Share

Bab 33. TIMBUL TENGGELAM

Penulis: Ema Ryosa
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-18 15:39:28

Kemudian Bastian memulai episode berbicara tentang apa saja kepada Almira, dia pernah mendengar untuk menpertahankan kesadaran seseorang berceritalah... biarkan dia mendengar, hanya mendengar.

"Kau tahu, Sayang? Dulu hari-hari yang ku lalui sangat membosankan, aku berjuang untuk membesarkan perusahaanku, menggandakan keuntungan yang ku dapat di bursa saham, memenangkan kesepakatan-kesepakatan baru yang sangat menguntungkan, tapi semuanya tetap tidak dapat membuatku merasa lebih baik dari sebelumnya, hari-hari ku tetap terasa membosankan."

"Hingga suatu hari aku melihat seorang wanita asli Indonesia yang cantik jelita, namanya Almira Mayangsari, nama yang sangat cocok dengan wajahnya yang begitu lembut, tapi dia tidak tertarik padaku, mengacuhkanku, dia mengucapkan terima kasih tapi seketika menjauh, dia menghindariku karena tidak ingin merusak rumah tangga orang lain, jadi dia pergi! Prinsip yang sangat ku hargai dan aku makin ingin bersamanya, jadi aku mengejarnya."

"Aku mencari-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 34. HALUSINASI(?)

    'Hanya satu orang yang memanggilnya 'Ra' satu orang yang paling dia sayang, tapi sedang di luar negeri...apa dia berhalusinasi?' Almira berusaha mengingat dengan susah payah."Ra, bertahan, Sayang! Aku belum pernah mencintai orang lain seperti aku mencintaimu, Ra! Aku mau melakukan apa saja untukmu asal jangan tinggalkan aku, Ra! Berjuanglah...kalau bukan buat aku, berjuanglah demi Binta dan Saras."Bastian duduk di kursi dekat pundak Almira sambil tetap menggenggam tangan Almira dan terus berbicara di sampingnya."Aku sangat menyayangi Binta dan Saras, aku akan menjaga mereka seperti darah dagingku sendiri tapi bersamamu, Ra. Bersamamu ....." Bastian merasa ada yang meledak di dadanya, nyeri sekali saat membayangkan dia sendiri tanpa Almira di sisinya."Hanya kamu yang ku inginkan mendampingiku, menjadi ibu anak-anakku, menggenggam tanganku, memelukku, aku tidak menginginkan yang lain, Ra."Terdengar langkah kaki di depan pintu kamar Almira kemudian seorang perawat masuk dengan memba

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 35. BAHAGIANYA...

    Bastian memandang Almira dan menghapus airmata yang menetes di pipi Almira."Masih rasa sakit?" Tanya Bastian mesra seraya menangkup wajah Almira dengan kedua tangannya."Masih, tapi tidak seperti kemaren." Almira masih merasa lemah tetapi hatinya bahagia melihat wajah pria tampan pemilik hatinya.Almira berusaha mengangkat kedua tangannya dan menggerakkan ujung kakinya, sambil memegang tangan Bastian yang masih menangkup wajahnya, Almira bertanya,"kenapa muntaber aja bisa begini melemahkan ya Bast, sampai kemaren aku gak kuat untuk bergerak.""Kalau cairan yang habis dengan cepat tidak segera diganti, memang bisa berakibat fatal, Ra! Kamu sudah tanya dokter kira-kira apa penyebabnya?""Dokter menerangkan panjang lebar sampai mungkin kalau aku sudah sembuh aku bisa menggantikannya mengobati pasien lain!" Kata Almira sambil tersenyum dan Bastian seketika tersenyum lebar, senyumnya yang pertama setelah dia bertolak ke Singapura."Tapi sepertinya karena aku lupa makan ditambah stres wak

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 36. SATU KATA SERIBU JANJI

    "Turunin aja, Bast! Nggak usah gendong, Almira udah kuat jalan kok." Bastian hanya bergumam. "Sayanggg, kok diem aja?""Lagi berusaha mengalihkan perhatian, agar kita bisa bercakap-cakap normal." Almira tertawa."Leganya...bisa tertawa..." bisik Almira di leher Bastian. "Kemarin nggak bisa?" Almira menggeleng. "Kemaren nggak kuat buka mata, jangankan ketawa...mau ngomong biasa aja nggak bisa, tapi semua yang terjadi di sekeliling bisa aku dengar, hanya nggak bisa merespon." Sesampainya dikamar mandi, Bastian tidak langsung menurunkan Almira. Almira mendongak, memandang wajah tampan yang sedang memandangnya dengan sangat lembut. "Bast...""Hmm.""Turun.""Kalau nggak, kenapa?" Almira kembali tersenyum lebar."Ya nggak apa-apa, sih. Tapi kan capek." "Nggak kok, gini terus malah bagus buat kesehatan jiwa.""Raga yang protes," celetuk Almira. Nampak Bastian mengangkat keningnya, wajahnya bertolak belakang dengan saat dia baru saja menjenguk Almira. "Senangnya bisa kembal

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 37. RUMAH KITA

    "Istirahat dulu, kan Mommy habis bekerja keras...thank you," bisik Bastian yang kembali hanya untuk mengecup pelipis Almira. Bastian segera menggendong anak-anaknya lalu keluar sambil mereka melambaikan tangan kepada Mommynya.Bastian harus mengerahkan segenap kemampuan untuk menutup mulutnya yang ingin tersenyum lebar.Hanya dengan mengingat saja apa yang baru saja Almira lakukan, tubuhnya sudah berkedut riang...Almira.. Almira... Hidup jadi sangat berwarna, banyak kejutan yang dibawa Almira dalam hidupnya.Akhirnya sampailah mereka di mobil dan Bastian mencium anak-anak satu persatu, mereka senang sekali melihat daddy mereka yang hari ini sangat santai dan tersenyum terus."Nanti Om Daddy ada di lumah Salas?" tanya si kecil dengan manja sambil tetap memeluk leher Bastian."Lho, emang itu rumahnya Saras?""Iya lumah Salas, lumah Kakak Binta , lumah Mommy, lumah Om Daddy."Senangnya hati Bastian mendengar namanya disebut."Nah, berarti itu rumah kita," kata Bastian sambil menciu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-20
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 38. KALAU TERJADI PERTIKAIAN..AKU YANG MUNDUR

    "Aku harus visite ke pasien yang lain, kalau kondisi calon istrimu sudah lebih baik, perawatan bisa dilanjutkan di rumah, tapi harus jaga makan, jangan sampai sembarang-sembarang masuk mulut," lanjut dokter Bayu.Mendengar perkataan dr Bayu, Almira langsung terpana, memandang dr Bayu dengan bibir terbuka. OMG..Untunglah posisi dokter Bayu sudah membelakangi Almira, hingga dia tidak melihat wajah Almira yang merah padam, teringat apa yang dilakukannya untuk Bastian tadi pagi, melibatkan sesuatu yang masuk mulutnya."Mungkin besok akan aku acarakan untuk pulang." Dokter Bayu menerangkan dengan menekankan kata 'calon istri' seakan ingin mengingatkan Bastian bahwa mereka belum menikah.Kemudian dr Bayu pun berlalu meninggalkan kamar Almira.Saat Bastian menghampiri Almira, wajah Almira masih merah padam.Bastian tahu apa yang membuat wajah Almira merah padam."Kalau kamu masih sebegitu terganggunya, aku takjub kamu tadi mau melakukannya, Ra.""Aku tidak terganggu, Bast!""Jadi karen

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-20
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 39. TANDA SAYANG

    Hari ini hari pertama Bastian masuk kantor setelah pulang mendadak dari Singapura karena harus menjaga Almira di rumah sakit.Setelah duduk di kantornya, Bastian memanggil sekretarisnya."Terimakasih ya, kamu sudah bantu jaga Ibu, ingatkan aku untuk menambah bonusmu!""Sama-sama Pak, senang bisa membantu, Bu Almira juga sudah ngantor, Pak?""Sudah, hari ini juga, padahal harusnya dia masih pemulihan.""Sudah biasa kerja, Pak! Jadi mungkin nggak enak kalau di rumah, kayak saya.. daripada sendiri di rumah mending ngantor, Pak.""Iya, ini tumpukkan apa aja segini banyaknya?" tanya Bastian melihat tumpukan berkas yang ada di mejanya."Sudah saya pilah-pilah, Pak! Jadi kalau yang paling kanan itu yang paling urgent, tengah urgent, paling kiri tidak urgent.""Ok, aku mulai yang kanan kalau begitu, oh ya tolong panggilkan Samuel ya.""Baik Pak, permisi." Sekretaris Bastian pun berlalu.Selang beberapa lama masuklah Samuel yang langsung berkicau."Wah, wah, wah, kirain lupa kalau puny

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 40 KING OF THE KING

    "Lebih kuat man, lagi! Belum selesai, jangan coba-coba selesai duluan dari gue, tahannnnn! Aduh, dikit lagi gue sampai, tambah tenaga dong, ayo dong ihh!"Di dalam sebuah kamar hotel terlihat seorang wanita sexy sedang bercinta dengan seorang pria yang lebih muda.Nampaknya si pria sudah kepayahan, keringat bercucuran di wajah dan seluruh tubuhnya, tetapi si wanita masih juga belum puas."Ayooo man, lebih kuat! Lebih cepat! Doronggg lagi doronggg, lebih kasarrr! Yes! Yes! Ahh ......"Akhirnya si wanita sexy mendapat apa yang diinginkannya.Dia tergeletak tak berdaya, dia merasa puas tapi dia tahu kepuasan itu hanya akan bertahan sesaat.Seperti saat ini, dia puas setelah mendapatkan pelepasannya tapi kemudian kembali rasa hampa itu datang, perasaan kalah, perasaan gagal dalam setiap hal yang dikerjakannya.Sehebat apapun pria yang bercinta dengannya, dia merasa mereka semua tidak dapat menandingi suaminya.Suaminya yang tampan dan kaya raya, sejak awal menikah dia tahu suaminya tidak p

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 41. HEBOH

    "Nggak usah undang dia, Len. Dia cuma akan ngikutin Mr Navarell kayak lintah!" "Lintah tuh nempel, bukan ngikutin." "Bodo ah, yang penting sikap dia nggak masuk akal jika menyangkut Bos kita." "Tapi dia masih terdaftar sebagai klien kita kan?" "Sudahlah...nggak usah bahas dia, mending kita bahas 'Om Daddy' gimana?""Setuju.""Setuju dong!""Setuju." Terdengar jawaban dari sana sini yang setuju jika topik berubah.Memang hari ini kesibukkan di PT Green Earth nampak lebih sibuk dari biasanya karena ada gathering tahunan yang akan diadakan minggu depan.Acara gathering ini selalu diadakan setahun sekali, tujuannya tidak sekedar mengumpulkan klien potensial mereka tapi bisa dibilang lebih memanjakan mereka karena sudah menjadi klien setia PT Green Earth selama ini.Akan tetapi euforia menyambut gathering tahunan ini tidak seperti biasanya, ternyata ada topik lain yang lebih menarik bagi para karyawan. Berita yang entah darimana asalnya, telah merebak ke seluruh lapisan, intinya s

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23

Bab terbaru

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 210. HAPPY ENDING 2

    "Ceritanya panjang, yang pasti sejak kalian meninggalkan pantai, aku menemukan orang tua yang termenung dengan laptop terbuka yang berhiaskan wajahmu.""Aku menyewa agent untuk mengikuti orang itu, dan setelah mendapat alamat yang pasti aku datang, aku tidak bertemu tapi ternyata orang tua itu adalah Mr Philip."Saat itu telepon seluler Almira berbunyi.Almira menyalakan speakernya."Bagaimana keadaan di sana, Al?" tanya Samuel."Sudah beres Sam," jawab Almira."Syukurlah, aku akan kabari Aydan." "Tidak usah, aku sudah menghubunginya." Sela Bastian."Kok kamu nggak hubungi aku, Bast?" "Kamu tahan jarimu lima detik saja, pasti aku yang lebih dulu meneleponmu, lagian kenapa juga kamu telepon istriku dulu bukan aku?" Terdengar tawa Samuel membahana."Al, kamu dengan siapa sekarang?""Dengan_""Dengan suaminya yang sah! Kamu nggak usah mencemaskan istri orang Sam, cari istrimu sendiri!"Sambil tersenyum Almira menyuruh Samuel berbicara dalam bahasa Inggris."Buset galak banget, untun

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 209. HAPPY ENDING 1

    Sepeninggal anak-anaknya, mereka berdua termenung, Mrs Philip hanya ingin mengatakan kebenaran setelah itu dia akan melanjutkan hidupnya, selagi dia masih mampu meninggalkan pria yang sudah menemaninya selama 39 tahun kehidupan perkawinan mereka."Aku tidak mengatakan siapa ayah Bastian, bukan karena aku mencintai pria itu kalau aku melindunginya darimu, juga bukan karena aku ingin menyembunyikan identitasnya, tapi karena aku tidak tahu siapa dia!" Mrs Philip memulai pengakuan yang sudah lama ingin diungkapkannya tapi tidak pernah dia menemukan keberanian untuk itu.Nampak Mr Philip terkejut luar biA mendengar penuturan istrinya."Bagaimana mungkin kau tidak tahu siapa pria yang bersamamu? Kalian harus _""Dengarkan aku!" Mrs Philip memotong kalimat suaminya, dia ngeri jika harus mendengar tuduhan tambahan yang makin menambah nyeri di hatinya. "Saat kita bertengkar hebat dan kita berpisah, aku berusaha bertahan, tapi aku semakin gila berhari-hari di rumah, akhirnya aku keluar,

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 208 FINALLY....8

    Setelah Perjalanan udara yang cukup melelahkan selama hampir 22 jam, ditambah 1 jam perjalanan darat akhirnya Almira dan Bastian sampai di hotel.Mereka chek in hampir jam 22.00 waktu Indonesia, di Prancis baru jam 4 sore.Setelah selesai beristirahat yang bener-bener beristirahat, Almira segera bangun dan bersiap untuk pergi ke rumah orang tua Bastian.Bastian sengaja memilih hotel yang paling dekat dengan rumah orang tuanya agar Almira gampang pulang pergi dari hotel."Dad, aku pergi sekarang aja, biar nggak terlalu lama.""Kalau Mom minta kamu menginap gimana, Ra?"Almira berpikir kayaknya nggak mungkin dia menginap."Ternyata curhat aja bisa sampai sejauh hampir 13.000 kilometer, Ra!"Almira tersenyum tipis, kemudian mencium Bastian mesra, ingin Almira menjawab ini bukan curhat biasa, tapi tidak ada satupun kalimat yang keluar dari bibirnya."Ra, kalau Mom nggak ada langsung kamu telepon aku ya!""Iya Dad, udah bobok lagi!""Malas sendirian, Ra.""Daddy mau ke mana?""Di bar and

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 207 CLOSER..CLOSER

    Hari sudah terang, anak-anak sudah berangkat ke sekolah, saat Bastian terbangun, Bastian merasa heran kenapa dia bangun dengan perasaan yang tidak enak.Setelah terdiam dan mengingat beberapa lama Bastian tahu apa yang membuat hatinya susah, nanti siang istrinya akan terbang ke Prancis, meninggalkannya dan anak-anak di Indonesia.Bastian bergegas bangun, masuk ke kamar mandi.Sepuluh menit kemudian Bastian sudah siap turun dan mencari istrinya.Mencari kemana-mana, Bastian belum juga menemukan istrinya, akhirnya Bastian ke dapur, nggak ada juga."Ning, ibu dimana?"Ning melihat majikannya, kemudian seperti berpikir."Ibu nggak bilang mau kemana Tuan, tadi sih di ruang adik baby, habis itu ke mana saya kurang tahu Tuan, saya cari dulu Tuan." Ning bergegas akan mencuci tangannya.Bastian langsung sadar, dia belum mencari ke ruang baby."Nggak usah Ning, kamu lanjutin aja kerjaanmu," kata Bastian sambil berjalan meninggalkan Ning di dapur.Kemudian Bastian menuju ruang baby, dan menemuk

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 206 PARADISE 2

    "Oke, aku akan mencarikan tiket pesawat secepatnya."Kemudian Bastian menelepon Vanya, untuk memesankan pesawat untuk Almira secepatnya berangkat ke Prancis."Pakai maskapai biasanya, Sir?" tanya Vanya."Sewa pesawat saja, yang paling cepat, satu dari tiga yang biasa kita pakai, yang sudah terbukti bagus, jangan yang lain!" Perintah Bastian.'Tiap kali ada masalah mendesak baru aku terpikir untuk membeli pesawat, coba sudah direalisasikan, nggak bingung kayak sekarang,' batin Bastian.Tidak berapa lama, kembali Vanya menelepon,"Mr Navarell, mereka semua full untuk hari ini, kalau besok siang ada satu yang kosong!""Oke, langsung deal ya, urus semua, thank you!""Yes, Sir!" jawab Vanya dengan semangat.Bastian meletakkan telepon lalau menghadap istrinya."Ra, yang paling cepat bisa kita dapatkan, besok siang, ok?"Almira menganggukkan kepalanya, ada binar samar di matanya, juga ada sorot lain yang Bastian tidak bisa menterjemahkannya. "Ra, ini terakhir kamu pergi tanpa aku, paham? H

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 205. MAKIN DEKAT...

    Bastian kembali dari menjenguk anaknya, wajahnya berbunga-bunga seakan ada beban yang terangkat dari hatinya.Dia ingin putranya cepat besar, agar dia bisa mengajarkan segala yang dulu dia impikan, dia ingin membimbing anaknya, bersorak dan menangis bersama, dia tahu waktu itu akan tiba, tidak sabar rasanya membuat itu segera jadi kenyataan.Saat itulah, Bastian melihat Samuel sedang menunduk, termenung di ruang tunggu, dia kira Samuel sudah pulang."Aku kira tadi kau sudah pulang, Sam!"Samuel kaget mendengar suara Bastian."Aku tadi makan siang, ini aku bawakan untukmu, kebetulan mereka menjual masakan kesenanganmu.""Mau nyogok?""Apa nyogok?" tanya Samuel."Suap, praktek suap ada undang-undang nya lho." "Nggak, aku inget aja kamu suka, nggak mau ya aku kasih Almira, siapa tahu dia mau... bahkan kalaupun dia nggak mau, untuk menjaga perasaan orang lain dia akan bilang mau." Panjang lebar Samuel membahasnya."Almira itu istriku, Sam!"Seketika Samuel tertawa keras-keras.Setelah t

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 204. AMAZING

    Almira melihat Bastian masih belum mengiyakan, akhirnya Almira bangun dan duduk tegak, kemudian mengalungkan kedua tangannya di leher Bastian."Look into my eyes, i love you 'till my last breath Mr Navarell!" Lalu Almira mencium mesra bibir suaminya, Almira dapat merasakan tangan Bastian yang mulai memeluk pinggangnya. Almira semakin mendesakkan tubuhnya, kemudian menyusupkan kepalanya di leher Bastian dan mulailah aktivitas favorite dimulai."Dad, tiap hari pakai kaos aja, gampang," ujar Almira di sela-sela gigitannya."Hmm, Sayang...ini curang. Kalau masih discuss, belum deal...harus dibahas dulu sampai selesai, nggak boleh langsung serang gini, gimana aku bisa menang, Ra? Yang ada nyerah terus jadinya!"Almira menarik kepalanya, kemudiam memandang Bastian, hanya sejenak, kembali Almira menyasar leher suami tampannya yang semakin menggemaskan jika sedang serius berpikir. "Almira Navarell, ayolah."Kembali Almira menarik kepalanya untuk yang kedua kalinya, menengadah, menatap s

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 203. APA YANG KALIAN BAHAS(?)

    Di penghujung malam, Mom and Dad menelepon dari Prancis, Bastian tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya mendengar suara Mom and Dad, minimal orangtuanya bisa bertahan bersama di bawah satu atap, itu sudah kemajuan bukan? Dibanding kemarin-kemarin tiap kali Bastian menelepon, mereka tinggal di tempat yang berbeda."Sayang, mana anak perempuan Mom."Mendengar pertanyaan Mom, Bastian segera memindahkan telepon ke pangkuan Almira, Almira memberi isyarat agar speakernya di on-kan."Hai Momm!" Almira sangat bahagia mendengar suara mertuanya, yang begitu baik, dia tahu darimana suaminya mendapatkan kebaikan hatinya."Sayang, maafkan ya Mom belum bisa datang, rencana Mom dalam 2 minggu ke depan kalau semua urusan sudah beres baru Mom bisa ke Indo, Sayang!""Nggak apa-apa Mom, selesikan dulu aja urusan Mom, mumpung si kecil kerjaannya masih tidur mulu, pagi siang sore malam tetap tidur terus." "Iya, nanti Mom usahakan 2 minggu semua beres, biar Mom bisa bantu kamu dan Bastian di Indo."

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 202. YOU ARE AMAZING

    Hari yang melelahkan tapi membahagiakan karena banyak saudara, sahabat, kolega dan teman yang datang memberi selamat atas kelahiran putra mereka."Selamat ya Bu Almira, Pak Bastian." Kalimat itu terdengar berulang-ulang sepanjang pagi hingga siang ini. "Selamat..selamat.., ini baru anak pertama ya Almira?" Salah seorang pejabat tinggi Bank Asia pun datang menjenguk di rumah sakit.Almira mengangguk, tapi Bastian segera menukas," Anak laki-laki pertama tapi anak ketiga kami.""Wow, sorry.. cepet juga Ra, kejar tayang ya." Dan mereka yang ada di ruangan pun tertawa mendengarnya.Almira ikut tersenyum, dalam hati Almira sedang bermonolog, "lihatlah betapa spesialnya suamiku, dia selalu menganggap Binta dan Saras anak kandungnya, bahkan sepertinya dia sudah lupa mereka sebenarnya keponakanku. Pria yang murah hati, dijuluki miliarder murung padahal memiliki cinta yang melimpah ruah yang diberikan dengan murah hati buat istri dan anak-anaknya.Almira memandang suaminya dan berjanji dala

DMCA.com Protection Status