Dia meletakkan kedua tangan di pundak Suzy agar dia menghadap ke arahnya.“Aku sangat senang.”"Kenapa kau sangat senang?" Suzy berkata dengan spontan.“Tentu saja aku senang!” Robert Calvin berkata dengan putus asa.Meskipun Julius Liu terus menerus mengatakan Suzy adalah pacarnya, Suzy tidak ingin pergi bersamanya, tetapi bersikeras untuk tinggal di sini dan menikah dengannya. Bukankah ini hal yang menggembirakan?Memikirkan hal ini, dia menatapnya dengan senang, dan mengeluarkan sebuah kotak dari sakunya."Hari ini aku mengajak putraku jalan-jalan dan memilihkan hadiah untukmu. Putraku berkata, kau pasti sangat menyukainya."Tanpa melihat kotak di tangannya, Suzy langsung menggelengkan kepalanya dan berkata, "Terima kasih, tetapi aku tidak berjasa jadi tidak akan menerima hadiahmu."“Mengapa tidak ada jasa?” Robert Calvin merasa agak konyol. Ini adalah jaman apa, dia masih berkata seperti itu.Agar Suzy menerima hadiahnya, dia berkata sambil bercanda, "Kau adalah pahlawan bagi Kelua
Suzy memang sudah berencana akan menemani putranya melewati Festival Kue Bulan sebelum pergi, jadi dia mengangguk setuju.Robert Calvin tersenyum puas, kemudian pergi.Setelah meninggalkan halaman, dia berjalan sampai ke depan.Wolter sedang menunggunya di mobil.Melihat wajah tuan mudanya yang berseri-seri, dia turun dari mobil dan menyapanya.Dia bertanya dengan penasaran, "Tuan Muda Calvin, apakah kau sudah berhasil mengundang Nona Suzy?"Robert Calvin melangkah maju dengan cepat, memiringkan kepalanya untuk melihat Wolter, dan berkata dengan santai, "Ya, dia akan makan malam keluarga besok."Mata Wolter berbinar dan menggosokkan kedua telapak tangannya dengan penuh semangat, "Oke, aku sudah menyiapkan daftar maharnya, dan akan membawanya kesini besok pagi. Semoga lamarannya sukses!"Robert Calvin tersenyum.Dia yakin Suzy pasti tidak akan menolak!Bagaimanapun, dia sudah setuju untuk makan malam keluarga besok, yang menunjukkan dia sudah menganggap dirinya sebagai bagian dari anggo
Sebelumnya, nyonya tua pernah bertanya pada Suzy, tetapi jawabannya berbeda.Namun, perasaan anak-anak muda sangat mudah berubah. Mungkin Suzy hanya merasa malu dan tidak mengatakan yang hal sebenarnya pada nyonya tua.Robert seharusnya tidak membohongi mereka.Memikirkan hal ini, Lucy Liu berbicara dengan tegas, "Suzy akan setuju."Benarkah?Barbie Xin tidak yakin.Dia baru berbicara dengan Suzy kemarin. Dia tidak memiliki perasaan seperti itu untuk Kak Robert, dan dia sudah menjelaskan akan pergi setelah Festival Kue Bulan.Mengapa Kak Robert mendapatkan jawaban yang berbeda?Mungkin ada salah paham di balik semua ini.Dia bangkit perlahan dan berkata dengan lega, "Bibi Liu, tidak perlu khawatir, karena Suzy memiliki pemikiran yang sama dengan Kak Robert, Kak Julius juga tidak dapat membawanya pergi. Selain itu, Kak Julius adalah orang yang bijak. Suzy akan menjadi ipar sepupunya kelak, dia tidak mungkin membuat keributan dan membuat semua orang merasa canggung."“Kuharap begitu!” Lu
Welly tercengang, mengedipkan mata dengan bingung, "Mama?"Suzy menarik napas dalam-dalam, mengusap kepalanya, dan menjelaskan, "Sebelumnya, Mama berjanji kepada Papamu jika dia bisa membawamu pulang dengan selamat, aku akan memberikan hak asuh mu."“Mama … sudah tidak menginginkan Welly.” Si kecil berkata dengan panik."Mama bukan tidak menginginkanmu."Suzy buru-buru berkata, "Hanya saja Mama tidak bisa tinggal di sini lagi. Mulai sekarang, Mama akan selalu mengawasimu dari jauh. Kita juga bisa menelepon kapan saja. Jika memungkinkan ... aku akan datang menemuimu juga."Welly tidak mengerti, dan menatapnya dengan bingung, "Tapi ketika Papa mengobrol dengan Welly hari ini, Papa berkata akan melamar Mama besok! Mama, bisakah kau tidak pergi?"Suzy terkejut, "Robert Calvin akan ... melamarku besok?"Apa yang terjadi?Apa yang dilakukan pria itu? Apakah dia benar-benar ingin menikahinya?Tunggu dulu, pantas saja sebelum dia pergi kemarin, dia sengaja mengingatkannya untuk merayakan Festi
Suzy hanya bisa memeluk Welly erat-erat dengan perasaan bersalah.Memiliki putra yang begitu baik adalah kebahagiaan terbesar dalam hidupnya!Welly bersandar dalam pelukannya, dan bertanya dengan lembut, "Mama, apakah kau bisa sering-sering mengunjungi aku nanti?""Tentu saja!" Suzy menjawab dengan tegas.Welly mengangguk puas, tetapi ketika memikirkan satu hal lagi, dia tiba-tiba mengangkat kepalanya, "Gawat!""Ada apa?" Suzy menatapnya dengan curiga.Welly menundukkan kepala dengan sedih, dan berkata dengan ragu, "Jika Papa tahu kau tidak ingin menikahinya, dia pasti akan sangat sedih ..."“Tidak apa-apa, Mama akan bicara dengannya.” Suzy mengusap kepala putranya.Dengan watak keras pria itu, apakah dia akan mendengarkan kata-katanya?Apa lagi, kenapa pria itu begitu yakin bahwa dia pasti akan setuju menikah dengannya?!Benar-benar sombong dan narsis!Meskipun Welly berkata merelakan Suzy pergi, dia dapat merasakan anak itu sebenarnya tidak rela, tetapi hanya berkorban demi kebaikan
"Robert Calvin." Suzy memanggil namanya.Pria itu menanggapi dan menunggu dia berbicara."..." Suzy tidak tahu bagaimana mengatakannya.Robert Calvin bahkan belum melamarnya ...Apakah dia harus berkata seperti ini: Kudengar kau ingin melamarku? Tapi aku tidak ingin menikah denganmu, jadi aku memberitahumu dulu, agar kau tidak perlu repot-repot ...Bagaimana jika dia salah paham?Bukankah akan sangat memalukan ...Suzy akhirnya menelan kembali kata-katanya, dan bertanya, "Kapan kau akan datang hari ini?"“Agak lambat, aku masih harus mengurus beberapa hal.” Robert Calvin berkata dengan santai, kemudian bertanya dengan penuh minat, “Kenapa, apakah kau begitu merindukan aku?”Suzy mencibir, pria ini benar-benar sangat narsis!"Tidak, Welly ingin bertemu denganmu!"Dia menggunakan Welly sebagai alasan, dan menutup telepon dengan kesal.Sebaiknya dia membicarakan hal ini setelah Robert Calvin datang.Suzy menyimpan ponsel dan pergi ke dapur.Semalam, dia berjanji pada Welly akan membuatkan
"Bibi, aku sudah mengatakannya pada Nona Suzy sesuai dengan instruksi. Tapi ... Tuan Muda Rob pernah berkata ingin memberi Nona Suzy kejutan, memerintahkan kami untuk tidak membocorkannya. Selain itu, aku tidak pernah mendengar akan mengundang wartawan ..."“Jangan khawatir, kau melakukannya dengan baik, tidak akan terjadi apa-apa.” Suara wanita paruh baya itu terdengar dari ujung dari telepon.Setelah menutup telepon, pelayan itu melengkungkan bibirnya. Karena takut ketahuan, dia buru-buru pergi setelah meninggalkan pakaian.Suzy mengantarkan kue bulan ke aula depan, menyapa nyonya tua dan yang lainnya, kemudian berterima kasih atas perhatian mereka selama ini.Kemudian, dia membawa Welly kembali ke kamar dengan alasan ingin mengganti pakaiannya.Dia melihat pakaian yang ditinggalkan pelayan di dalam kamar. Itu adalah sebuah gaun panjang yang cantik.Dia berkata dengan sungguh-sungguh pada Welly, "Sayang, Mama mungkin harus pergi lebih awal."Mendengar perkataan pelayan tadi, semua o
Robert Calvin, yang selalu waspada, mendengar sesuatu yang aneh dalam kata-katanya.Dia menyela, "Apa maksudmu?"Barbie Xin ragu-ragu, "Karena ibuku sudah sakit selama bertahun-tahun, aku ...""Aku bertanya tentang Suzy."Robert Calvin terdengar tidak sabar dan mengingatkannya, "Apa maksudmu dia akan pergi?""Dia sendiri yang memberitahuku beberapa hari lalu."Barbie Xin berkata dengan santai, "Suzy berkata setelah menyerahkan Welly padamu, dia akan pergi setelah Festival Kue Bulan. Karena itu aku bertanya apakah dia sudah pergi ..."Sebelum dia selesai berbicara, telepon tiba-tiba ditutup.Wolter melihat tuan mudanya setelah menjawab telepon, wajahnya langsung menjadi suram. Dia berkata dengan gugup, "Tuan Muda, mengapa Nona Suzy pergi jika dia setuju untuk menikah denganmu? Apakah salah paham, bagaimana kalau ... Kau meneleponnya dulu?"Tidak perlu diingatkan Wolter, Robert Calvin sudah memutar nomor Suzy.Pada saat yang sama, dia berjalan ke mobil yang diparkir di samping.Tidak ad
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny