POV NadiaAduh! Kepalaku sakit sekali. Rasanya seperti terbentur sesuatu dengan keras. Tubuhku juga bergoyang sedemikian rupa seperti mengiringi musik secara refleks. Apa yang terjadi padaku.Ah!Aku mengerjat mataku perlahan, sedikit lelah bercampur dengan rasa sakit yang menjalar di tubuhku.Di mana aku?Mataku mulai melihat, kepalaku di bawah dan rambutku tergerak. Aku dalam posisi terbalik, dan aku berada di punggung seseorang?Oh ya! Belum lama ini, tepatnya beberapa jam berlalu dan dunia berubah. Aku seorang mahasiswa jurusan pendidikan yang sedang berkuliah. Di kelas, tiba-tiba semua riuh dan monster berdatangan. Aku mengambil sebuah kemampuan sebagai seorang Petualang dan bergabung di luar kamus. Lalu, pasukan Orc datang dan menyerbu tim kami.Semua terbunuh, kecuali aku yang pingsan dan sekarang aku sedang dibawa oleh para monster itu. Mataku terbuka sepenuhnya, aroma menyengat dari tubuh Orc membuatku mual. Apakah aku akan dimakan. Tubuhku mulai bisa bergerak, tangan kananny
”MAKANAN! SERANG!”Teriakan sang pemimpin Orc, Komandan Orc yang merupakan satuan tempur yang dimiliki pasukan Orc melihat Wira dan dua rekannya keluar dari pepohonan. Sang Komandan Orc melihat ketiganya ancaman, ada energi kuat yang dirasakan Komandan Orc itu sehingga para pasukannya yang membawa manusia menjatuhkan jarahannya dan menyerang Wira.HIIIIAAAA!”Apa yang bisa kubantu?” tanya Nadia pada Bisma, dia memiliki kekuatan sihir angin.”Bantu sebisamu, kita akan membantu dari jarak jauh!”Nadia pun paham, itu artinya Wira yang berada di depan akan melawan langsung pasukan Orc itu. Pertarungan tak bisa dihindari, Bisma percaya Wira bisa menghadapi mereka karena sebelumnya, Wira sudah berhadapan dengan Boss Dungeon. Bisma kini mempercayakan kekuatan Wira untuk berada di depan.Klang! Klang! Klang!Wira menggunakan kecepatan langkah halilintar, ditambah kemampuan mata malaikat yang mampu melihat pergerakan dari para Orc. Energi yang sudah diserap oleh Wira juga meningkatkan kemampua
”Penyembuh, cepat!” teriak pemimpin salah satu tim di sisi pertarungan lain, musuh mereka seperti makhluk ikan dengan empat jari. Mereka kekar dan memegang tombak-tombak yang tajam, serangan monster itu sangat kuat sehingga membuat tim Petualang bertarung dengan menyatukan kemampuan mereka.Brush!”Bantu yang terluka!” teriak pemimpin lagi.Healer menggunakan energi penyembuh bagi yang terluka, kecepatan mereka dalam mengobati luka bukanlah kemampuan biasa. Mereka dapat mengobati sobekan luka dan menghentikan pendarahan dan menutupi luka tersebut.Serangan datang lagi, mereka juga bergerombol mereka bernama Sharkos. Pemberitahuan masing-masing Petualang mendapatkan informasi kalau monster itu berasal dari tempat yang dalam. Deep World.[Makhluk Deep World memasuki wilayah bumi, Sharkos. Mereka ingin mengambil alih bumi karena tempat mereka hancur]Crop!Tubuh manusia terangkat dengan tombak Sharkos. Penyembuh di belakang sedang menyembuhkan rekan timnya yang lain. Tim menjadi kacau ba
Udara cukup segar di luar kampus, Wira dan Bisma sudah sepenuhnya keluar dari kampus. Jalanan luas dan pepohonan tampak indah di pinggir jalan. Namun, mayat monster dan manusia tetap saja terlihat di sana. Pertarungan melawan monster tidak hanya terjadi di dalam kampus, di luar kampus, dan pastinya di seluruh dunia.Mereka bertemu dengan kelompok Petualang, berada di lorong jalan. Mereka semua terlihat sudah profesional, tentunya hal itu terlihat dari energi dan juga senjata mereka. Mereka, pasti sudah melewati banyak rintangan dan pertarungan. Mereka cepat dalam mengambil peluang kini mereka terlihat seperti tim yang hebat.Kelompok itu menawarkan bagi Wira dan Bisma untuk bergabung bersama mereka. Tim itu lebih kuat, mereka bisa melewati serbuan monster di tahap ini. Kemampuan mereka pasti sudah cukup tinggi.”Kalian bisa keluar dari serbuan di dalam kampus! Kalian beruntung. Bergabunglah bersama kami peluang selamat akan lebih tinggi jika kita menyatukan kekuatan.”Zimo, pemimpin
Tangan wanita itu memegang kepala anak kecil yang baru berumur lima tahun, dia mengecup kening bocah lelaki itu.”Wira, Ibu pergi tidak akan lama. Ibu harus menjemput Ayahmu, kamu ikut bibimu selama Ibu pergi ya.”Senyuman wanita itu menguatkan putra satu-satunya, dia harus pergi. Wanita itu, Rania berdiri dan menyentuh rambut putera kecilnya. Dia berpamitan pada adiknya dan memegang koper untuk pergi. Senyumannya terlihat berat tapi tetap dipaksakan. Mobil sudah berada di depan gerbang, wanita itu meninggalkan si kecil dengan lambaian tangan berat.BROOOOOOMMM!”IBUUUUUUUU!”Hah! Hah! Hah!Seorang lelaki muda terbangun dari mimpinya, mimpi yang selalu datang saat tidurnya. Saat terakhir dia bertemu dengan ibunya setelah hampir dua puluh tahun. Wira, mengusap wajahnya dan mengambil air wudhu. Hari masih tepat di waktu shalat subuh.Pagi harinya, Wira sepertinya biasanya berangkat kuliah. Hidupnya sebatang kara, kuliah di tempat kampus yang cukup terkenal di kota Jakarta. Wira mendapat
Kilauan cahaya menyala di langit, Wira kaget melihat pemandangan di langit. Apa yang sebenarnya terjadi?Gempa berhenti, meja yang semua saling berderak dan bertabrakan sudah kembali normal. Semua mahasiswa di kelas itu bangkit dari tiarap. Semuanya saling memandang dan kebingungan. Mereka mulai bergerak kembali ke tempatnya masing-masing.Namun ...TEEEEEEEEEEEEEETTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT!Suara terompet lagi! Suara itu kembali membuat gendang telinga Wira dan lainnya terasa sakit. Suara seperti terompet raksasa itu terdengar dari atas, seperti suara dari langit dan seolah langit akan menghancurkan bumi. Semua yang mendengarkan suara kedua terompet dahsyat itu, menjadi ketakutan. Sepanjang suara terompet terdengar, ruangan mereka di lantai dua ikut bergetar, keca di jendela bergetar dan menimbulkan gesekan karena ikut terguncang.”Apakah ini adalah hari kiamat!” teriak pria di pojok ruangan sambil menutup kedua telinganya dan jongkok dengan tubuh menggigil.”Kiamat?” seorang wanita yang
Wira telah melakukan pelanggaran karena memilih dua kotak, tapi Wira tidak peduli dengan hal itu.[Anda memilih kemampuan, Elemental Angin dan Pembunuh]Splash!Tulisan di atas adalah tulisan terakhir yang dilihat Wira, dan matanya menjadi nanar karena gelap kembali menyelubung di depannya. Ruangan penuh cahaya dan dipenuhi kotak kemampuan, menghilang dalam sekejap. Wira kembali berada bersama rekan-rekannya di kelas, Wira seperti dipindahkan dengan dimensi aneh dalam waktu sekejap. Seperti mimpi!Apa tadi barusan? Wira mencoba memastikan lagi, semua teman-teman terlihat kebingungan dan ada yang berdiri sambil memegangi meja. Apakah mereka juga mengalami halusinasi dan memilih kemampuan seperti dirinya?Beberapa kertas ada di atas meja Wira, dia merapikan kertas yang akan dikumpul. Wira mencoba melupakan hal aneh yang barusan terjadi.”Wira ... apakah kamu memilih kemampuan sebagai petualang?” tanya Bisma tiba-tiba, dan hal itu membuat Wira membuka matanya lebar-lebar.Jadi ....Wira
”Cepat keluarkan senjatamu, Wira! hadapi monster-monster belalang itu!” Bisma memegangi lengan Wira cukup kuat.Capit-capit tiga belalang besar itu terus bergerak, terbuka dan tertutup. Suara bertemunya antar ujung capit terdengar menyeramkan dan ruangan kelas itu menjadi mencekam karena suara capit ketiga monster belalang itu.Tiga monster belalang mulai mendekati dan tangan-tangan mereka mengarah pada para mahasiswa.”Pergi lawan mereka, Diki. Kamu di sini satu-satunya yang mempunyai pedang!” teriak Roni sambil menepuk pundak Diki sang ketua angkatan di kelas mereka.”Apa-apaan, bahkan pedang ini terasa berat. Aku hanya suka bermain game dengan pedang, bukan di dunia nyata. Aku takut para mereka.”Diki ketakutan melihat tiga monster itu, bagaimana mungkin dia melawan mereka sedangkan dia tidak pernah berolahraga apalagi melawan tiga monster itu sekaligus.”Sial! Berikan saja pedangmu itu padaku!” teriak Roni berlagak.”Tidak! Ini pedangku! Pakai senjatamu sendiri!” timpal Diki.Apa-
Udara cukup segar di luar kampus, Wira dan Bisma sudah sepenuhnya keluar dari kampus. Jalanan luas dan pepohonan tampak indah di pinggir jalan. Namun, mayat monster dan manusia tetap saja terlihat di sana. Pertarungan melawan monster tidak hanya terjadi di dalam kampus, di luar kampus, dan pastinya di seluruh dunia.Mereka bertemu dengan kelompok Petualang, berada di lorong jalan. Mereka semua terlihat sudah profesional, tentunya hal itu terlihat dari energi dan juga senjata mereka. Mereka, pasti sudah melewati banyak rintangan dan pertarungan. Mereka cepat dalam mengambil peluang kini mereka terlihat seperti tim yang hebat.Kelompok itu menawarkan bagi Wira dan Bisma untuk bergabung bersama mereka. Tim itu lebih kuat, mereka bisa melewati serbuan monster di tahap ini. Kemampuan mereka pasti sudah cukup tinggi.”Kalian bisa keluar dari serbuan di dalam kampus! Kalian beruntung. Bergabunglah bersama kami peluang selamat akan lebih tinggi jika kita menyatukan kekuatan.”Zimo, pemimpin
”Penyembuh, cepat!” teriak pemimpin salah satu tim di sisi pertarungan lain, musuh mereka seperti makhluk ikan dengan empat jari. Mereka kekar dan memegang tombak-tombak yang tajam, serangan monster itu sangat kuat sehingga membuat tim Petualang bertarung dengan menyatukan kemampuan mereka.Brush!”Bantu yang terluka!” teriak pemimpin lagi.Healer menggunakan energi penyembuh bagi yang terluka, kecepatan mereka dalam mengobati luka bukanlah kemampuan biasa. Mereka dapat mengobati sobekan luka dan menghentikan pendarahan dan menutupi luka tersebut.Serangan datang lagi, mereka juga bergerombol mereka bernama Sharkos. Pemberitahuan masing-masing Petualang mendapatkan informasi kalau monster itu berasal dari tempat yang dalam. Deep World.[Makhluk Deep World memasuki wilayah bumi, Sharkos. Mereka ingin mengambil alih bumi karena tempat mereka hancur]Crop!Tubuh manusia terangkat dengan tombak Sharkos. Penyembuh di belakang sedang menyembuhkan rekan timnya yang lain. Tim menjadi kacau ba
”MAKANAN! SERANG!”Teriakan sang pemimpin Orc, Komandan Orc yang merupakan satuan tempur yang dimiliki pasukan Orc melihat Wira dan dua rekannya keluar dari pepohonan. Sang Komandan Orc melihat ketiganya ancaman, ada energi kuat yang dirasakan Komandan Orc itu sehingga para pasukannya yang membawa manusia menjatuhkan jarahannya dan menyerang Wira.HIIIIAAAA!”Apa yang bisa kubantu?” tanya Nadia pada Bisma, dia memiliki kekuatan sihir angin.”Bantu sebisamu, kita akan membantu dari jarak jauh!”Nadia pun paham, itu artinya Wira yang berada di depan akan melawan langsung pasukan Orc itu. Pertarungan tak bisa dihindari, Bisma percaya Wira bisa menghadapi mereka karena sebelumnya, Wira sudah berhadapan dengan Boss Dungeon. Bisma kini mempercayakan kekuatan Wira untuk berada di depan.Klang! Klang! Klang!Wira menggunakan kecepatan langkah halilintar, ditambah kemampuan mata malaikat yang mampu melihat pergerakan dari para Orc. Energi yang sudah diserap oleh Wira juga meningkatkan kemampua
POV NadiaAduh! Kepalaku sakit sekali. Rasanya seperti terbentur sesuatu dengan keras. Tubuhku juga bergoyang sedemikian rupa seperti mengiringi musik secara refleks. Apa yang terjadi padaku.Ah!Aku mengerjat mataku perlahan, sedikit lelah bercampur dengan rasa sakit yang menjalar di tubuhku.Di mana aku?Mataku mulai melihat, kepalaku di bawah dan rambutku tergerak. Aku dalam posisi terbalik, dan aku berada di punggung seseorang?Oh ya! Belum lama ini, tepatnya beberapa jam berlalu dan dunia berubah. Aku seorang mahasiswa jurusan pendidikan yang sedang berkuliah. Di kelas, tiba-tiba semua riuh dan monster berdatangan. Aku mengambil sebuah kemampuan sebagai seorang Petualang dan bergabung di luar kamus. Lalu, pasukan Orc datang dan menyerbu tim kami.Semua terbunuh, kecuali aku yang pingsan dan sekarang aku sedang dibawa oleh para monster itu. Mataku terbuka sepenuhnya, aroma menyengat dari tubuh Orc membuatku mual. Apakah aku akan dimakan. Tubuhku mulai bisa bergerak, tangan kananny
Keistimewaan khusus?[Petualang Wira, anda mendapatkan Spesial Box][Buka][Anda mampu menyerap energi dari makhluk yang anda bunuh, tidak ada syarat. Semua spesies di alam semesta mampu anda serap energinya]Spesies di alam semesta! Artinya ... makhluk apapun ada di alam semesta ini? Hal itu menjawab bahwa hari ini semua berubah dan makhluk-makhluk aneh berdatangan ke bumi.Dan ... Wira berada di sebuah bukit terjal yang tinggi, di belakangnya portal yang baru saja dilewatinya masih tercipta. Tali energi masih melilit perutnya, itu yang menghubungkannya dengan Bisma.Tempat apa ini?Wira melihat sekelilingnya, lahan tandus dan pohon-pohon raksasa terlihat di kejauhan. Portal di belakangnya adalah tempat para Orc itu keluar dan memasuki bumi. Di depan Wira, ujung dari ketinggian tebing. Tali energi masih cukup panjang dan Wira memberanikan diri melangkah hingga ke ujung tebing.Wira membungkuk karena melihat bahaya dari sense pembunuh miliknya, dan matanya terperanjat dengan apa yang
”Bergabunglah bersama kami, kami bisa menjamin keselamatan kalian.” Lelaki gemuk dari fakultas berbeda dengan Wira dan Bisma. Dia memegang sebuah kapak besar, ada darah kuning yang tersisa di kapak tersebut. Lelaki gemuk itu bersama dengan tujuh orang lainnya yang sedang berkumpul.Mayat-mayat terlihat di setiap sudut tempat, baik mayat monster dan beberapa manusia. Namun, semua tak peduli akan hal itu karena mereka semua sedang terancam bahaya di saat kondisi serba aneh hari ini. Mereka mulai terbiasa ketika melihat monster yang bergerak tiba-tiba dan menyerang manusia.”Biarkan saja mereka, Toni. Tidak perlu sok baik, lihat saja mereka terlihat lemah. Mereka hanya akan menjadi beban kita.” Genta yang merupakan teman Toni memandang remeh pada Bisma dan Wira. Orang-orang lemah yang bergabung bersama mereka akan membuat mereka bertambah beban saat ada penyerangan monster. Tim yang diisi orang-orang lemah, hanya akan membuat mereka susah bergerak karena harus melindungi saat sedang bert
