Share

Bab 20

Penulis: Anggur
Ayo pergi.” Stefan berjalan menghampiri Olivia dan berkata dengan nada datar, “Ayo pergi.”

Olivia mengiyakan dan mengikuti pria itu pergi.

Pasangan suami istri itu berjalan bersama tanpa berbicara. Olivia ingin mencari topik pembicaraan, tapi ketika melihat ekspresi serius di wajah Stefan, yang tampak selalu tegang dan susah didekati itu, dia jadi kehilangan ketertarikan untuk berbicara dengan pria itu.

Orang seperti Stefan seharusnya menjadi guru. Orang seserius dia pasti bisa membuat para siswa diam.

Tak lama kemudian, mereka tiba di pasar. Olivia mengarahkan Stefan untuk memarkir mobilnya di sebuah spot kosong. Setelah turun dari mobil, dia berkata pada pria itu, “Ayo, kita sarapan dulu.”

Stefan tidak mengatakan apa-apa, mengikuti Olivia dalam diam.

Stefan baru pertama kali pergi ke pasar. Dia merasa sangat tidak nyaman, tetapi dia tetap menuruti keinginan Olivia dan tidak ingin wanita itu terlihat tidak nyaman.

Keduanya masing-masing memesan semangkuk mie kuah di restoran yang menj
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (8)
goodnovel comment avatar
asiah asaad
hye.. bole sesapa bantu.. mcm na sy nk dapatkan semula chapter yg sy da baca.. sy da baca hampir chapter 300.. tetiba return ke chapter 19 n i kena bli point untuk ke next chapter n kena start smula..
goodnovel comment avatar
Wili Yanti
hrs bl poin perbab isiny dikit
goodnovel comment avatar
Nana Rasya
tak enak, masa tukar point' sih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 21

    Stefan melihat Olivia memilih bunga, melihat wanita itu menawar harga dengan penjual bunga. Satu pot bunga yang harganya 100 ribu bisa ditawarnya sampai setengah harga. Wanita itu juga memiliki kemampuan untuk membuat penjual itu merasa seolah kalau dia tidak membeli bunga-bunga itu sekarang, tidak akan ada lagi orang yang akan membelinya.Stefan kagum melihatnya. Dia tidak pernah melihat harga saat membeli barang, juga tidak menawar.Tak disangka, istrinya adalah orang yang bisa menawar. Melihat kepedihan si penjual bunga yang seolah-olah sudah mengalami rugi besar, Stefan rasanya ingin tertawa.Setelah membayar penjual itu, Olivia mulai memindahkan pot bunga yang dibelinya ke mobil Stefan satu per satu.Stefan yang awalnya hanya berdiri dan melihat akhirnya juga merasa, membiarkan seorang wanita mengangkat semua pot itu sendiri, sementara dirinya hanya berdiri di sebelah mobil kelihatannya tidak enak dilihat. Dia pun membantu Olivia untuk memindahkan pot-pot bunga itu. Setelah memind

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 22

    Olivia mengerti. Pegawai kantoran berjabatan tinggi seperti Stefan memiliki hak istimewa.Dia mengeluarkan kartu bank yang diberikan Stefan itu, menyerahkannya kepada pria itu dan berpesan, “Kamu harus tawar-menawar harga dengan penjualnya, kurang lebih setengah harga.”Stefan mengembalikan kartu bank itu, “Aku masih punya uang di sini.”Olivia meliriknya pria itu, tetapi tidak bersikeras menyuruh pria itu mengambil kartunya.Dia harus pergi ke rumah kakaknya. Dia sekali lagi berpesan pada Stefan untuk menawar harga saat membeli bunga, lalu bergegas pergi sambil membawa kunci motor listriknya.Apa yang dia tidak tahu adalah, setelah dia pergi, suaminya mengambil merekam balkon itu dan mengirim videonya ke Pak Wisnu, tukang kebun di kediaman keluarga Adhitama.Pak Wisnu langsung meneleponnya.“Den Stefan.”“Pak Wisnu, Bapak sudah lihat video yang kukirim, ‘kan? Tolong buat balkon ini jadi taman kecil. Coba Bapak lihat, butuh berapa pot bunga? Lalu, Bapak pilih bunga-bunga yang murah, ya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 23

    “Beli sarapan paling habis berapa, sih, Kak. Aku tahu maksud Kakak.”Penghasilan Olivia tidak sedikit. Dia akan membantu kakaknya, tapi tentu tidak akan menggunakan semua penghasilannya. Dia masih ingin beli rumah.“Apa Russel sudah makan?” tanya Olivia sambil menyentuh kening Russel. Suhu tubuhnya normal.“Sudah minum susu. Aku lagi masak bubur. Aku akan menyuapinya sedikit bubur nanti kalau buburnya sudah siap. Dia nggak akan kelaparan, kok.” Odelina mengurus putranya dengan sangat hati-hati.“Kak, Stefan akan pulang dua hari lagi. Sabtu ini, orang tuanya akan datang. Nanti Kakak dan Kak Roni juga datang ya ke Lotus Residence, untuk bertemu dengan orang tuanya. Tolong beri tahu Kak Roni juga.”Mendengar itu, Odelina berkata dengan gembira, “Adik iparku sudah pulang dari perjalanan bisnis?”“Dia bilang dia akan pulang Jumat malam nanti.”“Oke, aku akan memberi tahu kakak iparmu.”Odelna sebenarnya tahu jelas mengapa adiknya tiba-tiba menikah. Dia tidak membongkar kebohongan adiknya, t

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 24

    “Aku lihat kamu belanjanya di toko baju. Kamu beli baju? Beli yang semahal itu lagi! Sekali belanja langsung habis dua juta lebih. Kamu bisa hemat sedikit, nggak sih? Kamu kira aku cari duit itu mudah?”“Aku masih harus bayar cicilan rumah, cicilan mobil, masih harus memberi orang tuaku uang setiap bulannya. Russel masih harus minum susu, beli popok, dan lain-lain. Semuanya butuh uang. Kamu juga nggak punya penghasilan, semuanya mengandalkan aku, tapi kamu nggak bisa berhemat sedikit pun, nggak bisa memahamiku.”Odelina menghentikan langkahnya. Setelah suaminya selesai menegurnya, dia menjelaskan, “Suami Olivia akan pulang hari Jumat ini, lalu orang tua dari kedua belah pihak akan bertemu di hari Sabtu dan makan bersama. Aku ini walinya Olivia. Aku harus memberi kesan yang baik pada mertuanya. Baju-bajuku yang dulu sudah nggak pas lagi di badan, jadi aku harus membeli dua setel yang baru.”“Aku juga membelikanmu jas dan dasi baru. Roni, kita nggak usah pulang ke rumah orang tuamu ya we

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 25

    Dia menikmati pengejaran dan cinta bosnya ini. Dia akan menerima semua bunga dan hadiah dari bosnya, tetapi dia paling-paling akan mencium bibir bosnya. Dia masih menjaga batas terakhir itu.Bukannya dia sok suci, tapi dia sedang menggantung pria itu.Yang diinginkannya bukanlah menjadi selingkuhan, melainkan menjadi istri Roni.Namun, Roni dan istrinya telah bersama selama bertahun-tahun. Mereka juga teman kuliah. Wanita yang bernama Odelina itu juga mantan direktur finance di perusahaan ini dulu. Namum, ketika dia bergabung di perusahaan ini, Odelina sudah mengundurkan diri dan menjadi ibu rumah tangga.Yenny belum pernah bertemu dengan Odelina. Dari rekan-rekan kerja yang sudah lama bekerja di perusahaan ini, dia tahu bahwa wanita itu telah melahirkan seorang anak laki-laki setahun setelah menikah. Sejak saat itu, wanita itu terus merawat putranya di rumah. Mereka juga bilang, badan Odelina jadi berubah setelah melahirkan, jadi gendut seperti bola.Dia juga sering mendengar Roni men

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 26

    Pada saat ini, barisan mobil mewah perlahan mendekatinya. Salah satunya adalah sebuah mobil Rolls-Royce, yang merupakan mobil pribadi Stefan. Mobil mewah itu diparkir di pinggir jalan. Stefan menurunkan kaca jendela, dan ketika melihat pria yang memiliki bekas luka di wajahnya itu, dia memanggil, “Daniel, apa yang kamu lakukan di sini?”“Aku turun untuk membeli barang, tapi nggak nyangka, mobilku tergores.”“Kamu nggak tahu siapa yang menggores mobilmu?” Stefan refleks berkata, “Perlu bantuanku untuk menemukan orang yang menggores mobilmu itu, nggak?”“Nggak, aku sudah minta nomor teleponnya. Tunggu mobilku diperbaiki baru minta ganti rugi. Di Mambera, nggak ada yang bisa kabur dariku.”Daniel Lumanto kembali ke mobil, menyalakan mobil, dan berkata kepada Stefan, “Ayo pergi.”Mendengar perkataan pria itu, Stefan menaikkan jendela mobilnya dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Segera setelah itu, beberapa mobil mewah itu melaju pergi.Hari berlalu dengan cepat.Dalam sekejap mata, hari sud

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 27

    Stefan tidak berbicara lagi. Orang yang menggores mobil milik Daniel adalah kakak iparnya yang belum pernah dia temui.“Pak Stefan, sudah malam, aku mau masuk ke kamar dulu untuk istirahat.”Meski dia sudah selesai menenangkan kakaknya, dalam hatinya masih belum yakin. Dalam hati Olivia juga ikut terpengaruh. Setelah dia mengatakan kalimat tersebut, perempuan itu masuk ke dalam kamar.Stefan seperti ingin mengatakan sesuatu tetapi perempuan itu sudah terlanjur masuk ke dalam kamar. Sebenarnya bunga-bunga di balkon itu juga akan dirapikan oleh perempuan itu besok. Akan tetapi kenapa Stefan merasa ada sesuatu yang salah di dalam hatinya? Seperti dirinya berharap untuk mendapat pujian karena baru saja melakukan sesuatu yang baik.“Pak Stefan.”Pintu kamar kembali terbuka, Olivia berdiri di depan pintu kamarnya dan bertanya, “Kamu beli mesin cuci? Berapa harganya?”“Dua unit mesin cuci totalnya 14 juta.”Olivia membandingkan harga mesin di rumah kakaknya dan merasa mesin cuci yang dibeli o

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 28

    “Masalah kecil saja, malas untuk lapor asuransi. Stefan, kenapa kamu tiba-tiba tanya hal ini?”Stefan terdiam sejenak dan berkata, “Perempuan yang menggores mobilmu siang tadi adalah kakak dari penolong nenekku. Mereka hanya hidup dua kakak beradik saja, kakaknya hanya ibu rumah tangga biasa dan nggak ada pemasukan. Setelah menggores mobilmu, dia khawatir nggak bisa menggantinya.”“Kebetulan sekali! Ternyata dia kakaknya penolong nenekmu. Gimana caranya kamu bisa tahu?” tanya Daniel.“Nenekku sangat menyukai penolongnya itu dan sering ke rumahnya untuk ngobrol. Melihat penolongnya tampak sedih, nenekku bertanya pada dia dan perempuan yang bernama Olivia Hermanus itu menceritakannya pada nenekku,” bohong Stefan.“Wah! Yang menggoreskan mobilku itu namanya Odelina Hermanus! Dari namanya saja ketahuan kalau mereka kakak beradik! Karena dia kakaknya penolong nenekmu, aku nggak akan mempersulit dia,”“Uang sekecil itu juga nggak perlu aku yang merepotkannya. Tapi karena aku korban, aku ngga

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3518

    Sarah pun tidak marah. Dia justru berkata, “Sekarang transportasi sudah mudah. Ada pesawat terbang, kereta cepat, mau ke mana-mana gampang. Pagi di Kota Mambera, siang sudah di luar negeri. Takut apa jauh? Yang penting orangnya baik, cocok untuk anak-anak. Kalian harusnya senang, malah bilang orang yang aku pilihkan kejauhan. Kalau suruh kalian yang urus, rambut kalian pasti akan semakin cepat beruban. Mana bisa santai seperti sekarang.”Sarah menyentuh rambut putihnya dan berkata lagi, “Rambutku putih semua karena mengkhawatirkan pernikahan mereka.”Dewi melihat rambut putih ibu mertuanya dan bercanda, “Mama bisa saja cat rambut Mama jadi hitam. Mama rawat diri dengan baik, kelihatan seperti baru usia awal enam puluhan. Kalau rambut Mama dicat hitam, pasti kelihatan lebih muda.”“Nggak mau. Harus berani hadapi kenyataan kalau aku sudah tua.”Orang yang datang adalah Rosalina. Baru saja masuk ke ruangan, dia mendengar percakapan santai antara ibu mertua dan menantunya.“Nenek, Tante.”

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3517

    Setelah Olivia dan yang lainnya pergi, Dewi baru menelepon Yuna. Yuna pun segera mengangkat telepon.“Oliv sudah berangkat?” tanya Yuna.“Baru saja berangkat. Aku lihat dia dan Russel naik ke helikopter, sampai helikopternya terbang jauh, aku baru berani telepon kamu. Dia nggak akan bisa dengar percakapan kita, kecuali dia punya pendengaran super.”“Oke, terima kasih sudah kasih kabar.”“Sama saudara sendiri nggak perlu sungkan-sungkan. Toh, tujuan kita sama,” kata Dewi.“Kamu juga sungkan sama aku. Setelah semuanya selesai, ayo kita makan bareng. Aku yang traktir.”Keduanya adalah perempuan paling terhormat di Kota Mambera, tapi mereka tidak pernah makan bersama di luar. Karena Olivia menjadi menantu keluarga Adhitama, keduanya baru menjadi sadara. Namun, keduanya belum pernah membuat janji makan bersama.Mereka juga tidak sedekat Dewi dengan ibunya Bram dan ibunya Daniel. Namun, keluarga Ardaba dan keluarga Lumanto memang sangat dekat dengan keluarga Adhitama. Wajar saja Dewi dekat d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3516

    “Aku dan Tante akan pulang sebelum Tahun Baru. Om Stefan bilang habis dari luar kota, dia akan pergi ke sana jemput aku dan Tante.”Dewi tersenyum. “Kalau begitu kita nggak akan bisa bertemu selama belasan hari.”Dewi menarik Russel ke dekatnya lagi dan memeluknya sebentar. Kemudian, dia mencium pipi Russel dan berkata, “Selamat bersenang-senang di sana. Nanti ceritkan pada Nenek kamu dan Liam main apa saja, pergi ke mana, makan apa, terus bawa oleh-oleh dari sana buat kami.”Seandainya bukan karena khawatir Olivia akan mengetahui bahwa semua orang menyembunyikan situasi di Kota Cianter darinya, Dewi pasti tidak akan membiarkan Russel pergi ke Vila Ferda secepat ini.Di hari biasa, Russel harus masuk sekolah. Akhir pekan belum tentu anak itu datang. Hanya sesekali, itu pun untuk satu atau dua hari saja. Semua orang merindukan anak itu. Sekarang Russel sedang libur panjang, tapi dia malah merengek ingin pergi bertemu teman sepermainannya.“Oliv, karena kalian pergi main, bersenang-senan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3515

    “Kami nggak pilih kasih. Russel satu-satunya cucu keluarga Pamungkas. Kami juga sangat sayang Russel. Dulu, dulu ... karena kami yang asuh Aiden, jadi lebih dekat dengan Aiden. Otomatis juga jadi pilih kasih, lebih sayang Aiden. Sekarang nggak akan seperti itu lagi,” janji Rita.Rita tahu kalau Roni kesal terhadap mereka. Dia juga menyadari kalau ini salah mereka, karena mereka selalu lebih mengutamakan Shella.Terutama karena terakhir kali, ketika Shella mengajak mertuanya makan di restoran. Shella ingin menipu Olivia dan membuatnya bayar tagihan, tapi tentu saja dia gagal. Tidak disangka, Shella malah menelepon Rita dan minta Rita yang bayar. Rita tidak tahu Shella sedang menipunya, dia pun mentransfer uang ke rekening Shella.Russel yang mengungkapkan hal itu. Saat Roni tahu, dia marah besar kepada mereka, bilang kalau mereka lebih sayang Shella. Kalau begitu, mereka pindah saja ke rumah Shella. Roni tidak akan memberikan biaya hidup kepada mereka lagi.Sekarang Roni menjadi sopir t

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3514

    Seumur hidupnya, Roni hanya memiliki satu anak, yaitu Russel. Baginya, yang penting Russel masih mau mengakuinya sebagai ayah. Meskipun tidak dekat, setidaknya anaknya tidak menjauh. Itu sudah termasuk penghiburan bagi Roni.Setelah mengakhiri panggilan telepon, Russel mengembalikan ponsel ke Olivia dan berkata, “Papa mau jemput aku dan suruh aku menginap di rumahnya selama beberapa hari. Aku bilang nggak mau. Besok kita mau pergi cari Liam. Aku nggak mau ke sana dan main sama Kak Aiden. Kak Aiden selalu ganggu aku. Tapi sekarang aku sudah nggak takut dengan Kak Aiden lagi. Aku sudah belajar ilmu bela diri.”Meskipun Russel tidak memiliki banyak bakat dalam seni bela diri, setelah menjalani latihan dalam waktu lama, tubuhnya menjadi lebih kuat dan bertenaga. Pelatih bilang kalau dia terus berlatih, Russel akan memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri. Russel tidak serakah. Dia hanya ingin memiliki kemampuan seperti Olivia.“Iya, kalau kamu nggak mau pulang ke sana ya nggak u

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3513

    “Angkat saja.”Pada akhirnya Russel mengangkat telepon dari ayahnya. Olivia menyerahkan ponselnya kepada Russel dan menyuruhnya mengangkat telepon. Selama bisa tidak bicara dengan Roni, Olivia tidak akan bicara dengan pria itu.“Papa,” panggil Russel.Roni menjawab dan bertanya sambil tertawa pelan, “Russel belum tidur?”“Ini sudah mau tidur. Tiba-tiba Papa telepon. Papa sudah pulang kerja? Ribut sekali di sana.”“Papa belum pulang kerja. Tapi kalau Papa mau pulang kerja juga nggak apa-apa. Tantemu ada di sana, nggak?” tanya Roni.“Ada. Papa cari Tante?”“Russel, kamu mau ke sini selama beberapa hari, nggak? Kamu lagi libur, kan. Bagaimana kalau kamu ke sini? Kakek dan nenekmu kangen sama kamu.”Roni menelepon untuk berdiskusi dengan Olivia. Dia ingin menjemput Russel ke rumahnya dan tinggal di sana selama beberapa hari. Toh, anak sekolah sedang libur. Apalagi orang tuanya juga rindu dengan cucu mereka.Shella mengantar Aiden ke sana. Kalau hanya ada Aiden, rasanya terlalu bosan. Jadi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3512

    Ingatan anak sebelum usia tiga tahun biasanya akan hilang seiring bertambahnya usia. Namun, kejadian itu meninggalkan luka yang terlalu dalam bagi Russel, sehingga dia tidak dapat melupakannya.Setelah kejadian itu, Russel mengalami mimpi buruk untuk waktu yang lama. Dia juga selalu ingat adegan di mana ibunya terluka dan berlumuran darah ketika menyelamatkannya.“Aku hanya percaya Mama, Tante, Om Stefan, Om Daniel dan yang lainnya.” Russel berkata dengan serius, “Aku nggak berani percaya papaku dan yang lainnya.”Russel mengerti segalanya. Olivia mengelus wajah mungil keponakannya dan menatapnya dengan lembut.“Kamu segalanya bagi mamamu. Apa pun yang terjadi, Tante nggak akan biarkan kalian terpisah. Russel, mamamu sudah melewati banyak masa-masa sulit. Setelah dewasa, kamu harus berbakti pada mamamu.”“Pasti, Tante. Kalau aku sudah besar, aku akan cari banyak uang untuk beli rumah besar dan mobil baru untuk Mama. Biar Mama nggak perlu capek-capek kerja lagi. Aku juga akan belikan ru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3511

    Pukul sembilan malam, Kota Mambera.Setelah melakukan panggilan video dengan kakaknya, Olivia berkata kepada Russel, “Kamu sudah selesai kemas barangmu, belum? Jangan lupa bawa hadiah untuk Liam.”“Sudah. Aku hanya bawa beberapa mainan dan hadiah untuk Liam,” jawab Russel. “Biar aku yang ketinggalan, hadiah untuk Liam juga nggak akan ketinggalan.”Olivia tertawa pelan. “Kalau kamu ketinggalan, siapa yang kasihkan hadiah untuk Liam?”Russel tersipu malu. Olivia menggendongnya, lalu mendudukkannya di tempat tidur. “Om Stefan lagi ke luar kota. Malam ini kamu tidur sama Tante. Besok pagi habis sarapan, kita langsung pergi ke rumah Om Yose. Suruh kamu pergi bareng kakek-kakek itu, kamu nggak mau. Padahal mereka suka banget sama kamu. Mereka akan jaga kamu dengan baik.”Russel baring di tempat tidur, tapi dia menyandarkan kepalanya di paha Olivia dan berkata, “Mereka sangat suka sama aku. Tapi aku nggak terlalu kenal mereka. Tante dan Mama sering bilang jangan mau pergi dengan orang lain se

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3510

    Kepala pelayan hanya bisa menghela napas dalam hati. Bahkan Cakra saja tidak memiliki kebebasan seperti ini, padahal dia adalah suami dari Patricia. Namun, perempuan itu lebih memercayai Dikta. Dia adalah asisten setia yang telah menemani Patricia sepanjang hidupnya. Sementara itu, sejak skandal perselingkuhannya, Cakra sudah tidak memiliki posisi apa pun di hati Patricia. Jika bukan karena mereka memiliki anak, demi mempertimbangkan masa depan anak dan cucunya, mungkin mereka sudah lama bercerai. Setelah naik ke lantai atas, Dikta langsung menuju ruang kerja. Dia mengetuk pintu beberapa kali. Setelah mendapatkan izin dari Patricia, barulah lelaki itu masuk. Di dalam, Patricia sedang berlatih kaligrafi. Dikta berjalan mendekat dan mengamati tulisan yang dibuatnya. "Bagaimana menurutmu?" Patricia bertanya. "Tulisan tanganku ini." "Hati Bu Patricia sedang gelisah. Tulisan tangan pun ikut gelisah. Lebih baik berhenti saja, jangan buang-buang tinta dan kertas." Dikta adalah satu-sa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status