Entah apakah ini hanya perasaan semata, tumben wanita ini bersikap sangat lembut dan tidak menyebalkan seperti biasanya?Namun, Nolan tidak lupa bahwa tujuan kedatangannya adalah untuk mencari Robert sehingga dia pun tidak mau banyak menghabiskan waktu di sini.Saat Nolan mengalihkan padangannya kepada Gilbert, dia baru menyadari tatapan Gilbert yang sangat masam dan dingin.Seketika, Nolan langsung merasa tidak leluasa ditatap seperti itu. Nolan menundukkan kepala dan bersikap sangat sopan. "Pak Gilbert, mau tanya, apakah Robert datang mencari Anda?"Gilbert mengerutkan alis sambil menjawab dengan acuh, "Tidak."Nolan mengerutkan bibirnya dan lanjut bertanya, "Lalu ... dia ke mana?"Gilbert langsung menjawab dengan nada tinggi, "Kamu mencarinya? Pergi ke perusahaannya! Aku bukan ayahnya. Kenapa kamu bertanya kepadaku?"Nolan ketakutan mendengar teriakan Gilbert.Setelah beberapa saat, Nolan bergumam di dalam hatinya, 'Tua bangka ini sangat galak!'Nolan semakin menundukkan kepalanya
"Lepaskan ...." Cole meraung marah. Raut wajahnya terlihat sangat galak sambil mencoba untuk melawan.Pengawal yang dibawa oleh Nick langsung bergerak cepat. Mereka bergegas menahan Cole dan menangkapnya.Cole tidak terima, dia langsung berteriak dan marah, "Kalian dan wanita itu bekerja sama untuk membohongiku! Dia berjanji akan kembali ke Klan Youlan bersamaku. Tapi Christina ... huhuhu ...."Ekspresi Nick sontak berubah. Dia bergegas mengulurkan tangan untuk menutup mulut Cole, lalu melirik Pangeran Nolan. Nolan hanya memandangi mereka dengan keheranan.Nolan mengenal pria ini, dia adalah Nick, tetua Rumah Sakit Nasional.Untuk apa Nick menutup mulut pemuda ini? Apakah ada sesuatu yang disembunyikan dari Nolan?Nolan curiga dan bertanya, "Tetua Nick, apa yang kamu lakukan?"Nick tersenyum sambil menjawab, "Tidak apa-apa. Dia adalah pasien rumah sakit, sudah sering seperti ini."Setelah menjelaskan, Nick langsung mengubah topik pembicaraan. "Pangeran Nolan, apakah kamu terluka? Ayo,
"Hannes telah menyelidiki hubungan di antara Hugo dan Canelius. Mereka sudah bersahabat selama bertahun-tahun. Ditambah, ternyata mereka juga tinggal di kompleks vila yang sama. Hubungan mereka sangat akrab. Mata-mata sebelumnya mengatakan bahwa setiap Cole menyelinap keluar, dia selalu bertemu dengan Hugo. Jangan-jangan ...."Robert tertegun mengingat tebakannya sendiri. Dia terdiam sejenak sambil menatap Suzy dengan serius. "Hugo hanya sebagai tameng? Orang yang sebenarnya ditemui Cole adalah Canelius?"Apalagi, Suzy juga merasakan aura khusus di tubuh Canelius. Sepertinya yang ditemui Cole bukanlah Hugo, melainkan Canelius.Suzy tercengang setelah mendengar ucapan Robert. Setelah beberapa menit, Suzy baru tersadar dari lamunannya, lalu mengangguk dan berkata, "Em."Suzy setuju dengan tebakan Robert, ini adalah kemungkinan yang paling masuk akal. Namun, Suzy adalah orang yang sangat berhati-hati, dia tidak ingin menarik kesimpulan terlalu awal."Kalau ada kesempatan, kita harus berte
Nolan sangat penasaran, dia menanti-nantikan jawaban Robert.Robert menjawab dengan santai, "Memang apa hubungannya dengan Pangeran? Kenapa Pangeran tertarik dengan kehidupanku?"Nolan tertegun sambil mengerutkan alisnya. "Kamu cukup memberitahuku apakah kamu telah bergabung dengan Kamar Dagang? Kamu bersedia menerima surat penunjukan itu?"Nolan terlihat tidak sabaran, sedangkan Robert sangat tenang dan berhati-hati."Raja yang mengutusmu untuk menemuiku?" tanya Robert.Pertanyaan Robert membuat Nolan tersentak. Kalau bukan Raja yang mengutus, lantas apakah Robert tidak akan menjawab dengan jujur?Nolan adalah pangeran yang terhormat! Dia adalah pewaris kerajaan dan pemerintahan!Nolan merasa sangat tertekan. Dia membuka mulut dan berkata, "Benar, Ayah yang mengutusku."Setelah menjawab, Nolan menatap Robert dengan angkuh, seolah-olah dia adalah rajanya.Saat Nolan menunggu jawaban Robert, tidak disangka ... Robert tetap saja tidak memberikan informasi yang diinginkannya. "Mengenai ma
