“Jadi, aku akan menggunakan segala cara untuk membantumu menjadi pewaris Keluarga Han.” Dia mengangkat matanya dan menatapnya dengan serius.Han Mozart merasa terharu, "Jangan khawatir, aku akan selalu melindungimu seperti kakakmu.""Ya." Melisa Han mengangguk, tapi tatapannya dingin.Han Mozart melanjutkan: "Tetapi Suzy sudah tidak berhubungan dengan Keluarga Calvin lagi sekarang. Kau mendekatinya juga tidak bermanfaat.""Selain itu, dia pernah membantuku, aku tidak ingin melibatkannya."Melisa Han menyeringai, tetapi menanggapi dengan ceria, "Ok, aku paham."Setelah itu, Melisa Han tidak menghubungi Suzy lagi.Suzy sangat senang, akhirnya tidak ada yang mengganggunya dan dia bisa fokus pada proyek.Seiring berjalannya waktu, semuanya berjalan lancar, dalam waktu kurang dari dua minggu, dia bisa menyelesaikan proyeknya lebih awal dari perkiraan.Pada saat yang sama, rumor tentang foto Siska Yu masih hangat dibicarakan di internet.Suzy merasa agak khawatir apakah Siska Yu bisa mengata
Tatapannya penuh kekhawatiran dan sangat tulus.Suzy merasa terharu.Masalah Siska Yu sendiri belum terselesaikan, tapi dia sudah mengkhawatirkannya, dia benar-benar orang yang baik.Dia tersenyum tipis dan berkata: "Jangan khawatir, aku sangat mengenal Karen Wang, aku tidak akan membiarkan dia menyakitiku."Setelah mendengar ini, Siska Yu merasa lega.Suzy mengembalikan topik padanya dan bertanya, "Sekarang kau tahu Karen Wang yang menyebarkan foto-foto itu, apakah kau sudah punya cara untuk menghadapinya?"Suzy juga pernah dihujat di Internet, walaupun hanya orang biasa, dia sangat menderita karenanya. Apalagi Siska Yu yang adalah seorang aktris?Filmnya baru rampung, dan karirnya baru akan dimulai, jika masalah ini tidak ditangani dengan baik, karir aktingnya mungkin akan hancur.Siska Yu tentu lebih memahami konsekuensi serius yang ditimbulkan dari masalah ini.Tapi dia tidak memiliki bukti yang kuat, hanya dengan perkataannya, terlalu sulit membuktikan bahwa dia tidak bersalah.Si
Saat keluar dari kantor, Suzy bertemu dengan Melisa Han.Dia duduk di kursi roda, dan tersenyum dengan penuh penyesalan, "Nona Suzy, tak disangka kita baru bertemu tidak lama, tetapi kau sudah akan pergi.""Nona Han, selamat tinggal." Suzy berkata dengan tenang, dan berjalan melewatinya.“Semoga kita bisa bertemu lagi.” Kata-kata Melisa Han terdengar dari belakang.Suzy tidak menanggapi, dan berjalan maju tanpa menoleh ke belakang.Dia berkata dalam hati: Sebaiknya tidak bertemu lagi!Dia mengundurkan diri dan meninggalkan Haicheng justru demi menjauhkan diri dari mereka.Di sisi lain, Ivan Zhang juga mengundurkan diri.Dia sudah memesan tiket untuk pergi ke luar negeri, dan akan pergi dua hari lebih awal dari Suzy.Sebelum pergi, Suzy menelpon Anna Wen, dan mereka bertiga berkumpul sekali lagi.Selama makan malam, Anna Wen tidak berbicara dan sangat sedih.Kak Ivan dan Kak Suzy akan pergi, dia akan sendirian kelak, tentu merasa sedih.Setelah makan malam, Anna Wen akhirnya membuka mul
"Aku mengirimkan mobil untuk mengantarmu." Karen berkata di telpon."Aku bisa pergi sendiri," Suzy berkata. Sebuah mobil hitam datang perlahan ke arahnya."Tidak, aku harus memastikan kau meninggalkan Haicheng sebelum memberimu satu juta seperti yang dijanjikan. Orang-orang ku akan mengantarmu ke stasiun di kota lain, kau bisa pergi ke tempat lain dari sana." Karen Wang berkata dengan tegas.Suzy melihat mobil hitam berhenti di depannya, lalu jendela diturunkan. Theo melambai padanya, "Nona Suzy, Karen memintaku mengantarmu pergi."Melihat itu adalah Theo, dia berkata: "Ok, turuti maumu saja."Kemudian dia membuka pintu kursi belakang dan masuk ke mobil.Theo meliriknya dari kaca spion dan mengendarai mobil.Suzy menundukkan kepalanya untuk mengirim pesan ke Siska Yu: “Apakah kau akan roadshow hari ini?”Siska Yu segera menjawab: “Ya. Bagaimana kabarmu? Apakah semuanya baik-baik saja? Orang itu tidak mengganggumu lagi, bukan?”Suzy mengangkat kepalanya dan melirik Theo, ingin memberita
Uang?Suzy meneruskan bertanya: "Jadi sebelumnya kau membius Siska Yu dan mengambil foto tak senonohnya, Karen Wang juga memberimu banyak uang?"“Kenapa kau menanyakan hal ini?” Theo bertanya dengan curiga.Suzy tersenyum, "Tanya saja."Theo ternyata cukup waspada, tidak mudah memancingnya untuk berbicara.Suzy tidak bicara lagi.Mobil melaju lagi, Theo terus menerus menatapnya dari kaca spion.Suzy tahu apa yang dia tunggu, tentu saja dia tidak akan mengecewakannya."Bisakah menghentikan mobilnya sebentar, aku agak pusing?" Dia berkata sambil mengerutkan alisnya.“Akan sampai sebentar lagi, tahan saja.” Theo berkata dan semakin mempercepat mobilnya.Suzy akhirnya jatuh pingsan di kursi.Setelah memastikan dia tidak sadar, Theo meneruskan mengemudi keluar kota, keluar dari jalan raya, melaju ke jalan berlumpur yang sepi, dan berhenti di hutan yang ditumbuhi semak belukar.Dia turun dari mobil dan membuka pintu belakang.Melihat Suzy masih pingsan, dia menggosok tangannya, dan menatapny
Benar saja, bulu kuduk Theo berdiri, keringat bercucuran dari keningnya."Kau ... apa yang ingin kau tanyakan?""Masih pertanyaan yang sama. Apakah foto-foto tidak senonoh Siska Yu yang tersebar luas diambil olehmu saat Siska Yu dibius atas perintah Karen Wang?"“Kenapa kau menanyakan ini?” Theo merasa bingung."Kau hanya perlu menjawab ya atau tidak," Suzy berkata sambil mendekatkan jarum perak ke kulitnya.Theo membelalakkan matanya, dan berkata dengan tergesa-gesa, "Ya, benar!"Suzy mematikan rekaman di ponsel, dan melihat waktu.Acara Siska Yu seharusnya sudah dimulai.Dia mengirimkan pesan.Setelah beberapa saat, Siska Yu menjawab, memberitahunya semua sudah siap.Suzy menatap pria yang tidak bergerak di depannya, dan berkata dengan dingin, "Selanjutnya, lakukan apa yang aku katakan!"Di sisi lain, acara roadshow sedang berlangsung.Pemeran utama pria dalam "Man in White" sudah diganti, tetapi tidak mempengaruhi antusiasme pengunjung.Siska Yu sudah mempersiapkan segalanya sepert
Cinta sejati: “Wow, Karen Wang adalah idolaku sekarang!”Karen Wang berhasil menarik banyak simpati.Karen Wang tersenyum puas, dan memegang tangan Siska Yu.Tanpa disangka, Siska Yu menepisnya.Siska Yu menatapnya dengan jijik, dan berkata dengan dingin, "Munafik!"Begitu komentar ini keluar, pengunjung dan ruang siaran langsung menjadi gempar."Siska Yu benar-benar tidak tahu berterima kasih! Kenapa seperti ini?""Air susu dibalas dengan air tuba!""Bah, siapa dia? Berani mengutuk Kak Karen seperti itu!""Melihat wajah Kak Karen yang canggung, aku sangat sedih."Bahkan beberapa orang tidak bisa menahan amarah dan dan ingin naik ke panggung.Melihat situasinya semakin tidak terkendali, pembawa acara mengedipkan mata pada Siska Yu, sambil tersenyum dan berkata: "Semua tenang dulu, sekarang kita akan mengundi nama salah satu pemeran dan menghubungi teman atau keluarganya!"Pembawa acara merogoh kotak undian dan segera mengeluarkan sebuah kartu.“Wow, ternyata pemeran pembantu kami, Kare
Orang-orang masih memuji kecantikan dan kebaikan Karen tidak bisa berkata apa-apa.Jumlah informasi ini terlalu eksplosif dan sangat sulit dipercaya.Menghadapi tatapan skeptis di dalam dan di luar panggung, Karen tidak bisa menahan diri, sampai berkeringat dingin.Theo ini, kenapa harus menelepon? Apakah dia tidak tahu aku akan berpartisipasi dalam acara hari ini?Bodohnya!Karen berjalan cepat ke staf, mengambil kembali handphonenya, memutuskan panggilannya untuk semua orang yang ingin mendapat informasi lebih lanjut.“Orang ini hanya omong kosong, aku tidak pernah menyuruhnya untuk melakukan hal-hal itu.” Dia menjelaskan dengan sedikit cemas.“Orang ini bukannya sepupumu? Bagaimana dia bisa berbicara omong kosong?” Siska menatapnya dengan marah dan bertanya,”Dan kamu menyuruhnya berbuat apa ke Suzy?”Siska memikirkan apa yang baru dikatakan Theo “Masalah sudah diselesaikan”, hatinya penuh dengan kekhawatiran tentang Suzy.Orang-orang yang tidak mengetahui kebenaran bahkan lebih ter