Edward mengakuinya sendiri!Dia ternyata menyukai Siska Yu, dia sangat menyukai wanita itu!Kebencian melonjak di mata Joan Calvin, air matanya segera berlinang, dia menggertakkan giginya dan berkata, "Kalau begitu, mengapa aku harus membantumu, mengapa aku harus memberitahumu, aku tidak akan membiarkan kalian bersama ... "Setelah dia berteriak, suara Edward yang tegas kembali terdengar, "Jika kau bisa membantu, aku akan sangat berterima kasih."Joan Calvin tercengang, dia melirik Suzy dan Robert Calvin di samping.Sekarang, mereka semua tahu dia memiliki petunjuk kasus itu. Meskipun dia tidak mengatakannya sekarang, tetapi ada kakaknya di sini.Dengan kemampuannya, dia pasti bisa mencari cara untuk memaksanya berbicara ...Lagi pula, dia sudah mengetahui Victor Wang yang berada di balik semua kejadian hari ini, dia tentu saja bisa menebak siapa yang menyuruhnya, siapa lagi kalau bukan Karen Wang?Joan Calvin sudah mengetahui tujuan Karen Wang yang sebenarnya.Karen Wang ternyata ber
Robert Calvin melirik Joan Calvin, dan mengingatkan, "Sekarang kau sudah bisa bicara."Suzy juga mengalihkan pandangannya ke Joan Calvin, merasa penasaran dengan petunjuk penting yang dimiliki Joan Calvin.Joan Calvin tidak berbicara, hanya melihat ke ponselnya di depan mereka berdua.Setelah beberapa saat, dia akhirnya menemukan video yang dia simpan, mengkliknya, dan memberikannya pada Suzy, yang lebih dekat dengannya, dan berkata dengan wajah datar, "Ambil dan lihatlah sendiri."Sambil memegang ponsel, Suzy berjalan ke Robert Calvin agar dia juga bisa melihat videonya dengan jelas.Dalam video itu, ada adegan Karen Wang dan Theo sedang berdebat di kamar hotel. Karen Wang memberikan sejumlah uang pada Theo dan menyuruhnya pergi. Theo menerima uang itu, dan tampak senang. Tetapi ketika dia hendak menyentuh Karen Wang, situasinya berubah.Karen Wang mendorongnya, dan pria itu jatuh ke lantai, setelah kejang selama beberapa saat, dia kehilangan napas.Sedangkan Karen Wang hanya berdiri
Suzy mengangguk dan mengikutinya.Ketika mereka melewati bangsal, terdengar suara Nyonya Chen dari dalam kamar, "Yoseph Chen, cepat katakan, apakah kau yang merencanakan semua ini? Kau tahu hari ini adalah hari pernikahan Sebastian, jadi kau sengaja ingin mempermalukannya, bukankah begitu?!"Robert Calvin menghentikan langkahnya, lalu membuka pintu dan masuk ke bangsal.Suzy juga mengikutinya.Mereka tiba-tiba masuk, Nyonya Chen yang sedang memarahi Yoseph Chen, secara spontan menoleh.Melihat Robert Calvin, kemudian berpikir tulang rusuk putranya patah karena tendangannya, dia merasa benci dan marah, jadi dia berkata dengan sinis, "Tuan Muda Calvin! Berkat tendanganmu, Sebastian terluka seperti ini, huh! Tak disangka kau menampakkan diri untuk menjenguknya!”Robert Calvin meliriknya, dan berkata dengan ketus, "Nyonya Chen memang suka bercanda. Sebastian Chen pantas mendapatkannya, aku tidak bersimpati padanya.""Kau …”Nyonya Chen tidak menyangka dia akan mengucapkan kata-kata yang be
Nenek Jenny meliriknya dengan kurang senang, dan berkata dengan curiga, "Bagaimana kau bisa mengetahuinya?"Ekspresi di wajahnya seolah-olah menyiratkan, "Kenapa tidak memberitahuku jika kau mengetahuinya?"Lucy Liu menatapnya, "Ehem, sebenarnya, aku awalnya hanya menebak, tetapi tidak menyangka tebakanku benar."Nenek Jenny sangat senang, tidak akan merasa keberatan dengan hal sepele seperti itu.Dia menatap Robert Calvin dan Suzy, lalu berkata sambil tersenyum, "Syukurlah, akhirnya bisa bersama! Tampaknya keluarga kita akan mengadakan acara pernikahan lagi."“Bu, benar sekali.” Lucy Liu menimpali.Bahkan Simon Calvin menatap Robert Calvin dalam-dalam, dan berkata, "Kali ini harus serius, jangan membuat masalah lagi."Nyonya Chen melihat bahwa topik pembicaraan semua orang sudah beralih pada Suzy dan Robert Calvin, sedangkan urusan putra kesayangannya diabaikan begitu saja?Dia marah dan kesal, tetapi tidak bisa menemukan alasan untuk melampiaskannya.Bagaimanapun juga, wanita yang di
