Share

Bab 2124

Author: Paviliun Angin
Lucy mendengus kesal.

Simon yang duduk di samping, tampak mengambil sepotong ikan bakar, lalu meletakkannya ke piring Lucy dan berkata, "Iya, Barbie memang tidak tahu terima kasih. Anak durhaka! Orang egois dan kejam sepertinya hanya mencintai diri sendiri. Selamanya, dia tidak akan pernah bisa merasakan kasih sayang dari orang lain."

Setelah bicara, Simon menatap Suzy dan Robert yang duduk di depannya. "Untungnya kalian cepat mengetahui sifat aslinya. Setidaknya, Keluarga Xin tidak akan terus dibohongi."

"Tapi ...." Lucy terlihat gelisah. "Kesaksian palsu membuatnya berhasil dibebaskan. Hal ini yang membuatku kesal!"

"Kesaksiannya akan membuat Keluarga Xin makin menderita." Simon tampak khawatir. "Aku takut, apakah kondisi Jenderal Xin dan Nyonya Lorraine bisa bertahan?"

Lucy juga mengkhawatirkan hal ini. "Iya, Royi tidak mungkin berbaik hati membawa dokter untuk memeriksa mereka."

Setelah selesai berkomentar, Simon dan Lucy baru mengingat bahwa Jenderal Xin dan Lorraine adalah orang
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2125

    Keesokan pagi, Suzy dan Robert bergerak secara terpisah.Robert menemui Nolan sambil membawa pil obat yang telah diracik oleh Suzy.Setelah mereka bertemu, tiba-tiba Nolan malah mengajukan sebuah permintaan. "Ikut aku!""Kamu yakin?" tanya Robert sambil mengangkat alisnya."Yakin!" Nolan terlihat percaya diri.Robert bisa menebak isi pikiran Nolan ....Nolan pasti ingin menunjukkan hubungan yang dimilikinya dengan Robert. Dengan begitu, orang lain akan berpikir bahwa Nolan mendapatkan dukungan dari Robert yang dikenal cukup berkuasa.Ide yang bagus. Permintaan Nolan justru memberikan keuntungan kepada Robert. Sejak kemarin, Robert memang berusaha memikirkan cara agar bisa memasuki Rutan Keamanan Nasional untuk menemui Keluarga Xin.Sejak Keluarga Xin ditahan, mereka dilarang untuk menerima tamu. Walaupun Suzy tidak mengatakannya secara langsung, Robert mengetahui kekhawatirannya.Jadi, Robert ingin memastikan kondisi Jenderal Xin dan Lorraine agar Suzy bisa merasa lebih tenang."Baik,

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2126

    "Aku mau menemui Bibi Ping," kata Suzy sambil mengenakan topeng yang dibawanya.Dalam sekejap, wajah Suzy pun berubah. Vermont, Janet, dan Tori agak terkejut melihatnya.Di saat bersamaan, mereka juga bingung, apa yang ingin dilakukan Suzy?"Ke ... kenapa wajahmu berubah menjadi wajah Barbie? Apa tidak mencurigakan kalau kamu pergi ke penjara dengan mengenakan identitas Barbie?" tanya janet.Suzy tersenyum kecil. "Tenang saja, aku sudah mencari tahu. Dengan menggunakan identitas Barbie, aku justru akan lebih mudah mendapatkan informasi."Kemudian, Suzy berpesan kepada Vermont, "Kalau ada pergerakan yang mencurigakan, segera hubungi aku. Terus awasi Barbie.""Semuanya, aku pergi dulu." Suzy langsung pergi setelah berpamitan.Ketika beranjak keluar, Suzy melihat pemuda yang sedang mengobrol dengan kasir. Mereka terlihat akrab."Cole," panggil Suzy.Begitu mendengar ada yang memanggilnya, Cole langsung menoleh. Namun, dia tertegun saat melihat Suzy yang melambaikan tangan ke arahnya.Cole

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2127

    Di saat, bersamaan, terdengar suara wanita yang mengeluh."Semua orang boleh pergi, kenapa aku tidak? Kenapa kalian mengurungku di sini? Bajingan ....""Uhuk, uhuk!" Terdengar suara berdeham.Maggie sontak menoleh ke belakang. Begitu melihat seseorang yang berpakaian putih, Maggie tampak ketakutan dan wajahnya pun memucat.Semua orang di penjara sangat kejam. Maggie sudah banyak menyaksikan narapidana yang dieksekusi secara mengerikan.Ditambah, Maggie baru saja memaki aparat kepolisian. Gawat, dia berada dalam bahaya!Di tengah kecemasan Maggie, Kepala Tahanan berkata, "Maggie, ada yang datang mencarimu."Maggie tercengang, ada yang mencarinya? Tak berapa lama, "Barbie" muncul di belakang Kepala Tahanan.Maggie langsung bangkit berdiri, bibirnya tampak bergetar ...."Kalian ngobrol saja," Kepala Tahanan berbicara kepada Suzy, lalu meninggalkan sel.Setelah Kepala Tahanan pergi, Maggie tidak bisa membendung rasa harunya dan berteriak, "Bar, Barbie, kamu datang mengunjungiku? Aku sangat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2128

    Sesaat mendengar jawaban Suzy, Maggie pun melepaskan genggamannya dan tersenyum lega.Namun, Suzy menarik kembali tangan Maggie dan bertanya, "Bu, apakah tuduhan Thomas kepada Gilbert itu benar? Gilbert tidak menindas ... Lorraine, 'kan?"Suzy terbiasa memanggil Lorraine dengan sebutan Nyonya Lorraine. Untung saja dia tidak keceplosan.Maggie menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Tentu saja tidak. Jenderal Xin dan Gilbert sangat akrab, makanya Thomas merusak persahabatan mereka. Kalau Jenderal Xin memercayai orang lain, mana mungkin Thomas berada di posisi sekarang?""Thomas sangat licik. Dia tahu, Jenderal Xin tidak akan memaafkan siapa pun yang menyakiti Lorraine. Jadi, dia menggunakan kesempatan itu untuk menjebak Gilbert. Seperti dugaan, rencana Thomas berhasil." Setiap membahas Thomas, Maggie terus menghela napas.Maggie telah menghabiskan seluruh hidupnya untuk pria itu. Sekarang, semua utangnya sudah lunas.Sekarang, Maggie hanya ingin segera bebas dari penjara dan hidup bahagi

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2129

    Berbicara sampai sini, Barbie tersenyum sinis dan melanjutkan, "Saat Keluarga Xin tertimpa bencana, kamu juga tidak ada niat untuk mengakuiku sebagai putrimu. Sebaliknya, setelah aku melaksanakan perintahmu, kamu baru memberitahuku bahwa kamu adalah ayahku, ayah kandungku."Thomas menundukkan kepalanya. "Barbie, aku ... aku minta maaf. Aku bukan ayah yang baik."Barbie menatap Thomas tanpa menjawab apa-apa. Sepertinya Barbie sedang berpikir.Setelah beberapa saat, Thomas kembali membela diri. "Percayalah padaku, aku melakukan semuanya demi kebaikanmu dan ibumu. Aku selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian."Kemudian, Thomas mengangkat kepalanya, lalu menatap Barbie dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Begitu Keluarga Xin hancur, keluarga kita akan hidup bahagia."Barbie mengerutkan bibirnya sambil berpikir. "Keluarga kita? Ibuku masih di penjara.""Tenang saja, aku akan mencari cara untuk mengeluarkannya." Thomas berjanji kepada Barbie. "Apakah ... kamu bersedia memanggilku

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2130

    Thomas mengira bahwa Jose sudah melaporkan semua yang dia ketahui. Tidak disangka, ternyata bajingan itu menyembunyikan sesuatu.Sialan!Jangan pikir hanya karena sudah meninggal, Jose bisa lari begitu saja. Tatapan Thomas terlihat sangat mengerikan."Ayah, kalau hubungan Suzy dan Keluarga Xin diungkap, bukannya secara otomatis dia juga akan dipenjara? Aku benar-benar membencinya!" Suara Barbie memecah lamunan Thomas.Thomas berpikir sejenak dan berkata, "Jangan.""Kenapa?" Barbie tampak kesal."Suzy masih berguna." Thomas tidak ingin menjelaskan lebih panjang. "Setelah semuanya beres, aku akan menghabisinya. Putriku, tenang saja, Ayah tidak akan mengecewakanmu."Walaupun curiga, Barbie tidak menunjukkan perasaannya. Dia hanya menjawab dengan patuh, "Baik."Setelah selesai, Barbie pun membuka pintu dan beranjak ke luar.Ketika Barbie beranjak pergi, dia sempat berpapasan dengan seorang pria.Begitu melihat Barbie, pria itu terlihat sangat terkejut dan mempercepat langkahnya.Sesampainy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2131

    Awalnya, Lorraine sudah hampir sembuh, tapi suasana di sini membuatnya sangat menderita. Ditambah, kondisi mentalnya juga tertekan sehingga penyakitnya pun kambuh.Christina mengambil teko di samping, lalu menuangkan segelas air untuk Lorraine. Menyebalkan, bahkan air di dalam teko pun dingin.Tatapan Christina tertuju kepada obat-obatan yang tidak berguna. Seketika, wajahnya pun berubah menjadi dingin.Di saat bersamaan, seorang pengawal berjalan menghampiri sel Lorraine dan Christina."Berhenti!" teriak Christina, lalu mengambil tumpukan obat-obatan dan melemparkannya ke wajah pengawal.Selama ini, Christina adalah orang yang tenang, tidak mudah emosi, dan tidak suka bertengkar.Namun, dikurung di tempat ini membuat kesabarannya habis.Saat ini, Christina benar-benar murka. Di sisi lain, tindakan Christina juga membuat pengawal murka."Apa yang kamu lakukan? Mau cari masalah?" teriak pengawal tersebut."Justru aku yang mau tanya, kalian mau ngapain? Sewaktu persidangan, Pangeran Nola

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2132

    Lorraine terjatuh cukup keras, wajahnya langsung memucat.Raut wajah Christina sontak berubah, dia memaki pengawal yang mendorong Lorraine, "Bajingan! Apa yang kamu lakukan?"Kemudian, Christina melepaskan cengkraman pengawal dan menghampiri Lorraine. "Bu!"Sebelum sempat memeriksa kondisi Lorraine, pengawal kembali menarik Christina. "Ikut aku!"Christina tidak menyerah begitu saja, dia terus memberontak. Kesabaran pengawal sudah habis, dia tidak sungkan-sungkan lagi dan menarik Christina sekuat tenaga.Tenaga pengawal sangat kuat, tangan Christina dicengkram sampai biru. Meskipun begitu, Christina sudah seperti mati rasa, yang dipikirkannya hanyalah keselamatan Lorraine.Kondisi Lorraine sangat buruk, Christina tidak punya waktu untuk memikirkan tangannya yang biru memar. Namun, tidak peduli sekuat apa pun Christina memberontak, kekuatan pria dan wanita memang berbeda. Apalagi, semua pengawal Rutan sudah melalui pelatihan khusus. Jadi, wajar saja mereka sangat kuat dan kekar.Christi

Latest chapter

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status