Share

Bab 185. WAKTU YANG BERHARGA

Penulis: Ema Ryosa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-24 22:32:52

"Kalau sudah mulai bahas Sang Bidadari setelah itu biasanya kamu udah nggak nyambung Bos, jadi mending aku keluar aja, Mr Navarell," ujar Samuel.

"Sebenarnya aku juga dari tadi sudah pingin ngobrol sama istriku tersayang, cuma nggak enak kan mengakhiri diskusi kita."

"Ciee, pake alasan segala, kalau mau telepon, telepon aja nggak usah pakai prolog, Bos."

Kemudian Samuel meninggalkan sahabatnya yang sedang cengar-cengir sendirian sambil menekan tombol di ponselnya.

Sepeninggal Samuel, Bastian yang masih menekan tombol di ponselnya, menghentikan gerakannya dia membatalkan menelepon istrinya.

Sisa hari itu hanya diisi Bastian dengan memeriksa email yang masuk.

Ya Bastian ingin segera mengakhiri hari itu dan pulang ke pelukan istri yang sungguh sangat dirindukannya.

Dia tahu besok hari ulang tahunnya dan tidak ada yang lebih dinantikannya selain kejutan manis dari istrinya.

Tadinya dia menyangka dia akan melalui hari ulang tahunnya sendirian... dengan bermuram durja, berduka karena is
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 186. INSECURE.... AWALNYA!

    Tidak sampai 8 menit Bastian sudah masuk halaman rumahnya, langsung menuju garasi yang sudah terbuka.Bastian bisa membayangkan senyuman manis yang akan tersungging di bibir Almira, pasti dia akan meledeknya habis-habisan, terserah, memang dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menelepon istrinya.Pernah Almira terkejut saat dia menelpon dari lorong rumah sakit padahal hanya 1 menit kemudian dia sudah berhadapan dengan Almira.Mengadopsi bahasa Samuel, Bastian bucin abis. Memang iya..bucin abis, tapi nggak apa-apa kan sama istri sendiri.Biar segera mengambil hp-nya membuka pintu mobil dan keluar ketika dia dikejutkan dengan sosok istri tercinta yang sudah berada di depan matanya."Hai."Almira menyapa Bastian kemudian memeluk pinggang suaminya dengan mesra.Almira mendesakkan tubuhnya, dan Bastian seketika tahu, istrinya hanya memakai gaun bunga-bunga merah maron yang menyamarkan keadaan yang sebenarnya, Almira tidak memakai lapisan apapun di baliknya.Bastian menelan liurny

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-25
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 187. APA SAJA ASAL DIA BAHAGIA

    Mereka sudah selesai bermesraan, sudah selesai mandi bersama, sudah selesai berpakaian, dan sekarang yang mereka lakukan adalah...berpelukan.Berpelukan(?)Bukankah biasanya pasca bercinta, dengan bahagia mereka akan kembali melanjutkan kegiatan mereka? Terlihat seolah mereka 'baru akan mulai' walau sebenarnya 'baru saja selesai'Mereka masih berpelukkan begitu mesra, nampak Bastian tidak mau melepaskan istrinya, dia memeluk Almira seerat yang dimungkinkan dengan kondisi perut Almira yang sudah memasuki tahap akhir."Dad," rengekan manja Almira mengalun di udara.Bastian menarik kepalanya dan memandang Almira, kemudian mengecup bibir Almira sambil bergumam, "what?""Lepasin pelukannya, ayok kita makan Dad, terus anak-anak bobok, terus...Mommy juga bobok!" Almira senang menggoda Bastian, melihat wajah tampannya merajuk tipis-tipis."Terus tengah malam aku bangunin, lalu aku akan membawamu pergi ke tempat yang kamu nggak akan ingin tidur lagi, semalaman kita bersama, aku akan membua

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 188. KEJUTAN ULANG TAHUN

    "Ra.." panggil Bastian."Ya, Dad?""Ada telepon!""Dari?""Mom."Almira bergegas mencuci tangannya dan menitip pesan pada budenya Ning yang membantunya."Bude, kalau bisa diterusin, kalau nggak bisa nggak usah dipaksa, besok aja kita kerjain sama-sama.""Baik, Nyonya." Bude Ning menjawab dengan lega, karena sudah cukup tua dia biasa jam segini sudah istirahat."Ya udah saya tinggal dulu ya," pamit Almira.Kemudian Almira bergegas mengikuti Bastian.Rumah sudah lengang karena anak-anak sudah pada tidur, seperti biasa tadi Almira sedang membantu ART-nya di dapur."Dad, Mom teleponnya di mana?" tanya Almira heran karena mereka tidak menuju ke ruang keluarga tempat telepon itu berada."Di kamar, Sayang!" jawab Bastian.Di kamar? Mom menelepon ke ponsel? Almira bingung.'kalau nggak telepon di telepon rumah, teleponnya ke ponsel kenapa nggak ponselnya aja yang dibawa ke dapur,' batin Almira.Kemudian setelah mereka tiba di kamar dengan tenang Bastian berbalik mengunci pintu dan menghad

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 189. (21++) ADULT CELEBRATION

    Kemudian Bastian telentang dan menangkupkan kedua tangannya di belakang kepala.Oke dia akan bertahan, dia pasti bisa, dia akan menunjukkan dia bukan remaja belasan tahun yang dikendalikan hormonnya, dia adalah pria yang nanti malam akan berumur 35 tahun.Almira menutup area penting tubuh Bastian dengan selembar handuk kecil yang sudah disiapkannya.Kemudian Almira mendekati ujung tempat tidur, duduk di samping Bastian, agak mencondongkan badannya dan mulai memijat bagian bahu dan lengan suaminya.Gerakan tangan Almira begitu lembut dan menenangkan seolah-olah dia memang seorang terapis profesional.Yang tidak menenangkan adalah goyangan dua buah bukit ranum yang hanya ditutup oleh secarik kain sutra, jangankan Bastian, Dewa sekalipun pasti akan tergoda.Sambil memijat bahu suaminya, Almira memandang dan mendapati ekspresi yang tak bisa diuraikan, mata Bastian bergantian melihat wajah Almira, turun ke dada, naik lagi ke mata, dan begitu seterusnya, dengan catatan terlalu lama berhen

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 190. HUTANG KENIKMATAN...

    Bastian memandang istrinya dengan mata sayu, mata penuh cinta, dia merasa telah mati dan masuk surga. Ralatt! Nyaris mati..tapi masuk surga!Wanita yang telah membuat Bastian mampu kembali memaafkan, mampu kembali percaya, mampu kembali bahagia."Ra, honeymoon lagi ya." Bastian berbicara sambil menatap mesra istrinya."Kapan Daddy pengen honeymoon?" tanya Almira."Kalau jagoan sudah berumur 1 tahun.""Terus kita honeymoon, pulang-pulang hamil lagi, anak ke 4! Hmm.. luar biasa!""Kalau mau kembar aja biar bisa segera 5, jadi impian terwujud terus nggak usah hamil-hamil lagi, bisa kemana-mana, Ra!""Terus siapa yang jaga anak-anak dan jagoan kita?" Kembali Almira bertanya sambil berpikir sepertinya ini bukan permintaan spontan yang baru saja terpikir oleh suaminya."Kita tambah pengasuh anak nanti mom yang akan bantu awasi... tunggu Ra! Kamu setuju?" tanya Bastian heran."Yah setujulah Dad, kenapa heran begitu?" tanya Almira sambil menatap suaminya.'memang dikira aku nggak suka saya

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 191. AFTER CELEBRATION

    Tok tok tok..."Daddy..Mommy bangun, ayok bangun, udah besal (sudah besar) dak boleh bangun siang!""Daddy..Daddy." Saras mempermainkan nadanya seolah sedang mengejek Daddynya."Mommy...bangun dong, udah siang Mommy," kata Binta yang sangat kalem persis mommy-nya.Sedang kedua anak itu sibuk membangunkan orang tuanya, di dalam kamar beda lagi suasananya.Bastian menggeliatkan badannya kemudian membuka matanya, karena Bastian mendengar ada suara orang mengetuk pintu kamarnya.'memangnya ini sudah jam berapa,' kata Bastian dalam hati.Perlahan sambil mengucek matanya Bastian mencari ponselnya, setelah membuka ponselnya Bastian terkejut setengah mati ternyata ini sudah siang, biasa jam sekian Bastian sudah selesai sarapan pagi.Bastian membalikkan badan, dan menemukan istrinya yang masih tertidur lelap. Memang istrinya adalah orang yang gampang tidur, gampang terlelap dan tidak gampang terbangun, luar biasa berdamai dengan diri dan sekitarnya. Bastian mengamati wajah istrinya yang m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 192. OVER PROTECTIVE 2

    "Aku masih tidak mengerti kenapa kau menolak untuk ikut denganku hari ini?" Tanya Bastian, yang ingin sekali mengajak istrinya ke kantor."Aku sudah terlalu mengabaikan anak-anak dalam 2 hari ini, Dad," jawab Almira memberikan alasan."Tapi sebenarnya kamu di rumah pun anak-anak disekolah kan, Ra?""Iya sih, tapi ada alasan lain...sebenarnya aku ada janji hari ini, Dad!"Mendengar jawaban istrinya, Bastian mengernyitkan dahinya."Dengan siapa kau akan keluar hari ini?""Boleh tapi nanti ya, Dad! Nanti sore aku beritahu semuanya, lengkap.""Ra, sejarah panjang yang ku lalui membuatku tidak lagi bisa tenang jika tidak tahu kau di mana, apa yang kau kerjakan, apalagi aku tidak tahu kau keluar dengan siapa!"Mereka saling berpandangan dalam diam hingga akhirnya Bastian yang terlebih dahulu memecahkannya, "Cobalah untuk mengerti posisiku, Ra.""Bagaimana selama 6 bulan aku hanya hidup dalam mimpi, jika ada anak-anak aku akan sedikit normal tapi begitu mereka tidak ada maka aku kembali

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 193. HARI YANG INDAH

    Ketika Bastian sedang termenung tiba-tiba Samuel menepuk pundaknya,"Bersiaplah untuk berpesta, Bos!" Bastian mengikuti Samuel menuju ke ruang rapat besar yang biasa mereka gunakan saat mereka mengadakan pertemuan akbar.Mereka mendekornya seolah-olah semua yang datang akan terlempar ke Prancis Selatan.Diawali dengan tarian pembuka yang yang bernuansa pantai, makin Bastian perhatikan, Bastian mengenalinya sebagai tarian tradisional masyarakat setempat yang saat itu sempat ditarikan oleh Almira dan Ryan.Melihat dekorasi, melihat tarian, Bastian semakin yakin bahwa sebenarnya Almira ikut andil dibalik perayaan hari ini.Jadi mungkin sebenarnya Almira hanya dijemput untuk datang ke tempat ini ikut bersama-sama merayakan hari ulang tahunnya.Bastian tersenyum samar.Leganya hati Bastian setelah dia berpikir bahwa analisanya masuk akal, berarti istrinya tidak sedang berada di tempat lain.Bentar lagi pasti dia akan menemukan jawabannya.Tampillah Samuel membuka acara."Hari ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-02

Bab terbaru

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 210. HAPPY ENDING 2

    "Ceritanya panjang, yang pasti sejak kalian meninggalkan pantai, aku menemukan orang tua yang termenung dengan laptop terbuka yang berhiaskan wajahmu.""Aku menyewa agent untuk mengikuti orang itu, dan setelah mendapat alamat yang pasti aku datang, aku tidak bertemu tapi ternyata orang tua itu adalah Mr Philip."Saat itu telepon seluler Almira berbunyi.Almira menyalakan speakernya."Bagaimana keadaan di sana, Al?" tanya Samuel."Sudah beres Sam," jawab Almira."Syukurlah, aku akan kabari Aydan." "Tidak usah, aku sudah menghubunginya." Sela Bastian."Kok kamu nggak hubungi aku, Bast?" "Kamu tahan jarimu lima detik saja, pasti aku yang lebih dulu meneleponmu, lagian kenapa juga kamu telepon istriku dulu bukan aku?" Terdengar tawa Samuel membahana."Al, kamu dengan siapa sekarang?""Dengan_""Dengan suaminya yang sah! Kamu nggak usah mencemaskan istri orang Sam, cari istrimu sendiri!"Sambil tersenyum Almira menyuruh Samuel berbicara dalam bahasa Inggris."Buset galak banget, untun

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 209. HAPPY ENDING 1

    Sepeninggal anak-anaknya, mereka berdua termenung, Mrs Philip hanya ingin mengatakan kebenaran setelah itu dia akan melanjutkan hidupnya, selagi dia masih mampu meninggalkan pria yang sudah menemaninya selama 39 tahun kehidupan perkawinan mereka."Aku tidak mengatakan siapa ayah Bastian, bukan karena aku mencintai pria itu kalau aku melindunginya darimu, juga bukan karena aku ingin menyembunyikan identitasnya, tapi karena aku tidak tahu siapa dia!" Mrs Philip memulai pengakuan yang sudah lama ingin diungkapkannya tapi tidak pernah dia menemukan keberanian untuk itu.Nampak Mr Philip terkejut luar biA mendengar penuturan istrinya."Bagaimana mungkin kau tidak tahu siapa pria yang bersamamu? Kalian harus _""Dengarkan aku!" Mrs Philip memotong kalimat suaminya, dia ngeri jika harus mendengar tuduhan tambahan yang makin menambah nyeri di hatinya. "Saat kita bertengkar hebat dan kita berpisah, aku berusaha bertahan, tapi aku semakin gila berhari-hari di rumah, akhirnya aku keluar,

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 208 FINALLY....8

    Setelah Perjalanan udara yang cukup melelahkan selama hampir 22 jam, ditambah 1 jam perjalanan darat akhirnya Almira dan Bastian sampai di hotel.Mereka chek in hampir jam 22.00 waktu Indonesia, di Prancis baru jam 4 sore.Setelah selesai beristirahat yang bener-bener beristirahat, Almira segera bangun dan bersiap untuk pergi ke rumah orang tua Bastian.Bastian sengaja memilih hotel yang paling dekat dengan rumah orang tuanya agar Almira gampang pulang pergi dari hotel."Dad, aku pergi sekarang aja, biar nggak terlalu lama.""Kalau Mom minta kamu menginap gimana, Ra?"Almira berpikir kayaknya nggak mungkin dia menginap."Ternyata curhat aja bisa sampai sejauh hampir 13.000 kilometer, Ra!"Almira tersenyum tipis, kemudian mencium Bastian mesra, ingin Almira menjawab ini bukan curhat biasa, tapi tidak ada satupun kalimat yang keluar dari bibirnya."Ra, kalau Mom nggak ada langsung kamu telepon aku ya!""Iya Dad, udah bobok lagi!""Malas sendirian, Ra.""Daddy mau ke mana?""Di bar and

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 207 CLOSER..CLOSER

    Hari sudah terang, anak-anak sudah berangkat ke sekolah, saat Bastian terbangun, Bastian merasa heran kenapa dia bangun dengan perasaan yang tidak enak.Setelah terdiam dan mengingat beberapa lama Bastian tahu apa yang membuat hatinya susah, nanti siang istrinya akan terbang ke Prancis, meninggalkannya dan anak-anak di Indonesia.Bastian bergegas bangun, masuk ke kamar mandi.Sepuluh menit kemudian Bastian sudah siap turun dan mencari istrinya.Mencari kemana-mana, Bastian belum juga menemukan istrinya, akhirnya Bastian ke dapur, nggak ada juga."Ning, ibu dimana?"Ning melihat majikannya, kemudian seperti berpikir."Ibu nggak bilang mau kemana Tuan, tadi sih di ruang adik baby, habis itu ke mana saya kurang tahu Tuan, saya cari dulu Tuan." Ning bergegas akan mencuci tangannya.Bastian langsung sadar, dia belum mencari ke ruang baby."Nggak usah Ning, kamu lanjutin aja kerjaanmu," kata Bastian sambil berjalan meninggalkan Ning di dapur.Kemudian Bastian menuju ruang baby, dan menemuk

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 206 PARADISE 2

    "Oke, aku akan mencarikan tiket pesawat secepatnya."Kemudian Bastian menelepon Vanya, untuk memesankan pesawat untuk Almira secepatnya berangkat ke Prancis."Pakai maskapai biasanya, Sir?" tanya Vanya."Sewa pesawat saja, yang paling cepat, satu dari tiga yang biasa kita pakai, yang sudah terbukti bagus, jangan yang lain!" Perintah Bastian.'Tiap kali ada masalah mendesak baru aku terpikir untuk membeli pesawat, coba sudah direalisasikan, nggak bingung kayak sekarang,' batin Bastian.Tidak berapa lama, kembali Vanya menelepon,"Mr Navarell, mereka semua full untuk hari ini, kalau besok siang ada satu yang kosong!""Oke, langsung deal ya, urus semua, thank you!""Yes, Sir!" jawab Vanya dengan semangat.Bastian meletakkan telepon lalau menghadap istrinya."Ra, yang paling cepat bisa kita dapatkan, besok siang, ok?"Almira menganggukkan kepalanya, ada binar samar di matanya, juga ada sorot lain yang Bastian tidak bisa menterjemahkannya. "Ra, ini terakhir kamu pergi tanpa aku, paham? H

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 205. MAKIN DEKAT...

    Bastian kembali dari menjenguk anaknya, wajahnya berbunga-bunga seakan ada beban yang terangkat dari hatinya.Dia ingin putranya cepat besar, agar dia bisa mengajarkan segala yang dulu dia impikan, dia ingin membimbing anaknya, bersorak dan menangis bersama, dia tahu waktu itu akan tiba, tidak sabar rasanya membuat itu segera jadi kenyataan.Saat itulah, Bastian melihat Samuel sedang menunduk, termenung di ruang tunggu, dia kira Samuel sudah pulang."Aku kira tadi kau sudah pulang, Sam!"Samuel kaget mendengar suara Bastian."Aku tadi makan siang, ini aku bawakan untukmu, kebetulan mereka menjual masakan kesenanganmu.""Mau nyogok?""Apa nyogok?" tanya Samuel."Suap, praktek suap ada undang-undang nya lho." "Nggak, aku inget aja kamu suka, nggak mau ya aku kasih Almira, siapa tahu dia mau... bahkan kalaupun dia nggak mau, untuk menjaga perasaan orang lain dia akan bilang mau." Panjang lebar Samuel membahasnya."Almira itu istriku, Sam!"Seketika Samuel tertawa keras-keras.Setelah t

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 204. AMAZING

    Almira melihat Bastian masih belum mengiyakan, akhirnya Almira bangun dan duduk tegak, kemudian mengalungkan kedua tangannya di leher Bastian."Look into my eyes, i love you 'till my last breath Mr Navarell!" Lalu Almira mencium mesra bibir suaminya, Almira dapat merasakan tangan Bastian yang mulai memeluk pinggangnya. Almira semakin mendesakkan tubuhnya, kemudian menyusupkan kepalanya di leher Bastian dan mulailah aktivitas favorite dimulai."Dad, tiap hari pakai kaos aja, gampang," ujar Almira di sela-sela gigitannya."Hmm, Sayang...ini curang. Kalau masih discuss, belum deal...harus dibahas dulu sampai selesai, nggak boleh langsung serang gini, gimana aku bisa menang, Ra? Yang ada nyerah terus jadinya!"Almira menarik kepalanya, kemudiam memandang Bastian, hanya sejenak, kembali Almira menyasar leher suami tampannya yang semakin menggemaskan jika sedang serius berpikir. "Almira Navarell, ayolah."Kembali Almira menarik kepalanya untuk yang kedua kalinya, menengadah, menatap s

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 203. APA YANG KALIAN BAHAS(?)

    Di penghujung malam, Mom and Dad menelepon dari Prancis, Bastian tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya mendengar suara Mom and Dad, minimal orangtuanya bisa bertahan bersama di bawah satu atap, itu sudah kemajuan bukan? Dibanding kemarin-kemarin tiap kali Bastian menelepon, mereka tinggal di tempat yang berbeda."Sayang, mana anak perempuan Mom."Mendengar pertanyaan Mom, Bastian segera memindahkan telepon ke pangkuan Almira, Almira memberi isyarat agar speakernya di on-kan."Hai Momm!" Almira sangat bahagia mendengar suara mertuanya, yang begitu baik, dia tahu darimana suaminya mendapatkan kebaikan hatinya."Sayang, maafkan ya Mom belum bisa datang, rencana Mom dalam 2 minggu ke depan kalau semua urusan sudah beres baru Mom bisa ke Indo, Sayang!""Nggak apa-apa Mom, selesikan dulu aja urusan Mom, mumpung si kecil kerjaannya masih tidur mulu, pagi siang sore malam tetap tidur terus." "Iya, nanti Mom usahakan 2 minggu semua beres, biar Mom bisa bantu kamu dan Bastian di Indo."

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 202. YOU ARE AMAZING

    Hari yang melelahkan tapi membahagiakan karena banyak saudara, sahabat, kolega dan teman yang datang memberi selamat atas kelahiran putra mereka."Selamat ya Bu Almira, Pak Bastian." Kalimat itu terdengar berulang-ulang sepanjang pagi hingga siang ini. "Selamat..selamat.., ini baru anak pertama ya Almira?" Salah seorang pejabat tinggi Bank Asia pun datang menjenguk di rumah sakit.Almira mengangguk, tapi Bastian segera menukas," Anak laki-laki pertama tapi anak ketiga kami.""Wow, sorry.. cepet juga Ra, kejar tayang ya." Dan mereka yang ada di ruangan pun tertawa mendengarnya.Almira ikut tersenyum, dalam hati Almira sedang bermonolog, "lihatlah betapa spesialnya suamiku, dia selalu menganggap Binta dan Saras anak kandungnya, bahkan sepertinya dia sudah lupa mereka sebenarnya keponakanku. Pria yang murah hati, dijuluki miliarder murung padahal memiliki cinta yang melimpah ruah yang diberikan dengan murah hati buat istri dan anak-anaknya.Almira memandang suaminya dan berjanji dala

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status