Share

Bab 2505

Penulis: Paviliun Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-29 19:00:01
Elizabeth melirik jam tangannya yang terbuat dari berlian asli. Tak terasa, dia sudah 2 jam berada di sini. Dia memijat keningnya dan berkata kepada Kakek Ambar, "Aku pulang duluan, kuserahkan acara pelelangan kepadamu."

Setelah berbicara kepada Kakek Ambar, Elizabeth menatap Suzy dan berkata, "Kamu! Ikut aku!"

Ketika hendak pergi meninggalkan tempat duduk, Elizabeth tidak sengaja melirik ke arah sudut ruangan. Elizabeth tersentak seolah sedang melihat sesuatu yang mengejutkan, dia bahkan menatap Kakek Ambar sampai membelalak. "Ambar ...."

Kakek Ambar bangkit dari tempat duduknya sambil melirik beberapa pengawal yang berjaga di tepi panggung pelelangan. "Em, aku yang menyuruh Andre untuk mengubah skema pertarungan. Pertarungan gladiator minggu depan akan dilaksanakan dalam bentuk pelelangan ...."

Sementara Kakek Ambar menjelaskan kepada Elizabeth, Andre selaku pembawa acara juga sedang menjelaskan peraturan kepada para tamu yang hadir.

Jika ada petarung yang dianggap menarik, asalkan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2506

    Pria itu .... Pria itu adalah orang yang Suzy rindukan ....Pria itu adalah Robert! Akhirnya dia datang!Apakah Robert datang untuk mencari Suzy? Kalau tidak, kenapa Robert bisa berada di sini?Dalam seketika, berbagai macam asumsi pun terbesit di kepala Suzy. Campuran berbagai emosi membuat sekujur tubuh Suzy terasa mematung.Suzy menggertakkan giginya sambil mengepalkan tangan, dia memaksakan diri untuk tenang. Dia harus tenang!Sekarang Suzy dan Robert sama-sama berada di dalam bahaya. Dengan menenangkan diri, Suzy baru bisa memikirkan cara untuk kabur dari tempat ini.Suasana taruhan terlihat sangat meriah, para tamu tampak antusias. Selain Robert dan beberapa peserta yang berbadan kurus yang diremehkan, para petarung yang lainnya sangat diminati.Kemudian Suzy menarik kembali tatapannya, lalu menoleh ke arah Kakek Ambar yang masih berdebat dengan Elizabeth.Suzy menyela mereka dan bertanya, "Bagaimana dengan peserta yang tidak mendapatkan penawaran dari tamu undangan?"Pertanyaan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2507

    "Setelah memberikan penawaran, Elizabeth bangkit berdiri dan berkata kepada Suzy, "Ikut aku!"Suzy lega, setidaknya sementara ini Robert aman. Suzy beranjak dari tempat duduknya, lalu bergegas mengikuti Elizabeth yang berjalan di depan. Karena mengkhawatirkan Suzy, Cole pun mengikuti Suzy dan Elizabeth.Sebelum meninggalkan ruangan, Suzy tidak tahan dan menoleh ke arah Robert. Kedua pasang mata bertatapan selama beberapa detik, tetapi demi menghindari kecurigaan, Robert terpaksa memalingkan wajahnya.Suzy mematuhi Elizabeth dan pergi bersamanya. Sekarang Elizabeth adalah penolong Robert, Suzy harus memikirkan cara untuk menyanjung Elizabeth. Demi menyelamatkan Robert, Suzy harus mendekati Elizabeth untuk mendapatkan bantuannya.....Pintu logam yang tebal dan indah terbuka, tampak sebuah kamar besar yang didekorasi dengan sentuhan kuno. Tirai beludru berwarna emas menutupi setengah area kamar sehingga Suzy tidak dapat melihat seluruh isinya."Masuk," Elizabeth hanya berbicara kepada Su

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2508

    Suzy sengaja memperlambat ucapannya. Dia menatap wajah Elizabeth dan berkata dengan nada penuh simpati, "Kamu tidak boleh terkena cahaya yang terlalu terang, kamu juga tidak bisa memejamkan mata dan tidur dengan nyenyak. Sudah berapa lama kamu tidak melihat langit biru? Kapan terakhir kali kamu tidur dengan nyenyak?"Sekujur tubuh Elizabeth bergetar hebat. Dia merasa marah sekaligus terkejut. Selain dokter pribadi, Elizabeth tidak pernah memberi tahu siapa pun mengenai kondisinya.Elizabeth juga menghabisi beberapa dokter yang dulu sempat merawatnya. Perawatan yang diberikan para dokter itu sama sekali tidak berguna.Elizabeth berpikir, 'Ba-bagaimana wanita ini bisa tahu? Kenapa dia bisa tahu sedetail ini?'"Siapa yang memberitahumu?" Elizabeth curiga, jangan-jangan ada mata-mata di sekitarnya.Suzy tersenyum. "Aku tidak hanya mengembangkan produk kecantikan, tetapi berbagai cabang kecantikan, termasuk ilmu medis dan perawatannya."Elizabeth menatap Suzy dengan tajam, matanya seolah me

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2509

    Elizabeth meletakkan cermin yang dipegang, lalu mengambil resep yang diberikan Suzy dan melihatnya. Agar Elizabeth mudah memahaminya, Suzy menulisnya dengan menggunakan bahasa lokal pulau.Setelah membaca resep ini, Elizabeth menatap Suzy dan berkata dengan serius, "Aku akan memercayaimu. Kamu yang meramu obat ini."Suzy langsung menolak tanpa pikir panjang. "Aku masih ada pekerjaan di laboratorium, aku tidak ada waktu.""Apakah penelitianmu lebih penting daripada aku? Kalau kamu tidak bisa menyembuhkanku, aku akan menghabisimu." Elizabeth mengancam Suzy."Kalau penelitianku tidak berhasil, aku juga akan dibunuh." Apalagi, yang mati tak hanya Suzy, tapi nyawa banyak orang sedang dipertaruhkan.Melihat Suzy yang begitu keras kepala, Elizabeth memutar bola matanya dengan kesal. Akhirnya dia mengerti, ternyata Suzy adalah wanita yang keras kepala."Sebaiknya pengobatanmu berguna. Kalau tidak, lihat saja akibatnya! Keluar!" Elizabeth menatap Suzy dengan tajam.Ketika keluar, Suzy hanya mel

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2510

    Suzy tahu kenapa Lukito bertanya seperti itu. Dia ingin mencari tahu hubungan Suzy dengan Elizabeth.Suzy mengangguk dan menjawab, "Iya, Elizabeth meminta bantuanku. Jadi mulai sekarang, setiap hari harus harus ke sana.""Hmm? Bos minta bantuan apa?" Tatapan Lukito memancarkan kekaguman.Suzy tidak langsung menjawab. Sebaliknya, dia malah mengernyit sambil tersenyum misterius. "Kamu cari mati? Berani-beraninya mencari tahu urusan bosmu."Lukito bergegas menggelengkan kepala. "Tidak, bukan itu maksudku. Aku hanya merasa kamu sangat hebat. Jangankan mengizinkan orang asing masuk ke kamarnya, Bos bahkan sangat jarang berinteraksi dengan kami."Suzy menyeringai dingin saat mendengar sanjungan Lukito. Sesampainya di depan pintu, Lukito membuka pintu dan mempersilakan Suzy masuk.Sebelum pergi, Lukito tersenyum lebar hingga menunjukkan giginya yang kuning akibat kebanyakan merokok. "Kalau membutuhkan sesuatu, jangan sungkan memanggilku.""Terima kasih." Suzy mengangguk dengan ramah.Lukito a

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2511

    Malam ini Suzy kesulitan tidur. Dia baru terlelap saat matahari terbit.Pagi ini Suzy hampir lupa memberikan pengobatan kepada Elizabeth. Untungnya Lukito datang dan membangunkan Suzy.Dengan kondisi mengantuk, Suzy selesai memberikan pengobatan akupunktur kepada Elizabeth.Setelah selesai melakukan pengobatan, Elizabeth mencoba menggerakan seluruh wajahnya yang masih terasa kaku.Suzy mengemas semua jarum-jarumnya dan mengingatkan, "Hasilnya tidak secepat itu. Pengobatan akupunktur harus dipadankan dengan obat minum. Apakah pagi ini kamu sudah minum obat?"Sesaat Suzy selesai bertanya, seseorang mengetuk pintu sambil bertanya, "Bos, obatnya sudah siap."Suzy tersentak saat mendengar suara itu, sedangkan Elizabeth malah tampak berbinar-binar dan membuka pintu kamar. "Obatku sudah datang!"Elizabeth mengambil ramuan obat tersebut dan meneguknya dengan antusias.Suzy mengamati pelayan yang datang untuk menyajikan obat. Sayangnya, pelayan ini mengenakan topeng dan busana kelinci sehingga

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2512

    Hari ini Dai datang untuk mengantarkan makanan. Melihat Lance yang melamun dan tidak bersemangat, Dai tersenyum dan bertanya, "Kak Lance, kalau kamu mengkhawatirkan Kakak Ipar, kenapa tidak meneleponnya?"Lance menjawab sambil mengerutkan alis, "Jangan asal bicara."Dai hanya diam, dia tidak menggubris Lance. Namun Lance kesal saat melihat senyuman misterius Dai, Lance tersinggun melihatnya. "Kalau tidak ada urusan lain, kamu pergi saja. Kamu juga tidak perlu menjengukku pagi dan malam. Kalau butuh sesuatu, aku bisa meminta bantuan perawat.""Aduh, Kak Lance, ngapain sungkan-sungkan dengan aku. Ckckck, baiklah, aku pergi." Dai membereskan kotak makan Lance dan berpamitan sambil tersenyum menggoda.Setelah Dai pergi, Lance mengambil ponsel yang terletak di atas lemari. Ketika membuka ponselnya, Lance bru menyadari bahwa dia tidak memiliki kontak Aluna.Di saat Lance cemberut, tiba-tiba pintu kamar kembali terbuka. Dai mengulurkan kepalanya di sela pintu sambil berkata, "Kak Lance, aku s

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2513

    Lance kembali menelepon hingga belasan kali, tetapi sayangnya tak ada seorang pun yang menjawab panggilan tersebut."Bugh!" Lance melempar ponselnya ke atas tempat tidur. Kemarahan terpancar jelas di matanya.Suara teriakan Aluna terus bergema di dalam kepala Lance. Lance tidak sanggup membayangkan penyiksaan semacam apa yang diterima Aluna. Tidak, Lance tidak bisa tinggal diam, dia harus menyelamatkan Aluna!Kemudian Lance membuka selimutnya dan beranjak turun dari tempat tidur. Karena belum sepenuhnya sembuh, Lance terhuyung-huyung hingga hampir terjatuh. Untungnya dia segera berpegangan pada tembok, lalu mengambil ponsel dan berjalan secara perlahan-lahan."Pak Lance, ada apa? Ada yang bisa dibantu?" tanya perawat yang berjaga di area perawat.Lance menjawab dengan terburu-buru, "Aku mau pulang.""Anda mau pulang?" Perawat cemas dan tidak setuju saat melihat wajah Lance yang pucat. "Anda membutuhkan izin dari dokter ....""Aku harus pulang sekarang juga!" bentak Lance.Setelah dides

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

DMCA.com Protection Status