Karen Wang sedikit bingung, dan setelah beberapa saat, wajahnya menjadi kusut, "Lalu, apa yang akan kamu lakukan?""Apalagi yang bisa saya lakukan? Kakak saya memiliki sikap yang begitu keras, aku harus bisa pintar-pintar mengambil hatinya dan mengucapkan beberapa kata permintaan maaf. Saya juga tidak bisa mengabaikan permintaan teman-teman yang sudah membantu saya!"Joan berkata dengan marah dan penekan suaranya: "Tapi saya pasti akan mengingat hal ini, dan lihatlah bagaimana saya akan memperlakukannya untuk selanjutnya!"Mata Karen berpaling, dan dia sudah memikirkannya di dalam hatinya....... Suzy menerima pesan teks dari Rob, dia telah melakukan perjalanan bisnis saat ini, sehingga dia tidak akan menimbulkan masalah.Dia menghela napas lega.Ivan Zhang akan berpartisipasi dalam penelitian proyek dua hari ini, dan saya tidak tahu bagaimana cara memberitahunya.Perjalanannya memberikan banyak kenyamanan bagi dirinya sendiri.Guru Sue hanya merekomendasikan seorang guru dan ti
Ketika Suzy tiba di kedai kopi, Joan sudah duduk menunggunya."Aku sudah memesan kopi untukmu. Pesanlah makanan, ada menu di sana." Joan berusaha untuk bersikap sebaik mungkin dan menyerahkan menu ke Suzy dengan sangat sopan.Suzy menggelengkan kepalanya dan dengan bijaksana menolak. Setelah duduk, dia melepas maskernya dan menatap Joan sebentar, "Nona Muda Calvin, mari kita langsung ke pokok pembicaraan."Joan terkejut, dan harus menarik menu, "Ya, aku meminta bertemu denganmu, dan aku akan meminta maaf kepada kamu secara langsung." Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya dan bertanya "Apakah kamu keberatan jika aku merekam video?"Suzy sedikit mengernyit, tidak memahami tingkah lakunya.Joan menjelaskan "Kakak menyuruh ku untuk meminta maaf kepada kamu secara langsung. Dengan video ini, aku bisa menjelaskan kepadanya."".................." Suzy tidak bisa berkata-kata dan sedikit terkejut. Rob benar-benar memintanya untuk meminta maaf?Namun, dia tidak bisa menerima apa
Suhu di Haicheng pada bulan Juli ini sangat panas. Saat ini, sudah hampir jam lima sore. Begitu dia meninggalkan kedai kopi dan berjalan sebentar, Suzy merasakan keringat keluar."Nona, apakah anda ingin minum?, cobalah minuman yang menyegarkan dan dingin ini." Sebuah gerobak minuman melewatinya, dan seorang gadis bertopi matahari menyerahkan segelas minuman untuk dicoba. Suzy merasa haus, jadi dia mengambilnya, "Terima kasih." Setelah berjalan agak jauh, dia mencoba meminumnya ‘ini cukup enak.’Dia memakai kembali maskernya dan melemparkan gelas kertas sekali pakai ke tempat sampah, beberapa langkah, dia merasa tiba-tiba pusing. Terasa panas di tenggorokan. Itu reaksi pertama yang dirasakan oleh Suzy. Ia segera merasa ada yang tidak beres. Kepalanya juga pusing. Dia merasa kakinya lemas, dan dia akan jatuh. Seseorang keluar di sampingnya dan menahannya. Suzy melihat wajah orang ini dengan jelas, dan hendak berteriak kaget, mulutnya tertutup. Sebelumnya dia mendengar suara
”Aku baru saja meminta orang untuk memperbaiki kontrak dalam dua hari terakhir, Kamu dapat langsung menandatangani kontrak dengan Star Games Entertainment."“Benarkah?” Karen terkejut."Aku Direktur Utama, ini hanya hal kecil." Joan Calvin berkata dengan sedikit sombong, "Jika aku mau aku bisa memberimu kesempatan lebih, itu hanya masalah waktu!"Ini benar.Rajamu Entertainment adalah perusahaan hiburan terbesar di Tiongkok, dan ada banyak bintang top yang lahir darinya!Karen sepertinya mendapatkan jalur khusus untuk menjadi bintang yang terang dan dengan mengikuti kemauan Joan Calvin!Tetapi dia tidak begitu menunjukkannya, dia menahan kegembiraannya, dan bertanya "Apakah ada persyaratan? Apa yang harus saya lakukan."Joan memikirkannya sejenak, "Sekarang yang lagi populer adalah model iklan kemasan dan promosi, seperti iklan makanan, pakaian, esensi obat diet, dll ..."Karen mengerutkan kening. Dalam hal bakat, kemampuan akting, dan kecantikannya tidak di bawah standar. Tapi p
Melvin ingin mengejar Suzy. Ketika terdengar suara memanggil nama Suzy, itu suara seseorang yang dia kenal. Dia tidak berani terburu-buru untuk maju, jadi dia mundur ke sudut koridor dan melihat pihak lain untuk melindungi Suzy. Dan segera membawanya menjauh."Orang itu bukan suami Suzy, apakah kekasih Suzy yang tidak dia ketahui?"Melvin bergumam sendiri, tanpa bisa dihindari membenci Suzy di dalam hatinya. Berpura-pura menolak dengannya, dan akhirnya mengalah pada pria lain? Pria yang barusan terlihat jauh lebih tua darinya. ‘Jadi, dia suka itu?’ Jika Rob Calvin tahu kelakuan istrinya, saya khawatir Suzy tidak akan berakhir dengan baik. Tepat ketika Melvin memikirkannya, lift terbuka dan sekelompok wartawan bergegas keluar."Bagaimana dengan orang-orang? Di kamar mana kamu?"Melvin heran, bagaimana bisa ada reporter? Segera dia memikirkan sesuatu untuk segera pergi dari hotel ini, dan wajahnya menjadi serius. Dia menunjuk ke ruangan tempat Suzy dibawa, dan setelah repor
Suzy sudah basah oleh keringat dan terhuyung-huyung untuk berdiri dari tempat tidur.Saat ini, pintu terbuka.Rob Calvin, yang dipanggil begitu dia turun dari pesawat, melihat situasi dan segera melihat keaadaan Suzy, ekspresinya terkejut, dan dia dengan cepat mengerti alasan mengapa paman kedua memanggilnya. Rob terlihat sedih di wajahnya dan berkata dengan serius, "Panggil dokter!"Wolter segera melaksanakan perintah bosnya dengan cepat.Pintunya tertutup, dan hanya ada dua orang yang tersisa di ruangan itu.Rob berjalan menuju Suzy, ingin melihat kondisinya dari dekat.Mendengar langkah kaki yang mendekat, Suzy mengangkat kepalanya, ekspresi bingung sedikit linglung, dan sosok tegak tercermin di matanya.Dia menggerakkan bibirnya dan hampir bergumam "Rob?"Langkahnya terhenti, melihat wanita di depannya, ekspresinya menjadi rumit.Dia melihat rambutnya tergerai, menatapnya dengan mata yang sayu.Ini adalah pertama kalinya dia melihatnya seperti ini.Dia bergoyang di antara par
’Dokter macam apa ini? Mengapa ada begitu banyak pikiran aneh di kepalaku?Karena dokter Keluarga Calvin jarak tempuhnya terlalu jauh dengan hotel di kota ini, saya memilih memanggil dokter terdekat walaupun tidak dapat diandalkan. Tapi ini pilihan yang terbaik untuk sementara. Beraninya kau mengatakan hal seperti itu? Hati-hati—‘Pembelaan Wolter untuk dirinya sendiri. Sebelum peringatan terjadi dari Tuannya, Wolter harus pintar-pintar menjawab semua pertanyaan Tuan Rob. Rob keluar dari kamar mandi.Pria berwajah dingin itu melihat sekelilingnya dengan tatapan dingin, sedikit tidak senang, "Kenapa kamu masih di sini?"Dokter tersenyum cemberut, dan sebelum pergi, dia tidak lupa mengiklankan rumah sakitnya "Tuan Muda, rumah sakit kita cukup bagus. Silahkan datang berkunjung kapan saja."“Diam, kamu!” Wolter memelototi dokter itu dengan tatapan tajam, mendorongnya keluar, dan menutup pintu dengan kasar. Memalingkan kepalanya, Wolter melihat tatapan menyelidik dari Tuan Rob.Wolter
Karen segera bereaksi, kalau dia salah ucap Rob pasti akan curiga.Dia mengedipkan matanya dan berkata, "Aku membuat janji dengan Joan untuk minum kopi di dekat sini, dan aku melihat kamu."Untungnya, Rob mempercayainya dan tidak ragu-ragu, tetapi dengan serius bertanya "Kamu dan Joan sudah baikan?" Tentu saja, Karen tidak akan mengatakan kalau dapat pembelaan penuh dari Joan Calvin.Dia mengangguk dan berkata dengan lembut, "Joan sangat baik padaku."Mendengar ini, Rob menggerakkan sudut bibirnya.Dia pikir gadis itu terlihat sama seperti gadis-gadis genit yang lainnya, dan tapi kenapa dia tidak melihat di Suzy sebagai gadis genit yang selalu menggodanya. Karena identitas palsu Suzy yang membuatnya tidak tertarik. Rob berpikir bahwa ini adalah wanita yang akan dinikahinya, Rob bergerak di dalam hatinya dan berkata, "Mau pergi kemana? Aku akan mengantarmu."Karen tidak sabar untuk menjawab, tetapi seketika pikirannya berubah, alasannya memintanya untuk mengubah kata-katany
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny