seorang perempuan sekaligus seorang ibu tentu bis

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Belinda -- Antusias

    Di rumah sakit, ada Bella yang sedang berganti pakaian. "Sayang? Apa kau bisa hubungi Kevin?" pinta Bella. "Untuk?""Aku mau minta maaf kepada Emilia."Aaron yang sedang melipat baju kotor pun menoleh. "Sudahlah, kita tidak usah berhubungan lagi dengan wanita itu. Lagipula, kau tidak bersalah.""Aku mohon!" Bella memelas. Aaron menghela napas. Tidak ingin mengecewakan Bella, akhirnya Aaron menghubungi sahabatnya itu. "Oke, dia akan datang ke mari. Paling nanti sore mereka tiba di rumah sakit.""Terima kasih, suamiku!"Aaron tersenyum. "Sama-sama." Aaron melanjutkan kegiatannya. "Tapi, kok, kalau kau yang menghubungi Kevin, dia menjawab. Sedangkan aku, nomornya selalu tidak aktif.""Nomornya ganti.""Oh, pantas kalau begitu."Aaron sudah mengemasi baju kotor. Sedangkan Bella berusaha turun dari ranjang. Ia akan belajar berjalan. Aaron yang melihat dengan sigap membantu. Saat asyik belajar berjalan, Bella berkata, "Kok, Ale belum ke sini, ya?""Kenapa memangnya?"Bella sedikit men

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   John -- PDKT

    Hari menjelang malam. Aaron baru saja mengantarkan Alessandro ke rumah sang mertua. Ia tidak akan membiarkan Alessandro tinggal di rumah sakit meskipun sang istri dirawat di kamar dengan fasilitas paling lengkap. Alessandro sudah bisa berjalan dan pasti ingin bermain di luar. Kekebalan tubuh Alessandro belum tentu kuat menahan segala virus yang ada di sekitar. Oleh karena itu, jalan terbaik adalah Alessandro tinggal bersama kakek dan neneknya. Mobil Aaron baru saja terparkir di area rumah sakit. Ia bergegas turun karena pasti Bella sudah menunggu, karena sang istri meminta dibawakan nasi serta sayur buatan Belinda. Aaron berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Namun, langkahnya terhenti saat mendengar suara dari orang yang sangat ia kenal, yakni Robert. "Apa kita bisa melewati hari tua bersama?" tanya Robert. "Entahlah."Aaron menajamkan pendengarannya. Rupanya Robert sedang bersama Mitha. "Apa cintamu sudah sepenuhnya hilang untukku?""Kita sudah tua, tidak usah bahas cinta.""A

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   John -- Cinta Pada Pandangan Pertama

    Bruk! John tanpa sengaja menyenggol pundak seorang perawat di koridor, yang membuat dokumen di tangannya terjatuh. "Sorry!" ucap John. Perawat itu tersenyum. "Tidak apa-apa." Sang perawat meraih dokumen itu.John hanya bisa memerhatikan karena sedang menggendong Alessandro dan menenteng satu tas kecil. "Mau besuk?" tanya perawat. "Iya, mau ke kamar VVIP."John tersenyum saat sang perawat itu tersenyum menampakkan barisan giginya yang putih dengan satu gigi gingsul di bagian atas sebelah kanan. Sungguh terlihat manis di mata John. "Tampan sekali putranya," kata Sang perawat sembari mencubit gemas pipi Alessandro. "Ini keponakan saya. Saya masih single.""Ooh, masih single, maaf."Perawat itu tersenyum, lalu pamit pergi. Kepergian sang perawat ternyata menyisakan rasa penasaran di hati John. John ingin mengenal lebih jauh wanita itu. Tanpa berkedip, John melihat kepergian perawat itu sampai hilang di balik tembok. "Ah, ya Tuhan, maafin Om, Sayang." John tersadar saat Alessandro

DMCA.com Protection Status