Semua orang menanti-nantikan jawaban Charles. Bahkan Daniel yang marah pun harus menahan emosinya dan menunggu respons Charles.Awalnya, Daniel merasa Charles tidak mungkin menoleransi sikap Meggy. Namun, tidak disangka, Charles malah mengangguk dan mengabulkan permintaan Meggy. Sulit dipercaya.Charles menyadari tatapan tajam Daniel. Dia menoleh sambil tersenyum dan menjelaskan, "Nona Meggy tidak akan puas sebelum semuanya jelas. Lagi pula, semua orang pasti ingin mengetahui yang sebenarnya.""Raja benar!" Daniel menundukkan kepala.Beberapa tamu undangan ikut menimpali, "Meggy harus bertanggung jawab atas ucapannya.""Benar! Jangan sampai ada pihak yang dirugikan ....""Setuju."Seiring kericuhan yang terjadi, ekspresi anggota Keluarga Xin terlihat sangat masam.Dasar para penjilat! Mereka tidak benar-benar mendukung keputusan Raja, mereka hanya mau cari muka. Untungnya, ada beberapa anggota militer yang angkat bicara, "Raja, tindakan Nona Meggy tidak bisa dibenarkan. Kalau memang in
Meggy tidak menyerah begitu saja, dia masih berusaha untuk meraih wajah Christina, tapi Joris segera meraih pergelangan tangannya ....Meggy memelototi Joris. "Kalian ...."Tiba-tiba, Christina membalikkan badan dan menghadap Charles. Christina berbicara dengan hormat serta percaya diri, "Raja, aku tidak bermaksud membantah perintah. Aku hanya khawatir kalau Nona Meggy akan merusak dandananku. Raja, wanita yang dibawa Nona Meggy bukanlah Christina, kenapa bukan dia saja yang diperiksa?"Christina menunjuk "Christina" yang dibawa oleh Meggy. Selain Christina, tidak ada yang mengetahui bahwa wanita yang dibawa Meggy adalah Sunny.Bukankah Meggy bersikeras ingin membuktikan? Biar Sunny saja yang diperiksa.Seluruh anggota Keluarga Xin setuju dengan ide Christina. Beberapa anggota militer yang angkat bicara tadi pun sangat mendukung keputusan Christina."Benar, jangan merusak dandanan mempelai wanita. Aku curiga, wanita itu hanya diam saja dari tadi. Kalau memang dia benar Christina yang a
Semua orang saling bertatapan.Sekarang, siapa yang bisa memeriksa wanita itu?Di tengah keheningan, tiba-tiba Christina berkata, "Sebenarnya memeriksa tulang sangat mudah, tidak harus dokter yang melakukannya.""Kalau begitu, biar aku saja!" kata Nolan dengan antusias.Sebaliknya, Charles justru kesal melihat tindakan putranya. Hanya saja, belum sempat Charles membantah, Gilbert malah menjawab, "Setuju! Biar Pangeran Nolan yang memeriksanya. Aku yakin, tidak ada yang akan meragukan ucapan Pangeran Nolan."Meggy juga mengangguk setuju. "Benar, aku memercayai Pangeran Nolan. Pangeran, silakan periksa."Sebagai seorang pangeran yang mewakili kerajaan, Nolan tidak mungkin berbohong. Ditambah, dia berada di pihak yang netral.Meggy yakin bahwa Christina yang dibawanya adalah Christina yang asli. Setelah Pangeran Nolan mengidentifikasi, Keluarga Xin tidak akan bisa berdalih lagi.Nolan menjawab sambil tersenyum lebar, "Baiklah, mari kita mulai."Sembari menatap Sunny, senyuman di wajah Nola
Melihat Sunny yang hampir jatuh, Nolan sontak berlari untuk menangkap tubuhnya.Namun, Nolan terkejut melihat sosok yang dipeluknya. "Astaga!"Tanpa ragu-ragu, Nolan langsung mendorong Sunny hingga hampir terjatuh."Ah!!" Sunny berteriak ketakutan.Di saat bersamaan, sepasang tangan yang sigap pun menarik tubuh Sunny dan memeluknya dari belakang. Sunny terlihat sangat pucat. Seandainya dia jatuh, entah apa yang akan terjadi kepada kandungannya.Semua orang tertegun melihat kekuatan Suzy. Suzy melepaskan pelukannya sambil menatap Sunny dengan sorot mata yang aneh.Suzy tidak berkata apa-apa, dia malah menoleh ke arah Nolan dan berkata, "Meskipun dia bukan Christina, Anda harus memikirkan kandungannya. Pangeran Nolan hampir saja mencelakai anak yang dikandungnya.""Aku ...." Nolan tidak tahu harus berkata apa.Meggy tidak terima setelah mendengar ucapan Suzy. "Pangeran Nolan bahkan belum menyentuh wajahnya. Apa hakmu berbicara seperti itu ...."Sunny berdiri membelakangi Meggy sehingga w
Ucapan Sunny tidak hanya membongkar kebohongan Meggy, tapi juga menjelaskan bahwa Meggy memang sengaja merencanakan semua ini.Semua sudah jelas, Meggy tidak akan bisa mengelak. Dia mulai ketakutan saat melihat kemarahan yang tersirat jelas di wajah Joris.Namun, Meggy tidak sendirian. Rachel yang berlutut memohon ampun dan Eric yang mengakui Christina sebagai anaknya juga berada dalam masalah.Semua orang memandang Rachel dan Eric dengan tatapan penuh kebencian.'Semua ini salah Meggy! Keluarga Yuan jadi ikut terseret,' pikir Rachel.Rachel dan Eric saling bertatapan. Meskipun tidak berbicara, mereka bisa membaca pikiran satu sama lain. Selagi orang-orang belum angkat bicara, mereka harus mencari cara untuk menyelamatkan reputasi Keluarga Yuan.Rachel berpikir sebentar, lalu mengangkat tangannya dan menampar Meggy."Plak." Sudut bibir Meggy berdarah.Tidak hanya sekali, Rachel menampar Meggy berkali-kali sampai wajahnya bengkak.Napas Rachel terengah-engah, dia terlihat sangat murka.
Semua mata langsung tertuju kepada Charles."Meggy, katakan yang sejujurnya, kenapa kamu melakukan semua ini? Kenapa kamu merusak pernikahan yang begitu sakral? Ini idemu sendiri atau ... ada yang memaksamu?" tanya Charles.Meggy sadar siapa yang sedang dihadapinya sekarang. Hanya dengan satu kata, Charles bisa memusnahkan seluruh Keluarga Ye.Mana mungkin Meggy masih berani berbohong? Dia segera membuka mulut dan mengatakan yang sebenarnya.Sayangnya, tidak ada yang mengerti ucapan Meggy. Wajah yang bengkak membuatnya kesulitan berbicara.Charles tertegun menatap Meggy, sedangkan Keluarga Xin menghela napas lega.Rekaman suara itu menunjukkan adanya keterlibatan Barbie. Kalau benar-benar diperiksa, Barbie pasti akan ikut terseret.Bukannya Keluarga Xin takut diperiksa, tapi kalau Barbie benar-benar terlibat, bagaimana Keluarga Xin harus membereskan masalah ini? Barbie bisa berbaring tenang di rumah sakit, sedangkan Keluarga Xin harus menanggung semuanya.Yang membuat Keluarga Xin khaw
Setelah mengomeli anaknya, Daniel menatap Christina dengan lembut dan berkata, "Christina, kamu telah menjadi bagian Keluarga Xin. Kalau ada apa-apa, jangan sungkan memberi tahu kamu. Seperti kata ibumu, kita semua adalah satu keluarga."Wallace ikut menimpali, "Benar, jangan mau ditindas Joris. Beri tahu aku, aku akan menghajarnya."Joris membantah, "Kak Wallace, emangnya aku tega menindas Christina?"Ucapan mereka membuat mata Christina berkaca-kaca. Christina sangat terharu, bahkan Keluarga Yuan sendiri tidak menyayanginya seperti ini.Di sisi lain, Eric dan Rachel hanya berani memantau dari kejauhan. Awalnya, mereka ingin menyanjung Keluarga Xin, tapi niat itu terpaksa diurungkan setelah masalah yang terjadi tadi.Christina memandang satu per satu anggota Keluarga Xin, lalu menjawab dengan penuh terima kasih, "Papa, Mama, Kak Wallace, terima kasih.""Kak Joris, terima kasih," kata Christina sambil meneteskan air mata."Em?" Joris tersenyum. "Masih memanggilku kakak?"Christina tert
Suzy tidak bergabung di meja ini. Sebenarnya, Robert tidak begitu menyukai keributan dan Leon juga sangat berisik. Namun, mengingat pernikahan Joris, Robert terpaksa harus menahannya.Untung Lorraine datang tepat waktu. Robert berdiri, lalu mengajak Lorraine untuk berbicara di lorong aula.Setibanya di lorong, Lorraine tidak bertele-tele, melainkan langsung bertanya, "Robert, aku ingin membicarakan masalah kemarin."Robert agak terkejut, dia mengangkat alisnya dan memastikan, "Maksud Bibi ... kantong wewangian yang sempat aku tanya?"Kemarin Daniel kembali dalam kondisi terluka sehingga Robert tidak menanyakan kelanjutannya. Hmm, kenapa Lorraine menanyakan masalah ini? Jangan-jangan ....Di sela-sela berpikir, tiba-tiba Lorraine berkata, "Tadi malam aku bertanya kepada pamanmu, dia yang menyuruh Maggie untuk menitipkan kantong wewangian itu. Maggie menitipkannya di banyak toko."Kilatan cahaya melintas di mata Robert. "Bibi, apakah Anda bisa menceritakan lebih detail?""Em." Raut waja
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny