Angga mondar-mandir sejak mendapat kabar dari Seno. Ia tak menyangka jika Lea yang wakili perusahaanya ke acara presentasi untuk memperebutkan tender. Parahnya, ia tahu jika David Fuhei si Pria Genit juga ada di sana.
Niat hati ingin menyusul Lea, tapi apa daya tangan dan kakinya terikat. Ada Keysa yang sedang rewel. Sejak tadi Keysa tidak ingin lepas dari gendongannya.
Angga mengintip wajah mungil yang bersandar manja di pundaknya. Akan tetapi, ia harus menelan kecewa. Ternyata, Keysa masih terjaga.
“Keysa bobo ya, Nak. Anak papa yang cantik, bobo ya?” bujuk Angga sembari memindahkan Keysa ke dadanya. Kemudian ia mulai menimang bayi yang matanya sudah sayu itu.
Setengah jam kemudian, Seno belum juga memberi kabar. Ia tidak bisa mempercayai sembarang orang untuk mengetahui rahasianya. Ia juga tak habis pikir mengapa Seno mendadak tidak bisa dihubungi.
“Nggak ada jalan lain. Daripada dia digoda sama hidung belang,” batin Angg
Seno menghela lega saat dokter menyampaikan gadis yang tak sengaja terserempet mobilnya baik-baik saja. Hanya luka lecet di lutut dan siku. Tak ada benturan fatal.“Ampun deh, ini Papanya Keysa ngapain nelpon gue kayak penagih utang aja?” gumam Seno saat melihat puluhan panggilan tak terjawab dari Angga.Setelah membaca pesan dari sahabat sekaligus bosnya itu, Seno terkekeh. Ternyata Angga yang gengsian ini posesifnya level mercon.Setelah menemani Keysa imunisasi, Seno mengantar Angga ke perusahaan. Gadis kecil itu rewel dan tidak mau lepas dari Angga. Bi Tami sampai menyerah karena setiap kali ia dan wanita itu menyentuh Keysa, maka anak itu akan menangis.Sekitar sejam kemudian, gadis itu siuman. Seno meminta maaf dan berjanji akan bertangung jawab. Ia akan menanggung semua biaya pengobatan dan mengantarkannya pulang.“Kamu beneran merasa bersalah udah serempet aku?” tanya gadis cantik itu. Tatapannya menelisik Seno. Pria di samping brankar itu tidak mengenali siapa dirinya. Mungki
Lea menarik napas panjang saat mendapat pesan balasan dari Angga. Pria itu setuju bertemu sore nanti. Lea sendiri setuju untuk menemui Angga di ruangannya.Tersisa waktu sejam lagi jam pulang kantor. Lea lekas menyelesaikan sisa pekerjaannya. Dengan begitu, ia juga bisa tenang menyelesaikan masalah lainnya.Sementara di ruang CEO, Angga tersenyum lebar. Ini pertama kalinya Lea berinisiatif mengirimkan pesan lebih dulu. Biasanya, harus dirinya yang bertidak lebih awal.“Gimana sama cewek yang lo serempet? Lo yakin dia bukan mata-mata perusahaan lain yang mencoba deketin lo?” tanya Angga pada Seno yang sedang menikmati secangkir kopi hangat.Seno menggeleng lalu berkata, “Nggak tahu gue. Makanya gue bawa dia sementara ke apartemen gue.”“Lo udah gila? Sejak kapan lo bawa cewek masuk ke apartemen?” tanya Angga heran.“Dia nggak minta ganti rugi sama gue. Tadinya gue kira dia bakalan minta duit.”“Tapi?”“Dia minta gue cariin kost atau kontrakan sementara. Katanya dia kabur dari perjodoha
“Iya, namanya Keysa. Bukan Pak Putra yang bilang, tapi Dokter Juna,” jawab Lea yang masih enggan menatap Angga.Tiba-tiba terdengar suara tawa seseorang. Lea dan Angga tersentak kaget. Hampir saja Lea jatuh dari pangkuan suaminya.Seno yang berada di balik pintu kamar pribadi itu tidak bisa mengendalikan tawanya. Ia sama sekali tidak menyesal sudah menguping obrolan pasangan aneh yang satu ini.Putra dan Juna sudah sukses membuat Lea salah paham. Entah bagaimana reaksi Lea saat tahu jika Keysa adalah keponakan suaminya atau bisa disebut keponakannya juga. Bukankah Lea sudah resmi jadi istri Angga?“Diem lo!” tegur Angga.“Sorry, Ga. Istri lo lucu banget soalnya,” ucap Seno beranjak keluar.Pria itu mengambil tempat di depan Angga dan Lea yang duduk di sofa tunggal. Tatapan Seno beralih pada botol air kemasan mineral di meja. Kemudian beralih menatap pakaian pasangan itu yang sama-sama basah.
Angga menghubungi Bi Tami sebelum ia pulang. Ia bertanya apakah ada sesuatu yang Keysa dan wanita itu butuhkan. Angga bisa sekalian mampir membelikannya. Namun, Seno memberi isyarat jika hal itu akan jadi urusannya.“Antar dulu istri lo pulang. Dia masih syok ngira lo tulang selingkuh, duda tapi single, sama duda punya anak,” goda Seno lagi.Angga berdecak kesal lalu menarik Lea ke dalam pelukannya. “Nggak ada wanita lain. Kamu yang pertama, terakhir dan satu-satunya,” bisik Angga sambil mengusap punggung Lea.“Nggak usah pamer di depan gue, Ga!” ketus Seno yang tengah membereskan berkas-berkas tadi. Termasuk berkas yang basah karena terkena tumpahan air yang Lea siramkan pada Angga.Setelah Seno pulang lebih dulu, Angga menarik Lea duduk di sofa. Ia tunjukkan foto-fotonya bersama Keysa. Begitu juga dengan kejadian awal di mana keponakannya dilahirkan dalam kondisi prematur.“Aku minta maaf dengan
Seno tiba-tiba menghentikan langkahnya. Hal itu turut membuat Angga berhenti. Kemudian mengikuti arah pandang Seno.Di depan ruangan staf quality control, tampak seorang pria yang sudah tidak asing bagi keduanya. Dari tempat mereka berdiri, suara pria itu masih terdengar jelas.Mata Angga seketika membebelak mendengar pria itu datang mencari Lea. Istrinya.Disaat yang sama, Seno melirik Angga. Sahabat sekaligus atasannya itu seperti gunung berapi yang sudah siap meledak. Bahkan, Angga membawa langkahnya berbelok menghampiri sepupunya itu.“Eh, ada Dokter Juna. Selamat sore, Dok!” sapa Lea dengan ramah.Deg!Angga tertegun melihat senyum manis istrinya ditujukan pada sepupunya. Lain halnya dengan Seno yang justru cukup menikmati suasana. Ingin sekali rasanya ia meledek Angga habis-habisan! Sok jaim tapi cemburuan.“Gimana? Udah kelar kerjaan kamu? Saya mau tepatin janji sama kamu, Lea,” kata Juna.Lea mengernyit bingung
Melati, sahabat Lea yang mengetahui satu fakta dari aib perselingkuhan Heru dan Tari. Ternyata selama ini, sebagian uang kerja keras Lea habis digunakan Heru untuk memanjakan Tari.Melati masih menyimpan kesal. Meski Heru sudah mengganti separuhnya, tetap saja Melati masih belum puas. Karena itulah, Melati sengaja memviralkan wajah Tari sebagai orang ketiga.Dikarena berita itu, Tari nyaris dipecat dari pekerjaannya. Beruntung ada Heru yang menyogok HRD agar Tari tidak dipecat. Sebagai gantinya, Tari dimutasi ke kantor cabang yang ada di Malang. Ibunya, Sonia, malah meminta Tari meninggalkan Heru, kemudian mencari pria kaya lainnya. Dengan kecantikan dan tubuh putrinya, Sonia yakin jika putrinya bisa menjerat pria kaya raya agar mau menikahinya.Sudah dua pekan ibu dan anak itu pindah ke Malang. Sejak saat itu pula Tari mudah emosi. Apalagi saat Heru tidak langsung menjawab telpon atau membalas pesannya.Wanita takut keadaan akan berbalik. S
Kesibukan kantor pada umumnya akan digambarkan dengan tumpukan berkas, dering telpon atau perangkat lainnya. Meski bekerja dan menjadi bagian dari perusahaan besar, suasana tampak berbeda di ruang quality control. Aroma mulai menguar dari makanan yang manis dan gurih dengan sentuhan rasa pedas. Pagi tadi, para staf quality control memang sedang melakukan uji coba produk jajanan baru dengan berbahan kentang.Meski suasana masih riuh rendah, tapi tampak dua di antaranya sedang duduk tenang di hadapan mikroskop. Berusaha fokus memastikan agar bahan produk uji coba ini tidak terdapat kontaminan mikroba. Apalagi bahan atau benda asing yang ukurannya sulit dilihat dengan mata secara langsung.Tiba-tiba pintu ruangan bergeser. Sang ketua tim melangkah masuk dengan membawa berkas penilaian uji coba. Di tengah ruangan, di atas sebuah meja berjejeran makanan hasil uji coba produk baru dari bahan kentang.Dengan tenang, ketua tim mengitari meja. Mencicipi satu persatu varian yang dibuat. Kemudia
Sebelum pulang, Seno meminta tolong Angga agar mampir ke lantai apartemennya untuk mengambil berkas Adecoagro. Berkas yang diurusnya bulan lalu, masih ada di meja kerja dalam apartemennya. Seno baru saja selesai mandi saat Bi Tami meminta tolong Seno untuk menjaga Keysa sebentar. Wanita itu butuh untuk membeli beberapa bahan masakan di minimarket dekat apartemen.Baru saja Angga memasuki area parkir basemen apartemen. Lea membalas pesannya. Istrinya bersedia bertemu besok.Angga menekan sandi pintu apartemen Seno. Begitu ia masuk, ia heran melihat tumpahan air di atas meja. Seketika ia ingat jika di apartemen Seno ada seseorang yang tinggal. Gadis yang tidak sengaja diserempet oleh Seno. “Permisi, Nona. Saya datang untuk mengambil sesuatu di kamar Seno,” ucap Angga.Hening. Tak ada sahutan.Angga mengernyit heran saat menyadari pendingin ruangan yang masih aktif. Samar tercium aroma makanan yang mirip mie instan. Karena penasaran, Angga menghubungi Seno.“Halo, kenapa? Berkasnya di m
Senyum yang pudar dan kantung mata yang menebal. Sorot mata kosong dan keheningan yang tak kunjung pergi. Diamnya Angga membuat pria itu seperti mayat hidup. Suaranya hanya terdengar saat menenangkan Keysa.“Ga, lo cukuran dulu gih! Udah tiga hari loh ini. Keysa nanti malah takut lihat papanya sendiri. Jangan salahin gue kalau nanti dia lebih milih ikut gue ketimbang sama lo,” ungkap Juna.Angga hanya mengangguk seolah tak benar-benar menyimak ucapan sepupunya. Setelah membaringkan Keysa, Angga hendak ke ICU. Namun, kedatangan Melati menunda niatnya.Gadis bar-bar sahabat istrinya itu memaksanya makan siang lebih dulu. Melati mengancam akan melaporkan kelakuan Angga yang mulai tidak waras itu saat Lea sadar nanti.“Ya terserah Anda saja. Sekali saya bilang bakalan buka mulut sama Lea, tak ada yang bisa mencegah. Biar saja, Lea tahu. Anda pikir, saya mengatakan ini karena Lea akan memarahi Anda nantinya? Tidak, Tuan Anggara Yang Ter
Gani menoleh lalu menjitak kepala Seno. Ya ampun, Seno baru tahu kalau kebiasaan Angga itu adalah warisan sifat dari Presdir Tanufood ini. “Ampun, Om.”“Jangan berpikir yang tidak-tidak!”“Iya, maaf, Om. Terus, yang tadi om bilang itu maksudnya apa? Kehilangan lagi? Kehilangan apa, Mo?” desak Seno.Gani menghela napas panjang. “Lea keguguran. Angga sama sekali tidak tahu kalau Lea hamil. Dokter menduga Lea sendiri belum menyadari kalau ada janin yang tumbuh dalam rahimnya.”“Dia mungkin berpikir kalau perubahan kecil di tubuhnya karena efek program induksi laktasi yang Lea laku- humpp.” Seno membelalak menutup mulutnya sendiri.“Om sudah tahu kalau Lea melakukan prosedur itu. Om juga tahu kalau demi Keysa dia melakukannya. Padahal, ada resiko untuk tubuhnya sendiri dari keputusannya itu,” ucap Gani mengusap sudut matanya.Hari ini, kebahagiaan yang dirasakannya han
“Jadi Lea hamil? Hamil anak kami?” batin Angga yang matanya berkaca-kaca. Baru saja ia kehilangan calon anaknya.“Innalillahi ...,” lirih Angga yang merasakan dinding lorong itu perlahan menyempit. Menghimpit tubuhnya yang kini terasa remuk.Tatapan mereka kini beralih pada Angga. Pria itu tampak lebih syok sampai nyaris tidak bisa berdiri dengan tegak. “Kamu kenapa tidak bilang kalau Lea hamil?” tanya Ivanka.Angga menggeleng pelan sembari berkata, “Aku tidak tahu.”Sang dokter mengangguk lalu berkata, “Kemungkinan besar, Ibu Lea juga belum menyadari kehamilannya. Usia kandungannya memang masih muda, baru memasuki minggu keempat atau usia satu bulan. Umumnya wanita hamil belum merasakan gejalanya. Pendarahan yang dialaminya tadi, membuat janinnya kekurangan oksigen. Ditambah dengan efek racun yang menyebar di area lukanya.”Sejam kemudian, Lea sudah dipindahkan ke ICU. Di sampingnya, Angga duduk meggenggam tangan istrinya.Hal yang tengah dirasakan pria itu sekarang adalah terguncang
Tangis Keysa tak juga berhenti. Bayi itu melihat Lea dibawa pergi oleh Angga meninggalkan dirinya. Panggilan mama yang mereka dengar dari Keysa bagaikan goresan sembilu. Bayi cantik itu seakan tahu bahwa mama angkatnya tidak sedang baik-baik saja.Sejak tadi Angga mondar-mandir di depan pintu ruang operasi. Kembali mendengar tangisan Keysa yang terbangun membuatnya lekas menghampiri Ivanka. Mereka baru saja tiba setelah proses pemeriksaaan awal.“Sini, sama papa, Sayang,” kata Angga mengambil alih Keysa.Belum ada satupun dari keluarga Angga yang beranjak. Seno, Putra dan asisten Gani yang saat inI bergerak untuk masalah penyerangan teradap Lea.Masih terngiang jelas teriakan Angga. Begitu menghampiri Lea yang tergeletak tak berdaya, Angga berteriak kencang. Ia tidak membolehkan siapapun keluar dari ballroom dan gedung kantor Tanufood sebelum diperiksa oleh staf keamanan dan pihak kepolisian.“Pappapa ...,” lirih Keysa.
Banyak yang mempertanyakan asal-usul dan latar belakang Lea. Mereka penasaran, Lea sebenarnya berasal dari keluarga mana? Namun, masalah itu seakan ditepis dengan prestasi risetnya.Sikapnya yang sopan dan berkelas. Kelembutannya pada cucu sang presdir. Ditambah lagi tatapan penuh cinta dan kekaguman dari Angga. Mereka mewajarkan jika seorang Gani Hartanuwiguna dan Ivanka menerima gadis itu sebagai menantunya.Setelah Lea naik ke panggung dan menerima trofi penghargaannya. Ia mengundang suaminya untuk menemani di panggung. Dengan polosnya Lea mengungkapkan jika kakinya lemas karena banyak pasang mata yang tertuju padanya.Setelah Lea, kini satu persatu karyawan berprestasi lainnya naik ke panggung. Mereka mendapatkan reward sesuai prestasi dan kinerja mereka. Termasuk Seno yang mewakili kerja sama antara Adecoagro dan Tanufood.“Congratulations!” ucap seseorang yang menghampiri Seno dengan membawa sebuah buket.Kehadiran model cantik itu nyatanya turut mencuri panggung. Apalagi meliha
Melihat penampilan Lea malam ini membuat Angga terpukau. Istri lugunya tidak tampak seperti gadis belia. Gaun dan riasannya menegaskan jika Lea adalah wanita dewasa.“Aku kelihatan aneh ya, Mas?” tanya Lea sambil memutar tubuhnya di depan Angga.“Apa Melati yang merekomendasikan penampilanmu malam ini?” tanya Angga.Lea mengangguk mantap sambil tersipu kala melihat senyum suaminya. “Sahabatmu layak dapat bonus.”“Bonus? Bonus apa?” tanya Lea penasaran.“Beasiswa pendidikan spesialis sepertinya bonus yang tidak akan dia tolak,” jawab Angga.Mata Lea kembali berbinar. Ia tahu bagaimana jatuh bangunnya Melati menanbung untuk bisa kuliah spesialis. “Beneran, Mas? Melati kalau denger langsung pasti bakalan joget-joget kayak member blackpink.”Angga mengangguk dan mengajak Lea keluar. Di ruang tamu sudah ada Seno dengan penampilannya yang paripurna. Tuxedo mewah menambah kadar ketampanannya. Begitu juga dengan Keysa yang tampak cantik di gendongannya.“Ayo, Papa, Mama, kita berangkat!” ucap
Sejak Melati menegaskan padanya untuk berhenti menyukainya, Juna pun mulai menjaga jarak. Bukan untuk menyerah, melainkan mencoba memberi Melati ruang. Tepatnya ruang rindu yang diharapkan Juna.Melati menikmati hidupnya seperti biasa. Namun, harus ia akui jika setiap kali tiba di rumah sakit, ada sesuatu yang hilang. Namun, ia justru mengira sesuau yang hilang itu adalah karena rasa kesepian setelah Lea memutuskan tinggal bersama suaminya.Mendapatkan undangan langsung dari CEO Tanufood untuk menghadiri acara penting perusahaan itu, tak Melati lewatkan. Pasalnya, Angga membocorkan sebuah rahasia penting tentang prestasi Lea. Karena itulah, sore ini Melati menyempatkan diri mampir ke pusat perbelanjaan untuk membelikan Lea hadiah.Saat mendapat pesan dari ayahnya, Melati setuju untuk duduk bersama. Ayahnya juga diundang dalam acara itu. Kali ini ia tidak ingin melewatkan kesempatan sejak ayahnya meminta maaf.Ayahnya memang sudah berjanji akan memberikannya keadilan. Keadilan yang bah
Ketidakhadiran Lea di kantor selama sebulan terakhir menghadirkan banyak tanya. Banyak rekan kerjanya di Tanufood yang penasaran ke mana Lea. Pasalnya, karyawan di tim Adecoagro juga mencarinya.“Aku heran loh, ke mana Lea sebenarnya? Masa anak Adecoagro malah nanya ke aku?” ungkap salah satu karyawan bagian quality control.“Apa jangan-jangan ... Lea dipecat? Anak Adecoagro bilang, Lea nggak ada di kantor pusat Adecoagro,” tambah rekan yang lain.Tatapan mereka beralih pada sang ketua tim. Bukankah pria itu harusnya tahu ke mana perginya sang bawahan?“Kayaknya Lea cuti panjang. Mungkin dia hamil. Soalnya saya tidak sengaja lihat dia di rumah sakit, keluar dari ruangan dokter spesialis kandungan,” jawab pria itu.“Hamil?” gumam mereka kompak mengernyit.“Kalian lupa? Lea kan pernah bilang kalau dia sudah menikah sama petani?”“Kasihan juga ya, jadi Lea. Padaha
Dari cerita Lea semalam, Angga tidak bisa menerka tujuan kedatangan kedua orang tuanya. Benarkaah hanya sekedar kangen Keysa? Akal sehat Angga mencoba menerima walau itu sulit.Namun, menyadari mereka datang ke rumahnya saat ia tidak berada di rumah. Bahkan tidak mengabarinya, membuat Angga menaruh curiga. Rasanya ada udang di balik batu.Sebelum ke kantor, Angga sengaja mampir ke rumah orang tuanya. Lebih baik bertanya langsung tujuan mereka datang ke rumahnya. Ia tidak yakin jika Lea berkata jujur sepenuhnya. Mungkin saja Lea sengaja menyembunyikan hal buruk dan hanya bercerita yang baik-baik saja.Mungkin saja Lea sengaja menyembunyikan sikap kasar orang tuanya. Ia cukup mengenal watak ayah dan bundanya. Keegoisan mereka bukanlah hal yang baru dalam hidupnya.“Tumben kamu pagi-pagi datang ke rumah?” tanya Ivanka terkejut bukan main.Ada apa dengan putra bungsunya ini? Gani sendiri sampai terheran-heran karena Angga datang tanpa kabar