Nolan mengetes Robert dengan bertanya, "Robert, untuk apa kamu datang mencari Christina?"Robert menjawab secara singkat, "Berobat."Nolan langsung mengamati Robert, tapi Robert sama sekali tidak terlihat seperti sedang sakit.Nolan semakin kebingungan. "Tapi Christina tidak ada berada di situ, 'kan? Aku baru saja bertemu dengannya di depan."Robert langsung tersentak. "Em, dia tidak ada di kamar.""Terus kenapa kamu sembarangan masuk ke kamar orang lain?!" teriak Nolan.Nolan terdengar sangat histeris. Dia mengernyit sambil tersenyum licik dan bertanya, "Apakah kalian ada hubungan?"Robert tetap terlihat tenang. Dia sengaja menjawab dengan ambigu agar Nolan semakin penasaran, "Menurutmu?""Aku ...." Tiba-tiba Nolan teringat dengan seseorang, lalu melihat ke sekeliling halaman. "Eh? Di mana wanita yang datang bersamamu?""Hmm?" Robert terkejut.Setelah dipikir-pikir, akhirnya Nolan memutuskan untuk jujur. "Sebenarnya, tadi aku mau ke rumahmu. Saat berada di depan vila, aku melihatmu ke
Jawaban sopir membuat Nolan semakin penasaran.Nolan tidak bisa tidur, dia terus memikirkan siapa sebenarnya wanita itu?Nolan mondar mandir di dalam kamar sambil menebak-nebak setiap kemungkinan yang muncul di benaknya. Sejujurnya, dia merasa penasaran sekaligus tertekan.Akhirnya, Nolan membuka komputernya, dia ingin bermain game untuk menenangkan diri. Namun, setelah komputer terbuka, bukannya membuka game, Nolan malah membuka mesin pencari.Begitu mesin pencari terbuka, Nolan langsung mengetik nama "Robert Calvin" dan membaca setiap informasi yang muncul di dalam komputer.Berita yang muncul sangat panjang dan banyak, Nolan tidak memiliki kesabaran untuk membaca secara satu per satu. Jadi, dia langsung membuka gambar dan video yang ada, terutama yang belum pernah dipublikasikan.Ada video lomba cerdas cermat yang diikuti oleh Robert sewaktu masih muda, fotonya saat menjabat sebagai Presdir Perusahaan Medis Calvin, dan beberapa foto pribadi yang diambil secara diam-diam.Nolan ingin
Saat ini, terdengar sebuah suara ketukan dari luar.Suzy mengerutkan alis sambil menatap ke luar jendela. Kemudian, dia berkata sambil membuka kedua jendela, "Ada apa? Sini, masuk."Ternyata orang yang mengetuk jendela adalah Cole.Setelah mendapatkan izin Suzy, Cole pun memanjat jendela dan beranjak masuk ke dalam kamarnya.Suzy bertanya, "Aku dengar, hari ini kamu mau kabur, tapi malah tertangkap? Tetua Nick yang menangkapmu?""Aku kabur karena ... karena Christina datang begitu kamu pergi. Aku kira kalian sudah bertukar identitas. Aku kira kamu tidak akan kembali lagi," kata Cole dengan sedih."Sepertinya ucapanku tidak cukup jelas."Suzy malas berdebat dengannya, lalu melanjutkan dengan nada serius, "Kamu memiliki identitas khusus, sebelumnya aku sudah memperingatimu untuk tidak kabur. Kalaupun ingin keluar, kamu harus meminta Pak Gilbert untuk menemanimu. Apakah kamu tahu siapa yang kamu temui hari ini?"Cole mengamati ekspresi Suzy sambil memastikan. "Katanya ... dia adalah Panger
"Kamu benar-benar tidak bisa meminjamkannya?" tanya Cole.Suzy menggelengkan kepalanya sambil menjawab dengan tegas, "Tidak bisa."Cole terlihat sangat sedih. Bagaimana dia bisa mengganti sepeda itu?Suzy melihat respons Cole, tapi dia tetap tidak tergerak. "Kamu pikirkan sendiri caranya. Setelah kamu mendapatkan uang untuk mengganti sepeda itu, kita baru kembali ke Klan Youlan."Suzy sama sekali tidak ingin pulang ke Klan Youlan bersama Cole. Dia berkata seperti itu hanya untuk melihat apakah Cole akan pergi menemui sekutunya.Cole tidak berdaya. Dia hanya bisa pergi sambil menahan kekecewaan.Keesokan pagi.Hari ini Suzy ada janji dengan Gilbert. Jadi, dia bangun lebih awal.Saat beranjak keluar dari kamar, samar-samar Suzy mendengar suara Cole yang masih mendengkur di kamar sebelah.Tadi malam Suzy terus mengawasi gerak-gerik Cole, ternyata dia tidak kabur. Suzy hanya mendengar langkah kaki Cole yang mondar-mandi di dalam kamar. Sepertinya dia sedang memikirkan masalah uang.Suzy te
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny