Share

Bab 1993

Penulis: Paviliun Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-08 19:00:01
Setelah Robert pergi, Suzy, Vermont, dan Janet beranjak keluar dari ruang rahasia.

Sembari menunggu Suzy, Cole duduk di kafe sambil menyantap sebongkah kue. Saat melihat Suzy beranjak keluar, Cole buru-buru menghabiskan makanannya dan menghampiri mereka.

Cole menyeka mulutnya dan bertanya, "Kita sudah bisa pulang?"

Tanpa menunggu Suzy menjawab, Janet yang ada di samping langsung berkata, "Kamu tidak perlu ikut pulang. Mulai sekarang, kamu tinggal di sini saja!"

Cole tertegun mendengarnya, dia menatap Suzy dengan kebingungan.

Suzy mengangguk dan menjelaskan, "Em. Sementara ini aku tidak akan kembali ke Rumah Sakit Nasional. Jadi, kamu tinggal di sini dulu saja."

"Oh? Hah?! Bagaimana denganmu? Kamu tidak tinggal bersamaku?" tanya Cole.

Janet tersenyum sambil menepuk kepala Cole. "Dia punya tempat tinggal sendiri. Kamu hanya perlu mematuhinya."

Cole menggaruk kepalanya sambil memelototi Janet.

Tak berapa lama, Vermont maju dan berdiri di samping Janet. Ekspresi Vermont terlihat sangat ser
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1994

    Pelayan memasuki ruang tamu dan berkata. "Jenderal, Tuan Robert sudah datang."Sesaat mendengar ucapan pelayan, Daniel dan Thomas langsung terdiam, lalu melihat ke arah pintu ruang tamu. Kemudian, tampak Robert yang melangkah masuk, dia terlihat sangat tenang."Tuan Robert?" sapa Daniel sambil tersenyum.Berbeda dengan Daniel, ekspresi Thomas justru terlihat penasaran. Dia mengernyit sambil memperhatikan wajah Robert yang tampak sangat dingin.Thomas hanya pernah melihat wajah Robert di televisi, mereka tidak pernah bertemu secara langsung. Sesampainya di hadapan Daniel, Robert pun menunduk dan menyapanya, "Paman Daniel."Kemudian, Robert menatap Thomas yang duduk di samping ....'Meskipun pria ini tidak setampan Daniel dan tubuhnya tidak kekar, dia memiliki aura yang sangat kuat. Sepertinya dia bukan orang biasa,' pikir Robert.Seketika, Robert pun teringat dengan Thomas, orang yang pernah diceritakan Vermont. Daniel dan Thomas adalah sahabat dekat. Walaupun Thomas bertugas di luar n

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-09
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1995

    Daniel menarik lengan Thomas sambil tersenyum.Robert bertanya kepada Thomas, "Paman Thomas, aku tahu Anda selalu bertugas di laut. Tapi apakah Anda pernah mendengar Pelelangan Baren?"Begitu mendengar nama pelelangan, tidak hanya Thomas yang terkejut, tapi Daniel pun sampai melotot."Pelelangan Baren ...." Thomas mengerutkan alis sambil menjawab, "Aku tidak punya hak untuk ikut campur dalam masalah mereka. Aku juga tidak pernah berhubungan dan tidak akan mengambil inisiatif untuk menyelidikinya. Jujur, aku tidak tahu banyak tentang Pelelangan Baren."Robert agak terkejut mendengar jawaban Thomas. Pelelangan Baren telah banyak merugikan masyarakat. Tidak hanya itu, mereka juga sering melakukan transaksi ilegal. Bagaimana mungkin bisa dibiarkan begitu saja?Terlebih, Thomas memiliki pangkat yang cukup tinggi. Mana mungkin tidak tahu banyak mengenai Pelelangan Baren?Tampaknya Thomas menyadari kecurigaan Robert. Dia pun lanjut menjelaskan, "Bukannya tidak mau menyelidiki, tetapi setiap o

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-10
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1996

    Thomas memerintahkan sopir, "Ke rumah sakit.""Komandan, sepertinya Nona Barbie sudah tidur. Apakah tidak sebaiknya besok saja baru pergi menjenguknya?" tanya sopir."Tidak apa-apa. Berangkat," jawab Thomas sambil memandang ke luar jendela. Tatapannya terlihat sangat dingin dan muram.Rumah Sakit Pertama Ibu Kota.Begitu keluar dari mobil, Thomas langsung beranjak menuju bangsal Barbie. Namun, Thomas tidak masuk, melainkan hanya mengamati dari luar jendela.Suasana di dalam bangsal sangat hening, tampaknya Barbie masih belum sadarkan diri.Tak berapa lama, terdengar suara yang menyapanya dengan kaget dan antusias. "Komandan Thomas?"Thomas membalikkan badan secara perlahan-lahan, lalu tersenyum dan berkata, "Pak Mathius, kamu masih berada di rumah sakit?""Komandan, apakah Anda datang untuk menemuiku?" tanya Mathius.Mathius mengangguk sambil menjawab, "Aku ingin membicarakan masalah Meggy denganmu."....Di Kediaman Keluarga Xin.Robert dan Daniel membahas rencana penangkapan Jose hin

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1997

    Suzy tertegun, dia benar-benar tidak berpikir sampai ke sana.Suzy baru sadar setelah mengingat kembali kedipan Tori tadi. Ditambah dengan ucapan Robert barusan, sepertinya memang Suzy yang telat menyadari.Suzy sontak menelan ludah saat melihat tatapan Robert yang berapi-api dan antusias. "Aku kira kamu memintaku pulang karena khawatir kalau Jose akan menyerangku.""Memang benar, kok." Robert menganggukkan kepala sambil membelai lembut wajah Suzy. "Maafkan aku. Seharusnya identitasmu bisa dipulihkan sebelum hari pernikahan Joris, tapi Jose sangat dendam dan juga membencimu. Sebelum menangkap Jose, kamu masih harus berpura-pura menjadi Christina.""Tidak apa-apa. Aku sama sekali tidak kecewa," jawab Suzy sambil membelai tangan Robert.Suzy menatap kedua mata Robert dan berkata, "Aku hanya ingin bersamamu."Robert tersenyum lembut. "Em. Ayo, kita pulang."Jalanan masih ramai sehingga Robert harus mengendarai mobilnya perlahan-lahan. Suzy dan Robert juga sempat beberapa kali terjebak mac

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-12
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1998

    Suzy berpikir sejenak, apakah ada hal yang dia lupakan?"Maksudmu menangkap Jose?" Suzy bertanya dengan ragu.Semalam Robert pergi ke Kediaman Keluarga Xin untuk membahas rencana penangkapan Jose. Rencananya, mereka akan menangkap Jose di hari pernikahan Joris, tapi Robert tidak mau menceritakan secara detail rencana yang telah mereka sepakati. Ketika mendengar jawaban Suzy, Robert hanya mengerutkan alis dan menyangkalnya. "Bukan.""Lalu apa?" tanya Suzy.Robert menghela napas, lalu menjawab secara perlahan-lahan, "Hadiah pernikahan Joris sudah disiapkan. Aku mau mengajakmu pergi melihatnya bersama-sama. Kalau ada yang kurang, bisa segera diperbaiki. Mumpung masih ada waktu.""Bukannya kamu sudah melihatnya? Tidak ada masalah, 'kan?" tanya Suzy."Aku hanya dikirimkan foto. Lagi pula, hadiahnya atas nama kita berdua. Kamu juga harus melihatnya, jangan aku sendiri saja," jawab Robert sambil mengernyit.Sebenarnya, Suzy tidak sepenuhnya memercayai ucapan Robert. Suzy dan Robert sudah per

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-13
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1999

    Setelah Suzy siap, mereka pun berangkat ke Galeri Ruca, pergelaran seni terbesar di ibu kota.Galeri Ruca tidak hanya terkenal, mereka juga memiliki persedian kayu terlengkap dengan kualitas terbagus. Kerajinan yang dihasilkan oleh Galeri Ruca sangat diminati oleh para kalangan elit ibu kota.Robert memesan hadiah pernikahan Joris di sini. Robert telah mempersiapkan hadiah furnitur yang terbuat dari kayu jati serta dilapisi emas.Joris memiliki karakter yang anggun, dia sangat menyukai karya seni. Selain itu, desain furnitur ini juga sederhana, tapi elegan. Joris dan Christina pasti akan menyukainya.Robert memesan hadiah ini selesai mendiskusikannya dengan Suzy. Robert mengecek bahan, model, desain, dan bahkan proses pengerjaannya. Dia sangat berhati-hati.Furnitur ini sangat keren, Robert dan Suzy sangat puas dengan hasilnya.Pemilik galeri tersenyum dan berkata, "Tuan Robert, apakah kami boleh membungkus dan mengirimnya?""Silakan," jawab Robert.Setelah menyetujui hari pengiriman,

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2000

    Robert yang berdiri di samping Suzy juga melihat kantong wewangian itu dan berkata, "Ini kantong wewangianmu, 'kan?""Iya, tapi kayaknya cuma mirip," jawab Suzy sambil mengamati kantong wewangian ini dengan serius.Model dan sulaman kantong wewangian ini memang sama dengan yang dimiliki oleh Suzy, tapi bahan kain yang digunakan terasa berbeda. Kantong wewangian yang dimiliki oleh Suzy sudah berumur lebih dari 20 tahun sehingga warna kainnya sudah memudar, sedangkan warna kain kantong ini masih baru dan cerah. Sepertinya kantong wewangian ini baru dibuat beberapa tahun yang lalu.Suzy yakin, kantong wewangian ini bukanlah miliknya. Setelah memastikannya, Suzy meletakkan kembali kantong wewangian ini dan hendak pergi, tapi Robert malah menahannya.Begitu menoleh, Suzy agak terkejut melihat Robert yang mengambil kantong wewangian itu. "Apa yang kamu lakukan?""Kantong wewangianmu sudah hilang, 'kan? Mumpung ketemu kantong wewangian yang mirip, memang kamu tidak mau membelinya?" jawab Robe

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-15
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2001

    Akhirnya, Suzy akan segera mengetahui siapa orang tua kandungnya.Untuk sesaat, Suzy merasa sangat bersemangat, tapi setelah melihat tanda tangan yang ada di bawah catatan perjanjian, dia langsung tercengang."Dia?!" Robert mengerutkan alis saat melihat nama yang tertulis di bawah catatan perjanjian.Satu jam kemudian.Penjara ibu kota.Suzy duduk di sebuah bangku panjang sambil menunduk, dia tampak agak tertekan.Robert berdiri di samping sambil menepuk pundak Suzy. "Kita belum bisa memastikan apakah Bibi Ping adalah ibu kandungmu. Kita menemuinya hanya untuk menanyakan kantong wewangian ini. Kamu tidak perlu khawatir.""Em, aku tahu." Suzy menganggukkan kepala. "Aku hanya berpikir, bagaimana cara aku menanyakannya? Apakah aku akan mendapatkan jawaban yang jujur?"Berdasarkan catatan pemilik toko, nama yang tertera di perjanjian itu adalah Maggie Lu. Jelas, orang yang menitipkan kantong wewangian itu adalah Bibi Ping.Bagi Robert dan Suzy, informasi ini bagaikan petir yang menyambar d

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

DMCA.com Protection Status