Share

Bab 2596

Penulis: Paviliun Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-21 19:00:01
Elizabeth menoleh ke arah pintu dan bertanya dengan kesal, "Apa yang kamu lakukan?"

Begitu menyadari responsnya yang terlalu emosional, Suzy menenangkan diri dan menjawab sambil tersenyum, "Tadi aku ke kamar, tapi Nyonya tidak ada di sana. Aku takut khasiat obatnya berkurang kalau dingin, makanya aku buru-buru ke sini untuk membawakannya."

Sembari bicara, Suzy menyajikan obat tersebut ke depan Elizabeth sambil berkata, "Setiap hari kondisimu semakin baik, jangan sampai putus di tengah jalan, ya."

"Dokter, hari ini kamu terlalu banyak bicara." Meskipun kesal, Elizabeth tetap memperhatikan kesembuhan wajahnya.

Elizabeth menarik tangannya dari dada Robert, lalu beranjak turun dari tempat tidur.

Selagi Elizabeth meminum obatnya, Suzy bergegas melirik ke arah Robert untuk mengecek kondisinya. Kedua mata Robert memancarkan kemarahan, sekujur tubuhnya terlihat tegang dan urat-urat di dahinya berdenyut.

Rasanya Robert ingin menghabisi Elizabeth yang telah menyentuhnya. Sejujurnya Suzy juga san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2597

    "Kondisimu disebabkan oleh hasrat yang terlalu berlebihan. Selama 2 bulan ini kamu tidak boleh melakukan hubungan. Aku akan memberikanmu resep untuk dikonsumsi selama 1 bulan." Suzy mengambil pulpen dan menuliskan resep obat."Terima kasih, Dok." Brian mengambil resep yang diberikan Suzy sambil berterima kasih.Suzy menyeringai sambil memeriksa gudang obat yang begitu luas ini, tempat ini dipenuhi dengan berbagai macam bahan obat.Jika menjalin hubungan yang baik dengan Brian, ke depannya akan memudahkan rencana Suzy sendiri."Aku pamit." Suzy membawa semua bahan obatnya dan pergi meninggalkan gudang.Setelah kembali ke laboratorium, Suzy meletakkan bahan obat ke atas meja, tetapi pikirannya terus membayangkan gambaran Elizabeth yang mendekati Robert.Melihat pria yang dicintainya diperlakukan seperti itu, Suzy merasa marah dan sedih. Robert adalah pria yang terhormat, dia tidak pernah diperlakukan sehina itu.Sekarang, Suzy khawatir kalau malam ini Elizabeth akan pergi ke kamar Robert

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2598

    Suzy tidak berani langsung masuk, dia mencoba bertanya kepada pengawal yang berjaga di luar pintu, "Apa yang terjadi?"Penjaga tersebut menjawab dengan nada frustrasi, "Orang itu melarikan diri semalam. Bagaimana mungkin dia sanggup melepaskan rantai besi yang begitu kuat?""Jangan buang-buang waktu! Cepat cari orangnya!" Elizabeth membentak para pengawal.Pengawal pun buru-buru membubarkan diri dan lanjut mencari keberadaan Robert. Kemudian Suzy mendekati Elizabeth secara hati-hati dan berkata, "Nyonya, aku membawakan obat."Sesaat melihat obat yang dibawa Suzy, ekspresi Elizabeth terlihat membaik. "Masuk."Suzy merawat dan memberikan pengobatan akupunktur kepada Elizabeth. Meskipun penasaran,Suzy berusaha menahan diri untuk tidak menanyakan bagaimana caranya Robert bisa melarikan diri.Daripada bertanya kepada Elizabeth, sebaiknya Suzy menanyakannya kepada Ambar. Firasat Suzy mengatakan kalau hilangnya Robert berkaitan dengan Ambar.Setelah meninggalkan kamar Elizabeth, Suzy lega kar

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2599

    Dokter Suzy, tolong tunggu di sini saja, jangan masuk," kata Lukito."Kenapa?" Suzy membuat gerakan seolah-olah ingin masuk, tetapi Lukito segera menahannya."Jangan buru-buru, kita pastikan dulu apakah Tuan Ambar berada di sini," kata Lukito sambil memberi isyarat kepada pengawal yang berada di sebelahnya.Pengawal itu tampak ragu-ragu, tetapi karena Lukito bersikeras, pengawal tersebut mendekati pintu gua dengan hati-hati mendekati pintu masuk gua.Suzy jelas merasakan ketegangan dan kewaspadaan semua orang di sekitar. Suzy langsung penasaran, ada apa dengan tempat ini? Kenapa seorang orang terlihat gugup?Pengawal tersebut melanjutkan sekitar sepuluh meter ke dalam gua, tetapi tidak berani berjalan terlalu jauh dan berteriak, "Tuan Ambar ...."Suara tersebut bergema di dalam gua, tetapi tidak ada yang keluar.Ketika pengawal tersebut hendak berteriak lagi, tiba-tiba sebuah bayangan hitam meluncur keluar dari dalam gua. Gerakannya terlalu cepat, seperti kilat hitam yang memelesat dal

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2600

    Suzy memiliki kalung batu suci, sedangkan Lukito tidak memilikinya.Lukito segera melangkah mundur, dia pun mengurungkan niatnya.Suzy mengejar Ambar, dia memegang kalungnya secara spontan sambil bertanya, "Kakek membohonginya, 'kan?"Ambar hanya melemparkan pandangan tanpa menjawab.Ketika mereka memasuki gua, intensitas cahaya makin berkurang. Kondisi di salam gua terasa lembap, dingin, dan dipenuhi bau darah yang amis.Suzy langsung menahan napasnya dan bertanya dengan penasaran, "Kakek, ini tempat apa?"Ambar menjawab dengan tenang, "Bagi orang luar, ini adalah neraka yang menakutkan. Tapi bagi mereka yang berada di dalam, ini adalah satu-satunya tempat perlindungan."Suzy mendengar penjelasannya sambil menghela napas pelan. Tak berapa lama, Suzy menghentikan langkahnya dan menatap bayangan hitam yang bersembunyi di sudut depan.Di bawah sinar cahaya redup, sosok dengan bentuk tubuh yang aneh seperti binatang sedang merayap di sudut, sepasang mata yang tajam dan terang menatap Suzy

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2601

    Ketika Kakek Ambar dan Suzy muncul, kerumunan yang awalnya sedang mendiskusikan sesuatu langsung menoleh ke arah mereka."Ketua!""Ketua!"Mereka menyapa Kakek Ambar dengan antusias. Di saat bersamaan, mereka juga menatap Suzy dengan rasa ingin tahu. Suzy tidak memedulikan tatapan mereka, perhatiannya tertuju kepada sosok yang dikelilingi oleh kerumunan itu.Seketika, mata Suzy pun meneteskan air mata. "Robert!"Robert langsung bangkit berdiri saat melihat Suzy. "Suzy!"Robert dan Suzy berlari menerobos kerumunan, mereka membuka kedua lengannya dan mendekap erat satu sama lain. Suzy membenamkan kepalanya di leher Robert, akhirnya dia bisa kembali menghirup aroma tubuh yang hanya dimiliki Robert."Istriku ...," kata Robert dengan suara gemetar.Semua kekhawatiran dan kerinduan tertuangkan pada panggilan yang lembut dan hangat ini. Begitu memeluk dan mencium aroma tubuh Robert, semua ketegangan yang telah Suzy tahan sejak datang pun akhirnya dapat dilampiaskan.Suzy merasa aman di dalam

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2602

    Robert bergegas menoleh ke arah Ambar dan menatanya dengan tajam sambil bergumam, "Kakek?"Kedua mata Ambar yang berada di balik topeng terlihat agak dingin, dia mengangguk sambil menjawab dengan nada yang panjang, "Em ...."Ambar menggelengkan kepala, lamban sekali reaksi cucunya.Kemudian Suzy menjelaskan secara singkat mengenai kisah hidup Kakek Ambar dan bagaimana dirinya bisa berada di sini.Robert adalah orang yang cerdas, dia langsung menangkap inti dari beberapa kalimat yang diceritakan Suzy. Ternyata pria paruh baya ini adalah Tuan Besar Calvin. Tampaknya pria ini adalah orang yang baik, jujur, dan tulus.Sikap Robert langsung berubah 180 derajat. Dia menatap Kakek Ambar dengan hangat, mungkin ini yang disebut dengan hubungan darah."Kakek, terima kasih telah menyelamatkanku," ucap Robert dengan tulus. Kata "kakek" yang diucapkan berasal dari hati terdalamnya.Kakek Ambar tersenyum puas, tetapi dia menjawab, "Tidak perlu berterima kasih padaku, seharusnya kamu berterima kasih

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2603

    "Iya!""Benar, Anda yang telah melindungi kami!"Mereka semua menjawab secara serentak dan refleks menoleh ke sebuah arah. Suzy dan Robert pun sontak mengikuti arah pandang mereka.Suzy dan Robert baru menyadari beberapa sosok yang bersembunyi di sudut, seolah takut bergabung dengan kelompok ini. mereka hanya dapat mengamati situasi dari kejauhan dan waspada.Suzy memperhatikan bentuk tubuh mereka yang aneh, lalu berkata perlahan, "Mereka adalah ... mutan?"Kakek Ambar mengangguk. "Iya, mereka adalah korban eksperimen yang dilakukan oleh orang-orang Pelelangan Baren. Awalnya mereka memiliki darah salamander, tetapi karena dipaksa untuk mengonsumsi obat-obatan tertentu, mereka berubah menjadi seperti ini. Begitulah cara Pelelangan Baren mengubah mereka menjadi monster. Sekarang Pelelangan Baren juga mulai menggunakan metode yang sama pada orang-orang biasa."Setelah bercerita, Kakek Ambar menatap Suzy dan berkata dengan serius, "Kamu harus meneliti obat penawar yang dapat menyembuhkan m

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2604

    "Kakek, tidak hanya aku, tapi mereka semua yang ada sini juga mengharapkanmu untuk menjadi kepala suku." Suzy berusaha meyakinkannya.Ambar terdiam sejenak, ekspresinya terlihat bimbang. Semua orang yang berdiri di hadapannya menatap Ambar dengan penuh hormat dan bergumam, "Ketua ...."Mata Ambar sontak berkaca-kaca sesaat mendengarnya. Setelah mempertimbangkan selama beberapa saat, akhirnya Ambar membuat keputusan."Baiklah, aku tidak akan memaksamu. Aku bersedia menjadi kepala suku Klan Youlan, tetapi kapan pun kamu ingin mengambil alih posisi ini, aku tetap akan menyerahkannya kepadamu," kata Ambar dengan serius. "Aturan tetap aturan, tidak boleh diabaikan."Suzy mengangguk. "Kakek, sebenarnya aku tidak ingin menjadi kepala suku. Sebelumnya aku juga telah memberi tahu Cole ...."Sebelum Suzy menyelesaikan kalimatnya, Robert menggelengkan kepala sambil berkata, "Dengarkan Kakek."Ambar mengangguk pelan sambil mengembalikan kalung batu suci tersebut. "Batu ini telah mengakuimu sebagai

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

DMCA.com Protection Status