Rosalina-lah yang sudah melakukan banyak kesalahan padanya. Namun, perempuan itu justru mengatakan kalau dirinya yang sudah melakukan banyak kesalahan. Bagaimanapun juga, Rosalina sudah mengintimidasinya sampai dia tidak bisa melawan sekarang. Orang-orang selalu mengatakan betapa lembutnya Rosalina setelah mengalami banyak hal buruk di dalam keluarga Siahaan. Bahkan sifatnya tetap jauh lebih anggun daripada Giselle Siahaan. Mereka pastinya tidak pernah menduga kalau ternyata Rosalina adalah seorang perempuan yang sangat licik. Rebecca tersenyum lalu berkata, “Bu Lisa, mari masuk.”Rebecca mempersilakan Lisa untuk masuk dengan lembut. Dia tidak lagi menggandeng tangan Rosalina karena perempuan itu sudah bisa melihat, sekalipun penglihatannya seperti orang yang menderita rabun jauh cukup tinggi. Oleh karena itu, Rebecca tetap berjalan di dekat Rosalina untuk menjaga perempuan itu. Walaupun pertemuan ini adalah pertemuan mereka yang pertama, kedua perempuan itu terlihat bagaikan teman
“Kamu pasti akan melakukan hal yang sama kalau kamu jadi dia. Mana mungkin kamu akan asal bicara kepada banyak orang kalau kamu mau mencari keadilan untuk ayah kandungmu sekaligus memasukkan ayah tirimu dan ibumu ke penjara?”“Kamu pastinya nggak akan bisa hidup sampai dewasa kalau kamu melakukannya.”Lena hanya bisa terdiam lalu kembali berkata beberapa saat kemudian, “Pokoknya aku nggak suka sama dia.”“Kamu nggak perlu menyukainya. Lagi pula, aku memperkenalkan kalian karena aku datang untuk mengobrol sebentar denganmu. Sudahlah, anggap saja aku angin lalu karena kamu hanyalah perempuan sombong yang suka merendahkan orang lain,” ujar Rebecca lalu berbalik dan pergi. Rebecca sudah mengenal Lena selama beberapa tahun. Keluarga Kirana adalah keluarga yang terkenal cukup sederhana, tapi status mereka tidaklah sederhana. Jika tidak, Lena tidak akan mungkin bisa muncul di acara jamuan makan keluarga Wally. Rebecca merasa dirinya telah salah menilai Lena setelah melihat gadis itu memanda
Pantas saja, sahabat terdekatnya hanya Amelia seorang. Bukan karena dia sangat pemilih dalam berteman, hanya saja dia tidak bisa berteman terlalu dekat jika dia tidak cocok dengan orang tersebut. “Dia bisa kembali melihat berkat Calvin. Entah sudah berapa kali, Calvin menghampiri Dokter Dharma dan memohon padanya sampai akhirnya Dokter Dharma bersedia untuk menyembuhkan Rosalina. Perempuan itu sungguh beruntung bisa mendapatkan laki-laki seperti Calvin Adhitama.”“Aku juga bisa melihat dengan jelas kalau Bu Fenny sangat baik kepada menantunya. Bahkan ada yang bilang kalau Bu Fenny juga sangat protektif padanya.”“Memang ada beberapa orang yang seberuntung itu di dunia ini!”Rebecca bisa mendengar rasa iri dan ketus dari kata-kata yang dilontarkan oleh Lena. Terutama ketika dia menyebut nama Calvin Adhitama. Rebecca memandang Lena dari atas sampai ke bawah lalu bertanya, “Kamu suka sama Calvin, ya?”Wakah Lena seketika memerah. Dia memang sangat mengagumi sosok Calvin. Dia selalu beru
Lena tersipu malu lalu berkata, “Putra keluarga Adhitama semuanya adalah sosok yang luar biasa. Para tetua keluarga itu juga memiliki pemikiran terbuka. Semua laki-laki di keluarga itu adalah orang-orang yang sangat setia dan baik kepada istri mereka.”“Siapa yang nggak suka dengan laki-laki baik?”“Aku langsung tertarik padanya setelah bertemu dengannya beberapa kali.”Rebecca juga menyetujui penilaian Lena tentang keluarga Adhitama lalu berkata, “Kamu bebas menyukai Calvin, tapi dia sekarang sudah menikah. Jadi, kamu seharusnya sudah mematikan perasaanmu padanya.”“Aku menyukainya lebih dulu.”Kemudian Lena kembali bergumam, “Tapi, Rosalina mengambil Calvin sebelum aku sempat mengungkapkan perasaanku.”Rebecca langsung terkekeh lalu berkata, “Cinta itu bukan siapa yang lebih dulu datang dan siapa yang lebih dulu mengungkapkannya. Semua itu tergantung dengan takdir. Siapa pun nggak akan bisa bersama sekalipun sudah saling mengenal sejak kecil kalau memang mereka nggak ditakdirkan bers
Di aula rumah utama, beberapa perempuan sedang duduk bersama sambil mengobrol. Mereka semua tampak sedang mengembangkan senyuman di wajah mereka. Mereka semua terlahir dari keluarga kaya dan menikah dengan keluarga yang juga kaya raya. Mereka tinggal di lingkungan kaya raya sejak mereka lahir hingga dewasa. Walaupun mereka memiliki sifat pemberani, apa pun yang mereka lakukan terlihat indah dan anggun seakan keanggunan adalah dasar dari hidup mereka. Giselle masuk ke dalam aula utama dengan ditemani oleh seorang pelayan. Kemudian dia mengobrol sebentar dengan Yura yang merupakan tuan rumah acara. Ini adalah pertama kalinya dia muncul sebagai Lisa Brata dan semua orang sama sekali tidak mengenalinya. Giselle menyadari posisinya dan langsung berbaur dengan orang-orang untuk mengobrol dan bersenang-senang. Bagaimanapun juga, Giselle sudah sering menghadiri berbagai acara jamuan makan bersama ibunya, jadi dia bisa berinteraksi dengan orang-orang yang dikenalnya di acara ini, sekalipun m
Fenny baru mengalihkan pandangannya setelah Rosalina berada di sisi Rebecca lalu temannya berkata padanya, “Sepertinya, menantumu itu sangat berharga untukmu, ya. Padahal dia cuma 10 meter jauhnya darimu, tapi kamu terus saja memperhatikannya seakan dia akan jatuh.”Fenny tersenyum lalu berkata, “Dia adalah harta karun bagi kami. Menantu perempuan adalah sebuah harta yang sangat berharga dan sangat disayangi di dalam keluarga Adhitama.”“Lagi pula, Calvin baru menikah setelah usianya 30 tahun dan perjalanannya juga tidak mudah. Selain itu, Rosalina adalah satu-satunya menantuku saat ini, makanya aku benar-benar menyayanginya. Dia benar-benar berharga bagiku.”Fenny sama sekali tidak menyembunyikan perasaan cinta dan puasnya kepada menantunya sampai temannya tersenyum lalu berkata, “Laki-laki di keluarga Adhitama memang terkenal sangat menyayangi istri mereka dan para mertua yang sangat menyayangi menantu mereka. Aku pasti akan menjodohkan anakku dengan keluargamu kalau saja aku punya a
Rosalina menolak segelas anggur yang disodorkan padanya seraya berkata, “Aku nggak bisa minum. Karena aku harus minum obat setiap hari dan memperhatikan pola makanku.”“Maaf, aku nggak tahu. Kalau begitu, aku akan meminumnya sendiri,” ujar Rebecca seraya meminta maaf. “Rebecca, kamu mau saja dipermalukan oleh perempuan seperti itu,” ujar Lena memotong pembicaraan Rebecca dan Rosalina. Dia menghampiri Rosalina dan Rebecca yang sedang makan dan mengobrol bersama dengan perasaan cemburu yang tak tertahankan. Dia langsung saja melontarkan kata-kata kasar setelah mendengar percakapan kedua perempuan itu. “Bu Rosalina, kamu tidak bisa minum, ya? Bagaimana kamu bisa bersosialisasi dan membicarakan bisnis kalau minum saja kamu tidak bisa? Apa selama ini kamu hanya mengandalkan kecantikanmu saja?”“Benar juga, Bu Rosalina adalah sosok yang cantik, lembut dan anggun. Tidak ada bisnis yang tidak bisa di selesaikan selama kamu punya wajah cantikmu itu.”Rosalina dan Rebecca tiba-tiba saja menyi
“Memangnya apa yang kukatakan padamu? Kamu berhasil mendapatkan kerja sama bisnis tanpa minum sedikit pun pasti karena kamu mengandalkan kecantikanmu. Selain itu, Pak Calvin bisa jatuh cinta padamu pasti karena sosokmu yang baik dan wajahmu yang cantik, kan? Apa ada alasan lain lagi?”“Siapa bilang harus minum untuk mendapatkan bisnis?”Giselle memanfaatkan kesempatan ini untuk membela Rosalina dengan membantah Lena. “Bu Lena, pikiranmu itu sungguh kotor. Mungkin justru kamu yang mengandalkan kecantikan dan tubuhmu untuk mendapatkan bisnis?”“Jangan kamu pikir, semua orang sama kotornya sama kamu.”“Siapa kamu?” tanya Lena. “Kamu masih peduli siapa aku? Padahal mulutmu saja sangat bau!”Kemudian Giselle memberikan gelas anggurnya kepada Rosalina lalu berkata, “Bu Rosalina, silakan gunakan gelas saya ini untuk membersihkan mulut bau Bu Lena.”Rosalina mengambil gelas anggur itu lalu kembali menyiramkannya ke wajah Lena lalu berkata dengan dingin, “Semua orang di sini mendengarnya deng