Share

Bab 2813

Author: Arif
Jika Wira tidak memercayai kata-katanya, Doly merasa itu juga hal yang wajar. Wira dan Nayara sudah pernah bertemu dan saling mengenal di Desa Damaro, Wira tidak mungkin mencurigainya.

Selain itu, sejak datang ke sini, Nayara juga selalu mengikuti arahan Wira. Nayara juga tidak pernah muncul di hadapan umum, apalagi ikut campur dalam urusannya. Jika Doly tidak mengungkitnya, dia juga tidak akan pernah mencurigai Nayara.

Namun, Doly juga tidak terlihat seperti sedang bercanda. Ditambah lagi, Senia juga ingin membunuh Doly, ini membuktikan kata-kata Doly bisa dipercaya. Wira bertanya-tanya apakah mungkin Nayara ini benar-benar tidak sejalan dengannya.

"Kenapa Nayara bisa membantuku untuk mempersulit Dahlan? Aku bukannya nggak percaya padamu, tapi aku benar-benar nggak bisa memahami hal ini," kata Wira sambil mengetuk pelipisnya dengan lembut. Setelah berpikir cukup lama, dia tetap tidak bisa menemukan penjelasan yang masuk akal.

Jika semuanya benar-benar seperti yang dikatakan Doly, Wira
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2814

    Wira berkata, "Aku sudah tahu tentang Nayara, nanti aku akan langsung pergi menemuinya dan menanyakan semua ini dengan jelas. Ada satu hal lagi yang sudah menggangguku begitu lama, aku benar-benar ingin tahu jawabannya."Sebelum Wira selesai berbicara, Doly sudah tersenyum seolah-olah sudah tahu apa yang akan dikatakan Wira selanjutnya. Tanpa ragu-ragu, dia langsung berkata, "Tuan pasti ingin bertanya rahasia di balik semua tindakan Senia ini, 'kan?""Benar. Apa yang sebenarnya sedang direncanakannya dan guru agung itu?" tanya Wira karena dia melihat Senia dan Panji itu tidak terpisahkan, seolah-olah mereka adalah bayangan satu sama lain.Wira juga mendengar dari Kresna bahwa hubungan keduanya juga seperti ini saat berada di Kerajaan Agrel, benar-benar sangat dekat. Sekarang Senia pasti akan selalu berdiskusi dengan Panji sebelum membuat sebuah keputusan, ini membuktikan betapa pentingnya Panji ini.Namun, Wira tidak pernah mendengar tentang Panji ini sebelumnya. Tidak ada yang kebetul

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2815

    Plak!"Kenyataannya ternyata seperti ini," kata Wira yang langsung berdiri sambil memukul meja dengan keras dan ekspresinya juga terlihat sangat muram. Meskipun dia dan Senia adalah musuh, dia selalu menghargai Senia. Saat kedua kerajaan bertarung, dia juga selalu mengalahkan Senia dengan cara yang terhormat dan tidak pernah menggunakan trik curang.Namun, Wira tidak menyangka Senia akan melakukan hal kejam seperti ini untuk menyatukan sembilan provinsi dan menjadikan dunia ini miliknya sepenuhnya. Pada saat itu, dia sudah memiliki niat untuk membunuh Senia. Meskipun harus memikul reputasi yang buruk, dia juga tidak akan melepaskan Senia."Aku sudah mengetahui semuanya. Sekarang aku ada urusan yang harus ditangani, kamu tetap beristirahat di sini saja. Kalau ada apa-apa, kamu bisa langsung memberi tahu penjaga di luar. Orang-orang ini bisa dipercaya, mereka adalah pengikut setia Danu. Mereka adalah orang kita sendiri," kata Wira, lalu langsung meninggalkan kamar itu.Doly hanya berdiri

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2816

    Wira segera menginstruksi, "Danu, segera pimpin pasukan ke penginapan yang ditempati Senia. Kepung penginapannya! Bunuh siapa pun yang berani menghalangimu!""Lucy, kamu juga bawa pasukan untuk mengawasi pergerakan di wilayah Kerajaan Agrel. Kalau ada pergerakan, langsung kabari aku! Aku akan membuat persiapan di sini!"Kini, Wira berniat membunuh Senia. Jika Senia mati dan orang Kerajaan Agrel tahu, mereka tidak mungkin berpangku tangan. Mereka pasti akan memobilisasi pasukan untuk melawan Wira.Ini bukan karena mereka sangat setia terhadap Senia, melainkan karena perebutan takhta. Hanya dengan membalas dendam, mereka baru bisa menggantikan posisi Senia dan menguasai Kerajaan Agrel.Sepertinya, banyak orang yang menantikan hari ini tiba. Sekalipun kemampuan mereka belum tentu cukup, mereka tetap ingin mencobanya.Tanpa berbasa-basi, Danu dan Lucy langsung keluar. Setelah melihat orang-orang pergi, Agha pun bertanya dengan penuh penantian, "Kak, gimana denganku?"Wira menyahut dengan p

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2817

    Sekitar 30 menit kemudian, Wira dan Agha tiba. Saat ini, pertarungan telah berakhir. Danu telah mengambil alih penginapan, tetapi ekspresinya terlihat masam.Ketika melihat Wira, Danu bergegas melewati kerumunan dan datang ke hadapannya. Kemudian, dia menggertakkan giginya dengan geram. "Tuan, aku gagal.""Maksudmu? Senia kabur?" tanya Wira mengerutkan dahinya. Senia telah menguasai sebuah racun. Asalkan dia lanjut memurnikannya, mungkin akan ada banyak racun yang bermunculan di dunia ini.Dunia yang dipenuhi racun akan sangat mengerikan. Makanya, tidak peduli pengorbanan apa yang dilakukan, Wira harus membunuh Senia. Dia tidak akan membiarkan Senia lolos begitu saja."Tuan, mereka sudah pergi waktu kami tiba. Mereka pasti mendengar kabar, makanya sempat kabur. Senia cuma bawa kedua putranya, Panji, dan beberapa prajurit. Dia sangat berwaspada sampai nggak ada yang tahu pergerakannya."Setelah mendengar laporan Danu, Wira mengepalkan tangannya dan meninju dinding. Wajahnya tampak suram

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2818

    Di wilayah terpencil Provinsi Yonggu.Tempat ini baru saja mengalami bencana alam. Situasi di sini sangat kacau dan berantakan. Banyak desa yang hancur. Jika ingin dibangun kembali, akan membutuhkan waktu yang cukup lama.Saat ini, Senia sedang mengendarai kudanya. Orang-orang di belakang mengikuti. Mereka akan meninggalkan Provinsi Yonggu.Sekelompok orang ini sedang berpacu dengan waktu. Jika terlambat selangkah saja, mereka mungkin akan mati di sini. Panji sekalipun tampak terburu-buru."Ibu, Wira benaran bisa membunuh kita? Aku rasa dia nggak bakal berani. Kami berdua memang cuma pangeran, tapi kamu penguasa Kerajaan Agrel.""Kerajaan Agrel punya ratusan ribu pasukan elite. Kalau perang benaran terjadi, kita juga masih bisa menambah pasukan. Mana mungkin Wira membuat keputusan seceroboh ini?" tanya Dahlan dengan bingung dan terengah-engah.Meskipun Dahlan mengendarai kuda, dia kurang ahli dalam hal ini. Selama ini, dia selalu menaiki kereta kuda ke mana-mana. Dia pun merasa sangat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2819

    "Tuan Wira, kamu berhasil mengejar kami." Nada bicara Senia terdengar lembut, tetapi tatapannya dipenuhi niat membunuh.Di situasi seperti ini, mereka hanya bisa bertarung. Meskipun begitu, tidak terlihat sedikit pun ketakutan pada ekspresi Senia.Senia terkekeh-kekeh, lalu bertanya dengan tidak acuh, "Jadi, kamu berniat membunuhku hari ini?""Memangnya bisa apa lagi? Aku nggak mungkin membiarkanmu meninggalkan tempat ini, 'kan? Doly sudah memberitahuku semuanya. Kalau dia lebih cepat selangkah, kamu nggak mungkin ada di sini sekarang.""Tapi, nggak masalah. Di sini masih wilayahku. Sekalipun kamu punya sayap, bawahanmu nggak bakal bisa membawamu meninggalkan Provinsi Yonggu dengan selamat.""Hehe." Senia menggeleng sambil tersenyum. Kemudian, dia menyahut, "Aku sudah menebaknya sejak awal. Karena dia sudah di sisimu, dia pasti bakal memberitahumu semuanya. Semua cuma masalah waktu.""Hanya saja, aku nggak menyangka dia sama sekali nggak memikirkan hubungan kami sebelumnya. Dia memberi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2820

    Wira mengangguk. "Hati-hati."Setelah mendapat izin dari Wira, Agha pun tidak berbasa-basi lagi dan langsung melompat ke depan. Dengan tangan menggenggam palu, dia langsung menyerbu ke arah Senia.Angin kencang terus menerpa, membuat mata Agha terasa perih. Ini bukan angin biasa. Ketika pasir mengenai wajah, rasanya akan sangat sakit. Namun, demi membunuh Senia, Agha tidak takut mempertaruhkan nyawanya.Ketika melihat Agha makin dekat dengan Senia dan hendak melancarkan serangan, sebuah sosok hitam tiba-tiba muncul dan mengadang di hadapan Agha."Jadi, kamu adik Wira? Kamu Agha yang disebut sebagai orang terkuat di dunia?" tanya Senia sambil terkekeh-kekeh."Kenapa memangnya?" Agha mendengus dan mengalihkan pandangannya kepada pria di depannya.Penampilan pria ini sangat aneh. Dia memakai zirah yang sudah berkarat dan tidak memiliki senjata apa pun. Selain itu, masih ada helm yang menutupi wajahnya sehingga yang terlihat hanya sepasang matanya.Sepasang mata itu tidak menunjukkan emosi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2821

    "Baik."Lucy dan lainnya mengangguk, lalu mengalihkan pandangan ke sosok itu. Setelah badai pasir reda, mereka langsung mengambil tindakan dan mengepung sosok itu.Sosok itu masih terlihat bengong. Tidak ada emosi apa pun pada ekspresinya. Jelas sekali, dia tidak punya kesadaran apa pun lagi, bahkan pantas disebut sebagai mesin pembunuh."Kalau Senia berhasil mengembangkan banyak racun itu, mungkin sembilan provinsi akan jatuh dalam kekacauan. Agha sekalipun bukan lawannya. Kalaupun dikeroyok, manusia biasa tetap bukan lawan mereka. Ketika saat itu tiba, akan ada banyak korban jiwa."Wira tak kuasa menghela napas. Harus diakui bahwa metode Senia ini sungguh kejam. Demi merebut kekuasaan dan mengambil alih sembilan provinsi, dia sampai mengorbankan nyawa manusia dan mengembangkan racun seperti ini.Sayangnya, sekalipun Wira telah membuat persiapan dan membulatkan tekadnya untuk membunuh Senia, mereka tetap berhasil kabur. Pasti sulit untuk menangkap Senia ke depannya. Dia harus mencari

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3036

    "Tuanku, akhirnya kamu pulang. Kami pikir kamu sudah nggak peduli dengan kedua provinsi ini lagi," ucap Huben terlebih dahulu dengan nada tidak puas.Bagi Wira, menjadi seorang pemimpin yang hanya memberi perintah memang mudah. Namun, semua beban dan tanggung jawab akhirnya ditanggung oleh bawahan. Siapa yang bisa merasa senang dengan itu?Apalagi, selama ini mereka tidak bisa menghubungi Wira dan hanya bisa bertahan dengan segala kemampuan yang ada.Pada hari-hari biasa, mungkin semua masih berjalan lancar tanpa banyak kendala. Namun, sejak bencana banjir melanda sembilan provinsi, masalah menjadi semakin banyak. Terlebih lagi saat membuat keputusan besar tanpa Wira sebagai pendukung utama, langkah mereka terasa begitu berat.Untungnya, semua bisa dilalui dengan baik. Namun, melihat Wira kembali, mereka tidak bisa menahan diri untuk mengungkapkan keluh kesah mereka. Mereka ingin Wira tahu betapa besar usaha dan pengorbanan mereka."Semuanya, sudah lama nggak ketemu. Aku bukan sengaja

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3035

    Bagaimanapun, jika ada yang menyapanya, Wira harus membalas dengan sopan. Dalam proses itu, banyak waktu akan terbuang dan situasi seperti itu sangat merepotkan.Sebagai seseorang yang selalu rendah hati, Wira tidak suka melakukan sesuatu dengan cara yang mencolok."Tuan Wira, kapan kamu kembali?"Saat Wira sedang berjalan santai di pinggir jalan, dia mendengar seseorang memanggilnya. Dia pun menoleh, lalu menatap sosok yang mendekat.Namun, Wira hanya merasa familier dengan pria itu. Dia tidak langsung mengingat identitasnya.Melihat keraguan di mata Wira, pria itu tersenyum dan berkata, "Kamu benaran lupa padaku? Aku Sarman. Selama ini aku yang membantumu membuat senjata. Sudah ingat belum?"Mendengar itu, Wira langsung menyadari siapa pria itu dan mengangguk pelan. Sarman diterima di Dusun Darmandi karena memiliki sejumlah besar besi dingin berusia ribuan tahun.Karena besi dingin itu, Sarman meninggalkan tempat asalnya dan pergi ke Provinsi Lowala. Saat itu juga, Wira mengambil sel

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3034

    Wira terkekeh-kekeh. Dia merasakan bahwa Gina benar-benar merasa senang. Hubungan antara Gina dan Kresna serupa dengan hubungan Wira dengan Lucy, atau bahkan lebih erat lagi.Bagaimanapun, Gina dan Kresna sudah menjalin hubungan yang lebih intim. Ini adalah fakta yang tidak dapat disangkal. Sementara itu, Wira dan Lucy tidak memiliki hubungan seperti itu."Terima kasih banyak, Tuan. Aku harap aku juga bisa ikut serta saat perang dimulai. Percayalah, aku nggak akan menjadi beban bagimu.""Selain itu, aku cukup mengenal medan di Kerajaan Agrel. Aku yakin aku dapat memberi bantuan kepadamu." Gina berbicara sambil menangkupkan tangan dengan penuh hormat.Wira mengangguk sambil membalas, "Ya, aku pegang ucapanmu ini."Setelah semua diatur dengan baik, Wira segera pergi. Segalanya sudah siap. Kini, mereka tinggal menunggu waktu yang tepat.Tugas berikutnya adalah memastikan Lucy menyusupkan orang-orangnya ke Kerajaan Agrel, lalu menjalin kontak dengan kedua raja itu.Sepanjang malam, Gina ti

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3033

    Di halaman belakang kediaman jenderal.Di bawah panduan Lucy, Wira segera tiba di depan sebuah ruangan.Setelah pintu diketuk, tidak lama kemudian seorang wanita keluar dari dalam ruangan. Dia adalah Gina yang sudah lama tidak terlihat.Melihat Wira, Gina segera memberi hormat kepadanya. "Salam untuk Tuan Wira."Wira tersenyum sambil mengangguk. Sambil melangkah masuk ke ruangan, dia berucap, "Nggak perlu terlalu formal.""Aku memperlakukan orang-orang di sekitar dengan cara yang sama. Aku nggak menyukai tata krama berlebihan dan nggak membutuhkan penghormatan seperti ini.""Kelak, kamu nggak perlu bersikap terlalu sopan. Anggap saja kita ini teman."Gina mengangguk, meskipun dalam hati kecilnya, dia tidak berani benar-benar bertindak seperti itu.Sebagai penguasa dua wilayah, Wira memiliki kedudukan yang setara dengan Senia, bahkan lebih tinggi dari Kresna. Bagaimana mungkin Gina berani bersikap sembrono terhadapnya?Lucy terus mengikuti di belakang Wira, berdiri diam di sisi ruangan.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3032

    Wira kembali berbicara, "Dari semua orang yang berada di sekitarku, pekerjaanmu adalah yang paling berbahaya. Mengikutimu berarti menghadapi risiko terbesar pula.""Ayahnya sudah meninggal, kita nggak bisa membiarkan anaknya menderita karena kita. Menurut pendapatku, lebih baik kirim dia ke Dusun Darmadi untuk belajar. Mungkin suatu hari nanti, dia bisa meraih gelar kehormatan. Itu adalah jalan yang lebih baik."Lucy mengangguk. "Baik, akan kulaksanakan.""Oh ya." Wira mengubah topik pembicaraan. "Apa orang-orang kita masih belum bisa menyusup ke Kerajaan Agrel?"Dalam benak Wira, terlintas bayangan Kresna. Saat ini, dia telah mencapai kesepakatan dengan Kresna dan Ararya. Jika ketiganya bersatu, mereka akan menjadi tak terkalahkan. Hari kehancuran Senia akan segera tiba.Meskipun enggan bertempur dengan Senia dalam kondisi seperti ini, semua itu dilakukan demi rakyat. Hanya dengan menghancurkan Senia, rakyat di sembilan provinsi dapat hidup damai tanpa harus kembali merasakan peperang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3031

    "Coba kupikirkan lagi," kata Wira sambil meneguk habis anggur di cangkirnya. Dia benar-benar tak tahan melihat rakyat menderita. Meskipun harus mengambil risiko, dia tidak ingin rakyatnya hidup sengsara.Semua orang saling memandang, lalu memutuskan untuk tidak melanjutkan pembicaraan tentang hal itu. Sebagai gantinya, mereka lanjut makan dan minum bersama.Wira baru saja kembali, jadi mereka tidak ingin menambah beban pikirannya. Saat ini, lebih baik menikmati momen ini dengan mabuk bersama dan mempererat persaudaraan. Itu yang paling penting untuk sekarang.Setelah beberapa gelas hingga sore hari, perjamuan akhirnya selesai. Wira minum cukup banyak, tetapi tidak mabuk. Saat ini, ia sedang berdiri bersama Lucy di depan kediaman jenderal."Kamu sudah mengurus keluarga mereka dengan baik?" tanya Wira sambil menatap Lucy.Sebelum Wira pergi ke wilayah barat, banyak anggota jaringan mata-mata yang telah diutus ke sana. Dalam insiden itu, banyak yang tewas. Bahkan Lucy hampir kehilangan ny

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3030

    "Kak, sekarang kamu adalah penguasa. Kami tentu perlu menunjukkan rasa hormat yang lebih padamu. Walaupun kamu nggak minta kami berlutut, tata krama yang semestinya nggak boleh diabaikan!" ujar Danu langsung.Osmaro pun mengangguk dan menambahkan, "Benar, melihat situasi saat ini, rakyat di seluruh negara sudah bersatu. Ditambah lagi, rakyat di Kerajaan Beluana terlantar dan menderita.""Diperkirakan dalam waktu singkat akan terjadi pemberontakan di sana. Ketika saat itu tiba, kemungkinan besar perang akan kembali pecah.""Kalau perang terjadi lagi, kamu pasti akan menjadi penguasa dunia ini. Itu artinya, kami harus semakin hormat padamu, 'kan?"Wira pun tertegun mendengarnya. Dia sama sekali tidak memikirkan hal itu sebelumnya. Jika bisa, Wira hanya ingin mempertahankan kondisi sekarang. Bukan karena dia tidak punya ambisi besar, melainkan dia tidak ingin rakyat kembali menderita akibat perang.Dulu Wira telah menyaksikan rakyat di sembilan provinsi hidup terlantar. Hal itu sangat men

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3029

    Bahkan, Ciputra sendiri tidak pernah memiliki rencana sekejam ini!"Ya sudah. Kalau begitu, mari kita sepakati terlebih dahulu. Kita memang bisa bekerja sama, tapi aku punya satu syarat.""Kalau ingin bekerja sama, pertama-tama kita harus membunuh Osman. Ini seharusnya bukan sesuatu yang terlalu sulit, 'kan?"Osman adalah batu penghalang yang harus disingkirkan. Tidak peduli mereka akan melawan Wira atau tidak, keberadaan Osman tidak boleh terus dibiarkan!Selama Osman mati, Kerajaan Nuala akan terjerumus ke dalam kekacauan internal dan Ciputra akan mendapatkan keuntungan yang sesuai! Hal ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Wira!Ciputra bukanlah seseorang yang suka dirugikan. Dia sangat pintar dalam membuat kesepakatan!'Dasar licik! Pantas saja kamu bisa menjadi penguasa!' gumam Dahlan dalam hati. Namun, dia tetap berkata dengan sopan, "Baik! Semua akan dilakukan sesuai dengan instruksimu. Kamu hanya perlu menunggu kabar baik."Ciputra tertawa terbahak-bahak. "Bagus! Karena se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3028

    Selain itu, Kerajaan Nuala sempat mengalami perang saudara yang menyebabkan kerusakan besar. Jika saat itu mereka berperang melawan Wira, Ciputra tentu tidak punya kekhawatiran apa pun dan bahkan penuh percaya diri.Namun untuk sekarang, memulai perang melawan Wira adalah sesuatu yang cukup merepotkan. Selama beberapa tahun terakhir, berkat dukungan yang diberikan Wira kepada Ciputra, Kerajaan Beluana berkembang semakin baik.Hanya dengan dirinya dan Senia, sangat sulit untuk melawan Wira dan Osman sekaligus. Hasil akhirnya dapat diprediksi dengan mudah. Kekalahan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari.Namun, kini Ciputra tidak lagi sanggup menanggung kekalahan. Jika dirinya kalah lagi, kemungkinan besar seluruh warisannya akan hancur sia-sia. Kalaupun dirinya mengakhiri hidupnya di tempat, bagaimana dia bisa menghadapi para leluhurnya nanti?"Aku memahami kekhawatiranmu. Itu juga yang menjadi kekhawatiran terbesar ibuku. Tapi, gimana kalau kita bisa membunuh Osman?"Dahlan menyipi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status