James Calvin mengangguk dengan tegas, dan langsung menceritakan situasi saat itu, "Saat menemukan Welly, dia sedang terapung di sebuah kayu bekas potongan kapal. Kayu itu tidak dapat menahan beban dua orang. Robert tampaknya mengorbankan dirinya agar Welly bisa bertahan hidup."Suzy merasa tertekan, Robert Calvin ternyata demi menyelamatkan Welly ...James Calvin tiba-tiba bertanya dengan penasaran, "Apa pendapat Nona Suzy mengenai kematian Robert?"Suzy menggelengkan kepalanya dengan sedih, "Tidak ada."Setelah terdiam beberapa saat, dia menambahkan: "Aku hanya merasa agak menyesal."“Menyesal?” James Calvin tertarik dengan kata-katanya, “Apa maksudmu?”Suzy tersenyum getir, "Mungkin merasa orang seperti dia, tidak sepatutnya mati seperti ini."James Calvin tercengang.Tapi Suzy tidak berbicara banyak, mengangguk pelan padanya, lalu berbalik dan pergi.Langkahnya agak tergesa-gesa, seperti ingin melarikan diri.Dia tidak ingin membahas kematian Robert Calvin lagi.James Calvin menyaks
Dunia bisnis bagaikan medan perang.Selain merebut pangsa pasar Grup Calvin, serangan itu juga ditujukan untuk menghancurkan reputasi Grup Calvin, menekan harga barang mereka demi mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.Di antara mereka, juga termasuk Karen Wang dan ayahnya.Awalnya, mereka berpikir setelah menjatuhkan Keluarga Han, Robert Calvin akan menyerang mereka, tetapi tak disangka muncul kabar dia tewas di laut ketika sedang mengejar Melisa Han.Selain merasa lega, Karen Wang dan Victor Wang tentu saja tidak bisa melepaskan kesempatan ini untuk menginjak Keluarga Calvin dan memperkuat diri sendiri.Mereka menghabiskan semua uang di tangan mereka untuk memborong barang-barang medis kelas atas yang terpaksa dijual Grup Calvin karena penjualan yang buruk.Grup Calvin.Di ruang tamu, Karen Wang menandatangani kontrak pembelian, lalu melemparnya dengan sombong ke manajer penjualan Grup Calvin.Melihat ekspresi kesal orang itu, Karen Wang mendengus dan berkata, "Kami bersedia membel
Ketika memikirkan Suzy, Joan Calvin menggertakkan giginya.Dengan keterampilan medis Suzy, akan sangat merepotkan jika dia ingin meracuni Lucy Liu.Selain itu, dia tidak ingin tinggal di bawah satu atap bersama Suzy!Joan Calvin harus memikirkan cara untuk mengusir Suzy.Rumah Keluarga Calvin.Sudah tiga hari sejak kabar kematian Robert Calvin menyebar.Suzy mulai menerima kenyataan ini dan dengan tidak memikirkannya, tetapi mengalihkan perhatian pada putranya Welly.Sekarang dia menghadapi masalah yang sulit.Dia ingin membawa Welly pergi dari rumah Keluarga Calvin. Bagaimanapun, Robert Calvin sudah mati, dan dia tidak bisa memenuhi janjinya sebelumnya untuk membiarkan Welly mengakui dia sebagai ayahnya.Meskipun, Welly sudah memanggilnya “Papa” sekarang.Namun Nenek Jenny berusaha menahan mereka, dan berkata bahwa dia berharap Welly dapat kembali ke Keluarga Calvin dan menjadi pewaris Keluarga Calvin.Lucy Liu juga mengatakan hal yang sama padanya.Welly, bagaimanapun, adalah keturun
Selama ini, cara Joan Calvin memfitnahnya tidak pernah berubah.Dia bahkan malas menjelaskan, hanya berkata dengan santai, "Terserah kau saja."Joan Calvin mendengus, "Sepertinya perkataanku benar, kau merasa bersalah sekarang? Kau …”“Tutup mulutmu!” Nenek Jenny berteriak dan memelototi Joan Calvin, dan berkata dengan kesal. "Apakah kau tahu, ibumu dan aku berharap Welly bisa menjadi pewaris Keluarga Calvin, tetapi Suzy tidak menyetujuinya demi anak itu. Kenapa kau bicara omong kosong dan memutarbalikkan kenyataan?!"Nenek Jenny harus berhenti untuk mengatur napas.Joan Calvin mengambil kesempatan ini untuk memprotes, "Mungkin dia hanya berpura-pura, tidak bisa meremehkan wanita ini!"Pada saat ini terdengar suara peringatan dari arah pintu, "Jangan memfitnah ibuku!"Setelah berbicara, si kecil menerjangnya seperti anak sapi gila.Joan Calvin terkejut.Sebelum Welly menabraknya, dia melangkah mundur sendiri, tetapi tersandung sepatu hak tingginya, dan jatuh ke tanah.Suzy segera menar
