“Tapi dia percaya sama kamu. Makanya, dia membiarkanku duduk di dalam satu mobil sama kamu,” balas Rosalina. Namun, Doni tersentak ketika melihat siapa nama penelepon yang tertulis di dalam ponsel Rosalina. Orang yang menelepon itu bukanlah Calvin, melainkan Tante Rida yang merupakan bibi ketiga Rosalina yang tinggal jauh dari kota ini dan jarang sekali kembali ke rumah keluarga Siahaan. “Tante,” ujar Rosalina dengan raut wajah bahagia. Doni bisa melihat dengan jelas betapa bahagianya Rosalina ketika mendengar tante kesayangannya itu menghubunginya. Mereka berdua memang memiliki hubungan yang sangat dekat satu sama lain. Nyawa Rosalina bisa selamat karena bantuan dari Tante Rida. Bahkan Tante Ridalah yang terus berusaha mencari dokter-dokter terbaik untuk menyembuhkan kebutaan Rosalina dalam 10 tahun terakhir. Dia juga sering membawa Rosalina berobat ke pengobatan alternatif dengan penuh kasih sayang. “Rosalina, kamu di mana? Tante ke toko bungamu, tapi kamu nggak ada. Tante juga
Sekarang, kedua kakak perempuannya itu kembali untuk meminta harta bagian mereka. Rida juga sudah kehilangan perasaan cintanya kepada kedua kakak perempuannya tersebut. “Oke, aku akan tunggu Tante di rumah, ya,” jawab Rosalina.“Tante segera ke sana ya naik taksi,” balas Rida antusias lalu menutup teleponnya setelah mengucapkan beberapa patah kata lagi kepada Rosalina. “Doni, kita beli seafood, yuk. Tante Rida mau ke sini dan dia suka banget makan seafood,” ujar Rosalina.“Oke,” jawab Doni cepat.Kemudian dia pergi menemani Rosalina untuk membeli banyak sekali seafood. Dia ingin sekali mempersiapkan semua makanan yang sudah dibelinya agar Tante Rida bisa langsung menyantapnya setelah tiba di rumah ini. Namun, Rosalina tidak bisa melakukannya karena keterbatasan fisiknya. Oleh karena itu, Doni kembali membantunya. “Aku benar-benar nggak berguna. Aku sudah berusaha keras agar bisa hidup normal. Tapi, nyatanya aku tetap saja nggak bisa,” ujar Rosalina sedih. “Kamu nggak usah banyak be
Doni adalah sosok laki-laki yang mengerti bagaimana membalas budi. Dia terus membantu Rosalina dan menjadi tangan kanan gadis itu sebagai bentuk balas budinya karena Rosalina sebelumnya sudah pernah menyelamatkan nyawanya. Rida pernah berpikir untuk menjodohkan kedua orang ini. Karena Rida merasa Doni adalah orang yang bisa diandalkan. Selain itu, Doni juga tidak keberatan dengan kebutaan yang diderita Rosalina. Sebenarnya, Doni juga menyukai Rosalina. Namun, dia sangat pandai dalam menyembunyikannya sampai orang biasa tidak akan bisa melihatnya. Sayangnya, Rosalina selama ini hanya menganggap Doni sebagai kakaknya dan tidak lebih dari itu. Rida sudah pernah mencoba untuk menjodohkan mereka beberapa kali sampai akhirnya dia lelah sendiri dan menyerah. “Aku nggak repot kok, Tante. Sekarang Tante duduk saja dulu. Aku akan panggil kalian berdua kalau makanannya sudah jadi. Kayaknya sih sebentar lagi juga selesai,” balas Doni sambil tersenyum lalu kembali ke dapur untuk melanjutkan masa
Rosalina hanya terdiam tanpa mengatakan sepatah kata pun dari mulutnya. Rida kembali menepuk punggung tangan Rosalina seraya berkata, “Tante mau bantuin Doni dulu di dapur, ya.”Rida perlahan bangkit dan hendak berjalan menuju dapur ketika tiba-tiba saja dia teringat sesuatu lalu kembali duduk kembali seraya bertanya, “Jordan masih nggak mau ketemu kamu?”Rosalina langsung menggelengkan kepalanya. Rida menghela napasnya setelah melihat jawaban Rosalina lalu berkata, “Kamu jangan salahkan dia, ya. Dia juga pasti masih sangat sulit untuk menerimanya.”Walaupun Rosalina sudah bertindak benar, tetap saja Jordan masih sulit untuk mencerna kalau kakak perempuan yang dihormatinya sudah menjebloskan orang tua dan kakak perempuannya yang lain ke dalam penjara.“Aku nggak salahin dia, kok. Aku tahu kalau Jordan adalah anak baik, jadi dia perlahan pasti akan mengerti tentang masalah ini,” balas Rosalina. “Kamu juga nggak bisa membiarkan Jordan terus berada di luar. Kamu harus luangkan waktu un
Rosalina ingin mengatakan kepada Rida yang baru saja datang untuk beristirahat dan tidak perlu membantu. Akan tetapi mengingat bahwa Rida adalah orang yang tidak bisa diam, dan tidak akan bersikap seperti tamu di rumahnya, Rosa pun terpaksa membiarkan Rida membantu.Di dapur, Rida juga bertanya tentang pernikahan Doni. Saat mengetahui Haoge telah bertunangan, Rida sangat senang dan berpesan agar Haoge mengundangnya ke pesta pernikahannya.Doni berencana mengundang Rida sebagai saksi di pernikahannya.Rosa duduk di sofa, mendengarkan Rida dan Doni mengobrol tentang hal-hal sehari-hari. Pikiran Rosa melayang ke Calvin.Calvin telah melakukan banyak hal untuk Rosa, tapi tidak pernah memberitahunya.Apakah Calvin ingin memberi kejutan? Ataukah dia khawatir jika memberi tahu Rosa, maka Calvin hanya akan membuat Rosa terus berharap. Dan jika harapan itu tidak terwujud, Rosalina malah akan sangat kecewa?Atau mungkin keduanya.Rosa mengingat momen-momen bersama Calvin sejak pertama kali merek
Setelah beberapa hari penuh kebimbangan, Rosa bersama Doni akhirnya mengantarkan Tante Rida ke bandara untuk kembali ke rumahnya. Setelah itu, mereka berdua menuju kembali ke pusat kota."Rosa, kamu mau langsung pulang atau mampir ke toko dulu?" tanya Doni setelah mereka meninggalkan jalan tol.Setelah berpikir sejenak, Rosa menjawab, "Kita ke toko dulu, ya.""Oke," sahut Doni sembari mengarahkan mobilnya menuju toko Rosa.Di Spring Blossom, seorang pegawai tengah menjaga toko, sementara yang lainnya pergi mengantar pesanan bunga. "Rosa, aku pulang sekarang, ya. Kakak iparmu itu nanya terus kapan aku pulang," ujar Doni.Rosa tersenyum, "Ya sudah sana cepat pulang. Kalau nggak ada rapat, sering-sering temani dia lah."Doni kerap terbang ke Mambera untuk menghadiri rapat para petinggi dan membantu Rosa dalam video konferensi. “Eh, bawa buket bunga, nih," kata Rosa. Dia beranjak untuk menyiapkan buket bunga untuk Doni.Doni tertawa, "Aku ‘kan harus naik pesawat, gimana caranya bawa buke
Tentu saja, dengan peningkatan omzet yang drastis, toko itu pun menghasilkan lebih banyak dari sebelumnya. Rosa pergi sambil memeluk buket bunga. Sejak Calvin memintanya untuk mengirimkan bunga ke kantor Adhitama Group sendiri, Rosa sudah hafal rute perjalanan ke sana karena sudah beberapa kali bolak-balik sendiri. Tanpa bantuan siapa pun, Rosa bisa dengan mudah menuju ke Adhitama Group.Dalam perjalanan ke Adhitama Group, Rosa tidak memberitahu Calvin. Setibanya di Adhitama Group, Rosa tidak masuk ke dalam kantor, tetapi memilih untuk menunggu di depan pintu. Rosa tiba dua menit sebelum waktu pulang kerja. Beberapa pegawai sudah mulai keluar satu per satu dari kantor.Rosa tampak sangat cantik dengan mengenakan gaun panjang berwarna putih. Dia berdiri di sana sambil memeluk buket bunga yang mencolok, terlihat bagaikan peri. Orang-orang di Adhitama Group mengetahui hubungan Rosalina dengan Calvin. Mereka semua menyapa Rosa dengan ramah.. Rosa membalas dengan senyuman."Rosa," akh
Setelah tahu Calvin tidak berada di kantor, Rosa tetap menunggu di tempatnya.Stefan berkata bahwa Calvin sedang dalam perjalanan ke sana. Rosa sedikit menyesal. Jika saja Rosa tahu Calvin sedang tidak berada di kantor, mungkin Rosa akan menelponnya terlebih dahulu. Tapi jika menelepon, bukan kejutan namanya.Beruntung Calvin segera menyusul dari Mambera Hotel saat tahu Rosa sedang berada di kantornya. Rosa tidak menunggu terlalu lama. Sepanjang perjalanan, Calvin menebak-nebak ada apa kira-kira Rosalina tiba-tiba datang mencarinya. Stefan hanya memberitahukan bahwa Rosa datang. Tidak memberi tahu hal lain selain itu. Setelah sejak Rosalina pergi menaiki mobil Doni, Calvin sudah beberapa hari tidak bertemu dengan wanita itu. Memang ada komunikasi lewat telepon, tapi setiap kali, hanya Calvin yang berbicara, Rosa yang mendengarkan. Calvin tahu Rida datang. Calvin berkata bahwa dia ingin bertemu dengan Tante Rida, tapi Rosalina tidak mengijinkan. Rosalina berkata bahwa dia ingin ber