Share

Bab 539

Author: Paviliun Angin
last update Last Updated: 2021-07-24 19:00:00
Surat perjanjiannya rangkap tiga.

Wolter memasukkan salah satu salinan ke dalam amplop di tangannya, kemudian menyerahkannya pada Karen Wang.

"Ini adalah sertifikat kepemilikan 15% saham Grup Calvin, dokumen transfer dari ketiga perusahaan, dan stempel resmi. Semuanya sudah diganti nama."

Dia berbicara perlahan sambil menyimpan dua salinan lainnya.

"Asisten Wolter, terima kasih." Karen Wang berkata sambil tersenyum, dan berpikir: ‘Ini mungkin terakhir kalinya dia berurusan dengan Wolter.’

Wolter mengulurkan tangannya, "Karena Tuan muda Calvin sudah memenuhi janjinya, aku juga meminta Nona Wang untuk mengembalikan kalung tembaga Keluarga Calvin."

Karen Wang tertegun, kemudian bertanya dengan bingung, "Bukankah kalung itu sudah diserahkan pada Joan Calvin?"

Wolter mengerutkan alisnya, tidak tahu apakah Karen Wang berbohong padanya.

"Tunggu sebentar, aku akan mengkonfirmasi ini dengan Nona Kedua."

Wolter menatap asisten di sampingnya dan memintanya untuk mengawasi Karen Wang.

Dia segera b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 540

    Akhirnya, di bawah pohon ginkgo yang menjulang tinggi, dia menemukan sebuah patung setinggi setengah manusia.Joan Calvin melangkah maju dengan penuh semangat, mengambil napas dalam-dalam, dan hendak mengeluarkan sesuatu di tangannya."Nona Joan, apa yang kau lakukan di sini?"Terdengar suara orang tua dari belakangnya.Joan Calvin hampir melompat seperti kucing yang diinjak ekornya.Dia segera menyembunyikan sesuatu di tangannya, menoleh, dan melihat Kepala Pelayan Tua, Paman Ming."Paman Ming, ternyata kau ..."Joan Calvin merasa agak bersalah, berjalan ke arahnya, dan berkata, "Aku tadi bersembahyang pada leluhur, jadi berjalan-jalan di sekitar sini. Tetapi aku tersesat, karena tempat ini dikelilingi pohon pinus dan pohon ginkgo. Semua terlihat hampir sama."Paman Ming menatapnya dan menggelengkan kepalanya, tetapi tidak mengucapkan apa-apa.Dia menghela napas pelan dan berkata, "Ayo, aku akan membawamu keluar."Setelah berbicara, dengan satu tangan di belakangnya, dia berjalan kelu

    Last Updated : 2021-07-24
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 541

    Joan Calvin berkata dengan pelan, "Aku tidak sempat, kepala pelayan melihatku tadi. Aku terpaksa keluar dulu."Dia melanjutkan, "Sekarang kalung itu sudah dibawa oleh Wolter pada kakakku.""Sayang sekali," kata Melisa Han dengan kecewa."Semua yang kau katakan, apakah benar? Di bawah makam leluhur tersimpan harta karun yang lebih berharga daripada seluruh aset Keluarga Calvin?""Ini... kau harus memastikannya sendiri."Joan Calvin langsung merasa tidak puas.Melisa Han juga sudah menduga emosinya, dan menambahkan dengan lembut: "Bagaimanapun juga, aku adalah anggota Keluarga Han, aku tidak dapat masuk ke tempat itu."“Ya.” Joan Calvin tidak membahas topik ini lagi.Dia mengubah topik pembicaraan dan berkata: "Wolter sudah membawa kalung itu pada kakakku. Jika Suzy melihatnya, identitas Karen Wang yang palsu tidak dapat disembunyikan lagi.""Jadi?" Melisa Han berkata dengan acuh tak acuh.Joan Calvin meremas ponsel dan berkata, "Kau tidak akan duduk diam saja, bukan?""Ha ha." Melisa Ha

    Last Updated : 2021-07-24
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 542

    Wolter mengerti, mengangguk, dan berbalik.Suzy tidak berada di bangsal.Welly sudah terlalu lama tinggal di bangsal, dan merasa bosan, jadi dia menarik Suzy berkeliling di taman.Selain mereka, Ivan Zhang dan Anna Wen juga datang.Suzy dan mereka mengobrol di bawah sinar matahari di paviliun taman, tanpa kehadiran Robert Calvin, suasananya menjadi santai.Namun, beberapa pengawal masih berdiri tidak jauh untuk melindungi mereka.Tentu saja, mungkin juga karena Robert Calvin takut dia akan membawa Welly pergi."Aku membawakan barang yang kau inginkan."Ivan Zhang mengeluarkan barang itu dan meletakkannya di atas meja batu di depan Suzy. Namun, dia merasa agak bingung, "Kau tiba-tiba menginginkan jarum perak, apakah akan mengobati Robert Calvin dengan akupuntur?"Suzy membuka tas kain yang dibawa oleh Ivan Zhang, satu set jarum perak tersusun rapi, dan bersinar terang di bawah sinar matahari.Dia mengusap satu set jarum perak yang ditinggalkan neneknya, sambil menjawab pertanyaan Ivan Z

    Last Updated : 2021-07-25
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 543

    Suzy segera bergegas."Anak siapa yang berlarian di rumah sakit? Dasar tidak tahu aturan, apakah dia tahu hampir menabrak Nona Keempatku! Eh, Suzy?"Bibi Ping hendak menegur, tetapi tercengang saat melihat Suzy bergegas datang.Setelah memastikan Welly baik-baik saja, dia menoleh dan melihat Barbie Xin dan Bibi Ping.Dia tidak berbicara lebih dulu, tetapi membantu Welly berdiri dari lantai.“Mama, aku tidak memperhatikan jalan tadi, jadi menabrak Bibi dan yang lainnya.” Welly menepuk abu di celananya dan berbisik.Suzy mengangguk, mengusap kepalanya, dan berkata: "Lalu apa yang harus kau katakan pada Bibi dan yang lainnya?"Welly mengerutkan bibir, menegakkan dadanya, dan berjalan ke arah Barbie Xin dan Bibi Ping."Maaf, aku tadi menabrak kalian."Si kecil meminta maaf dengan sopan, Bibi Ping yang ingin menegurnya segera berubah pikiran.Dia segera melambaikan tangannya, "Tidak, tidak apa-apa."Suzy berdiri di sebelah Welly, meraih tangan anak itu, dan berkata, "Bibi Ping, anak kecil b

    Last Updated : 2021-07-25
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 544

    Dia melihat sesuatu yang dipegang Suzy, dan bertanya dengan penasaran, "Apa itu?"Karena Barbie Xin adalah penyelamatnya, dan dia juga mempelajari pengobatan tradisional, Suzy cukup menyukainya.Dia menunjukkan barang di tangannya dan berkata, "Ini? Ini adalah jarum perak yang ditinggalkan oleh nenekku."Karena jarum perak terlihat cukup mencolok, dia mengira Barbie Xin menanyakan ini.Barbie Xin menggelengkan kepalanya, "Maksudku... dompet itu, bisakah kau tunjukkan padaku?"Suzy agak terkejut.Setelah berpikir sejenak, dia tidak keberatan, dan menyerahkan dompet itu.Barbie Xin mempelajarinya sungguh-sungguh.Bibi Ping, yang berjalan di sisinya, berkata dengan agak terkejut: "Nona Keempat, ini sepertinya tulisan tangan Nyonya?"Barbie Xin meliriknya sekilas, Bibi Ping tiba-tiba menutup mulutnya dan tidak berkata apa-apa lagi.Tapi Suzy sudah memperhatikan mereka .“Nyonya yang kau bicarakan adalah…”Barbie Xin mengangguk dan berkata, "Ibuku. Dia adalah sangat mahir menyulam. Sulaman

