Share

Bab 237

Author: Paviliun Angin
last update Last Updated: 2021-06-21 11:03:54
Ketika hendak menelpon asistennya, ponselnya berbunyi.

Melihat Melvin yang meneleponnya, Karen Wang mengerutkan kening.

Awalnya dia berpikir Melvin dapat membantunya, tetapi ternyata tidak bisa membantu sama sekali!

Dia tidak ingin berhubungan dengannya lagi.

Namun, ketika bekerja sama dengannya untuk menjebak Suzy sebelumnya, dia masih memiliki kartu truf di tangannya.

Mempertimbangkan hal ini, Karen Wang menjawab telepon dengan enggan.

"Suzy sedang hamil."

Kalimat singkat Melvin segera membuat Karen Wang membeku.

“Anakmu?” Dia ingin mencoba keberuntungannya dan meremas ponsel.

Melvin mencibir: "Bagaimana mungkin? Berkencan dengannya begitu lama, aku bahkan tidak pernah menyentuhnya. Aku ingin bertanya padamu, apakah dia mengandung... anak Robert Calvin?"

Karen Wang segera berkata, "Bagaimana aku tahu?"

Dia langsung menutup telepon.

Dia duduk di bangku taman di pinggir jalan, hatinya bergolak.

Suzy ternyata sedang hamil!

Dia sangat mengenal Suzy, dia tidak mungkin tidur dengan sembara
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 238

    Dia mengeluarkan ponsel dan menelpon."Tuan James, tolong sampaikan permintaan maafku pada Profesor Smith. Aku tidak dapat berpartisipasi dalam proyek penelitian profesor."“Apa kau yakin?” James Calvin agak terkejut, bagaimanapun juga, dia menaruh harapan besar pada Suzy."Apa yang terjadi?""Hanya beberapa alasan pribadi .... Maaf, aku telah mengecewakanmu."Suzy tidak menjelaskan terlalu banyak, bagaimanapun juga, James Calvin masih anggota Keluarga Calvin, dia tidak ingin pria ini mengetahui kehamilannya.Setelah menutup telepon, dia mengusap perut ratanya dan menghela napas dalam-dalam.Dia akhirnya memilih untuk mempertahankan kehidupan kecil ini dan memberinya kesempatan untuk datang ke dunia.Hasil pemeriksaan kesehatan yang kusut dirapikan kembali dan diselipkan ke dalam buku medis yang dibawanya.Suzy menarik napas dalam-dalam, dan tersenyum.Karena dia tidak bisa berpartisipasi dalam penelitian Profesor Smith, dia juga harus mulai merencanakan masa depannya, segera mencari p

    Last Updated : 2021-06-21
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 239

    Di meja makan, tidak ada yang menyinggung topik itu lagi.Anna Wen tersenyum manis, dan bersikap seperti biasa, seolah-olah dia tidak mengambil hati mengenai perkataan yang dia dengar tadi. "Kak Suzy, kau sangat jago masak, itu jauh lebih enak dari masakanku!"“Masakanmu juga enak.” Suzy berkata sambil tersenyum.Kemudian dia menoleh ke Tania Mo dan berkata, "Nyonya Zhang, aku tetap memutuskan untuk pindah. Terima kasih telah menerimaku tinggal di sini, beberapa hari ini."Ivan Zhang segera menyela, "Bukankah kau berkata akan tinggal lebih lama di sini? Mengapa tiba-tiba berubah pikiran?"Tania Mo meliriknya.“Kak Suzy, mengapa tiba-tiba mau pergi?” Anna Wen bertanya dengan bingung.Suzy memberitahu mereka bahwa dia telah melepaskan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proyek penelitian Profesor Smith."Karena masih ada beberapa urusan pribadi yang belum aku bereskan, jadi waktunya tidak memungkinkan, aku terpaksa melepaskan rencana untuk ke luar negeri."Dia tidak menyinggung kehami

    Last Updated : 2021-06-21
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 240

    Suzy hanya tersenyum.Ivan Zhang agak cemas. Dia melepas sarung tangannya dan membalikkan badan untuk menatapnya dengan serius, "Apakah ini anak Robert Calvin? Kau juga melihatnya sendiri tadi. Dia hanya memperdulikan aktris bermarga Wang itu, kau sebaiknya mempertimbangkan baik-baik jika ingin mempertahankan anak ini.""Tidak penting siapa ayah anak ini. Karena aku sudah memutuskan untuk mempertahankannya, aku akan membesarkannya sendiri."Ivan Zhang masih ragu setuju dengannya, "Bagaimana dengan Profesor Smith?"“Tidak sembarang orang bisa memasuki laboratoriumnya. Jika belajar bersamanya selama beberapa tahun, prestasi medis mu pasti akan melonjak drastis. Apakah layak melepaskan kesempatan ini?"“Memang sangat di sayangkan.” Suzy menunduk dan meremas kain lap di tangannya.Namun, dia segera mendongak dan berkata: "Aku belajar kedokteran bukan untuk mencapai prestasi tertentu, tetapi demi menyembuhkan dan menyelamatkan orang. Sebagai seorang praktisi medis sudah sepatutnya mengharga

    Last Updated : 2021-06-21
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 241

    Karen Wang keluar dari kantor dengan wajah muram, berencana mencari Joan Calvin.Dia harus menyelesaikan masalah ini sendiri.Sejak Joan Calvin diberhentikan dari jabatannya, dia sengaja menyebarkan berita bahwa dia adalah Nyonya muda Calvin yang sebenarnya. Sebagian besar orang di kantor bersikap sopan padanya, kecuali Ryan Fan selalu menentangnya.Karen Wang berjalan menuju lift, ketika dia masuk ke lift, ada sosok ramping yang juga berjalan masuk.Dia mendongak dan melihat itu adalah Edward.Suaranya segera terdengar, "Kudengar Suzy bukan sengaja menyamar menjadi diri mu. Kalian dulu adalah teman baik. Mengapa kau tidak membelanya dan mengklarifikasi rumor yang beredar di luar?"Awalnya Karen Wang memiliki kesan yang baik pada pria tampan ini, tetapi dia merasa kesal jika mengingat pria ini yang telah menyarankan Siska Yu merebut perannya.Dia berkata, "Aku sudah putus hubungan dengannya sejak lama, mengapa harus membantunya?"Dia tidak menghiraukan Edward lagi.Begitu pintu lift te

    Last Updated : 2021-06-21
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 242

    Jika memikirkan Robert Calvin, dia memang tidak berani bertindak gegabah.Karena urusan Suzy terakhir kali, dia diberhentikan dari jabatannya dan dikurung di rumah.Karen Wang melanjutkan: "Aku juga merasa kau tidak bisa berdiam di rumah lagi. Kau harus mencari cara untuk segera kembali ke kantor. Setidaknya kau bisa bertemu dengan Edward setiap hari."“Aku ingin kembali ke kantor, tapi kakakku sangat tegas! Bagaimana bisa kembali?” Joan Calvin menghentakkan tangannya dengan kesal, berjalan kembali ke kamar, dan duduk di sofa, “Aku akan memintamu untuk membujuk kakak ku, apakah kau sudah melakukannya?"Karen Wang merasa agak canggung, "Aku sangat jarang bertemu dengan kakak mu. Kita bertemu kemarin tetapi aku membuatnya marah. Aku rasa dia tidak akan menemuiku dalam waktu dekat."“Kenapa kau membuatnya marah ?!” Joan Calvin berkata dengan kesal.Karen Wang menggelengkan kepalanya, "Aku juga tidak ingin seperti ini, semua ini karena ketika kita makan bersama, kebetulan bertemu dengan Su

    Last Updated : 2021-06-21
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 243

    Suzy mengambil tasnya dan keluar.Melihatnya pagi-pagi sudah mau pergi, Ivan Zhang segera berkata, "Apakah kau mau mencari rumah? Aku akan menemanimu."Suzy menggelengkan kepalanya, "Aku akan ke kampus, ada yang harus aku kerjakan.""Kudengar pemandangan kampus Universitas Kedokteran Haicheng sangat indah, kebetulan aku bisa pergi melihatnya!"Dia mengambil kunci mobil dan hendak pergi bersama Suzy.Tania Mo sedang turun dan segera memanggilnya, "Ivan, aku tidak ke kantor hari ini, tolong antarkan Anna.""Bu, Anna bisa menyetir, pinjamkan mobilmu saja!"Ivan Zhang langsung pergi tanpa menoleh ke belakang.Tania Mo mengernyit dan kembali ke kamar dengan kesal.Ketika berbalik, dia melihat Anna Wen berdiri di koridor, dia pasti mendengar percakapan mereka tadi.Dia berkata berkata dengan manis: "Guru, tidak apa-apa. Sini sangat dekat dengan stasiun kereta bawah tanah. Aku akan naik kereta bawah tanah ke kantor."Tania Mo berkata, "Kau adalah muridku, aku tidak tega membiarkanmu berdesak-

    Last Updated : 2021-06-21
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 244

    Suzy menghalanginya, "Jangan tanya lagi, Keluarga Calvin adalah pemegang saham kampus kami. Kupikir ini adalah perintah Keluarga Calvin."“Bukankah mereka mengatakan tidak akan mempersulitmu? Mengapa malah menggunakan cara kotor ini?” Suzy tidak menjawab, hanya menggelengkan kepalanya, "Ayo pergi, aku akan mengurus dokumen pengunduran diri dulu."Dia segera membereskan semua dokumen dan menyerahkannya pada Dekan Liu.Dekan Liu memeriksa dokumen itu sekilas dan berkata dengan puas, "Baik, tunggu pengumuman resmi dari kampus.""Masih harus menerbitkan pengumuman resmi?" Ibu Sue merasa tidak puas, "Dekan Liu,... kurasa tidak perlu melakukan ini."“Aku hanya mengikuti prosedur, apakah Ibu Sue tidak tahu prosedurnya?” Dekan Liu balik bertanya dengan arogan.Ibu Sue membeku, hanya menatap Suzy dengan sedih.Anak ini sudah cukup menderita, harus menanggung caci maki dan sindiran di internet setiap hari, jika kampus mengeluarkan pengumuman lagi, hanya akan menabur garam pada lukanya.“Ibu Sue

    Last Updated : 2021-06-21
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 245

    "Kau, apa yang ingin kau lakukan? Mau berkelahi?"Linda Huang melihat Suzy berjalan ke arahnya, entah apa yang ingin dia lakukan, dia secara spontan berteriak."Anjing yang baik tidak akan menghalang jalan, kau telah menghalangi jalanku." Suzy berkata dengan ketus.Ivan Zhang melihatnya dengan sinis, dan berteriak dengan kesal: "Minggir!"Linda Huang secara spontan ingin mundur, tetapi memikirkan ada begitu banyak orang yang menonton, jika dia mengalah, bukankah akan kehilangan muka?Bagaimanapun, Suzy sudah terpuruk sekarang, apa lagi yang perlu ditakutkan?“Bagaimana kalau aku tidak mau minggir? Jangan lupa, ini adalah kampus kami. Suzy, apakah kau ingin membuat keributan, mentang-mentang ada orang luar yang membelamu?” Linda Huang berkacak pinggang dengan arogan.“Mau menggunakan peraturan kampus untuk menekanku?” Suzy mendengus. Suasana hatinya sudah sangat buruk, tetapi Linda Huang masih sengaja memprovokasinya, dia merasa semakin kesal.Dia sudah dikeluarkan dari kampus, apa yang

    Last Updated : 2021-06-21

Latest chapter

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

DMCA.com Protection Status