Share

Bab 339

Penulis: Paviliun Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-26 19:00:00
Suzy melihat senyum polos di wajahnya, tetapi hatinya merasa tidak nyaman.p

Pertama kali bertemu, Melisa Han langsung menyinggung kematian Sonia Han.

Apakah dia menyiratkan sesuatu?

Suzy mengerutkan alisnya, dan menatapnya dengan tenang: "Tidak ada yang mengira helikopter akan meledak saat itu."

“Ya, siapa sangka helikopter bisa tiba-tiba meledak.” Melisa Han mendongak dan tersenyum padanya: “Senang bertemu denganmu, aku Melisa Han.”

"Halo, Nona Han." Suzy menjabat tangannya, lalu segera melepaskannya.

"Nona Suzy sepertinya tidak terlalu senang bertemu denganku. Apakah karena kakiku yang cacat?”

"Anda salah paham, aku ada urusan mendesak," kata Suzy.

Melisa Han mengangguk sambil berpikir, "Oh, pantas, kau sudah mau pulang siang-siang begini."

"Ya, aku sudah mengajukan cuti sebelumnya."

Melisa Han ingin mengatakan sesuatu, Han Mozart datang dan menggenggam tangannya, "Melisa, ayo kita naik dulu."

Melisa Han menatapnya, "Ok."

Dia memiringkan kepalanya dan berkata pada Suzy: "Nona Suzy, j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 340

    “Shabu-shabu? Ok!” Mendengar shabu-shabu, Anna Wen menjawab dengan penuh semangat.Suzy tersenyum, dia tahu Anna Wen suka shabu-shabu."Kalau begitu kau mau makan apa..."Suzy melirik lampu lalu lintas di seberang persimpangan dan menyebrangi zebra cross.Hari ini jalanan tidak ramai, hanya ada beberapa orang yang menyeberang jalan.Suzy berbicara dengan Anna Wen di telepon sambil berjalan, pada saat ini, sebuah sepeda motor menerobos lampu merah dan bergegas ke arahnya.Suzy berteriak dan segera menghindar, tetapi ponselnya terlempar ke tanah.Dia melihat sepeda motor yang lewat di depannya. Setelah melewatinya, pengemudi motor yang mengenakan helm itu menoleh dan tersenyum sinis pada Suzy.Seolah-olah dia melakukannya dengan sengaja.Suzy merasa kesal, dan mengambil ponselnya dari tanah.“Kak Suzy, ada apa? Kau baik-baik saja?” Anna Wen bertanya dengan cemas di ujung telepon, dia mendengar teriakan Suzy tadi.Suzy berjalan dengan cepat ke seberang jalan, dan berkata, "Tidak apa-apa,

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 341

    Anna Wen tersenyum, "Ini adalah pakaian yang aku desain untuk anakmu. Aku sengaja mempelajari desain pakaian anak-anak akhir-akhir ini."Dia membalik halaman pertama dan menunjukkannya ke Suzy, " Ini untuk dipakai sebelum berusia satu tahun, kemudian usia dua hingga tiga tahun ..."Dari satu hingga delapan tahun, Anna Wen benar-benar mendesain banyak pakaian.“Ada lagi di belakang. Aku ingin mendesain semua pakaian untuk anakmu sampai usia 18 tahun.” Anna Wen menatapnya dengan mata berbinar."Baik, serahkan padamu semuanya," kata Suzy sambil tersenyum.Anna Wen mengangguk puas, "Bagus sekali, Kak Suzy. Aku ingin menjadi ibu angkat anakmu, bolehkah?""Tentu saja."Suzy mengusap perutnya, dan berkata dengan lembut, "Sayang, kau sungguh beruntung, sudah ada ayah angkat dan ibu angkat sekarang."“Ayah angkat?” Anna Wen tercengang."Ya, Ivan."Pada saat ini, Ivan Zhang baru selesai membersihkan piring dan keluar dari dapur.Dia mengeringkan tangannya dan berkata: "Kita sudah sepakat, aku ak

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 342

    Apakah harus mengatakannya?Setelah beberapa saat, dia menarik napas dalam-dalam dan berkata: "Tapi, sudah ada dalam pikiranku."Ivan Zhang tercengang, "Apa?"Anna Wen menundukkan kepalanya dengan wajah tersipu.Dia perlahan mengucapkan kalimat yang tersimpan dalam hatinya: "Aku suka Kak Ivan."Setelah mengatakan ini, mobil menjadi lebih sunyi dari sebelumnya.Anna Wen tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Kak Ivan ketika dia mengatakan ini, tetapi dia berusaha mengangkat kepalanya untuk menatapnya.Ekspresi Ivan Zhang berangsur-angsur menjadi serius.Setelah beberapa saat, dia berkata: "Maaf."Anna Wen mengedipkan matanya, setetes air mata jatuh ke punggung tangannya.Dia segera menyekanya, berusaha menenangkan dirinya.Setelah beberapa saat, dia menjawab, "Tidak apa-apa."Dia memang sudah menduga hasilnya akan seperti ini.......Setelah melihat Anna Wen dan Ivan Zhang pergi, Suzy berbalik dan berjalan menuju lift.Sebuah mobil di sebelahnya tiba-tiba menyala, cahaya yang menyilau

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 343

    “Buka semua kancing bajumu, cepat bereskan supaya kau bisa segera pergi.” Suzy tidak memperhatikan ponselnya dan berkata langsung.Di sisi lain, raut wajah Karen Wang tiba-tiba berubah ketika mendengar suaranya.Suzy?Dia tidak mungkin salah dengar, itu pasti suara Suzy!Kenapa Tuan muda Calvin bisa bersamanya?! Apa maksud Suzy berkata seperti itu? Menyuruh Tuan muda Calvin membuka pakaian... Apakah mereka?Bayangan yang muncul di benaknya membuat Karen Wang gemetar.Dia menelepon Robert Calvin karena mereka tidak pernah bertemu sejak malam pertunangan, Wolter selalu mengatakan Tuan muda Calvin sedang sibuk.Besok syutingnya rampung, jadi dia menghubungi Tuan muda Calvin agar dia bisa hadir dalam acara perayaan.Tapi......Dia tidak menduga Suzy bersama Tuan muda Calvin!Karen Wang terkejut, tidak tahu harus berkata apa sambil memegang ponselnya.Robert Calvin mendengar tidak ada suara, dan Suzy sudah datang, jadi berkata, "Aku masih ada urusan. Kita sambung lagi nanti."Suzy tidak tah

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 344

    Senyum di wajah Karen Wang juga berangsur-angsur hilang.Tampaknya dia tidak boleh meremehkan Suzy!Keesokan harinya, pada acara perayaan hari terakhir syuting.Meskipun Robert Calvin tidak hadir secara langsung, bunga dan kue yang dia kirimkan tetap membuat Karen Wang menjadi pusat perhatian.Sejak bertunangan, dia tidak pernah muncul bersama Robert Calvin, jadi ada banyak spekulasi buruk tentang tunangan Tuan muda Calvin ini.Sekarang, Tuan muda Calvin mengirimkan bunga dan kue untuknya, siapa lagi yang berani meragukan statusnya.Karen Wang merasa sangat bangga dan menikmati kecemburuan dan pujian dari semua orang.Dia memegang gelas anggur dan bersulang dengan dengan semua orang sambil tersenyum.Ketika memalingkan matanya, Karen Wang tiba-tiba melihat Siska Yu yang berdiri di samping.Ketika melihatnya, dia teringat dengan kejadian Anna Wen terakhir kali, dan Suzy.Karen Wang tersenyum sinis, dan berjalan ke arah Siska Yu."Siska Yu, meskipun syutingmu sudah selesai sejak lama, ha

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 345

    "Kudengar dia mendapatkan peran ini karena tidur dengan pria.”"Tak disangka, penampilannya begitu polos, tetapi pergaulannya sangat kacau.""Padahal ketika trailer "Man in White" diputar, aku sangat menantikan penampilannya."Ketika foto-foto itu menyebar, berbagai desas-desus tiba-tiba muncul, beberapa orang bahkan mengatakan sebagian besar penghasilan Siska Yu didapatkan dari melakukan ini.Meskipun dia adalah seorang pendatang baru, film "Man in White" menarik banyak perhatian, terutama karena pemeran utama pria dalam film ini adalah seorang aktor yang populer.Skandal Siska Yu tentu saja merusak reputasi seluruh kru. Karena takut akan mempengaruhi rating, semua anggota kru juga sangat membencinya.Pada saat ini, kondisinya sangat terpuruk.Dia juga tidak dapat berpartisipasi dalam kegiatan promosi yang sudah dijadwalkan sebelumnya, sehingga harus mengganti sejumlah besar ganti rugi.Manajernya, Amelia menelponnya dan memakinya: "Siska, ada apa denganmu? "Man in White" baru akan di

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 346

    "Apa yang kau pikirkan?""Aku akan menyelidikinya dulu," kata Siska Yu."Ok, beri tahu aku saja jika butuh bantuan." Suzy tidak bertanya lagi. Dia merasa agak tenang sekarang, karena Siska Yu bertekad untuk menyelidikinya, dan tidak dikalahkan oleh hujatan kejam para netizen.Suzy menutup telepon dan pergi ke kantin karyawan.Ketika sedang berjalan, dia mengirim pesan ke Anna Wen, memberitahunya tentang situasi Siska Yu, agar dia tidak perlu terlalu khawatir.Setelah Suzy menemukan tempat duduk dengan membawa nampan, terdengar suara terkejut karyawan lain: "CEO Han akan datang ke kantin karyawan!""Apakah untuk menemani Nona Melisa? Kudengar mereka akan menikah bulan depan," yang lain menanggapi.Suzy melirik sosok yang mendorong kursi roda di pintu masuk.Dia tidak terlalu memperhatikannya, menundukkan kepalanya dan mulai makan.Suara kursi roda mendekat.Melisa Han berhenti di seberangnya, dan menatapnya sambil tersenyum, "Selera makan Nona Suzy sangat bagus."Suzy mengangkat kepalan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-27
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 347

    Ivan Zhang meliriknya, "Aku baik-baik saja."Melihat dia tidak ingin mengatakannya, Suzy juga tidak memaksa.Ivan Zhang menundukkan kepalanya, dan menghabiskan sandwich di tangannya.Dia menyeka mulutnya, dan menatap Suzy lagi, dan tiba-tiba berkata, "Aku akan berhenti setelah menyelesaikan proyek ini."Melihat wajah Suzy yang tercengang, dia menjelaskan: "Aku menemukan beberapa cara untuk mengobati penyakit ayahku, jadi ingin menemuinya untuk mencobanya.”Ivan Zhang pernah berkata tujuan dia belajar kedokteran adalah untuk mengobati penyakit ayahnya.Suzy tentu memahaminya, dan bercanda: "Syukurlah, aku pikir karena ada terlalu banyak tekanan akhir-akhir ini."Ivan Zhang berbisik, "Apakah aku adalah orang seperti itu?"Suzy tersenyum dan tidak berkata apa-apa.Saat pulang kerja, melihat Ivan Zhang masih bekerja di laboratorium, Suzy membelikan susu dan roti untuknya sebelum pergi.Setelah proyek ini selesai, Ivan Zhang akan pergi ke luar negeri untuk mencari ayahnya.Apakah Anna Wen m

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-27

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

DMCA.com Protection Status