Share

Bab 609

Penulis: Arif
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Opal berkata sambil tersenyum, "Kamu bahkan nggak memberi hormat kepadaku saat melihatku tadi. Setelah tujuanmu tercapai, kamu baru menjadi begitu sopan, ya?"

Wira menggeleng sembari menjelaskan, "Bukan, salam ini adalah penghormatan tulus dariku. Kak Opal adalah seorang kakak yang baik dan patut dihormati. Kalau tentang yang tadi, Kak, sejujurnya ... walaupun nggak mengatakannya secara langsung, aku sebenarnya meremehkanmu dalam hatiku."

Opal tiba-tiba tertawa, lalu bertanya, "Kamu meremehkanku? Hahaha ... sungguh menarik."

Wira segera menjelaskan dengan acuh tak acuh, "Aku meremehkanmu karena sebagai seorang pria, kehormatan dan kejayaan Keluarga Linardi seharusnya nggak berkaitan dengan wanita. Sebagai seorang pria, kenapa kamu malah bergantung pada wanita untuk menggapai sesuatu di dunia ini?"

Opal tersentak oleh kata-katanya. Saat ini, dia baru memahami maksud Wira dan cukup terkejut, meskipun merasa ada yang aneh karena kata-kata tersebut dilontarkan oleh Wira. Akan tetapi ... ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yuky Arysandy
bisa mantap mantap lagi ni
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 610

    Setelah menjemput istrinya, Wira merasa sangat bahagia. Di sisi Keluarga Linardi, ekspresi Melati tampak sangat suram. Namun, Opal yang melihat hal ini hanya bisa menghela napas.Wira tidak berniat untuk makan di kediaman Keluarga Linardi. Ditambah dengan sikap Melati yang tidak ramah, Opal pun tidak mengatur perjamuan untuk mentraktir Wira. Terlebih, dia juga memiliki rencananya sendiri."Wira, karena kamu sudah menjemput Wulan, mulai sekarang, Keluarga Linardi dan Keluarga Darmadi nggak memiliki dendam lagi," ucap Opal kepada Wira.Kemudian, Opal menoleh ke arah adiknya, lalu berkata, "Wulan, karena kamu adalah istri Wira, hidup atau matimu adalah urusan Keluarga Darmadi. Kamu sudah nggak punya hubungan dengan Keluarga Linardi."Opal mengatakannya dengan ekspresi yang serius. Hal ini pun membuat Wulan tertegun sejenak, lalu segera bertanya, "Kak ... apa yang kamu katakan?"Opal tidak berkata apa pun lagi. Sebaliknya, dia langsung melambaikan tangan dan memerintahkan bawahannya untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 611

    Tidak ada tanda-tanda ketidakpuasan dalam perkataan Wulan. Hal ini membuat Wira merasa lumayan terkejut sehingga bertanya, "Bagaimana kamu bisa mengetahui maksudku?" tanya Wira.Wulan menjawab sambil tersenyum, "Aku hanya menebaknya."Wira pun bertanya lagi untuk memastikan, "Jadi, apa kamu ... nggak marah?""Nggak, aku mengerti etika sosial, jadi tentunya nggak akan peduli. Apalagi, suatu saat nanti kamu pasti akan memiliki istri kedua. Kalau terlalu keras kepala, bagaimana bisa aku menjadi istri pertama yang baik? Selain itu, memiliki tempat di hatimu sudah cukup bagiku. Manusia itu ... nggak boleh terlalu serakah," ucap Wulan dengan nada serius.Hal ini membuat Wira merasa sangat lega. Meskipun dia merasa bersalah karena memiliki perasaan terhadap wanita lain, dia juga memahami bahwa latar belakang budaya yang berbeda dapat memberikan pandangan yang berbeda tentang sebuah hubungan.Lantaran Wira menerima pendidikan dari dunia lain, di mana berlaku sistem monogami, Wira selalu merasa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 612

    Saat Wira mendengar kabar ini, dia langsung mengernyit. Dewina menjelaskan, "Setelah insiden terakhir dengan bangsa Agrel, istana telah memerintahkan para gubernur di seluruh provinsi untuk mulai merapikan administrasi daerah mereka.""Gubernur Provinsi Jawali, Lukman Marino, juga pergi untuk menginspeksi tiga kabupaten di sekitar sini. Pada saat bersamaan, dia juga membawa putranya. Hari ini, mereka telah kembali ke kantor gubernur Provinsi Jawali," timpal Dewina.Setelah Dewina menyampaikan informasi ini, meskipun Wira merasa terkejut, dia tidak terlalu memusingkannya. Sebab, dia tidak memiliki konflik langsung dengan Lukman. Mungkin satu-satunya hal yang bisa dihubungkan dengannya, hanyalah upaya Keluarga Linardi untuk menjodohkan istrinya dengan putra Lukman.Namun, kini Keluarga Linardi telah memutuskan hubungan mereka secara resmi. Tidak akan mudah bagi Lukman untuk mencari masalah dengan Wira. Selain itu, mengenai putra Lukman, Wira juga tidak khawatir. Bagaimanapun, dia telah m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 613

    Danu berucap, "Kak Wira, gubernur sudah kembali. Apa ...."Wira tahu Danu cemas, tetapi Wira hanya menggeleng dan menyahut, "Nggak masalah. Kamu tenang saja." Wira tidak terlalu mengkhawatirkan gubernur. Namun, dia sangat kebingungan dengan Dewina.Keesokan paginya, Pramana mencari Wira dan berujar dengan ekspresi khawatir, "Paman Wira, gawat. Sepertinya Fabrian dijebak."Wira kaget mendengar ucapan Pramana, lalu bertanya, "Dijebak? Ada apa?"Pramana pun menceritakan kejadiannya. Fabrian datang ke Provinsi Jawali karena mempunyai perjanjian pernikahan dengan Keluarga Omair di Provinsi Jawali. Leluhur Keluarga Omair memiliki bisnis produksi kain sehingga sangat kaya. Setelah menjalankan bisnis ini secara turun-temurun, Keluarga Omair menjadi sehebat sekarang ini.Awalnya, penyokong Keluarga Omair adalah Keluarga Gumilar. Namun, Keluarga Omair hampir terlibat masalah Putro. Jadi, sejak saat itu, pernikahan ini tidak pernah diungkit lagi. Lagi pula, usia Fabrian dan putri Keluarga Omair m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 614

    Fabrian tidak berkomentar. Meskipun belum jelas siapa dalangnya, Fabrian sudah bisa menebaknya. Faksi penasihat kanan!Waktu itu, Putro mendampingi Dirga sebagai penasihat militer. Kemudian, Raja mengeluarkan dekret Dirga mati. Tidak lama kemudian, Putro juga diberhentikan dari jabatannya.Setelah itu, faksi penasihat kanan berkuasa di pemerintahan. Namun, sekarang Raja mengangkat seorang penasihat kiri. Siapa yang tidak bisa membaca situasi ini? Hanya saja, semua orang berusaha menghindarinya.Fabrian memang tidak langsung menyebutkan namanya, tetapi gubernur mendukung faksi penasihat kanan. Jadi, penasihat kanan pasti akan marah jika mendengar ucapan ini. Hal ini karena dia tahu Fabrian sedang menyindirnya."Kamu memang nggak bilang itu perbuatan siapa, tapi ... semua orang bisa menebaknya dari sindiranmu. Fabrian, Keluarga Omair mendapatkan kekayaan seperti sekarang ini dengan susah payah selama 3 generasi. Jadi, aku nggak akan membiarkan Keluarga Gumilar menghancurkannya! Kalaupun

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 615

    Nawfal merasa terkejut. Apa Wira datang untuk berbisnis gelas kristal dengannya? Nawfal berkata, "Tuan Wira, gelas kristal ini memang bagus, tapi ... apa kamu berniat berbisnis ini denganku?"Wira mengangguk setelah mendengar perkataan Nawfal, lalu menjawab, "Tentu saja. Aku baru saja datang dan membutuhkan seorang rekan untuk melelang beberapa produk kristal. Kalau Pak Nawfal bersedia, aku ingin meminjam koneksimu untuk mengadakan pelelangan kelas atas di Provinsi Jawali."Wira melanjutkan, "Nanti, semua produk kristal akan dilelang dan Pak Nawfal boleh mengambil keuntungan 20 persen dari setiap harga pelelangan produk. Bagaimana?"Dua puluh persen memang kelihatannya tidak banyak, tetapi harga barang-barang ini sangat mahal. Gelas kristal seperti ini bahkan bisa dilelang seharga ratusan juta gabak.Nawfal menelan ludah, berarti dia akan mendapatkan keuntungan puluhan juta gabak. Nawfal berujar, "Tuan Wira ... kamu punya berapa banyak produk kristal seperti ini?"Wira menyahut, "Nggak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 616

    Siapa sangka, putra gubernur datang saat ini. Pasti akan terjadi masalah besar! Apa Hatta sudah mengetahui masalah di perjamuan semalam?Ekspresi Nawfal berubah drastis dan dia tidak jadi berbicara. Nawfal segera keluar untuk menyambut Hatta. Tak lama kemudian, Wira melihat pria yang berpakaian mewah dan memegang kipas berjalan masuk. Ekspresinya tampak arogan.Gubernur adalah penguasa di Provinsi Jawali. Sebagai putranya, tentu saja Hatta juga mempunyai kuasa yang besar. Sementara itu, Nawfal yang mengikuti di belakang Hatta terlihat seperti seorang penjilat. Seorang pebisnis yang sangat kaya sekalipun juga harus bersikap patuh begitu berhadapan dengan orang berkuasa seperti ini."Tuan Hatta, ada apa?" tanya Nawfal dengan hati-hati. Sementara itu, Hatta tersenyum."Pak Nawfal, tadi aku baru saja menemani ayahku inspeksi. Jadi, sekarang aku datang mengunjungimu," kata Hatta.Raut wajah Nawfal berubah drastis. Mengunjungi? Sepertinya, bukan itu tujuan Hatta.Nawfal adalah orang pintar.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 617

    Nawfal berkata, "Tuan Hatta, ini ... masalah ini ...." Dia merasa dilema. Tentu saja, Nawfal bersedia mendengar keputusan gubernur dan menikahkan putrinya dengan putra gubernur.Namun, Keluarga Omair mempunyai perjanjian pernikahan dengan Keluarga Gumilar dan semuanya tertulis dengan jelas. Jika Nawfal langsung menyetujui Hatta, kelak pasti akan timbul masalah!Hatta tertegun sejenak, lalu dia berpura-pura bingung dan bertanya, "Ada apa, Pak Nawfal?"Nawfal berpikir sesaat. Kemudian, dia mendekati Hatta dan berbisik di telinganya, "Tuan Hatta, kamu datang nggak tepat waktu. Aku sedang membicarakan tentang pembatalan pernikahan dengan Keluarga Gumilar." Nawfal melanjutkan, "Bagaimanapun, semuanya tertulis jelas dalam surat perjanjian. Kalau nggak dibatalkan, nanti akan repot. Jadi ...."Nawfal memang bijaksana. Dia menjelaskannya kepada Hatta, tetapi tidak membiarkan Fabrian dan Wira mengetahui hal ini. Dengan demikian, Nawfal tidak menyinggung siapa pun.Wira menyipitkan matanya dan t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2722

    Setelah melihat Wira yang duduk di dalam sel, Danu merasa hatinya sakit dan berteriak, "Cepat buka pintu sel ini! Kalian benar-benar berani sekali. Bahkan kakakku juga kalian berani tangkap?"Bukan hanya Adianto yang langsung tercengang begitu mendengar perkataan itu, semua orang yang berada di sana juga begitu. Danu adalah jenderal yang terkenal dan berkuasa. Di seluruh Provinsi Lowala, tidak ada yang bisa menandinginya dan bahkan tidak ada yang berani mengganggunya. Orang yang dipanggilnya kakak tentu saja adalah Wira.Adianto tidak berani percaya dengan apa yang didengarnya, tetapi kenyataannya sudah ada di depan matanya. Setelah menelan ludah, dia segera membuka pintu sel dan inisiatif masuk ke dalamnya. Dia hanya menundukkan kepala karena tidak berani menatap Wira dan berkata, "Tuan, sebelumnya aku nggak tahu apa-apa dan sudah menyinggungmu.""Aku mohon Tuan bisa memaafkanku, jangan menghukumku. Aku nggak akan mengulanginya lagi kelak."Pada saat ini, Adianto benar-benar ketakutan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2721

    "Menurutku, ini ide yang bagus. Kalau begitu, kita lakukan sesuai keinginanmu. Aku akan pergi memberi tahu rekan-rekanku di luar biar mereka membantuku memberi pelajaran pada anak ini. Sejujurnya, aku juga kesal dengan anak ini," kata Adianto sambil tersenyum sinis, lalu bersiap pergi bersama Ruben.Adianto memang tidak bisa langsung memutuskan semua hal yang ada di penjara bawah tanah, dia tetap harus melaporkannya pada atasannya. Namun, jabatannya lebih tinggi daripada orang-orang yang ada di sana. Jika kerabatnya ingin masuk ke kota, semua juga pasti akan melewatinya. Oleh karena itu, dia tentu saja memiliki pengaruh tertentu.Namun, saat baru saja berbalik, Adianto dan Ruben melihat ada sekelompok orang mendekat. Terutama saat melihat orang yang berdiri di paling depan, Adianto langsung tertegun dan tidak tahu harus berbuat apa."Saudaraku, ada apa?" tanya Ruben dengan ekspresi bingung."Aku nggak salah lihat, 'kan? Kenapa Jenderal Danu tiba-tiba datang ke penjara bawah tanah? Buka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2720