Memikirkan ini, dia tanpa sadar tersenyum tipis.Ketika menoleh, dia melihat Nenek Jenny sedang menatapnya sambil tersenyum.Wajah Suzy tiba-tiba terasa panas, kemudian dia berpikir pria itu sudah mati, dan menurunkan kelopak matanya dengan sedih.Ketika keluar dari ruang makan dan berjalan bersama Welly ke ruang kerja, pria kecil itu tiba-tiba mengangkat kepalanya dan bertanya dengan penasaran, "Ma, nyonya tua itu berkata kau menyetujui aku menjadi pewaris. Apa artinya?"Suzy menatap wajah polos putranya, lalu berjongkok, dan menjelaskan dengan lembut, "Welly, kau harus memanggilnya nenek buyut mulai sekarang.""Hah?" Welly memiringkan kepalanya, agak asing dengan panggilan ini.Suzy berkata dengan sabar padanya, "Bukankah kau sudah memanggil Paman Calvin sebagai papa? Mulai sekarang, ini adalah rumahmu. Ayah, ibu dan nenek Paman Calvin adalah keluargamu.""Tapi papa sudah pergi ..."Welly berkata dengan pelan dan sedih.Kemudian, dia meraih jari Suzy, dan bertanya dengan cemas, "Mama
Lucy Liu melirik Joan Calvin dan menengahi, "Sudahlah, apakah kau belum pernah melihat keterampilan medis Suzy sebelumnya? Apa yang perlu dikhawatirkan?”Dia langsung meneguk obatnya.Joan Calvin terpaksa menelan kembali kata-katanya.Selama makan malam, Nenek Jenny memberi tahu Lucy Liu bahwa Suzy menyetujui Welly kembali ke Keluarga Calvin.Lucy Liu agak terkejut, dan memastikan kembali dengan Suzy, "Suzy, benarkah? Kau benar-benar setuju?"Suzy mengangguk, memegang pundak Welly, dan mengingatkannya dengan lembut, "Welly, ayo sapa mereka."Welly berpikir sejenak, kemudian berteriak pada Nenek Jenny dan Lucy Liu dengan senang, "Nenek Buyut, Nenek.""Oh, cicitku yang baik!"Nenek Jenny sangat senang mendengarnya, dan meremas wajah Welly, "Nanti datang ke tempat Nenek Buyut, aku akan memberimu angpao yang besar!"Lucy Liu juga tampak sangat senang.Sejak kecelakaan putranya, Robert Calvin, hari ini adalah hari yang paling menyenangkan.Lucy Liu berkata, "Welly adalah satu-satunya keturu
"Resep yang aku berikan hari ini harus diminum dua kali lagi. Harap lebih banyak istirahat dan jangan bekerja terlalu keras."“Baik.” Lucy Liu melihat Suzy pergi dengan penuh rasa syukur.Dia melihat dokumen-dokumen di atas meja, menghela napas, lalu mulai membaca dokumen-dokumen itu.......Setelah keluar dari kamar Lucy Liu, Suzy segera pergi ke dapur untuk melihat catatan diet Lucy Liu.Dia bisa membaca dengan cepat, tetapi ini adalah catatan selama lebih dari tiga tahun, tiga kali sehari ditambah kudapan sore dan dengan jamuan makan dari waktu ke waktu, catatan itu bisa setebal sebuah kamus.Suzy memilih poin-poin penting dan melihatnya selama hampir satu jam.Akhirnya, dia mengerutkan alis dan menutup catatan itu, menggosok matanya yang kering, dan tampak agak bingung.Dia berjalan keluar dari dapur dan kembali ke tempat Nenek Jenny.Ketika berdiri di depan pintu, dia melihat Nenek Jenny dan Welly sedang mengobrol dengan gembira, sambil tertawa, pemandangan ini sangat hangat.Suzy
"Sebenarnya ... Aku sudah memutuskan untuk membiarkan Welly kembali ke rumah Keluarga Calvin."Melihat ekspresi Ivan Zhang dan Anna Wen yang terkejut, Suzy menjelaskan apa yang terjadi selama ini dengan tenang.Anna Wen menutupi mulut dengan tangannya karena terkejut, dan berbisik, "Aku pikir Tuan Muda Calvin mati bersama Melisa Han karena demi bertarung dengannya. Ternyata ... Semua itu demi menyelamatkan Welly."Dia menatap Suzy dengan penasaran, lalu mengedipkan matanya, "Kak Suzy, sebenarnya, dari ceritamu, aku merasa Robert Calvin sangat menyukaimu.""Menyukai aku?" Suzy mengerutkan alisnya.Ivan Zhang juga terkejut, melirik Anna Wen sekilas, dan mengingatkannya, "Aku rasa tidak mungkin, Robert Calvin hanya berpura-pura demi merebut Welly dari Suzy."Anna Wen mencibir, dan bertanya, "Kak Ivan, apakah menurutmu Kak Suzy tidak memiliki daya tarik, jadi Robert Calvin tidak mungkin menyukainya?"Ivan Zhang menatap Suzy, dan tiba-tiba menyadari bahwa dia juga pernah tertarik dengan Suz
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny