Share

Bab 74 Mafia Itu Angga

Author: Aku_Ram
last update Last Updated: 2025-04-05 10:11:23

Seno meneguk kopi seduhannya lebih dulu lalu berkata, "Lea takut lo pecat dari Tanufood. Dia juga takut kalau lo buang dia ke pulau terpencil. Dia takut ngaku sama lo, karena dia nggak perawan lagi pas nikah sama lo. Katanya dia diperawanin sam mafia. Mafia yang rambutnya gondrong dan punya tato kepala harimau di punggungnya!" pungkas Seno menunjuk tepat ke wajah Angga sembari tertawa lepas.

Ekspresi wajah tegang Angga perlahan memudar. Pria itu justru ikut tertawa seperti halnya Seno. Lea yang menatap kedua pria itu dengan penuh kebingungan dan rasa frustasi.

"Mas Angga nggak marah? Aku udah nggak perawan, Mas. Aku bukan gadis baik-baik. Aku nggak pantes buat jadi istri kamu. Apalagi jadi mamanya Keysa," ungkap Lea dengan linangan air mata.

Angga berdeham lalu berlutut di depan Lea. Ia menggenggam sebelah tangan kecil dan lembut itu. Kemudian, sebelah tangannya terulur naik mengusap pipi Lea yang basah.

"Malam itu, kamu main kabur aja tanpa lihat wajahku lebih dulu?" tanya Angga.

"Ka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 75 Jangan Tinggalkan Aku

    Lea memukul lengan Angga dan pria itu tertawa renyah. Angga duduk di samping Lea dengan posisi memunggunginya. Tak ada tato kepala harimau yang seperti yang Lea bayangkan. Hanya ada bekas luka jahit dan bekas luka seperti luka terbakar."Tatonya sudah aku hapus sejak aku memutuskan untuk mengambil tanggung jawab atas Keysa. Aku tidak mau dia sampai ketakutan melihatnya," ujar Angga saat merasakan jemari Lea menyentuh sisi punggungnya yang memiliki bekas tato yang dihapus."Dia rela menghapus sesuatu yang selama ini melekat di tubuhnya demi keponakannya. Konon katanya, tato menjadi sebuah kebanggaan atau memiliki arti tersendiri untuk mereka yang memasangnya. Tapi demi keponakannya, Mas Angga rela menghapusnya," batin Lea terkesan."Apa kamu mau memaafkanku? Tidak peduli seberapa lama waktu yang kamu butuhkan, aku pasti akan berusaha mendapatkan maaf dari kamu, Lea,” ucap Angga. Sudah lama ia ingin mengatakannya, tapi ia takut Lea membencinya.“Mas, a-aku cu-”“Tapi tolong, jangan ting

    Last Updated : 2025-04-05
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 76 Pernyataan Cinta

    “Sekarang, kamu bisa ke sana kapanpun kamu mau,” ucap Angga menarik Lea ke dalam dekapannya.Tangis Lea pecah kala melihat namanya tertera di sertifikat itu. Ia tidak menduga jika rumah peninggalan orang tuanya itu kini kembali ke tangannya. Sejak Sonia mengambil rumah itu, Lea kerap kali membayangkaan jika masih ada puluhan tahun lagi rumah itu bisa ia tebus."Bagaimana bisa rumah ini bisa dilepas sama Tante So-"Telunjuk Angga membungkam bibir Lea. Pria itu menarik diri lalu mengusap pipi yang berlinang air mata itu."Wanita itu sudah mendapatkan bagiannya. Dia juga tidak akan bisa mengusik kamu lagi," ucap Angga meletakkan sertifikat itu di meja. Kemudian menarik Lea duduk di pangkuannya.Sembari membelai wajah dan rambut istrinya, Angga menjelaskan bagaimana Seno mengurus proses pengalihan aset itu kembali. Lea tidak perlu mengganti uang penebusan rumah itu, karena sejak awal, Angga sudah menjanjikannya saat mereka bertemu di Tulung

    Last Updated : 2025-04-05
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 77 Aku Menginginkanmu

    "Aku jatuh cinta padamu, Leana Pramitha.” Pernyataan itu membuat jantung Lea berdegup kencang seperti bedug yang ditalu."Hubungan kita mungkin diawali dengan cara yang salah, tanpa bisa kita duga dan harus ada kesalahpahaman. Tapi aku ingin kita memulainya kembali dengan sama-sama berjuang untuk memiliki satu sama lain. Kamu milikku, aku milikmu," lanjut Angga."Maka berjanjilah untuk menjagaku selayaknya hal yang berharga bagimu. Aku tidak punya keluarga lagi selain Melati," ucap Lea dengan mata berkaca-kaca."Siapa bilang kamu tidak punya keluarga? Aku keluargamu. Ada aku, Keysa, Seno dan Bi Tami. Sekalipun Juna menyebalkan, dia sepupu ipar yang pengertian. Saat Mas Arta bangun nanti, dia pasti akan senang melihat gadis pilihanku. Hubunganku dengan kedua orang tuaku tidak begitu baik. Jangan terlalu berharap kamu punya mertua," ungkap Angga sembari menyampirkan lambut Lea yang menutupi wajah wanita itu."Karena?”"Hubungan kami lebih

    Last Updated : 2025-04-05
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 78 Keinginan Keysa

    Lea mengerjap dan berusaha menyesuaikan matanya dengan keadaan sekitar. Di sampingnya Angga masih terpejam. Menyadari tubuh polosnya hara tertutupi selimut, Lea meringis malu.Rasanya seperti dejavu. Lea merasa seperti baru saja terbangun di kamar hotel 1002 seperti dulu. Namun bedanya kali ini, ia bisa melihat jelas wajah pria di sampingnya.'Kita ulang malam pertama kita, biar kamu yakin kalau itu aku.'Pipi Lea kembali memerah kala teringat bisikan Angga saat mencumbu dirinya. Pria itu bahkan tak puas hanya dengan sekali.Lea pikir, setelah pindah ke kamar, Angga akan membuatnya tertidur nyenyak seperti Keysa. Namun, suaminya itu membawanya merasakan pelepasan bersama hingga beberapa kali. Ia pikir Angga sudah kelelahan bekerja seharian di kantor. Nyatanya, pria itu punya stamina yang kuat. Sulit bagi Lea untuk mengimbanginya.Kalimat pengakuan Angga yang menegaskan bahwa mereka memiliki satu sama lain, membuat Lea luluh. Ia juga wanita biasa ya

    Last Updated : 2025-04-06
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 79 Konsultasi

    Hari berganti dan kali ini, untuk pertama kalinya Lea datang terlambat ke kantor. Ia tiba bersama Seno saat semua staf sudah sibuk dibagian masing-masing.“Dia kenapa? Tumben dia minta saya yang anterin kamu ke kantor. Kenapa tidak berangkat bareng meski harus sembunyi-sembunyi?” tanya Seno.“Mas Angga lagi marah,” cicit Lea.“Dia memang pemarah, tapi anggap aja berkah. Kalau marahnya udah hilang, kamu bakalan dimanja sama dia. Jangankan dibeliin tas, minta dibeliin tokonya sekaligus bakalan dikasih,” komentar Seno.Lea meringis dan tidak yakin itu akan terjadi. Pasalnya, sikap Angga sejak Keysa terbangun tengah malam mulai berubah. Suaminya itu tantrum melebihi keponakannya.Karena datang terlambat, Lea akhirnya terpaksa menggantikan atasannya mengikuti sebuah seminar. Ketua Tim sedang kurang sehat. Rekan-rekannya pun mendukung sehingga Lea tidak punya pilihan lain.Tiba di tempat seminar sebuah ballr

    Last Updated : 2025-04-06
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 80 Balas Budi

    Lea mengangguk dan bercerita tentang semalam. Keysa terbangun dan ia bersama Angga berusaha membuatnya tenang. Saat Lea mencoba menenangkan Keysa, keponakannya itu berusaha untuk menyusu.Lea sama sekali tidak malu bercerita pada Juna. Ia yakin Juna bisa menilai dengan baik dari segi profesinya sebagai dokter. Apalagi yang sedang mereka bahas saat ini adalah keponakan Juna juga.“Apa Angga sudah tahu?” tanya Juna ragu. Rasanya tidak akan semudah ini Angga setuju.Lea berdecak kesal lalu berkata, “Sepupunya Mas Juna lagi tantrum. Semalam aku bilang mau ke rumah sakit, dia langsung mikirnya aku mau masang KB. Dia ngira aku nggak mau hamil.”Juna tertawa sambil geleng-geleng kepala. “Sebentar,” ucap Juna merogoh ponselnya dan menghubungi seseorang.Dari yang Lea pahami, Juna sedang menghubungi dokter spesialis terkait niat konsultasinya. Kalau sudah petinggi rumah sakit yang bertindak, tidak perlu ke bagian pelayana

    Last Updated : 2025-04-06
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 81 Panik

    Lea merasa jika ini adalah ide tergila yang pernah ia ambil dalam sejarah kehidupannya. Ia sudah memahami resiko dari keputusan yang dipilihnya. Tak ada kata mundur, karena ia yakin jika keputusan ini bukanlah hal yang salah.Lea hanya butuh waktu untuk beradaptasi. Bukankah semua hal memang butuh proses? Ini bukan soal hutang Budi semata, tapi juga rasa kemanusiaan. Apalagi, Keysa bukan lagi orang asing baginya.Memikirkan surat pengunduran dirinya, Lea pasrah. Jika tidak lagi bekerja di Tanufood, Lea tidak keberatan. Ia bisa fokus untuk membesarkan Keysa.Bukankah tidak semua hal di dunia fana ini, berjalan seperti yang kita harapkan? Manusia bisa berencana, tapi takdir Tuhan tetaplah jadi penentu.Kalau saja ia lupa dengan nasihat orang tuanya. Mungkin sekarang Lea akan sibuk menangis dan meratapi diri. Menyalahkan takdir yang tidak berpihak pada keinginannya. Namun, Lea juga sadar kalau pasti ada hikmah dari semua ini.Lea tahu benar bagaimana rasanya tumbuh tanpa kasih sayang seo

    Last Updated : 2025-04-06
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 82 Salah Paham Angga

    Angga tahu dirinya tidak semiskin itu. Angga bisa menyiapkan kendaraan mewah untuk istrinya. Bila perlu, lengkap dengan supir dan bodyguard ke mana pun Lea mau."Ya mau gimana lagi? Siapa suruh kalian berdua saling mendiamkan? Terutama lo, Ga. Bisa-bisanya lo bikin Lea stres karena mikir lo mau ceraiin dia," pungkas Juna menghiperbolakan masalah."Cerai?!" Angga dan Lea kompak membelalak lalu saling menoleh satu sama lain."Aku nggak mikir kayak gitu kok, Mas?" bantah Lea menggeleng pada suaminya."Oh, tidak? Saya kira seperti itu, Lea. Soalnya dia tega biarin kamu datang buat konsultasi sendirian. Padahal, program ini kan, butuh persetujuan suami? Harusnya Angga mendampingi kamu dan turut mendengarkan apa yang dikatakan dokter spesialis tadi," pungkas Juna mengambil kesempatan mencibir sepupunya.Pandangan Angga yang semula tajam menusuk pada Juna, beralih pada dokumen yang ditunjuk sepupunya. Angga mengambil dokumen yang dipegang Lea, membuka dan membaca informasi apa yang tertera d

    Last Updated : 2025-04-06

Latest chapter

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 104 Penyesalan Gani

    Sore hari, keluarga berkumpul bersama di ruang rawat inap Lea. Keysa tak mau lepas dari mamanya. Hanya saat dokter ingin memeriksa kondisi Lea saja, Keysa mau digendong oleh Angga. Mungkin karena takut melihat dokter paruh baya itu mendekati mamanya.Juna yang melihat Keysa mulai ketakutan, turut mengeluarkan stetoskopnya. Dengan usilnya, dokter yang satu itu memeriksa denyut jantung Angga sambil melaporkan hasilnya pada bayi cantik itu. Kemudian, turut memeriksa Keysa seperti Lea dan Angga."Keysa mau jadi dokter juga?" tanya sang kakek saat melihat cucunya memainkan tali stetoskop milik Juna.Keysa menoleh lalu menatap semua orang satu persatu. "Mau jadi dokter juga kayak Om Ganteng ini?" tanya Juna melucu sambil mengarahkan alat stetoskopnya ke perut Keysa lalu beralih ke kakinya."Keysa mau jadi dokter?" tanya Angga. Entah paham atau tidak, tapi kali ini Keysa mengangguk."Dia cuma nurut sama papanya," komentar Gani. Ia akui jika cucunya belum

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 103 Dicintai Suami

    Sepasang mata yang terasa berat itu perlahan mengerjap. Mencoba sebisa mungkin untuk melihat sekelilingnya. Samar ia melihat seseorang yang berada di sisinya.Siapa dia?Lea memejamkan matanya sejenak. Menunggu sesaat hingga indra pendengarannya bisa bekerja dengan baik. Terdengar suara tangisan lirih seorang pria yang menyebut namanya.Sesaat Lea bergeming dengan sudut mata yang basah. Menitikkan bulir bening kala mendengar pengakuan Angga. Pria itu takut ditinggalkan.Seterpuruk inikah suaminya? Apa kondisinya sulit untuk disembuhkan? Apakah dirinya tidak akan sembuh?Lea pernah merasakan kejamnya dunia. Ia menjadi yatim piatu, hidup terlantar dan dihianati orang-orang yang ia percayai. Pernah sekali ia berpikir untuk menabrakkan dirinya di jalanan. Akan tetapi, ia teringat Melati.Kalau bukan karena melihat Melati yang bernasib mirip seperti dirinya, mungkin sudah lama Lea menyerah dalam hidupnya. Lea ingat jika ia masih memiliki Melati yang peduli padanya.Saat ini, Lea bahkan sud

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 102 Jangan Tinggalkan Aku

    Senyum yang pudar dan kantung mata yang menebal. Sorot mata kosong dan keheningan yang tak kunjung pergi. Diamnya Angga membuat pria itu seperti mayat hidup. Suaranya hanya terdengar saat menenangkan Keysa.“Ga, lo cukuran dulu gih! Udah tiga hari loh ini. Keysa nanti malah takut lihat papanya sendiri. Jangan salahin gue kalau nanti dia lebih milih ikut gue ketimbang sama lo,” ungkap Juna.Angga hanya mengangguk seolah tak benar-benar menyimak ucapan sepupunya. Setelah membaringkan Keysa, Angga hendak ke ICU. Namun, kedatangan Melati menunda niatnya.Gadis bar-bar sahabat istrinya itu memaksanya makan siang lebih dulu. Melati mengancam akan melaporkan kelakuan Angga yang mulai tidak waras itu saat Lea sadar nanti.“Ya terserah Anda saja. Sekali saya bilang bakalan buka mulut sama Lea, tak ada yang bisa mencegah. Biar saja, Lea tahu. Anda pikir, saya mengatakan ini karena Lea akan memarahi Anda nantinya? Tidak, Tuan Anggara Yang Ter

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 101 Rekan Melani

    Gani menoleh lalu menjitak kepala Seno. Ya ampun, Seno baru tahu kalau kebiasaan Angga itu adalah warisan sifat dari Presdir Tanufood ini. “Ampun, Om.”“Jangan berpikir yang tidak-tidak!”“Iya, maaf, Om. Terus, yang tadi om bilang itu maksudnya apa? Kehilangan lagi? Kehilangan apa, Mo?” desak Seno.Gani menghela napas panjang. “Lea keguguran. Angga sama sekali tidak tahu kalau Lea hamil. Dokter menduga Lea sendiri belum menyadari kalau ada janin yang tumbuh dalam rahimnya.”“Dia mungkin berpikir kalau perubahan kecil di tubuhnya karena efek program induksi laktasi yang Lea laku- humpp.” Seno membelalak menutup mulutnya sendiri.“Om sudah tahu kalau Lea melakukan prosedur itu. Om juga tahu kalau demi Keysa dia melakukannya. Padahal, ada resiko untuk tubuhnya sendiri dari keputusannya itu,” ucap Gani mengusap sudut matanya.Hari ini, kebahagiaan yang dirasakannya han

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 100 Ada Bahagia Ada Duka

    “Jadi Lea hamil? Hamil anak kami?” batin Angga yang matanya berkaca-kaca. Baru saja ia kehilangan calon anaknya.“Innalillahi ...,” lirih Angga yang merasakan dinding lorong itu perlahan menyempit. Menghimpit tubuhnya yang kini terasa remuk.Tatapan mereka kini beralih pada Angga. Pria itu tampak lebih syok sampai nyaris tidak bisa berdiri dengan tegak. “Kamu kenapa tidak bilang kalau Lea hamil?” tanya Ivanka.Angga menggeleng pelan sembari berkata, “Aku tidak tahu.”Sang dokter mengangguk lalu berkata, “Kemungkinan besar, Ibu Lea juga belum menyadari kehamilannya. Usia kandungannya memang masih muda, baru memasuki minggu keempat atau usia satu bulan. Umumnya wanita hamil belum merasakan gejalanya. Pendarahan yang dialaminya tadi, membuat janinnya kekurangan oksigen. Ditambah dengan efek racun yang menyebar di area lukanya.”Sejam kemudian, Lea sudah dipindahkan ke ICU. Di sampingnya, Angga duduk meggenggam tangan istrinya.Hal yang tengah dirasakan pria itu sekarang adalah terguncang

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 99 Ada Buktinya

    Tangis Keysa tak juga berhenti. Bayi itu melihat Lea dibawa pergi oleh Angga meninggalkan dirinya. Panggilan mama yang mereka dengar dari Keysa bagaikan goresan sembilu. Bayi cantik itu seakan tahu bahwa mama angkatnya tidak sedang baik-baik saja.Sejak tadi Angga mondar-mandir di depan pintu ruang operasi. Kembali mendengar tangisan Keysa yang terbangun membuatnya lekas menghampiri Ivanka. Mereka baru saja tiba setelah proses pemeriksaaan awal.“Sini, sama papa, Sayang,” kata Angga mengambil alih Keysa.Belum ada satupun dari keluarga Angga yang beranjak. Seno, Putra dan asisten Gani yang saat inI bergerak untuk masalah penyerangan teradap Lea.Masih terngiang jelas teriakan Angga. Begitu menghampiri Lea yang tergeletak tak berdaya, Angga berteriak kencang. Ia tidak membolehkan siapapun keluar dari ballroom dan gedung kantor Tanufood sebelum diperiksa oleh staf keamanan dan pihak kepolisian.“Pappapa ...,” lirih Keysa.

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 98 Suamiku Petani Berdasi

    Banyak yang mempertanyakan asal-usul dan latar belakang Lea. Mereka penasaran, Lea sebenarnya berasal dari keluarga mana? Namun, masalah itu seakan ditepis dengan prestasi risetnya.Sikapnya yang sopan dan berkelas. Kelembutannya pada cucu sang presdir. Ditambah lagi tatapan penuh cinta dan kekaguman dari Angga. Mereka mewajarkan jika seorang Gani Hartanuwiguna dan Ivanka menerima gadis itu sebagai menantunya.Setelah Lea naik ke panggung dan menerima trofi penghargaannya. Ia mengundang suaminya untuk menemani di panggung. Dengan polosnya Lea mengungkapkan jika kakinya lemas karena banyak pasang mata yang tertuju padanya.Setelah Lea, kini satu persatu karyawan berprestasi lainnya naik ke panggung. Mereka mendapatkan reward sesuai prestasi dan kinerja mereka. Termasuk Seno yang mewakili kerja sama antara Adecoagro dan Tanufood.“Congratulations!” ucap seseorang yang menghampiri Seno dengan membawa sebuah buket.Kehadiran model cantik itu nyatanya turut mencuri panggung. Apalagi meliha

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 97 Kejutan Malam Ini

    Melihat penampilan Lea malam ini membuat Angga terpukau. Istri lugunya tidak tampak seperti gadis belia. Gaun dan riasannya menegaskan jika Lea adalah wanita dewasa.“Aku kelihatan aneh ya, Mas?” tanya Lea sambil memutar tubuhnya di depan Angga.“Apa Melati yang merekomendasikan penampilanmu malam ini?” tanya Angga.Lea mengangguk mantap sambil tersipu kala melihat senyum suaminya. “Sahabatmu layak dapat bonus.”“Bonus? Bonus apa?” tanya Lea penasaran.“Beasiswa pendidikan spesialis sepertinya bonus yang tidak akan dia tolak,” jawab Angga.Mata Lea kembali berbinar. Ia tahu bagaimana jatuh bangunnya Melati menanbung untuk bisa kuliah spesialis. “Beneran, Mas? Melati kalau denger langsung pasti bakalan joget-joget kayak member blackpink.”Angga mengangguk dan mengajak Lea keluar. Di ruang tamu sudah ada Seno dengan penampilannya yang paripurna. Tuxedo mewah menambah kadar ketampanannya. Begitu juga dengan Keysa yang tampak cantik di gendongannya.“Ayo, Papa, Mama, kita berangkat!” ucap

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 96 Mayat Hidup

    Sejak Melati menegaskan padanya untuk berhenti menyukainya, Juna pun mulai menjaga jarak. Bukan untuk menyerah, melainkan mencoba memberi Melati ruang. Tepatnya ruang rindu yang diharapkan Juna.Melati menikmati hidupnya seperti biasa. Namun, harus ia akui jika setiap kali tiba di rumah sakit, ada sesuatu yang hilang. Namun, ia justru mengira sesuau yang hilang itu adalah karena rasa kesepian setelah Lea memutuskan tinggal bersama suaminya.Mendapatkan undangan langsung dari CEO Tanufood untuk menghadiri acara penting perusahaan itu, tak Melati lewatkan. Pasalnya, Angga membocorkan sebuah rahasia penting tentang prestasi Lea. Karena itulah, sore ini Melati menyempatkan diri mampir ke pusat perbelanjaan untuk membelikan Lea hadiah.Saat mendapat pesan dari ayahnya, Melati setuju untuk duduk bersama. Ayahnya juga diundang dalam acara itu. Kali ini ia tidak ingin melewatkan kesempatan sejak ayahnya meminta maaf.Ayahnya memang sudah berjanji akan memberikannya keadilan. Keadilan yang bah

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status