    "Aku mengerti. Melihat situasinya nggak beres, jadi kakakmu langsung pergi, 'kan? Orang bilang suami istri yang selalu bersama pun akan berpisah saat menghadapi bahaya, ternyata kakak adik pun seperti ini," sindir Sahim.Shafa malah tidak berbicara dan menjelaskan apa pun juga. Dia sebenarnya sudah menyadarinya saat tadi Wira berbicara dengan Kaffa. Wira bisa duduk di sini dengan begitu tenang pasti karena sudah memberikan tugas pada Kaffa. Kalau begitu, mengapa dia harus khawatir?Selain itu, Shafa tahu betul kebaikan kakaknya terhadapnya melebihi siapa pun. Oleh karena itu, dia merasa tidak perlu menjelaskan apa pun pada orang lain."Tutup mulutmu," kata Wira dengan kesal.Sahim langsung tidak berani berbicara lagi.Tepat pada saat itu, Ruben dan Adianto datang dan langsung berdiri di depan pintu sel."Sekarang kamu sudah tahu kekuatanku, 'kan? Tadi aku sebenarnya nggak ingin menyusahkan kalian dan menyuruh kalian cepat pergi, tapi kalian nggak mau dengar. Kalian malah mengusir para

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2719

    Kaffa menyadari liontin giok ini memang berguna. Setelah mendengar perkataan Danu, dia tidak ragu-ragu dan langsung berkata, "Tuan Wira yang memberiku liontin giok ini sudah ditangkap kepala penjaga gerbang kota ke penjara bawah tanah. Jenderal Danu, cepat selamatkan dia."Kepala penjaga gerbang kota memang memiliki kekuasaan, tetapi kekuasaan itu masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Danu. Kaffa merasa lebih yakin lagi, kali ini Wira dan adiknya pasti akan selamat.Swish.Mendengar perkataan Kaffa, ekspresi Danu langsung menjadi sangat muram dan napasnya pun menjadi terengah-engah. "Mereka berani menangkap kakakku? Benar-benar nggak tahu diri!"Setelah memaki sebentar, Danu langsung melambaikan tangan pada kedua penjaga di belakangnya. "Segera kumpulkan orang dan ikut aku ke penjara bawah tanah!"Tak lama kemudian, semua orang sudah siap dan berangkat menuju penjara bawah tanah.Kaffa juga segera mengikuti mereka. Dia ingin menyelamatkan adiknya dengan tangannya sendiri dan berter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2718

    Selama tetap mengikuti Wira, Kaffa yakin kehidupannya dan adiknya akan terjamin."Kenapa masih belum pergi? Kamu kira kami sedang bercanda denganmu?" kata penjaga yang tadi berbicara itu dengan kesal. Jika bukan karena Danu sudah memerintahkan untuk harus bersikap rendah hati dan sopan pada orang-orang, mereka sudah memukul Kaffa dengan tongkat. Jelas Kaffa ini hanya seorang pengemis pun berani datang menemui Danu, sungguh tidak tahu diri.Kaffa kembali berkata, "Kalau kalian nggak mengizinkan aku bertemu dengan Jenderal Danu, nggak masalah. Tapi, tolong serahkan benda ini pada Jenderal Danu. Kalau Jenderal Danu ingin bertemu denganku setelah melihat benda ini, kalian baru bawa aku masuk. Bagaimana? Tapi, kalau Jenderal Danu nggak ingin bertemu denganku, aku nggak akan tinggal di sini lagi. Bagaimana menurut kalian?"Meskipun para penjaga itu tidak mengizinkannya masuk, Kaffa merasa dia tetap harus menunjukkan benda ini pada Danu. Dia juga tidak tahu apakah benda ini berguna atau tidak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2717

    Setelah mengatakan itu, Wira menatap Kaffa yang berdiri di belakangnya. Dia mengeluarkan sebuah liontin giok dan diam-diam menyerahkannya ke tangan Kaffa, lalu berbisik, "Kamu ambil liontin giok ini dan pergi mencari orang yang bernama Danu di dalam kota. Danu sangat terkenal di sana, jadi kamu hanya perlu bertanya pada orang-orang di sana saja. Kamu pasti akan menemukannya.""Aku akan menjaga adikmu dan nggak akan membiarkan sesuatu terjadi padanya."Kaffa mengenakan pakaian biasa dan terlihat seperti pengemis. Ditambah lagi, situasi di sekitar sedang kacau dan jaraknya yang lebih jauh dari Wira, sehingga orang-orang sulit untuk mengenalinya. Situasi ini justru menguntungkan, setidaknya dia bisa memanfaatkan situasinya untuk mencari celah dan pergi meminta bantuan dari Danu.Setelah ragu sejenak dan melihat Shafa yang menganggukkan kepala, Kaffa menggertakkan giginya dan berkata, "Kalau begitu, maaf merepotkan Kak Wira."Setelah mengatakan itu, Kaffa diam-diam pergi dari sana.Sementa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2716

    Wira bertanya-tanya apakah Lucy sudah memberi tahu orang-orang di Provinsi Lowala tentang situasinya, sehingga para prajurit ini datang untuk menjemputnya."Tuan Ruben, akhirnya kamu datang juga. Aku dengar kamu menghadapi beberapa masalah di sini, jadi aku sengaja datang ke sini untuk melihatnya. Kelihatannya situasimu memang seperti yang mereka katakan, benar-benar ada orang nggak tahu diri yang berani mencari masalah denganmu," kata pria yang menunggang kuda dengan nada dingin sambil menatap Wira."Siapa kamu ini? Kamu tahu siapa pria yang berdiri di depanmu ini? Dia adalah Tuan Ruben yang sangat terkenal. Lihatlah dirimu ini, masih berani melawan Tuan Ruben? Cepat tangkap preman ini," lanjut pria itu.Seiring perintah dari pria yang menunggang kuda itu, para prajurit langsung maju dan segera mengepung Wira dan yang lainnya.Sahim langsung ketakutan sampai kakinya lemas. Sejak zaman dahulu, rakyat takut pada prajurit sudah menjadi situasi yang wajar. Saat teringat dengan semua tinda

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2715

    "Baiklah. Aku percaya perkataan Tuan ini, jadi aku akan ikut dia ke kota dan melihatnya sendiri," kata pria paruh baya itu lagi dan menjadi orang pertama yang mendukung Wira.Melihat ada yang mulai goyah, yang lainnya juga segera mendukung Wira. Dalam sekejap, banyak orang yang sudah berdiri di belakang Wira.Sementara itu, hanya tersisa sebagian korban bencana yang berdiri di pihak pria gemuk itu, selain beberapa pengawalnya. Namun, hanya dengan orang-orang ini saja, jelas tidak akan cukup untuk mengangkat semua makanan dan hartanya ke dalam kota."Sialan, kamu ini sengaja membuat keributan, 'kan?" kata pria gemuk itu dengan nada dingin dan menatap Wira sambil mengernyitkan alis. Semua rencananya sudah matang, hanya tinggal menyelesaikannya saja. Namun, Wira yang tidak tahu diri ini tiba-tiba muncul dan mengacaukan segalanya. Siapa pun yang menghadapi situasi seperti ini pasti akan marah.Wira malah tersenyum. "Semua yang kukatakan ini benaran, kenapa kamu begitu marah?""Dasar bereng

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2714

    Penampilan Kaffa dan Shafa memang membuat orang sulit untuk percaya Wira bisa memberikan orang-orang itu cukup uang untuk membeli beras.Wira melanjutkan, "Kalian semua mungkin masih belum tahu, ada kantin umum yang khusus untuk para korban bencana dia Provinsi Lowala. Asalkan kalian pergi makan di sana setiap harinya, setidaknya masalah makanan kalian bisa terselesaikan. Meskipun aku benar-benar nggak bisa memberi kalian makanan, kalian juga nggak akan mati kelaparan begitu kalian masuk ke Provinsi Lowala.""Soal tempat tinggal, aku yakin kelak itu juga akan perlahan-lahan terselesaikan. Kehidupan kalian pasti akan membaik."Sebelum datang ke sini, Wira sudah mendengar dari Lucy bahwa situasi di Provinsi Lowala tidak separah yang dibayangkannya.Osmaro dan yang lainnya bisa mengendalikan situasinya dalam waktu singkat dan bahkan mencegah pemberontakan karena mereka menyediakan cukup banyak persediaan makanan dan tempat perlindungan bagi para korban bencana juga. Kebutuhan makanan dan

DMCA.com Protection Status