    Last Updated : 2021-07-25
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 545

    Barbie Xin tertawa kecil, dan berkata dengan santai, "Aku hanya berharap lukanya cepat sembuh."Melihat suasana hatinya cukup baik, Bibi Ping membujuk: "Nona Keempat, Tuan muda Liu mungkin membatalkan kontrak pernikahan karena emosi sesaat. Lagi pula, dia selama ini bekerja di militer jadi kurang mengenal Anda. Setelah mengenal Anda lebih baik, dia pasti akan berubah pikiran. Nona Keempat, jangan menyerah."Barbie Xin mengerutkan alisnya, dan berkata dengan ketus, "Bibi Ping, kau bicara terlalu banyak."Bibi Ping terkejut, dan segera menutup mulut.Barbie Xin membawa Bibi Ping ke bangsal Julius Liu, dan menjelaskan maksud kedatangannya.Julius Liu mengerti apa maksud Bibinya.Dia merasa jijik dan langsung mengusir mereka: "Aku tidak perlu ada yang merawatku di sini. Pergilah!"Bibi Ping berkata dengan cemas, "Tuan muda Liu, Anda terluka parah. Nona Keempat berniat baik merawatnya Anda. Bagaimanapun, dia adalah….”Barbie Xin segera menghentikannya, dan berkata, "Bibi Ping, mohon keluar

    Last Updated : 2021-07-25
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 546

    Dia tidak peduli, dan mengingatkannya: "Saatnya mengganti obat."Suzy menoleh dan melihat bahwa dia menunjuk ke kantong infus di atas, memang sudah hampir habis.Dia berjalan mendekat dan mengganti obatnya.Saat Suzy mengganti obatnya, Robert Calvin bertanya dengan penasaran, "Sup apa yang kau masak hari ini?"Suzy mengerutkan alisnya, dan menatap pria itu, "Mana bisa begitu cepat menemukan resep yang baru? Tidak ada sup hari ini, kau hanya bisa makan larutan nutrisi lewat infus saja!"Wajah Robert Calvin terlihat kecewa dan mengerutkan bibirnya.Suzy merasa kasihan melihatnya dan berkata, "Aku akan meracik resep yang baru malam ini, agar kau bisa segera makan.""Baik!" Robert Calvin menjawab dengan semangat, wajahnya kembali berkilau.Dia meremas sesuatu dalam telapak tangannya dan hendak mengeluarkannya, tetapi Suzy sudah berbalik dan berjalan menuju Welly.Robert Calvin terpaksa menyimpan kembali barang itu, dan menunggu saat tepat.Robert Calvin tidak bisa makan, tetapi Suzy dan an

    Last Updated : 2021-07-25
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 547

    Suzy menatapnya dengan acuh tak acuh sampai Robert Calvin mendengus dan berbalik.Dia kembali mengambil pena dan menulis.Suzy selalu lupa waktu jika sudah tenggelam dalam hal-hal yang berhubungan dengan obat-obatan.Dalam sekejap, sudah larut malam.Dia sudah memiliki setumpuk kertas di tangannya, yang berisi berbagai bahan porsi obat, serta cara menetralkan sifat obat.Tiba-tiba, sesuatu terlintas di pikirannya, dia menarik selembar kertas baru dan segera menuliskannya.Setelah selesai menulis resep baru, matanya terasa berat, dia bahkan tidak sempat memeriksa kembali resep yang dia tulis.Dia menutup matanya dan langsung tertidur di atas meja.Kehangatan menyelimuti dirinya.Suzy merasa seperti sedang berbaring di sebelah kompor yang hangat, panas yang mengalir ke seluruh anggota tubuhnya membuat pikirannya merasa tenang.Dia mengulurkan tangannya, ingin menyentuh cahaya api yang hangat.Tetapi, dia merasakan dada yang keras, dan rata.Hm?Perasaan yang aneh itu membuatnya tiba-tiba

    Last Updated : 2021-07-25

Latest chapter

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

DMCA.com Protection Status