Share

Bab 348

Auteur: Arif
Farhan, sang prefektur baru dari Kota Pusat Pemerintahan Jagabu, telah tiba di Kediaman Darmadi. Dia langsung memberikan penghormatan besar kepada Wira seraya berkata, "Tuan Wahyudi, terima kasih banyak telah mengalahkan bangsa Agrel. Berkatmu, aku juga diangkat menjadi prefektur di sini."

Wakil prefektur Kota Pusat Pemerintahan Jagabu memiliki peringkat resmi sebagai pejabat tingkat kelima, sementara prefektur adalah pejabat tingkat keempat. Farhan mengalami kenaikan satu tingkat!

Meskipun hanya berbeda satu tingkat, kebanyakan pejabat butuh menghabiskan waktu 10 hingga 20 tahun untuk mencapainya! Saat ini, Farhan masih belum berusia 30 tahun, tetapi dia sudah mencapai posisi prefektur tingkat keempat.

Setelah menunggu 10 atau 20 tahun lagi, atau mungkin memiliki prestasi politik, Farhan pasti akan naik ke tingkat ketiga. Naik ke tingkat tiga akan membawa perubahan besar dalam kehidupan seorang pejabat. Itu akan membawa mereka lebih dekat ke pusat kekuasaan.

Wira memapah Farhan untuk
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Related chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 349

    "Tuan Wahyudi, mohon arahannya!" ucap Farhan. Dia menggertakkan giginya sambil berkata, "Dibandingkan dengan Tuan, nyaliku memang nggak besar. Tapi, kalau dibandingkan dengan orang biasa, nyaliku bisa dikatakan cukup besar!"Wira berkata, "Baguslah kalau begitu!" Dia melanjutkan sambil tersenyum licik, "Aku akan memberimu tujuh kata, taklukkan orang kaya dan rampas tanah mereka!"Bang! Wajah Farhan sontak memucat. Kemudian, dia berkata, "Tu, Tuan, tolong jangan bercanda!" Memang benar, dengan menaklukkan tuan tanah dan merampas kepemilikan tanah, lalu membagikannya kepada rakyat, masalah ini bisa segera terpecahkan!Akan tetapi, jika Farhan benar-benar melakukannya, tak peduli bawahannya bersedia menurut atau tidak, jika tidak dilakukan dengan baik, Farhan mungkin akan kehilangan jabatan setelah perintah resmi dari istana turun!Wira berbicara dengan ekspresi serius, "Aku nggak bercanda. Saat ini, kondisi di Kerajaan Nuala adalah tanah sudah digabungkan, kekayaan terpusat, struktur sos

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 350

    Wira menimpali, "Kalau uang 2 miliar gabaknya masih ada sisa setelah membelikan makanan rakyat, gunakanlah untuk pembangunan infrastruktur!""Pembangunan infrastruktur?" tanya Farhan. Dia kebingungan mendengarnya sehingga berkata, "Mohon penjelasannya, Tuan Wahyudi!"Wira menjelaskan dengan tidak berdaya, "Pembangunan infrastruktur mengacu pada proyek yang didanai oleh prefektur seperti pengelolaan air, konstruksi jalan, dan perbaikan jembatan. Makin banyak proyek semacam itu yang kamu lakukan, makin banyak peluang kerja yang bisa diciptakan.""Baik pedagang maupun rakyat biasa, mereka bisa mendapatkan keuntungan dari sana. Kota-kota pun akan menjadi makmur. Pendapatan pajak untuk istana juga bisa meningkat. Ini adalah proyek yang saling menguntungkan!" jelas Wira.Di Atrana, proyek infrastruktur adalah strategi utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Farhan sontak tertegun. Kedua matanya tampak berbinar-binar, lalu dia lagi-lagi bersujud sembari berkata, "Tuan, kamu adalah seorang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 351

    "Terlalu baik kalau hanya digantung!"Di Aula Pertemuan, seorang pria bertubuh pendek dan berwajah jelek duduk di kursi ketua pertama sambil berkata, "Karena orang itu berani menindas adikku, pertama-tama aku akan menyiksanya dengan hukuman teratai, lalu memotongnya menjadi delapan bagian. Setelah itu, aku akan menjadikan kepalanya sebagai pispot, tempat aku kencing setiap malam."Orang ini adalah Molika, pemimpin kelompok bandit di Yispohan. Saat mendapat kabar bahwa tentara bangsa Agrel datang ke Kota Pusat Pemerintahan Jagabu, Molika yang telah lama bermain-main di rumah bordil Kota Cengga segera bergegas kembali.Namun, Molika mendengar bahwa adiknya diculik, dan penculiknya menginginkan uang tebusan sebesar 300 juta. Si penculik juga mengosongkan semua aset saudara-saudaranya dan meminta 200 juta. Hal itu membuatnya marah besar.Ini terlalu keji! Si penculik memeras mereka, para bandit, dan menculik adiknya. Jika balas dendam ini tidak dibalas, mau taruh di mana harga diri Molika?

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 352

    Meri dan Molika berasal dari Provinsi Cindera. Mereka melarikan diri ke Kota Pusat Pemerintahan Jagabu dan menjadi penjahat di sana karena invasi bangsa Agrel.Meri dan kakak laki-lakinya mengagumi Panglima Dirga, Panglima Yudha, dan Pasukan Zirah Hitam dari lubuk hati mereka yang terdalam. Keduanya kagum atas kemampuan mereka menghabisi bangsa Agrel. Namun, hanya ada sedikit orang yang tahu jelas bagaimana cara Panglima Yudha mengalahkan bangsa Agrel."Panglima Yudha memang mengambil alih komando!" ujar seorang prajurit.Seorang prajurit pembelot yang tampak cerdas berkata, "Tapi bukan dia yang membunuh Raja Tanuwi. Tuan Wahyudi yang menembak mati Raja Tanuwi dengan misil tiga busur, membakar 30.000 infanteri bangsa Agrel, dan menggunakan formasi kerbau api untuk menyerang markas bangsa Agrel. Rencana untuk berpura-pura menjadi prajurit bangsa Agrel demi merebut kembali Perbatasan Loko seharusnya juga diusulkan oleh Tuan Wahyudi!"Kabar tentang bangsa Agrel yang dikalahkan tersebar di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 353

    Gadis berpakaian ungu mendengkus pelan, lalu menjawab, "Ya, memang yang berdada kecil itu yang pintar!"Farrel menundukkan kepalanya dan mengerutkan alis. Saat dia melihat ke dada gadis berpakaian ungu itu lagi, dia tidak bisa menahan diri untuk menggertakkan giginya.Gadis berpakaian ungu berkata sambil tersipu, "Apa pria secerdas itu punya kelemahan?"Dengan binar di mata indahnya, Farrel berkata, "Tiga tahun lalu, Wira bahkan berani menikah Wulan, putri dari Keluarga Linardi yang hampir dibantai. Dia benar-benar pria bernafsu besar yang nekat."Gadis berpakaian ungu itu mengerutkan alis dan bertanya, "Bukankah itu karena cinta sejati?""Kamu pikir semua orang itu seperti kamu dan Panglima Yudha, percaya pada cinta sejati?" ejek Farrel. Dia mendengkus pelan, lalu berkata dengan nada menghina, "Kalau itu cinta sejati, nggak mungkin ada rumor di desa kalau belum lama ini, dia dan Zabran tinggal di rumah bordil di kota selama tiga hari."Gadis berpakaian ungu itu mengernyit. Sebagai wan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 354

    Lestari bertahan dengan bersandar pada keyakinan bahwa Wira akan pulang. Dia tidak menyerah pada tekanan Keluarga Sutedja dan membocorkan cara membuat gula putih.Berkat pengawasan Iqbal dan sejumlah uang yang Lestari berikan, ayahnya tidak menerima hukuman apa pun di penjara. Kasus ini punya bukti dan saksi lengkap sehingga tidak bisa dibatalkan. Iqbal hanya bisa terus menunda waktu peradilan.Namun, setiap malam selalu ada preman yang menggedor pintu rumah Lestari sambil mengancam. Untungnya, Iqbal mengirimkan petugas patroli. Hanya saja, petugas patroli juga tidak bisa tinggal di sini sepanjang waktu. Begitu petugas patroli pergi, tidak lama kemudian para perusuh ini datang dan mengganggunya lagi."Kakak sepupumu itu pelajar payah itu, 'kan? Pak Husni bisa menghancurkannya dengan mudah!"Preman di luar pintu mendengkus dingin, lalu berkata, "Pintarlah sedikit. Cepat serahkan benda yang diinginkan bos kami. Kalau nggak, kami nggak akan segan-segan lagi. Kami berempat akan masuk bersa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 355

    Fandi, Rudi, dan belasan prajurit Pasukan Zirah Hitam yang tidak berkeluarga langsung menyatakan kesediaan mereka tanpa ragu."Tuan, kami ingin pulang dulu untuk membawa istri dan anak kami, lalu baru pindah ke Dusun Darmadi!" David dan 20-an orang lain yang sudah berkeluarga memilih untuk pindah bersama keluarga mereka.Lewat Hasan, para veteran sudah memahami karakter Wira. Adapun kemampuan Wira, mereka tahu dengan baik setelah berjuang bersamanya dalam beberapa pertempuran. Selain itu, Panglima Yudha juga berkata, jika mereka mengikuti Wira, mereka akan memiliki kehidupan yang baik. Banyak orang setuju tanpa ragu-ragu."Tuan, kami ingin pulang dan menjalani kehidupan yang damai!" Hanya beberapa veteran Pasukan Zirah Hitam yang memilih untuk kembali ke kampung halaman mereka. Bukannya mereka tidak memercayai Wira, tetapi mereka tidak ingin meninggalkan kampung halaman.Wira tidak memaksa mereka. Dia memberikan 30 juta kepada setiap orang yang memilih untuk pulang. Jumlah ini tidak te

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 356

    Putro tertawa, lalu berkata, "Jangan puji aku, nanti aku besar kepala."Wira pun berterus terang, "Dusun kami sedang menjalankan program pemberantasan buta aksara. Tapi, kami kekurangan guru. Jadi, aku mau minta bantuan Kak Putro untuk mencari guru-guru yang bisa dipercaya dan supel."Putro yang terkejut bertanya, "Pemberantasan buta aksara?"Wira menjelaskan, "Tujuannya untuk membuat semua orang mengenal tulisan. Baik pria, wanita, tua, atau muda, semua harus bisa menulis nama sendiri. Bahkan, mereka harus tahu cara berhitung yang sederhana."Kalau usaha sebuah toko makin besar, orang yang bisa menulis dan berhitung makin dibutuhkan. Daripada merekrut orang lain yang belum tentu bisa dipercaya, lebih baik membimbing beberapa orang sendiri yang latar belakangnya sudah diketahui dengan jelas.Kali ini, setelah Wira mendapatkan uang dan kembali ke Dusun Darmadi, banyak hal yang sudah bisa dikembangkan."Membuat semua orang di dusun mengenal tulisan!" seru Putro yang bersemangat. Sebelumn

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status