[Mata Halilintar dimaksimalkan]Klang! Klang! Klang!Wira melihat semua pergerakan serangan dari delapan tangan di belakang Pempers dan bahkan menahan serangan tangan yang berada di depan. Serangan-serangan itu mampu dihadang dengan daggernya. Wira bisa menghadang semua serangan itu. Di belakang sana, Martha kaget dengan kemampuan Wira.Wira melihat peluang, matanya melihat aliran warna hijau yang merupakan titik kelemahan Pempers.Serangan Pempers datang, Wira menghindari serangan dua tangan Pempers dan memutar daggernya.Slash!Dua tangan Pempers jatuh dan Wira menebas pangkal kedua tangan Pempers.”SIALAN”Pempers marah dan memutar tubuhnya untuk menyerang Wira.Wosh!Wora sudah menggunakan gerakan lain yang menopang pada salah satu tiang dan dia melesat menghindari serangan itu dan berada di belakang Pempers.Slash!Empat tangan patah, Pempers kelihatan bingung dan kesakitan. Gerakan Pempers jadi limbung karena tidak imbang. Dan, saat dia berbalik untuk menyerang Wira dengan kedua
BOOOOOMMMM!Mata Wira tak bisa tertutup dengan kekuatan besar dari pedang energi yang membara, menusuk tubuh Pempers dari atas dengan serangan kejut yang cepat.Wira kaget, bagaimana bisa seorang Petualang yang baru mendapatkan kekuatan bisa memiliki serangan sekuat itu? Wira masih belum mengerti, bukankah sistem Petualang baru dimulai sejak monster bermunculan? Apa yang dilakukan wanita itu sehingga menjadi begitu kuat.Tap!Martha turun dari punggung Pempers dan melompat turun, dia menyarungkan pedangnya kembali. Tubuh raksasa Pempers tak bergerak dan terlihat kerusakan di semua bagian tubuhnya seperti terbakar api yang sangat panas.”Sudah berakhir, ayo kembali.” Martha cuek dan melangkah meninggalkan Pempers sambil melewati Wira.”Tunggu, di level berapa kamu sekarang?” tanya Wira penasaran, dia harus mengetahui dan melakukan pengamatan. Hal itu penting untuk kemajuan kekuatannya. Wira harus tahu.”Level empat, aku telah melakukan leveling dengan memburu monster di berbagai lorong
Dua menit! Wira harus mengalihkan Pempers dari Martha.Wosh![Langkah pembunuh dimaksimalkan sesuai level, level anda level 2]Wira merasakan kakinya begitu ringan, kecepatan yang baik dan matanya yang menjadi tajam. Dia mendapatkan kekuatan yang baik sebagai seorang pembunuh. Wira mencari celah dan mengitari Pempers yang besar.”Monster jelek! Akulah lawanmu!””MANUSIA LEMAH, BERANI SOK HEBAT DI DEPANKU!”Kaki-kaki Pempers bergerak sangat cepat, semuanya menyerang Wira dari segala arah karena Wira bergerak mengitarinya dengan cepatBrush! Brush! Brush!Wira menghindari serangan-serangan kaki raksasa itu, meliuk dan membuat gerakan zig-zag. Wira melihat dengan kemampuan matanya yang tajam, melihat kelemahan dari Pempers.Kelemahanitu ada di bawah Pempers, ditutupi dengan semua kaki-kakinya yang bergerak sangat cepat. Apakah itu jantung atau core yang disebutkan oleh sistem? Sulit untuk mendekatinya karena kaki-kaki monster itu bergerak sangat cepat.Klang! Klang!Serangan datang saat