Ditambah lagi, ayahnya Jordan juga melakukan bisnis ilegal. Walaupun semua yang menyangkut bisnis ilegal telah disita dan nilainya tidak terlalu besar, tetap saja itu akan berdampak pada reputasi Siahaan Group. Hal itu mengakibatkan penurunan harga saham Siahaan Group dan keuntungan yang menurun drastis. Makanya kekayaan Siahaan Group juga berkurang banyak.Sekarang Rosalina telah mengambil alih kepemimpinan Siahaan Group. Berkat upaya keras Rosalina dan Doni, Siahaan Group berhasil melalui masa-masa sulit.Rosalina tidak pernah memberitahu Jordan tentang itu. Doni dan Calvin yang memberitahunya. Dari mereka berdua, Jordan baru tahu di balik sikap santainya Rosalina, ternyata ada begitu banyak kepahitan.Rosalina membalaskan dendam ayahnya dengan memasukkan ayah dan ibu Jordan ke dalam penjara. Namun Jordan tahu betul, itu semua karena salah orang tuanya sendiri. Jordan sulit menerima tindakan Rosalina memasukkan orang tuanya ke penjara, tapi dia juga bisa mengerti posisi Rosalina.Sek
Calvin percaya dengan penilaiannya sendiri, juga percaya penilaian neneknya. Setelah menghabiskan waktu bersama Rosalina begitu lama, dia sudah memahami sifat dan karakter Rosalina dengan jelas.“Setelah daftarkan pernikahan, kamu akan terikat denganku selamanya, nggak akan bercerai. Kamu harus pertimbangkan baik-baik. Pria hebat seperti kamu mungkin saja akan bertemu perempuan yang lebih baik dari aku, lebih cocok untukmu. Kalau saat itu tiba, kamu bilang padaku kalau kamu nikahi aku karena aku istri pilihan nenekmu, lalu kamu bilang perempuan itulah yang kamu cintai, aku nggak akan biarkan kalian bersama, loh.”Calvin menjentik hidung Rosalina dan berkata, “Kamu nggak pernah dengar apa yang dikatakan orang-orang lain di luar sana soal pria keluarga Adhitama? Kami semua pria yang setia. Aturan keluarga kami yaitu setelah punya istri, harus setia pada istrinya seumur hidup. Nggak boleh selingkuh, nggak boleh bercerai.”“Kalau ada yang melanggar aturan itu, dia akan diusir dari rumah da
“Rosalina, tolong beri aku waktu. Sekarang juga aku telepon mamaku,” kata Calvin.Calvin mencium wajah calon istrinya, lalu segera menelepon ibunya. Setelah beberapa saat, sang ibu baru mengangkat telepon.“Ma, lagi sempat, nggak?”Fenny bergumam pelan. “Baru bangun. Hari ini nggak ada kegiatan apa-apa. Sempat, kok. Ada apa? Butuh bantuan Mama?”Sejak anaknya dewasa, anaknya sangat jarang membutuhkan bantuan dari Fenny dan suaminya. Sudah lama Fenny merasa tidak dibutuhkan oleh anaknya.“Aku dan Rosalina rencananya mau ke Kantor Capil siang ini. Aku nggak bawa KK. Mama atau Papa bisa bantu antarkan ke sini, nggak? Atau suruh siapa pun juga boleh. Aku mau pulang ambil sendiri, tapi bolak-balik ke sini pasti sore baru bisa pergi ke sana. Aku nggak mau tunda sampai sore.”Seandainya bukan karena Calvin tidak membawa Kartu Keluarga, dia pasti sudah membawa Rosalina ke Kantor Capil sekarang juga. Setelah Calvin benar-benar jatuh cinta pada Rosalina, dia berharap bisa menikahi Rosalina secep
Rosalina tidak menolak lagi. Dia hanya membantu Calvin mengelola uang. Dia tidak akan membatasi pengeluaran Calvin. Selain itu, dia juga tidak perlu menggunakan uang Calvin.Calvin mencium wajah Rosalina, lalu menatapnya sambil tersenyum. Semakin sering melihat wajah cantik di depannya itu, rasa sukanya juga semakin besar.“Kenapa kamu selalu lihat aku sambil tersenyum?”“Karena senang. Rosalina, aku senang sekali sampai nggak bisa tahan nggak senyum.”Usai berkata, Calvin tersenyum lagi. Rosalina juga ikut tersenyum. Keduanya mengobrol sebentar. Setelah melihat jam dan memperkirakan Fenny sebentar lagi sampai, Calvin pun berkata pada tunangan yang sesaat lagi akan jadi istrinya, “Rosalina, Mama sebentar lagi sampai. Kita juga berangkat, yuk. Begitu Mama sampai, kita juga sudah sampai di sana.”Calvin ingin pergi ke toko bunga untuk membeli buket bunga mawar. Rosalina tiba-tiba mengajaknya untuk mendaftarkan pernikahan mereka. Calvin tidak melakukan persiapan apa pun. Namun, sekarang m
Lukas juga berkata sambil tersenyum, “Iya, ini hal yang baik, amat sangat baik. Kami sangat senang. Sudah jam segini. Calvin, cepat bawa Rosalina ke dalam dan urus pernikahan kalian. Nanti keburu pegawai Kantor Capil pulang kerja.”Di bawah desakan orang tuanya, Calvin menggandeng tangan Rosalina, lalu mengambil Kartu Keluarga dari ibunya serta cincin berlian yang sudah dia pesan sejak lama. Kemudian, keduanya masuk ke Kantor Capil.Fenny dan suaminya tidak langsung pergi. Mereka menunggu Calvin dan Rosalina di luar. Lukas memiringkan kepalanya dan berkata pada sang istri, "Ini mengingatkan aku pada 32 tahun yang lalu, saat kita datang ke sini untuk daftarkan pernikahan kita. Rasanya seperti kemarin. Dalam sekejap mata, anak pertama kita juga sudah menikah. Waktu berlalu dengan sangat cepat, ya. Kita juga sudah tua.”Lukas menarik tangan istrinya, lalu berkata lagi, “Seperti janjiku dulu, selalu bersama sampai jadi kakek nenek.”Fenny juga berkata, “Iya, waktu berlalu dengan sangat cep
“Ayo, kita pergi makan dulu. Tadi Mama sudah telepon untuk reservasi ruang VIP Mambera Hotel. Kita makan di sana, untuk rayakan momen yang membahagiakan ini. Mama juga sudah ajak yang lain. Begitu Nenek kamu tahu hari ini kalian daftarkan pernikahan kalian, Nenek senang bukan main.”“Rosalina, Mama barusan telepon tantemu. Mama bilang ke tantemu soal pernikahanmu dengan Calvin. Mama juga ajak tantemu bertemu. Nanti kita sekalian bahas pesta pernikahan kamu dan Calvin. Kalau dihitung-hitung, masih ada beberapa bulan sebelum Tahun Baru. Kita usahakan pesta pernikahannya sebelum Tahun Baru.”Fenny sungguh bekerja dengan sangat cepat. Calvin dan Rosalina baru masuk ke Kantor Capil, dia sudah mengajak tante Rosalina untuk bertemu dan membahas pernikahan Calvin dan Rosalina.Meskipun ayah sambung dan ibu kandung Rosalina masih hidup, mereka sedang berada di penjara. Ditambah lagi, Rosalina membenci mereka. Tentu saja, Rosalina tidak ingin membahas pernikahannya dengan mereka. Oleh karena itu
Ricky yang berada jauh di Kota Cianter juga telah melihat postingan Calvin. Setelah melihat Calvin dan Rosalina sudah resmi menikah, dia merasa iri bukan main. Dia tidak bisa duduk diam lagi. Dia segera keluar dari kantornya di hotel, lalu meninggalkan hotel itu. Dia melajukan mobilnya menuju Aurora Group.Saat ini, Rika baru saja selesai bernegosiasi dengan klien. Dia berdiri dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan klien.“Senang bisa bekerja sama, Pak Gian.”“Senang bisa bekerja sama.”“Sudah jam makan siang. Bagaimana kalau saya traktir Pak Gian makan siang?”“Terima kasih, Pak Riko. Kedatangan saya kali ini jadwalnya sangat padat. Benar-benar nggak bisa luangkan waktu. Saya harus segera ke bandara, hanya bisa makan siang di pesawat. Lain kali saja. Lain kali ke sini lagi, saya yang traktir Pak Riko.Rika memaklumi, “Kalau Pak Gian datang, tentu saja harus saya yang traktir. Bagaimana boleh biarkan Pak Gian yang traktir? Kalau begitu, lain kali Pak Gian harus berikan
Gian baru tahu kalau itu mobil Ricky. “Ternyata itu mobil Pak Ricky. Pak Ricky benar-benar datang setiap hari ke Aurora Group untuk ganggu Pak Riko, ya. Aku kira itu hanya rumor.”“Bukan rumor, Pak. Itu fakta. Pak Riko adalah CEO perusahaan besar termuda dan paling menonjol di Kota Cianter. Wajah tampannya itu sudah menarik perhatian banyak perempuan. Dia menjadi pria idaman para perempuan muda di Kota Cianter. Tapi siapa sangka Pak Riko yang nggak bisa didapatkan oleh perempuan mana pun, malah didapatkan oleh seorang pria.”“Tapi kalau dari penampilan luar, Pak Ricky dan Pak Riko benar-benar sangat serasi. Seandainya salah satu dari mereka perempuan, mereka pasti akan jadi pasangan paling serasi. Sayangnya, dua-duanya pria. Sayang sekali.”Hubungan mereka berdua telah memberikan tamparan bagi banyak perempuan. Para perempuan dari keluarga ternama di Kota Cianter sangat membenci Ricky. Bisa-bisanya mereka kalah dari Ricky.“Mereka sudah konfirmasi hubungan mereka?” tanya Gian penasaran