Share

Bab 987

Penulis: Arif
Wira tidak ingin berkonflik dengan mereka sekarang. Lagi pula, dia tidak berniat untuk menguasai dunia. Itu akan sangat melelahkan! Lebih baik menjadi orang kaya!

"Ya, baiklah!" Mereka tidak memahami pemikiran Wira, mengira Wira merasa kesempatannya belum tepat.

Biantara segera mengatur semuanya. Dengan demikian, ketiga provinsi tempat anggota Wira berada pun dilindungi oleh Pasukan Zirah Hitam, juga terdapat peralatan canggih untuk pengangkutan.

Setiap tempat setidaknya dijaga oleh satu atau dua tentara Pasukan Zirah Hitam yang memiliki granat dan senapan. Jika Keluarga Juwanto menyerang, mudah saja bagi mereka untuk mengalahkan puluhan petarung itu.

Pada saat yang sama, Sigra yang berada di kediaman Keluarga Barus tampak sangat murung. Dia pun mendengus dingin.

Farrel yang duduk di samping tentu tahu apa yang terjadi selama 2 hari ini. Dia berucap, "Ayah, orang Keluarga Juwanto sudah mengambil tindakan."

Sigra mengangguk sambil menyahut, "Ya, mereka sudah nggak sabar. Nggak masalah,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 988

    Jihan sungguh murka. Dia tidak menyangka situasi akan menjadi seperti ini. Keluarga Juwanto ini benar-benar menghalalkan segala cara!Selama setahun ini, entah sudah berapa kali Keluarga Juwanto membuat masalah di istana. Sekarang, mereka malah menyebabkan kekacauan di seluruh Kerajaan Nuala!"Keluarga Juwanto, kalian kira aku selemah itu?" Jihan mendengus dingin. Sesudah merenung sekian lama, dia memerintahkan, "Raja sudah wafat satu tahun, suruh Pangeran Yahya kembali ke ibu kota untuk memberi penghormatan."Tatapan Jihan tampak dingin. Sudah waktunya memberi pelajaran kepada Keluarga Juwanto. Tidak berselang lama, dekret akhirnya tiba di kediaman Yahya.Terlihat Yahya yang keluar untuk menyambut. Kasim berucap dengan lantang, "Mendiang Raja Bakir telah wafat setahun. Pangeran Yahya diwajibkan pulang untuk memberi penghormatan sebagai tanda bakti.""Baik." Yahya tidak bisa menolak karena tidak ada yang salah dengan perintah ini. Lagi pula, dia belum tentu akan pergi nanti.Begitu kas

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 989

    Seiring dengan keputusan ini, Jihan pun menerima sebuah surat. Ketika melihatnya, dia mendengus sinis. Tatapannya tampak dingin saat bergumam, "Keluarga Juwanto, kalian ini benar-benar serakah!"Jihan meletakkan surat itu. Keesokan hari saat rapat istana, dia menyampaikan masalah ini kepada para menteri."Mendiang Raja sudah wafat satu tahun, aku sedang menyiapkan upacara peringatan untuknya akhir-akhir ini. Jangankan para pangeran, para jenderal juga harus kembali ke ibu kota. Tapi, Pangeran Yahya yang merupakan anak pertama Raja malah menolak hadir. Aku ... sedih sekali," ucap Jihan.Para menteri menarik napas dalam-dalam mendengarnya. Satu per satu memperlihatkan raut wajah terkejut. Mereka tidak menyangka Yahya akan menolak untuk hadir. Meskipun isi surat itu memang menyatakan dia sakit, orang cerdas tentu mengerti bahwa itu hanya alasan semata."Yang Mulia, Pangeran ... sudah mengatakan dirinya sakit. Dia akan lelah kalau menempuh perjalanan panjang. Mendiang Raja pasti bisa memah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 990

    Setelah Jihan menurunkan perintah ini, semua orang di istana tidak berani mengatakan apa pun. Di sisi lain, Keluarga Juwanto juga telah mendapatkan perintah. Kumar bahkan mengetahui semua yang dilakukan dan dikatakan Jihan hari ini."Jihan, kamu benar-benar licik!" maki Kumar yang mendengus dingin. Sementara itu, Yahya menghela napas mendengarnya.Posisi mereka memang kurang unggul sekarang. Keluarga biasa saja harus memberi penghormatan kepada sang ayah saat upacara peringatan kematian, apalagi keluarga kerajaan seperti mereka. Kalau tidak pergi, Yahya hanya akan dicela."Paman, gimana? Aku pergi saja kalau memang terpaksa," ucap Yahya. Tidak ada cara lain yang lebih baik untuk masalah ini."Huh! Ratu memang ingin kamu pergi, tapi apa yang bisa dia lakukan kalau kamu menolak? Apa dia berani menyerangmu? Lagian, orang cerdas tentu tahu maksud Ratu. Perang sudah dimulai, kita nggak perlu mengalah padanya lagi. Keluarga Juwanto telah membuat begitu banyak persiapan selama satu tahun ini.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 991

    "Lagi pula, Ratu nggak perlu mencelakai ibu dan anak ini. Sebaliknya Pangeran Yahya ini malah ingin merebut kekuasaan!""Benar, kalau nggak mau merebut takhta, dia bisa tunggu sampai Putra Mahkota dewasa. Pangeran Jefry itu adiknya, bisa saja dia membantu adiknya sendiri.""Tapi hasilnya ... bukankah dia tetap saja mau jadi Raja?"Banyak juga orang yang melontarkan candaan dingin, ekspresi mereka tampak acuh tak acuh. Tidak bisa disangkal, semua orang memiliki pemikirannya sendiri, tentunya spekulasinya juga akan berbeda-beda. Namun, banyak juga orang yang berhasil menebak kebenarannya. Hanya saja, tidak ada gunanya juga mereka menebak hasilnya. Semua orang tahu bahwa akan terjadi kekacauan besar di Kerajaan Nuala.Pada saat ini, Ratu juga telah mendapat kabar ini. Sambil melihat para pejabat yang berada di ruang rapat, ekspresi Ratu justru sangat tenang saat ini."Kalian tahu sendiri bagaimana aku mendapatkan posisi ini. Kalian ingat sendiri apa yang dikatakan oleh mendiang Raja sebel

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 992

    Dekret Ratu menyebar dengan cepat ke telinga Keluarga Juwanto dan seluruh rakyat di tiga provinsi."Gawat, akan terjadi perang! Istana akan melawan kita!""Bagaimana ini ... Keluarga Juwanto sialan, kenapa mereka harus bertentangan dengan kerajaan!"Berbagai keluhan timbul dari para rakyat biasa. Mereka hanya berusaha untuk bertahan hidup, jika terjadi peperangan pada saat ini, tentu akan makin mempersulit hidup mereka."Pangeran Yahya benar-benar nggak tahu diri!""Benar, padahal dia sudah dianugerahkan tiga provinsi, masih saja tetap mau bermusuhan dengan kerajaan. Bukankah itu mencelakai kita namanya?""Sialan, benar-benar keterlaluan!"Pada dasarnya, tiga provinsi ini juga bukan daerah yang sangat kaya. Bukankah akan semakin gawat jika sampai terjadi peperangan? Ditambah lagi, Ratu juga punya antek-anteknya sendiri yang diutus untuk menghasut rakyat setempat.Sejujurnya saja, Keluarga Juwanto juga tidak menyangka Ratu akan benar-benar mendeklarasikan peperangan. "Huh! Besar sekali

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 993

    "Mungkin ... dengan pemikiran Yudha, dia tidak akan tinggal diam." Sambil berpikir demikian, Saiqa pun pergi untuk memanggil Yudha.Sebelum Yudha tiba, dia sudah bisa menebak apa yang akan terjadi. Setelah mendengar dekret dari Ratu dan melihat Ratu memanggilnya untuk berdiskusi, semuanya sudah sangat jelas. Sebenarnya, Yudha sendiri juga sangat keberatan dengan sikap Pangeran Yahya. Yudha yang paling jelas apakah Ratu memang setia pada Raja selama ini.Demi membuat Ratu mengambil alih pemerintahan dengan lancar, Raja Bakir yang sakit-sakitan bahkan mengundang Yudha untuk minum arak bersama. Semua itu dilakukannya demi mendapat sebuah kepastian dari Yudha.Yudha sangat mengerti bahwa Ratu juga sebenarnya merasa sangat kesal. Namun, dia tetap saja tidak berdaya. Bagaimanapun, seorang wanita yang mengambil alih pemerintahan pasti akan menemui banyak masalah dan kecurigaan. Kritik dari Keluarga Juwanto terhadap Ratu masih bisa dimengerti dalam konteks ini.Awalnya mereka mengira Keluarga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 994

    Alasan Jihan mengatakan semua ini adalah karena dia percaya pada Yudha. Saking percayanya, dia tidak ingin merahasiakan apa pun darinya. Bagaimanapun, saat ini yang bisa dipercayanya hanyalah Yudha seorang. Berbeda dengan Raja Bakir yang keras kepala dan otoriter, setelah bertahun-tahun melihat cara kerja Raja Bakir, Jihan tentu tahu bahwa pendekatan itu tidak benar.Jika seseorang telah diberikan tanggung jawab yang berat, tidak boleh ada kecurigaan apa pun lagi padanya! Apalagi, Jihan tahu benar tentang situasi Yudha! Yudha adalah individu yang setia dan berdedikasi pada Kerajaan Nuala. Dia tidak pernah menunjukkan tanda-tanda ingin memberontak sama sekali.Ketidakpercayaan yang terus-menerus dari Raja Bakir hanya mencerminkan betapa sempitnya hati sang Raja dalam pandangan Jihan. Meski orang itu adalah pria yang dicintainya dan Jihan tidak ingin mengucapkan kata-kata yang mungkin akan menyakiti hati Raja Bakir, Jihan tetap bisa merasakan hal tersebut.Jika bukan karena Raja Bakir me

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 995

    Jika tidak memungkinkan juga, mereka hanya perlu memberi tekanan pada Keluarga Jumanto. Hanya dengan cara ini, orang-orang akan tahu bahwa Keluarga Jumanto memiliki ambisi yang berbahaya. Ini juga merupakan tindakan pencegahan."Yudha, kalau begitu aku berterima kasih dulu padamu," ucap Jihan.Yudha merasa sangat kaget mendengarnya, dia buru-buru menjawab, "Ini semua adalah kewajibanku. Yang Mulia tidak usah berterima kasih seperti itu!"Jihan hanya menghela napas seraya berkata, "Tindakan Keluarga Juwanto ini benar-benar membuatku sakit hati. Yudha, apakah menurutmu tindakanku ini salah?" Pertanyaan ini juga membuat Yudha menghela napas tak berdaya.Tentu saja Jihan tidak bersalah. Meskipun masa pemerintahannya mengalami banyak kritik, Yudha bisa memahami bahwa semua ini adalah keinginan Raja Bakir. Ambisi Keluarga Juwanto untuk menguasai kerajaan sudah menjadi rahasia umum. Jadi, apa pun yang dilakukan Jihan, kemungkinan besar akan menghadapi kondisi seperti ini."Yang Mulia, jangan

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3002

    Meskipun Dahlan sangat membenci Wira dan ingin membunuhnya, dia tetap mempertimbangkan untung rugi dengan baik.Menyatakan perang terhadap Wira memang mudah. Namun setelah itu, akan ada banyak reaksi berantai yang harus dihadapi.Jika semua reaksi berantai itu tidak dipertimbangkan dengan matang, di masa depan hal ini bisa membawa masalah yang tidak perlu bagi mereka. Inilah poin paling sulit.Sudut bibir Senia agak berkedut. Dia melangkah ke depan Dahlan, mencengkeram kerah bajunya dengan erat. Jika tatapan mata bisa membunuh, Dahlan pasti sudah mati berkali-kali.Tatapan yang begitu menakutkan, seperti dua pedang tajam yang siap menusuk. Tidak ada yang berani menatapnya langsung."Ibu, kenapa?" Dalam pandangan Dahlan, Senia selalu tampak bijaksana. Jika tidak, mustahil bagi seorang wanita bisa mencapai posisi seperti ini, bahkan menjadi sosok yang berada di atas semua orang.Pencapaiannya sudah cukup untuk membuat semua wanita di dunia ini merasa bangga. Lagi pula, wanita yang menjad

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3001

    Keesokan pagi, Wira dan rombongannya berangkat. Osman memimpin para pejabat untuk mengantar kepergian mereka. Terlihat jelas bahwa Osman sangat menghormati Wira.Selain itu, seluruh rakyat turut mengantar saat tahu Wira akan pergi. Harus diakui bahwa Wira sangat dicintai oleh rakyat.Bukan hanya di Provinsi Yonggu dan Provinsi Lowala, bahkan di wilayah lain pun Wira sangat dihormati. Bagaimanapun, pengorbanan Wira memang tidak kecil. Namun, semuanya membuahkan hasil yang sepadan.Saat Wira dalam perjalanan kembali ke Provinsi Yonggu, situasi di Kerajaan Agrel kurang baik.Saat ini, Senia duduk di singgasananya dengan wajah suram. "Apa kabar ini benar?"Senia baru mendapat kabar bahwa semua orang yang diutusnya ke wilayah barat tewas. Bahkan, Panji juga tidak bisa kembali lagi. Padahal, Panji adalah kartu trufnya yang terpenting.Karena ucapan Panji, Senia baru bersedia mengeluarkan 5 miliar gabak untuk berdamai dengan Wira. Jika tidak, dia lebih memilih untuk mengorbankan putranya dari

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3000

    Di wilayah dua provinsi yang damai tanpa konflik ataupun perang, tentu tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Namun anehnya, meskipun bisa tinggal di rumah besar di luar, ada yang memilih rumah sederhana di Dusun Darmadi. Hal ini memang sulit dimengerti. Mungkin, Dusun Darmadi memberikan rasa aman bagi Ramath."Hasil terbesar yang kami capai dalam perjalanan kali ini adalah membunuh Jaran. Selain itu, Caraka yang selalu mengikuti Senia, juga tewas di tangan kami. Dengan kematian mereka berdua, kekuatan Senia jelas berkurang banyak," ucap Wira dengan puas.Ini adalah pencapaian terbesar dari perjalanan kali ini, wajar jika Wira merasa senang.Para hadirin di sekitar mengangguk setuju. Mereka juga tidak menyukai orang-orang dari Kerajaan Agrel. Ketika perang besar empat kelompok terjadi, Kerajaan Agrel adalah pihak yang menekan mereka paling keras.Meskipun sekarang situasi sudah damai, orang-orang dari Kerajaan Nuala tetap menyimpan dendam dan menjaga jarak dengan Kerajaan Agrel. Konfl

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2999

    "Tuan Wira, kamu sangat senang dengan kesembuhan Lucy sampai melupakan temanmu ini. Aku ini raja lho. Aku sampai datang ke gerbang kota untuk menyambutmu. Setidaknya, kamu harus menjaga harga diriku sedikit.""Kalau terus membuatku berdiri di sini, apa yang akan dikatakan para menteriku nanti? Kelak gimana aku bisa mempertahankan wibawaku di depan mereka?"Osman berkata sambil tertawa. Jelas, itu hanya candaan tanpa maksud serius. Dia tidak mungkin benar-benar menyimpan dendam terhadap Wira.Wira tersenyum sambil menggeleng. Pemuda ini memang nakal. Para menteri yang hadir pun ikut tersenyum."Sudah, sudah, sejak kapan kamu jadi orang yang suka cemburu? Sekarang kamu seorang raja. Kamu seharusnya bicara yang bijak. Kalau nggak, kelak kamu benaran sulit mempertahankan takhtamu!" Wira ikut bercanda.Di tengah tawa dan obrolan santai, Wira dan rombongan memasuki ibu kota. Karena sebelumnya sudah mengetahui kepulangan Wira, Osman telah menyiapkan perjamuan.Ketika Wira tiba bersama rombong

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2998

    Bisa dikatakan, hampir tidak ada pemimpin seperti Wira di dunia ini."Semuanya sudah beres. Raja kami mengikuti saran darimu dan mengeluarkan banyak dana untuk bantuan bencana. Sekarang keadaan sudah stabil dan rakyat sudah tenang. Kami benar-benar berterima kasih kepadamu."Sambil tersenyum, Trenggi meneruskan, "Kalau bukan karena saranmu, mungkin Kerajaan Nuala sudah jatuh dalam kekacauan sekarang ...."Ketika membahas hal ini, Trenggi tidak bisa menahan diri untuk menggeleng. Seperti yang Wira perkirakan sebelumnya, karena tidak ada bantuan bencana, banyak rakyat menderita dan masalah terus bermunculan.Ketika rakyat tidak bisa makan, mereka tentu bisa melakukan apa saja. Untungnya, bantuan segera diberikan sehingga masalah teratasi dan tidak terjadi kekacauan yang lebih besar.Namun, pada awalnya Osman tidak berniat menggunakan kas kerajaan untuk menghemat uang. Meskipun ingin membantu rakyat, dia tidak berani mengambil risiko itu demi melindungi dirinya sendiri.Bagaimanapun, jika

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2997

    "Sepertinya orang-orang dari wilayah barat nggak akan melepaskanmu begitu saja. Jadi, apa rencana selanjutnya?""Menurutku, kita bisa mencoba cara lain, yaitu dengan menyerang wilayah barat terlebih dahulu. Wilayah barat cuma sebuah negara kecil di perbatasan. Alasan mereka bisa bertahan sampai sekarang cuma karena punya gurun sebagai pelindung alami.""Kamu sudah menjelajahi gurun itu sekali, jadi pasti sudah tahu jalannya. Kalau kamu memimpin, ditambah pasukan dari kedua belah pihak, kita pasti bisa menghancurkan mereka. Ketika saat itu tiba, jangankan penguasa kecil di Provinsi Tengah, bahkan seluruh wilayah barat pun akan tunduk kepada kita."Trenggi menjelaskan dengan perlahan. Sejak dia menjadi Jenderal Besar Kerajaan Nuala, dia selalu memikirkan cara untuk memperluas wilayah kekuasaan kerajaan.Di masa kekacauan, yang kuat yang berkuasa. Untuk menjadi penguasa di tengah kekacauan, hal pertama yang dibutuhkan adalah tanah yang cukup luas dan rakyat yang banyak. Hanya dengan itu,

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2996

    Pihak Wira hanya ada empat orang, sementara mereka memobilisasi puluhan ribu orang dan masih gagal menghentikan Wira. Jika sampai berita ini tersebar, bukankah mereka akan menjadi bahan tertawaan? Sungguh memalukan."Jenderal, kami sudah berusaha sekuat tenaga. Dalam perjalanan kembali, kami sudah menghitung jumlah korban. Ada lebih dari 800 orang yang tewas.""Bahkan, Caraka juga tewas di tangan Wira. Kami gagal menjalankan tugas. Mohon Jenderal dapat memaafkan kami ...."Seorang wakil jenderal perlahan-lahan maju, lalu segera membungkukkan tubuhnya dan berbicara. Dia merasa sangat gelisah.Saka terkenal tegas dan ketat. Kegagalan dalam menjalankan tugas tentu sulit untuk dimaafkan. Dia menatap dingin wakil jenderal itu, lalu mengerutkan alis dan berkata, "Mereka sudah pergi. Nggak ada gunanya dibahas lagi.""Segera cari orang yang lebih dapat diandalkan dan kejar rombongan Wira. Aku nggak peduli siapa mereka atau sejauh apa mereka melarikan diri. Intinya, orang yang berani menentangk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2995

    Setelah mengatakan itu, Caraka memandang orang-orang di belakangnya. Meskipun mereka berasal dari wilayah barat, mereka juga mematuhi perintahnya karena sekarang dia sudah memegang kekuasaan besar. Apalagi sekarang dia juga sudah mendapat informasi yang tepat dari Wira.Sebelum datang ke sini, Saka sudah menyerahkan tugas penting ini pada Caraka dan semua pasukan yang berada di sana harus tunduk pada perintah Caraka. Meskipun Wendi sudah menyiapkan formasi racun di sekitar, mereka tetap terus menerjang ke arah Wira dan yang lainnya dengan kekuatan yang luar biasa saat Caraka memberikan perintahnya."Agha, bunuh dia," kata Wira yang sudah mulai kesal karena Caraka terus mendesaknya sambil menatap Agha di sampingnya."Kak Wira, kamu harus hati-hati. Aku akan pergi memenggal kepala orang itu sekarang juga," kata Agha, lalu langsung melompat dan segera menerjang ke arah Caraka. Darah mengalir dengan deras di semua tempat yang dilewatinya.Melihat Agha begitu berani, para pasukan di sekitar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2994

    "Jaran sudah bertemu dengan kami. Tapi, sekarang dia bukan hanya nggak muncul di hadapanmu, dia juga nggak ada di sampingku. Jadi, kamu rasa dia pasti ada di mana sekarang?" kata Wira sambil terus memikirkan langkah selanjutnya karena dia tidak bisa terus terjebak di sana.Jumlah di pihak lawannya begitu banyak, Wira merasa dia pasti akan rugi jika bertarung dengan mereka di sana. Ditambah dengan banyaknya orang di sekitarnya, satu-satunya caranya untuk keluar dari sana adalah menggunakan taktik melarikan diri.Pada saat itu, pandangan Wira pun tertuju pada Wendi. Saat mereka dikepung Saka sebelumnya, Wendi mengeluarkan dua tabung bambu dari sakunya. Setelah menyebarkan isi tabungnya, bahkan orang-orang yang berdiri jauh dari mereka pun merasa matanya sakit. Sementara itu, orang yang berdiri lebih dekat dengan mereka, kebanyakan yang langsung kehilangan nyawanya.Jika bukan karena begitu, Wira juga tidak akan membiarkan Wendi ikut bersamanya. Wanita ini jauh lebih mengerikan dari yang

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status