Lucy Liu juga mengangguk, "Ya, aku juga sangat menyukai menantu ini."Simon Calvin terbatuk dan mengingatkan, "Kalau tidak salah dengar, Robert memperkenalkan Suzy sebagai pacarnya tadi ... Agak berbeda dengan cucu menantu dan menantu yang kalian sebutkan."Lucy Liu dan Nenek Jenny saling menatap, seolah-olah sama-sama mengerti.Nenek Jenny bertanya, "Lucy, para tamu yang kita undang ke pernikahan hari ini sepertinya belum pergi, bukan?""Bu, sebagian besar masih ada di hotel."“Syukurlah.” Nenek Jenny perlahan berkata, “Meskipun acara pernikahan sudah dibatalkan, tetapi pesta penyambutan Welly belum diadakan, sebaiknya kita mengambil kesempatan ini untuk memberi tahu semua orang tentang tuan muda kecil Keluarga Calvin kita."Lucy Liu segera memahami maksud Nenek Jenny, "Baik, aku akan segera mengaturnya."Simon Calvin menatap Lucy Liu dan Nenek Jenny, seperti ingin mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya dia menelan kembali kata-katanya.......Setelah menjelaskan kejadiannya pada semua o
Semakin lama berhubungan dengan Robert Calvin, dia semakin merasakan sisi lain pria ini. Selama ini, pengetahuannya tentang pria ini terlalu dangkal dan berat sebelah.Tetapi ini membuatnya semakin antusias.Dia tersenyum tipis, dan bertanya dengan penuh perhatian, "Bagaimana lambungmu akhir-akhir ini? Tidak sakit lagi, kan?"Robert Calvin langsung merasakan perubahan sikap Suzy. Dia tampak heran tetapi segera mengangguk dan berkata, "Kadang-kadang masih sakit sedikit.""Penyakit maag sulit diobati, harus lebih hati-hati.""Bukankah ada kau?” Robert Calvin melihat Suzy mengerutkan alisnya, dan segera menambahkan, "Punya obat?"Suzy meregangkan alisnya, dan berkata, "Obat yang aku berikan bukan obat dewa. Jika kau tidak menjaga kesehatan, kau sendiri yang akan menderita.”"Ya." Robert Calvin mengangguk, lalu menggodanya, "Dokter Suzy benar."Mereka mengobrol dan tertawa, mendiskusikan tempat makan, suasana menjadi lebih harmonis dari sebelumnya.Wolter, yang mengemudi di depan, melirik
Robert Calvin mendengus, "Aku kira kau sangat berani. Kau tidak akan demam panggung, bukan?"Suzy tahu bahwa dia sengaja memancingnya, dan segera memprotes, "Siapa takut? Aku bukannya belum pernah datang ke perjamuan makan orang kaya seperti kalian!""Baguslah kalau begitu." Pria itu tersenyum puas.Tapi Welly mengedipkan matanya, dia punya rencana lain.Dia masih menyimpan dompet ibu, ayahnya berkata akan ada banyak wartawan yang hadir malam ini Bukankah sekarang sangat populer mencari kerabat lewat media?Dia akan menggunakan kesempatan ini untuk membantu ibunya, siapa tahu ibu bisa segera menemukan orang tua kandungnya!Namun, dia berencana untuk memberi kejutan pada ibunya, jadi tidak bisa langsung memberitahunya.......Malam segera tiba.Maybach hitam perlahan berhenti di luar pintu hotel.Pintu mobil dibuka, Robert Calvin, mengenakan setelan hitam, membawa Welly, yang mirip dengannya, keluar dari mobil.Manajer hotel segera menyambutnya dan berkata dengan hormat, "Tuan Muda Calv
Semua tamu sudah mengetahui bahwa Welly adalah putra kandung Robert Calvin, dan perjamuan malam ini diadakan untuk tuan muda kecil Keluarga Calvin.Sedangkan Suzy …Mereka masih mengingat kejadian tiga tahun lalu ketika dia berpura-pura menjadi pengantin untuk meracuni Robert Calvin.Hanya segelintir orang yang mengetahui kejadian yang sebenarnya, apalagi orang mengetahui hubungan mereka sekarang, hampir tidak ada.Melihat Suzy menggandeng tangan Welly dan memeluk lengan Robert Calvin dengan mesra, mereka langsung memikirkan hal yang sama, apakah ibu kandung tuan muda kecil Keluarga Calvin yang misterius itu adalah Suzy?Ketika mendengar panggilan Welly, kecurigaan mereka terbukti.“Mama, ramai sekali.” Welly tampak tegang, menggenggam jari Suzy erat-erat dan menatap Suzy.Ini adalah pertama kalinya dia menghadiri acara akbar seperti ini, apalagi ditatap oleh banyak paman, bibi, kakek, dan nenek yang tidak dikenalnya, dia merasa sangat tidak nyaman.Suzy sedikit menundukkan kepalanya d
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny